Anda di halaman 1dari 55

HAJI

MUFNAETTY

Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK)


Universitas Muhammadiyah Semarang
Standar Kompentensi

Setelah membaca dan mengikuti kuliah ini


diharapkan mahasiswa dapat:
• Menjelaskan Hakikat Haji baik definisi, dasar
dan rukun Haji.
• Menjelaskan Sejarah Haji sejak Nabi Ibrahim
sampai Rasulullah Muhammad saw
• Menjelaskan Bagaimana Mencapai Haji Mabrur
• Menjelaskan Hikmah Haji dalam Berbagai Aspek
• Menjelaskan Implementasi dan Makna Spiritual
Haji bagi Kehidupan Sosial
A. Hakikat Haji
tahun 2015, kuota haji Indonesia tertinggi di
dunia, yakni selalu 15-25 % dari seluruh
jamaah Haji di Arab Saudi.
kuota tahun 2015 sejumlah 168.000 jamaah.

Sumber : Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, Evaluasi Kebijakan


Pemerintah Terkait dengan Persaingan Usaha dalam Rancangan Perubahan Undang-
undang No 17/1999 tentang PenyelenggaraanHaji. Diakses dari www.kppu.go.id
Lanjutan
Tinggi jumlah minat berhaji antara lain
1) Kesadaran melaksanakan rukun Islam
2) Tingginya tingkat ekonomi.
3) Anggapan bahwa berhaji berulang akan semakin
sempurna keislaman seseorang.
4) Haji sebagai prestis
Adanya penyimbangan niat dan tujuan maka perilakunya
tidak mencerminkan sebagai seseorang yang telah
sempurna keislamanannya secara syariat.
Paradok Haji : Prof. Yusuf Qardhawi

Betapa banyak orang yang


telah berulang tetapi
tidak memiliki kepekaan
sosial terhadap mereka
yang tidak bisa makan,
berpakaian dengan layak,
tidak memiliki tempat
tinggalyang demikian
hanyalah bersifat
kesalehan individu,
sedangkan urusan umat
seharusnya diutamakan

Sumber : Yusuf Qardhawi, Fiqh Prioritas versi ebook


Diperlukan penyegaran terhadap pemahaman
tentang hakikat dan makna haji, serta
kompetensi mansiknya
Haji tidak hanya mengejar ritualitas belaka
yang kosong akan makna dan implementasi.
Dengan haji yang benar, akan memperoleh haji
yang benar-benar mabrur.
1. Definsi
Haji adalah salah satu rukun Islam.
Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual
bagi kaum muslim yang mampu secara
material, fisik, maupun keilmuan
Lanjutan
Haji (estimologi /bahasa), berarti niat (Al
Qasdu),
Menurut syara’ berarti Ibadah berkunjung ke
Suci pada waktu tertentu, untuk dengan
sengaja mengerjakan beberapa amal ibadah
dengan syarat-syarat tertentu dan atas dasar
perintah Allah SWT dan dengan mengharap
ridlaNya.
Lanjutan
• Temat-tempat tertentu: Ka’bah dan Mas’a (tempat
sa’i), juga Padang Arafah (tempat wukuf),
Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat
melontar jumroh Ula Wustho dan Aqobah).
• waktu tertentu: dimulai dari Syawal sampai
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
• Amalan ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, mabit
di Mina, wukuf, mazbit di Muzdalifah dan
melontar jumroh,
Lanjutan
1. Ibadah Haji disyariatkan nabi Muhammad saw pada tahun
ke 6 Hijrah, dan tahun itu kaum muslimin dengan pimpinan
Rasulullah pergi melakukan Umrah, tetapi terhalang oleh
kaum Quraisyi,
2. Tahun ke 7 Nabi pergi melakukan Umrah, pada Tahun ke 9
Nabi Muhammad mengangkat Abu Bakar Asshiddiq
berangkat dan menjadi ketua rombongan Haji,
3. Tahun ke 10 Rasulullah berhaji Bersama seluruh kaum
muslimin yang terkenal dengan Haji Wada’ (Haji perpisahan),
4. 81 hari setelah haji wada’ Rasulullah berpulang ke
rahmatullah
2.Dasar
•  QS: Ali Imran (3) :97

ِ َّ‫ان آ ِمنا ً َوهّلِل ِ َعلَى الن‬


•  ‫اس‬ َ ‫ات َّمقَا ُم ِإب َْرا ِهي َم َو َمن َد َخلَهُ َك‬ٌ َ‫ات بَيِّـن‬
ٌ َ‫ فِي ِه آي‬.٩٧
َ ‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع ِإلَ ْي ِه َسبِيالً َو َمن َكفَ َر فَِإ َّن هللا َغنِ ٌّي َع ِن ْال َعالَ ِم‬
‫ين‬ ِ ‫ِحجُّ ْالبَ ْي‬
 
• “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim ;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam.”
 
• Hadits Rasulullah SAW. dari Abi Abdurrahman Abdullah
bin Umar bin Khottob

  ‫ َوِإقَ ِام‬،ِ‫ َشهَا َد ِة َأ ْن اَل إلَهَ إاَّل هللاُ َوَأ َّن ُم َح َّم ًدا َرسُو ُل هللا‬:‫س‬ ٍ ‫بُنِ َي اِإْل ْساَل ُم َعلَى َخ ْم‬
ُ‫ي‬ ِ ‫ َر َواهُ ْالبُ َخ‬."‫ان‬
ّ ‫ار‬ َ ‫ض‬ َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ َ ‫ َو‬،‫ت‬ ِ ‫ َو َح ِّج ْالبَ ْي‬،‫ َوِإيتَا ِء ال َّز َكا ِة‬،‫صاَل ِة‬
َّ ‫ال‬
"Islam itu didirikan di atas 5 (lima) pilar : syahadat
tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya
Muhammad Rosulullah, mendirikan shalat, membayar
zakat, haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan.
(HR. Bukhari & Muslim)".
3. Rukun Haji
a. Ihram. yaitu niat mengerjakan Haji atau Umrah (mengenakan pakaian
ihram pada “miqat”
Terdapatt 2 miqot:
1. Miqat zamani : awal bulan syawal sampai terbit fajar Hari
Raya Haji (tanggal 10 bulan Haji),
Ihram pada miqot zamani wajib dilakukan dalam masa
tersebut, 2 bulan ½ hari.
2. Miqat Makani : terdapat lima tempat bagi semua jamaah Haji yang
datang dari arah penjuru dunia.
Miqat bagi orang Indonesia dan yang sejalan (Yaman, Pakistan, India
dan Malysia) bisa miqot disalah satu dari dua tempat:
1) Bukit Yalamlam di dataran tanah arab,
2) Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.
Model Pakaian Ihram setelah Miqat

• Pakaian Laki –laki : 2


lembar kain tidak berjahit.
• Pakaian Wanita menutup
seluruh Tubuh kecuali
Muka dan telapak tangan.
Suasana di King Abdul Aziz
DARI JEDAH MENUJU MEKAH
• do’a naik kendaraan
• Selama perjalanan naik bis menuju mekah
perbanyak talbyiah
• Sampai di makah ( do’a sampai tujuan)
SELAMAT DATANG DI MEKAH
Maktab / Pemondokan di MEKAH
b. Thawaf. (berkeliling Ka’bah).
Mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 X dalam Masjid
dimulai dari arah hajar aswad (batu hitam) dg Ka’bah
berada di sebelah kiri
Towaf dan macamnya serta tahalul
a) Thawaf qudum yakni thawaf ketika baru tiba,
seperti halnya Shalat Tahiyatul Masjid.
b) Thawaf ifadah yani thawaf rukun haji.
c) Thawaf Nazar dan Thawaf Sunnah. Sedangkan
perintah Thawaf khususnya Ifadah sebagaimana
firman Allah : “Dan hendaklah mereka thawaf
pada Ka’bah itu”. QS: Al-Haj : 29
d) tahallul, yaitu menghalalkan barang yang haram
karena ihram.
KA’BAH & JAM TERBESAR DI DUNIA
Salah Satu Tanda
Awal Putaran Thowaf
Alur Thowaf dan Sa’i
c. Sa’i. (berlari kecil)diantara dua buah bukit safa dan marwa
sebanyak tujuh kali pergi dan kembali. Dilaksanakan setelah
melakukan thawaf, baik thawaf ifadah maupun thawaf
qudum.
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari
syi'ar Allah . Maka barangsiapa yang beribadah haji ke
Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 159)
Salah Satu pintu menuju Area Sa’i
Tempat Sa’i
d. Tahallul. Yaitu mencukur dan menggunting
rambut, sekurang-kurangnya menghilangkan
tiga helai rambut.
Bagi pria, merupakan sunnah mencukur habis,
Bagi wanita menggunting ujung rambut
sepanjang jari
Bagi yang botak, sunnah menjalankan pisau
cukur di atas kepalanya
Proses Melaksanakan Tahalul
• Do’a tahalul
• Untuk potong rambut minimal 3 helai
• Pria memotong pria / wanita memotong wanita
• Bagi yang bersuami-istri dapat memotong bergantian
• Untuk wanita jangan sampai membuka kerudung (penutup
rambut)
• Selesai tahalul…. Selesailah ibadah umroh

• Keluar area Masjid (berdoa)


• kembali ke pondokan melaksanakan ibadah harian…
• Jika naik kendaraan (berdoa naik kendaraan) setelah sampai
di pemondokan (berdoa sampai tujuan)
• Menunggu tanggal 8 Dzulhijah untuk melaksanakan haji
Hari-hari menunggu Haji
Setelah melaksanakan Umroh

• Selama Masih Di Mekah menunggu Haji :


- Ibadah Harian ( Sholat 5 waktu )
- Thowaf sunnah (pengganti Tahyatul Masjid)
- Ziarah tempat bersejarah (Schedule)
- Usahakan Memperbanyak Ibadah Sunnah sesuai
dengan Ajaran Rosulullah.
- Kegiatan pengajian, evaluasi, koordinasi (jamaah,
karu, karom, kafilah)
Tanggal 7 dzulhijah Menuju MINA

• Persiapan (mandi dll) dengan memakai pakaian IHROM


• Membawa Bekal Secukupnya
• keluar dari pondokan berdo’a
• naik bis berdo’a dilanjutkan dengan NIAT HAJI dan menuju
ke MINA
• selama perjalanan menuju Mina..
• Perbanyak Talbiyah, doa, zikir
• Menghindari semua larangan ihrom
• Sampai di tujuan (Mina) berdo’a dan Bermalam
Kegiatan Selama di MINA
Tanggal 8 Dzulhijah

 Mabit
 Shalat fardhu dengan cara qashar Tidak Dijamak.
 Perbanyak Do’a, zikir, dan Istighfar.
 Memanjatkan doa untuk kebaikan diri, kebaikan keluarga,
sanak saudara dan handai tolan, serta untuk agama dan
tanah air adalah aktivitas terbaik yang dapat disumbangkan
jemaah bagi kehidupan.

TANGGAL 8 DZULHIJAH MALAM BERANGKAT KE AROFAH……


Persiapan Ke Arofah Untuk Wukuf
Tanggal 9 Dzulhijah (pagi)

• keluar dari penginapan/tempat mabit


berdo’a
• naik bis berdo’a dilanjutkan talbiyah menuju
Arofah
• Sampai di Arofah ( membaca do’a sampai
tujuan )
Sampai di AROFAH

• Tanggal 9 Dzulhijjah (siang)


(setelah tergelincir matahari) mulai Wukuf
sampai dengan Menjelang Maghrib
• Sesudah Maghrib/Isya Keluar dari Arofah
berangkat menuju Muzdalifah
• naik bis berdo’a dilanjutkan talbiyah menuju
Muzdalifah
d. Wukuf. Yaitu hadir di padang arafah pada waktu
mulai tergelincir matahari, (waktu dzuhur) tanggal 9
Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
Arafah adalah padang yang sangat luas, yang
letaknya 27 KM dari kota Mekkah.
Wukuf Arafah adalah manasik Haji yang sangat
penting, tanpa melakukan wukuf, belumlah
seseorang disebut haji, sebagaimana sabda Rasul :
“Al-Hajju arafah” (Haji itu Arafah)
Muzdalifah
Tanggal 9 Dzulhijah (malam)
• Sampai di Muzdalifah ( do’a sampai tujuan )
• Jika belum shalat maghrib dan Isya’
(dijamak) dilaksanakan shalat ini
• Mabit sampai lewat tengah malam
• Mencari Kerikil 70 butir untuk lempar
Jumroh
• Memperbanyak Dzikir dan Berdo’a
• Setelah lewat tengah malam berangkat
menuju Mina untuk Melempar Jumroh
Sampai Di Mina
Tanggal 10 Dzulhijjah melontar Jumrah Aqabah

• Sampai di MINA ( do’a sampai tujuan ) dan istirahat


• Lempar Jumroh yang pertama dilakukan adalah Lempar
Jumroh AQOBAH
• Melempar sebanyak 7 X dan diteruskan dengan Do’a
Menghadap Arah Ka’bah
• Tidak perlu tanazul untuk shalat Idul Adha (bagi
jamaah haji)
Mina
Tanggal 10 Dzulhijjah

Selesai Lempar Jumroh AQOBAH…..

Melaksanakan Tahalul
• Kebanyakan pada tahalul ini banyak pria yang potong
Gundul
• Do’a tahalul
• Untuk potong rambut minimal 3 helai
• Pria memotong pria / wanita memotong wanita
• Bagi yang bersuami-istri dapat memotong bergantian
• Untuk wanita jangan sampai membuka kerudung (penutup
rambut)
• Selesai tahalul kembali ke pondokan
• Ganti pakaian biasa (Tidak pakaian Ihrom)
Tempat Lempar Jumroh
Jumroh
• Setelah Lempar Jumroh Aqobah

• BILA MUNGKIN ke Makkah


• Untuk Thawaf Ifadloh (Rukun Haji),
Kembali ke Mina sebelum terbenam
matahari (harus sudah masuk Mina),
• Menginap di Mina
Melempar Jumroh (Ula-Wustho-Aqobqh)
Tanggal : 11-12-13 Dzulhijah

• Melempar ketiga jumroh secara berurutan


(tiap lemparan sambil Takbir)

• Pertama : lempar jumroh Ula dengan 7X lemparan


(diteruskan dengan do’a menghadap arah ka’bah)

• Kedua : lempar jumroh Wustho dengan 7X lemparan


(diteruskan dengan do’a menghadap arah ka’bah)

• Ketiga : lempar jumroh Aqobah dengan 7X lemparan


(tidak berdo’a). Perbanyak takbir (Idul Adha)

Catatan: Tanggal 11, 7x3=21 kerikil


Tanggal 12, 7x3=21 kerikil
Tanggal 13, 7x3=21 kerikil
Jumroh
Ula – Wustho - Aqobah
Selesai Melempar Jumroh

 Kembali ke pondokan (Mina)


 persiapan kembali ke Mekah
 untuk melaksanakan :
Thowaf Ifadhoh & Tahalul Akhir (Tahalul Tanpa Potong
Rambut)

 Naik bis (doa naik kendaraan)


 Perbanyak zikir, istighfar, dan doa
Sampai di Mekah

- Sampai di kota Mekah (do’a sampai tujuan)


- Menuju Pondokan
- Istirahat & Persiapan Thowaf Ifadhoh
Thowaf Ifadhoh
• Meninggalkan pondokan (berdo’a)
• Masuk Masjidil Haram (berdo’a)
• Menuju Tempat Awal Thowaf (lurus Hajar Aswad)
• Setelah Thowaf Selesai… Berdo’a menuju Maqom Ibrahim…
• Sholat sepanjang area di belakang maqom ibrahim
• Berdo’a….
• Minum zam-zam (berdo’a)

• Sa’I (shofa – Marwa )

• Melaksanakan Tahalul TANPA MEMOTONG RAMBUT

Keterangan: tidak memakai pakaian ihrom.


Alhamdulillah

Haji Telah selesai….


• Kembali ke pondokan…….
Kegiatan Setelah Thowaf Ifadhoh
• Ibadah Harian…
• Bila Mungkin melaksanakan TOUR di Mekah
• Persiapan Meninggalkan Mekah
• Mempersiapkan Semua Barang Bawaan untuk di
bawa menuju Madinah
• Persiapan Thowaf Wada’
Thowaf Tanpa Sa’I dan Tanpa Tahalul
(Thowaf Pamitan)

• Persiapan Menuju ke Madinah…..


THOWAF WADA’
(Thowaf Pamitan)

• Keluar Pondokan (berdo’a)


• Masuk Masjid (berdo’a)
• Melaksanakan Thowaf Wada’
• Setelah Putaran Thowaf Ke 7 selesai langsung
meninggalkan Masjidil Haram Tanpa SA’I
• Kembali Ke Pondokan untuk mengambil
Semua Barang Bawaan
Persiapan Meninggalkan Mekah
Menuju Madinah

• Kontrol ulang barang bawaan


• Keluar dari Pondokan (berdo’a)
• Masuk Bus… (berdo’a)
• Perjalanan Menuju Madinah….
Sampai di Madinah

• Do’a sampai Tujuan


• Menuju pondokan
• Ibadah harian di Masjid Nabawi (al:
jamaah shalat arba’in)
• Bisa dilanjutkan dengan Tour (jalan-jalan)
Masjid Nabawi
TOUR DI MADINAH
Tempat bersejarah Nabi

• Kita akan mengunjungi Tempat bersejarah


Nabi-Nabi kita di Madinah
-
Persiapan Pulang Ke
INDONESIA
• Jama’ah mempersiapkan Seluruh Barang
Bawaan
• Naik Bus menuju Air port Madinah..
• Terbang Menuju INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai