Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PELAYANAN

KESEHATAN (PUSKESMAS)
Dosen Pengampu : Endang Surani, S.SiT., M. KES
Apakah sasaran yang ditetapkan telah memenuhi prinsip SMART, berikan analisis setiap butirnya!
Kasus nya dalah gizi buruk dengan program PMT pemulihan selama 180 hari perawatan serta pengobatan baik di posyandu,
Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
S = Menjadi Program untuk perawatan serta pengobatan untuk kasus gizi buruk
M = Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) untuk BB/U pada Tahun 2020 pada 6.988 anak Balita dengan kategori Status Gizi BB/U
berdasarkan Permenkes No.2 Tahun 2020 menjadi BB Sangat Kurang, BB Kurang, BB Normal dan Resiko BB Lebih yang
menunjukan gizi buruk sebanyak 1.089
A = Permasalahan gizi buruk yang terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku dalam pemenuhan gizi
yang baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
R = untuk pemberian suplementasi gizi untuk melengkapi kebutuhan gizi agar mencapai berat badan sesuai usia. Setiap 100 gram
PMT mengandung 450 kalori, 14 gram lemak, 9 gram protein, dan 71 gram karbohidrat. PMT Balita mengandung 10 vitamin
(vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D, E, K, dan Asam Folat) dan 7 mineral (besi, zink, fosfor, selenium, dan kalsium). Setiap bungkus
PMT Balita terdiri dari 12 keping biskuit atau 540 kalori (45 kalori per biskuit). Usia 6-11 bulan diberikan 8 keping per hari selama 1
bulan, setara dengan 20 bungkus PMT Balita. Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping per hari selama 1 bulan untuk 180 hari akan
mampu mencukupi kebutuhan gizi serta pengobatan gizi buruk
T = 180 hari perawatan serta pengobatan atau setiap posyandu
 
Apakah perencanaan yang di lakukan telah memenuhi unsur unsur unsur dalam proses perencanaan, jelaskan?
Jawab :
- Perencanaan yang di lakukan adalah program PMT untuk gizi buruk Visi misi dari perencanaan program ini yaitu menanggulangi
masalah gizi perseorangan dan meningkatkan status gizi masyarakat sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
- Permasalahan dari kasus gizi buruk yang ada di puskesmas sayung mayoritas di sebabkan karena pengetahuan ibu yang masih kurang dan
mengatakan bahwa masih banyak ibu yang belum paham mengenai kecukupan gizi bagi anak.
- Tujuan perencanan di lakukanya pemberian makanan tambahan (PMT) adalah untuk memperbaiki keadaan gizi pada ibu hamil dan anak
yang memiliki gizi buruk, pemulihan pada bayi dan balita gizi buruk antara untuk memberikan makanan tinggi energi, tinggi protein, dan
cukup vitamin mineral secara bertahap, guna untuk mencapai status gizi yang optimal
- Kebijakan dalam penetapan sasaran PMT bervariasi mulai di tingkat provinsi, lr*upaten/kota maupun Puskesmas. Sasaran PMT balita
selain balita kurus (BB/TB) juga fierikan kepada balita gizi kurang (BB/U), balita yang berat badannya dibawah garis rrerah (BGM),
balita keluarga miskin, balita tidak naik berat badannya 2 kali (2 T), balita pesca perawatan bahkan balita normal yang datang ke
Posyandu.
- Karena di puskesmas sayung jumlah balita di laporkan angaka kejadian satatus gizi buruk di kabupaten demak tahun 2020 sebesar
0,935%. permasalahan gizi buruk yang terjadidi karenakan kurangnya kesadaran masyarakatuntuk berperilaku dalam pemenuhan gizi
yang baik dan menerapkanya dalam kehidupan sehari hari. Sehingga dari pihak puskesmas melakukan rencana usul kegiatan berupa
program pemberian makanan tambahan ygdi adakan sebulan sekalai.
- Rencanan pelaksanaan kegiatan program pemberian makanan di lakukan sebulan sekali di puskesmas sayung pada pukul 09.00 WIB.
Identifikasi apakah perencanaan yang di lakukan telah memenuhi prinsip problem solving cycle dan telah meliputi 3 p dalam
daur adsmintrasi atau manajemen.

Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi di puskesmas sayung adalah masih banyaknya kasus gizi buruk . Menurut keterangan di puskesmas faktor
utama masih banyaknya permasalahan gizi buruk adalah karena pengetahuan ibu yang masih kurang dan mengatakan bahwa masih
banyak ibu yang belum paham mengenai kecukupan gizi bagi anak. Alternatif Pemecahan Masalah
- Mengupayakan kader untuk memotivasi ibu untuk membawa balitanya rutin di timbang.
- Mengupayakan kader untuk memberikan konseling / penyuluhan sesuai penyebab masalah
- Pemberian makanan tambahan
- Memotivasi kader untuk memberikan penyuluhan atau konseling tentang pentingnya IMD dan Asi ekslusif
- Memastikan kader selalu mengisi kolom ASI ekslussif di KMS dan regritasi ASI
Penentuan Pemecahan Masalah
Solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengadakan penyuluhan dan perbaikan gizi masyarakat dalam bnetuk
kegiatan pemberian PMT, selain itu bisa melakukan perawatan serta pengobatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit.
Implementasi Pemecahan Masalah
- Melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada
masyarakat setempat
- Melakukan perbaikan gizi pada masyarakat dalam bentuk
kegiatan pemberian PMT
- Melakukan pemeriksaan kesehatan
- Melakukan pembinaan kepada tenaga kesehatan dan kader
setempat
- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
- Memberikan fasilitas pelayanan yang terpadu
Evaluasi
Menurut keterangan di puskesmas untuk kasus gizi buruk di wilayah
tersebut sudah agak berkurang. Untuk itu masih diperlukan lagi
peningkatan pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan di
puskesmas tersebut. Selain itu perlunya pembinaan lebih lanjut
untuk tenaga kesehatan dan kader yang bertugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Berdasarkan wawancara atau dokumen laporan tahunan, lakukan identifikasi apakah telah memenuhi langkah-langkah proses
perencanaan kesehatan dan berikan argumentasi analisisnya.

Jawab :

Sudah sesuai dengan langkah – langkah yang di anjurkan sesuai perencanaan kesehatan dimana penyelesainya mengikuti langkah yang
sudah ada :

1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri

2. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil

3. Pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil KEK

4. Promosi/Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (IMD, ASI EKkslusif, MPASI dan Menyusui sampai usia 2 tahun atau lebih)

5. Pemberian Vitamin A untuk bayi dan Balita

6. Pemantauan Pertumbuhan

7. Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita Gizi Kurang

8. Manajement Terpadu Balita Gizi Buruk


Lakukan penilaian argumentasi terhadap prioritas masalah yang ditetapkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang
menjadi tugas kelompok Anda (apilkasikan dalam salah satu metode penentuan prioritas) dan jelaskan argumentasinya

Metode bryant :

Pada kriteria P diatas skornya didapatkan dari rumus berikut : P =5- A/O Keterangan :
P = besarnya kelompok atau s yang terkena masalah A = jumlah aset O = jumlah pengguna.
 
Skor M :
1 = jumlah individu/masyarakat yang terkena sangat sedikit
2 = jumlah individu/masyarakat yang terkena sedikit
3 = jumlah individu/masyarakat yang terkena cukup besar
4 = jumlah individu/masyarakat yang terkena sangat besar
Pada kriteria S skor didapatkan dari tingkat keseriusan atau kegawatan suatu masalah. Skor:
1 = masalah yang ditimbulkan tidak berat
2 = masalah yang ditimbulkan cukup berat
3 = masalah yang ditimbulkan berat
4 = masalah yang ditimbulkan sangat berat
Ada tidaknya cara penanggulangan yang efektif (vulnerability) : ketersediaan
cara-cara yang efektif untuk menanggulangi masalah.
1 = tidak ada cara yang efektif
2 = tidak terlalu ada cara yang efektif
3 = ada cara yang efektif
4 = ada cara yang sangat efektif
Pada kriteria C Biaya (cost) : ketersediaan dan kecukupan dana untuk
menanggulangi masalah tersebut. Skor:
1 = tidak mendapat cukup biaya
2 = kurang mendapat cukup biaya
3 = cukup mendapat cukup biaya
4 = sangat mendapat cukup biaya
Kriteria PC dimaksudkan sebagai ketersediaan teknisi atau
ketersediaan perangkat. Skor: 1 = tidak dapat dikelola dan diatasi
2 = cukup dikelola dan diatasi
3 = dapat dikelola dan diatasi
4 = sangat dapat dikelola dan diatasi

Anda mungkin juga menyukai