Anda di halaman 1dari 14

Permenkes No.

34 Tahun 2022 tentang


Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Masyarakat, UTD, TPMD, dan TPMDG

Rico Mardiansyah, SH, MH


Ketua Tim Kerja Hukum
Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
KEGIATAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,
LABORATORIUM KESEHATAN, UTD, TPMD, DAN TPMDG

Penyelenggaraan Akreditasi
01 Pasal 6 – 27

Pendanaan
02 Pasal 28 – 29

Pembinaan dan Pengawasan


Pasal 30 – 33
03

2
PENDAHULUAN

Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan pusat kesehatan masyarakat, klinik, laboratorium
kesehatan, unit transfusi darah, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi setelah
dilakukan penilaian bahwa pusat kesehatan masyarakat, klinik, laboratorium kesehatan, unit transfusi darah,
tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi telah memenuhi standar akreditasi.

1. Puskesmas AKREDITASI Lembaga Penyelenggara Akreditasi


2. Klinik
Akreditasi dilakukan paling lambat 2
3. laboratorium tahun sejak memperoleh perizinan
kesehatan berusaha untuk pertama kali 01
4. UTD
5. TPMD dan Wajib melakukan akreditasi
Menteri Menetapkan Lembaga
TPMDG Penyelenggara Akreditasi 05 02 kembali secara berkala setiap 5
tahun, 3 bulan sebelum masa
berlaku status akreditasi
berakhir

Survei Akreditasi dilakukan oleh Akreditasi dilakukan sesuai dengan Standar


Lembaga Penyelenggara Akreditasi yang
bersifat mandiri 04 03 Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
LEMBAGA PENYELENGGARA AKREDITASI 4

Lembaga penyelenggara Akreditasi harus mengajukan permohonan penetapan kepada Direktur Jenderal.

Dirjen Yankes melakukan verifikasi terhadap pemenuhan


persyaratan:
a. Memenuhi persyaratan
b. Tidak memenuhi persyaratan
Persyaratan permohonan penetapan
Lembaga akreditasi:
Pasal 7 ayat (2)
1. salinan/fotokopi dokumen badan
hukum
2. dokumen struktur organisasi dan tata
kelola lembaga penyelenggara
Dirjen Yankes memberikan rekomendasi Akreditasi;
rekomendasi penetapan lembaga
3. dokumen program pelatihan surveior;
penyelenggara Akreditasi
surat pernyataan komitmen
terakreditasi oleh lembaga
Menteri menetapkan Lembaga penyelenggara
pengakreditasi lembaga penyelenggara
Akreditasi berdasarkan rekomendasi Dirjan Akreditasi nasional dan/atau
Yankes. internasional secara berkala, paling
lambat 5 (lima) tahun sejak ditetapkan.
.
KEWAJIBAN
LEMBAGA PENYELENGGARA AKREDITASI

Terakderitasi oleh
Survei Akreditasi Pelaporan Lembaga
Pengakreditasi

• Menggunakan standar akreditasi • Lembaga penyelenggara akreditasi • Terakreditasi oleh Lembaga


yang ditetapkan oleh Menteri dan melaporkan kepada Dirjen Yankes pengakreditasi Lembaga penyelenggara
kebijakan lain terkait Akreditasi melalui sistem informasi mutu Akreditasi nasional dan/atau internasional
yang dikeluarkan oleh pelayanan kesehatan mengenai: secara berkala paling lambat 5 tahun sejak
Kementerian Kesehatan. a. Hasil pelaksanaan survei ditetapkan yang dibuktikan dengan
Akreditasi; dan dokumen telah terakreditasi.
b. Rekomendasi status akreditasi
puskesmas, klinik, laboratorium
kesehatan, UTD, TPMD,
TPMDG.
• Melaporkan kepada Menteri melalui
HARUS memiliki tim surveyor
Dirjen atas penyelenggaraan
akreditasi secara berkala setiap 1
tahun sekali dan/atau sewaktu-waktu 5
sesuai dengan kebutuhan.
TIM SURVEIOR LEMBAGA PENYELENGGARA
AKREDITASI

01 02 03
Tim surveyor Puskesmas Tim surveyor Persyaratan
Tim surveyor TPMD dan
dan Klinik Laboratorium Kesehatan TPMDG umum
dan UTD

&
1. bidang tata kelola 1. bidang manajemen 1. bidang tata kelola; Persyaratan
sumber daya dan pelayanan dan Khusus
upaya kesehatan kesehatan; dan 2. bidang teknis
masyarakat; dan 2. bidang teknis pelayanan klinis.
2. bidang tata kelola pelayanan
pelayanan dan Laboratorium
penunjang. Kesehatan dan
UTD.
Kegiatan Akreditasi dilakukan secara berkesinambungan, yang terdiri atas tahapan:

Persiapan Akreditasi

Pelaksanaan Akreditasi

Pascaakreditasi

Persiapan akreditasi untuk pemenuhan standar Pascaakreditasi dilakukan dengan membuat


dalam rangka survei akreditasi atau akreditasi dan menyampaikan PPS kepada Lembaga
kembali, terdiri atas tahapan: Pelaksanaan akreditasi meliputi: penyelenggara Akreditasi, dinkes daerah
1. Pengisian penilaian mandiri ; 1. Survei kab/kota, dinkes provinsi berdasarkan
2. Penyusunan program peningkatan mutu; 2. Penetapan status akreditasi rekomendasi perbaikan hasil survei dari
3. Penetapan dan pengukuran indikator Kementerian Kesehatan dengan memanfaatkan
mutu; dan teknologi informasi dan komunikasi.
4. Pelaporan insiden keselamatan pasien.
TAHAPAN PELAKSANAAN AKREDITASI

01. 03.
Lembaga
05.
Dalam hal
Pimpinan Akreditasi
mendapatkan
Puskesmas, Klinik, menyampaikan
rekomendasi
dsb hasil survei
tidak
menyampaikan kepada pemohon
terakreditasi,
untuk dan Puskesmas,
dilaksanakan menyampaikan Klinis, dsb dapat
Akreditasi kepada rekomendasi
melakukan
Lembaga kepada Direktur
survei remedial.
Akreditasi
02.
Jenderal
04. 06.
Rekomendasi Jika sudah sesuai
Lembaga dapat berupa dan memperoleh
Akreditasi rekomendasi Rekomendasi
melaksanakan terakreditasi terakreditasi maka
Survei dan tidak Sertifikat Akreditasi
diterbitkan oleh
terakreditasi
Direktur Jenderal
PENDANAAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI

1. Pendanaan penyelenggaraan akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, dan UTD milik
Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersumber dari APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah
dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan Per-UU.
2. Pendanaan penyelenggaraan akreditasi pada, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan
TPMDG miliki swasta/masyarakat bersumber dari pemilik
3. Pendanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan Akreditasi bersumber dari APBN, APBD, dan/atau
sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan Per-UU.

Tarif penyelenggaraan survei akreditasi


Lembaga penyelenggara ditetapkan ole Menteri setelah
berkoordinasi dengan menteri yang
Akreditasi mnegenakan tarif menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang keuangan negara
terhadap penyelenggaraan
survei akreditasi
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Menteri, Gubernur, dan Bupati/Wali Kota
melakukan pembinaan dan pengawasan TUJUAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
terhadap kegiatan Akreditasi berdasarkan
kewenangan masing-masing Mempertahankan dan/atau meningkatkan
mutu pelayanan secara berkesinambungan
.
Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
kegiatan akreditasi dapat melibatkan
Pembinaan oleh Manteri dilakukan melalui kegiatan:
asosiasi/perhimpunan fasilitas pelayanan 1. Surpervisi;
kesehatan, organisasi profesi, akademisi 2. Pemberian konsultasi dan bimbingan teknis;
dan/atau masyarakat yang memiliki 3. Fasilitasi pendidikan dan pelatihan;
4. Pemantauan; dan/atau
kemampuan dan keahlian di bidang pelayanan 5. Evaluasi.
kesehatan
Pembinaan oleh Bupati/Wali Kota dilakukan melalui kegiatan:
1. Fasilitasi pemahaman Standar Akreditasi;
2. Pembinaan penyusunan PPS;
3. Pembinaan dalam penyelenggaraan peningkatan mutu;
4. Pembinaan dalam penetapan dan pengukuran indikator mutu;
dan
5. Pembinaan dalam pelaporan insiden keselamatan pasien.
dapat melakukan penyesuaian atau pencabutan penetapan status akreditasi
Dirjen Yankes atau rekomendasi pelaksanaan kembali survei Akreditasi kepada Lembaga
penyelenggara akreditasi, apabila ditemukan:

01
Ketidaksesuaian status Akreditasi berdasarkan Standar Akreditasi
pada saat validasi

02
Adanya pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan indikator
nasional mutu berdasarkan laporan melalui sistem informasi;
dan/atau

03
Ditemukan tindakan yang membahayakan keselamatan pasien.

Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG yang telah mendapatkan
penetapan status akreditasI dan akan dilakukan penyesuaian penatapan status akreditasi harus
dievaluasi kembali kesesuaian pemenuhan Standar Akreditasi dengan status Akreditasi yang
diperolehnya oleh Direktur Jenderal. Adapun hasil evaluasi tersebut dijadikan dasar penetapan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA PENYELENGGARA AKREDITASI

Monitoring dan evaluasi persyaratan Lembaga penyelenggara


akreditasi
Monitoring dan evaluasi kinerja Lembaga penyelenggara
akreditasi, meliputi:
a. Pencapaian indikator kinerja lembaga; dan
b. Pencapaian target indikator mutu Lembaga.

Menjaga kredibilitas Lembaga penyelenggara akreditasi


dalam pelaksanaan akreditasi

Menteri melalui Dirjen Yankes dapat melakukan pencabutan atas penetapan Lembaga penyelenggara akreditasi
dalam hal ditemukan:

1.lembaga penyelenggara Akreditasi tidak lagi memenuhi persyaratan;


2.lembaga penyelenggara Akreditasi tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik, tidak melaksanakan
kewajiban, atau tidak kredibel; dan/atau;
3.terdapat tindakan kecurangan (fraud) oleh lembaga penyelenggara Akreditasi.
PENEGAKAN SANKSI

Setiap orang termasuk badan hukum yang dengan sengaja


mencantumkan status Akreditasi palsu dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
14

Anda mungkin juga menyukai