Anda di halaman 1dari 33

Article title

Dosen pengampuh :
Hadriani Irwan, S. ST., M. Keb

Kelompok 4
Deteksi Masalah Gizi Pada Ibu
& Anak
Article title

Konsep Dasar Gizi 01


Deteksi masalah gizi pada ibu. 02
Deteksi Masalah Gizi pada Anak 03
Alat & metode deteksi masalah gizi. 04 Pembahasan
Pendekatan dan Tindakan 05
Studi Kasus dan Contoh Praktis 06
Implikasi dan Rekomendasi 06
Article title

Konsep Dasar Gizi 1


Article title

A. Definisi dan pentingnya gizi.


Definisi gizi mengacu pada proses penerimaan dan
penggunaan zat-zat makanan yang diperlukan oleh
tubuh untuk fungsi normal, pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan gizi.
Article title
Ada beberapa Aspek Pentingnya Gizi
Pertumbuhan dan Efisiensi dan
perkembangan. produktivitas
.

Kesehatan dan Pencegahan


kekebakan tubuh. penyakit.

Fungsi organ dan


sistem tubuh.
Article title
B. faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

Asupan Makanan, Pengetahuan Gizi,

01 03.

02.

Aksebilitas dan ketersediaan


makanan,
Article title

Kondisi kesehatan, Pola makan dan gaya hidup,

05

04 Faktor sosial dan ekonomi, 06


Article title

C. Kebutuhan gizi pada ibu & anak


Kebutuhan gizi pada dua kelompok ini berbeda
karena tahapan kehidupan dan perkembangan
yang bebeda. Berikut beberpa poin yang akan
dijelaskan.
Article title

1. Kebutuhan gizi ibu.

kalori

protein

Zat besi,

Asam folat,

Kalsium dan vitamin D,

Nutrisi Lainnya,
Article title

2. Kebutuhan gizi pada anak.

Energi . Karbohidrat .

Protein . Vitamin dan Mineral .


Article title
D. Dampak masalah gizi pada ibu dan anak

1. Dampak masalah gizi pada anak.

Resiko kekurangan nutrisi,


02 Gangguan kesehatan,

01 Resiko kompilikasi 03
kehamilan,
Article title

2. Dampak masalah gizi pada anak

Resiko infeksi.

Gangguan pertumbuhan
Masalah kesehatan jangka
dan perkembangan.
panjang.
Article title

Deteksi masalah gizi pada ibu 2


Article title

A. Faktor resiko gizi buruk


pada ibu
Beberapa faktor yang mempengaruhi
asupan makanan, penyerapan nutisi, dan
50% 60% 70% 20% 40%
status gizi ibu, yaitu:
1. Kurangnya pengatahuan gizi
2. Kondisi sosial ekonomi rendah
3. Ketidakstabilan pangan
4. Gangguan pola makan
Favorite Image. Drawing Photo. Presentation
5. Kehamilan berulang dengan jarak . . .
singkat
6. Gangguan kesehatan
7. Kehamilan usia remaja
8. Gangguan psikologis
Article title

B. Pemeriksaan Antropomrtri Pada Ibu

Pemeriksaan antropometri adalah metode pengukuran


dimesi tubuh manusia yang mengcakup berat badan,
tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA)
Article title

C. Indeks Pengukuran Status Gizi


Indeks-indeks ini membantu dalam
negvaluasi status gizi ibu dan
membandingkan dengan standar tang
ditetapkan. Beberapa indkes pengikuran
status gizi yang umum digunakan adalah
sebagai berikut:
Article title
indeks massa tubuh (IMT).

Lingkar Pinggang.

penilain konsumsi
makanan.
Persentil pertambahan
berat badan.
Article title

D. Pemeriksaan klinis dan laboratarium


Pada Ibu
1. Pemeriksaan Klinis:
• Evaluasi fisik menyeluruh oleh tenaga kesehatan.
• Pemeriksaan kulit, rambut, mata, dan tanda-tanda lain yang menunjukkan masalah gizi.
• Contohnya, kulit kering, rambut rontok, edema (pembengkakan).
2. Pemeriksaan Laboratorium:
• Pengambilan dan analisis sampel darah atau urine.
• Mengevaluasi status gizi ibu.
• Contoh pemeriksaan: kadar hemoglobin (deteksi anemia), zat besi, vitamin, mineral.
• Pemeriksaan fungsi organ seperti hati dan ginjal.
Article title

Deteksi Masalah Gizi pada Anak 3


Article dan
A. Pertumbuhan titlePerkembangan Anak

Pertumbuhan fisik
Perkembangan Motorik
01 02

Perkembangan Kognitif
03

04 Perkembangan Emosional dan


Sosial
Article title
B. Klasifikasi Status Gizi pada Anak

1. Indeks Berat Badan Menurut Umur 3. Indeks Berat Badan Menurut Tinggi
(BB/U) Badan (BB/TB)

2. Indeks Tinggi Badan Menurut Umur 4. Lingkar Lengan Atas (LILA)


(TB/U)
Article title
C. Metode Pengukuran Status Gizi pada Anak

Riwayat Makanan 1 3 Pengukuran Antropometri

Pencatatan Asupan
Makanan 2 4 Pemeriksaan Klinis
Article
D. Pemeriksaan Klinistitle
dan Penilaian Gizi Anak
1.Pemeriksaan fisik:
•Evaluasi tanda-tanda dan gejala fisik terkait masalah gizi.
•Penilaian kulit, rambut, kuku, mata, mulut, dan organ lainnya.
•Contohnya, kulit kering dan bersisik dapat menunjukkan kekurangan vitamin atau mineral, rambut rapuh dan
mudah rontok dapat mengindikasikan kekurangan protein atau zat besi.
2.Pertumbuhan dan perkembangan:
•Penting untuk menilai status gizi dengan membandingkan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak
dengan standar pertumbuhan.
•Pertumbuhan yang tidak sesuai atau penurunan berat badan yang signifikan dapat menunjukkan masalah gizi.
3.Kesehatan umum:
•Evaluasi riwayat penyakit, infeksi, dan keluhan lainnya.
•Beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit kronis atau gangguan pencernaan, dapat mempengaruhi penyerapan
nutrisi dan menyebabkan masalah gizi.
4.Pola makan dan asupan nutrisi:
•Wawancara dengan orang tua atau pengasuh untuk menilai pola makan dan asupan nutrisi anak.
•Informasi tentang jenis makanan, frekuensi dan porsi makan, serta preferensi dan kebiasaan makan penting untuk
mengevaluasi kecukupan nutrisi harian.
Article title

Alat dan Metode Deteksi Masalah Gizi 4


Article title
A. Skrining Gizi pada Ibu dan Anak B. Pemantauan Pertumbuhan Anak
1. Kuesioner Gizi 1. Kartu Pertumbuhan

2. Pengukuran Antropometri 2. Kurva Pertumbuhan

3. Pemeriksaan Klinis 3. Perbandingan Serial

4. Tes Laboratorium 4. Grafik Pertumbuhan Elektronik

C. Tes Laboratorium untuk Deteksi Masalah Gizi

1. Tes Darah
2. Tes Urin
3. Tes Tinja
4. Tes Imunitas
Article title

Pendekatan dan Tindakan 5


Article title

Pendekatan dan tindakan untuk mengatasi masalah gizi:

1. Edukasi dan Konseling Gizi: Memberikan informasi dan pengetahuan tentang nutrisi yang
seimbang melalui edukasi dan konseling gizi.
2. Perencanaan Makanan yang Seimbang: Merencanakan makanan yang seimbang untuk
memastikan asupan nutrisi yang mencukupi.
3. Suplementasi Nutrisi: Menggunakan suplemen nutrisi jika defisiensi nutrisi tidak dapat
terpenuhi melalui makanan sehari-hari.
4. Intervensi Medis: Melakukan intervensi medis jika masalah gizi lebih kompleks atau terkait
dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
5. Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala untuk
memantau perkembangan dan efektivitas intervensi yang dilakukan.
Article title

Studi Kasus dan Contoh Praktis 6


Article title
1. Studi Kasus: Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dengan pertumbuhan yang lambat dan riwayat
makanan yang tidak seimbang. Penggunaan indeks berat badan menurut umur (BB/U) dan analisis
asupan makanan membantu mengidentifikasi kekurangan gizi pada anak tersebut.
2. Penilaian Status Gizi: Berdasarkan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas, anak
tersebut tergolong dalam kategori gizi pendek (stunting) berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur
(TB/U).
3. Pendekatan dan Tindakan yang Dilakukan: Dilakukan sesi edukasi gizi kepada orang tua tentang
pentingnya pola makan sehat dan memberikan panduan untuk menyusun menu makanan seimbang
untuk anak tersebut.
4. Hasil dan Evaluasi: Setelah intervensi, terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak
tersebut, serta perubahan positif pada status gizi yang terlihat dari hasil penilaian ulang. Evaluasi
menyimpulkan bahwa pendekatan yang dilakukan telah berhasil meningkatkan kondisi gizi anak
tersebut.
Dalam contoh ini, seorang anak perempuan berusia 5 tahun dengan pertumbuhan yang lambat dan riwayat
makanan yang tidak seimbang mengalami kekurangan gizi. Melalui penilaian status gizi dan pendekatan
edukasi gizi, anak tersebut mengalami peningkatan pertumbuhan dan perkembangan serta perubahan
positif pada status gizinya.
Article title

Implikasi dan Rekomendasi 7


Article title

A. Implikasi Praktis:
1. Dampak pada Individu dan Keluarga: Masalah gizi dapat berdampak negatif pada kesehatan dan
kualitas hidup individu, memerlukan intervensi yang tepat dan dukungan keluarga yang kondusif.
2. Dampak pada Masyarakat: Masalah gizi dapat berdampak pada kesehatan masyarakat secara
keseluruhan, memerlukan upaya kolektif dan program-program pencegahan dan intervensi gizi.
3. Implikasi untuk Sistem Kesehatan: Masalah gizi mempengaruhi pelayanan kesehatan, memerlukan
peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan pemantauan program deteksi masalah gizi.
Article title

B. Rekomendasi untuk Peningkatan Deteksi Masalah Gizi:


1. Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan: Kampanye dan pendidikan gizi untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman tentang gizi yang seimbang.
2. Pengembangan Alat dan Metode Deteksi: Pengembangan alat dan metode deteksi gizi yang lebih
efektif dan mudah digunakan, seperti aplikasi gizi atau perangkat wearable.
3. Kolaborasi Antar Sektor: Kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, pemerintah, dan
masyarakat untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan deteksi masalah gizi.
4. Penyediaan Sumber Daya yang Memadai: Alokasi sumber daya yang cukup untuk pelatihan, alat, dan
pemantauan program deteksi masalah gizi.
5. Riset dan Pengembangan: Peningkatan penelitian dan pengembangan dalam bidang gizi untuk
memperdalam pemahaman dan mengidentifikasi intervensi yang lebih efektif.
Article title

Thank you!
Insert the Subtitle of Your Presentation

https://www.freeppt7.com

Anda mungkin juga menyukai