Upaya Dinkes Jatim Untuk Menurunkan AKI
Upaya Dinkes Jatim Untuk Menurunkan AKI
• 30 tahun terakhir, AKI (Angka Kematian Ibu) turun dari +/-450 per 100.000 KH (Kelahiran Hidup)
menjadi +/- 80 pada tahun 2007.
• Upaya penempatan bidan di seluruh desa, menggantikan peran dukun untuk menolong
persalinan dari 70% menjadi 5%
• Penyediaan sarana dan prasarana, seperti Posyandu, Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED
(Pelayanan Obstetri dan Neonatologi Emergensi Dasar) dapat melakukan tindakan Obstetri
sehingga pasien tak perlu dirujuk.
• Selain pemeriksaan rutin, dilakukan penapisan risiko bumil (ibu hamil) menggunakan KSPR (Kartu
Skor Poedji Rochjati) dapat direncanakan apakah bumil akan bersalin normal atau perlu dirujuk
• Digunakan partograf-WHO untuk mencegah persalinan kasep.
• Laporan Dinkes Prov. Jatim tahun 2011 menunjukkan, tiga tahun terakhir
terdapat peningkatan AKI, kini menjadi 104 lebih baik dari target nasional
(118 pada tahun 2014).
•
Penyebab Angka Kematian Ibu (AKI)
1. PERDARAHAN
• Sebagian besar perdarahan terjadi saat persalinan, rahim tidak berkontraksi
(atonia), robekan rahim, rahim terbalik (inversio), robekan vagina, plasenta tidak
dapat lahir atau tertinggal.
• Atonia dapat dicegah perbaikan kondisi gizi dan Hb bumil, hindari persalinan
lama/kasep.
• Robekan rahim dapat dicegah hindari terlalu sering hamil, terlalu banyak anak,
cegah bayi besar, cegah persalinan kasep, jangan mendorong rahim saat memimpin
persalinan.
• Eklamsia terjadinya kejang pada kehamilan di atas 20 minggu, disertai kenaikan tekanan darah,
udem dan adanya proteinuria
• Kelaianan ini disertai kerusakan organ hati, paru, jantung, ginjal, gangguan pembekuan darah.
• Tanda PE ↑ Tekanan darah 140/90 disertai udem tungkai dan atau proteinuria.
• Sebelum terjadi Eklamsia harus mengenali faktor predisposisi seperti keturunan, obesitas, hamil
kembar, diabetes , hipertensi sebelum hamil.
• Tekanan darah 140/90 menyarankan banyak istirahat, tidur miring, kurangi garam.
• Asetosal dosis rendah (aspilet) dapat membantu.
• Bila TD 160/110 segera rawat inap, konsul dokter spesialis Bila tidak membaik, akhiri
kehamilannya.
PRIORITAS PILIHAN
• Eklamsia dapat dicegah tidak hanya pada tenaga medis, melainkan banyak pasien
dan keluarganya yang tidak tahu akan bahaya Eklamsia
• Faktor non medis dapat berpengaruh , keadaan sosial ekonomi, budaya, mitos,
pendidikan dll
• Perlu upaya edukasi ibu hamil serta komitmen berbagai pihak, khususnya pemerintah
dati I dan dati II, dinas kesehatan dan direktur Rumah Sakit (termasuk RS swasta),
organisasi profesi, instansi tekait, LSM, PKK dll.,
• Harus dilakukan analisis epidemiologik, rencanakan pelatihan penyegaran semua bidan,
dokter, dokter spesialis.
• Diadakan forum Pentaloka (Penataran dan Lokakarya) bagi para dokter spesialis, dan
Forum percepatan penurunan AKI dan AKB. (Surabaya, 2020)
Referensi
Surabaya, A. H. (2020).
https://dinkes.jatimprov.go.id/userimage/dr%20kusumo
%20UPAYA%20TEROBOSAN%20MENURUNKAN%20AKI%20DI
%20JATIM.pdf. Retrieved 8 9, 2023