Perilaku Taat,
Kompetisi dalam
kebaikan dan Etos
Kerja
Kompetensi
Ta’at pada Aturan Etos Kerja
dalam Kebaikan
ْ ُ َ ِّ َ ْ َ ْ ْ َ ْ • َع ْن اَب
صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ِ َأن رسو َل
اهلل َّ ي ِالرحم ِن عن عل َّ ِ
د ب ع يِ
َ
رواه مسلم. ف ِ اعةُ فِي الْمعرو َّ
ط ال ا م َّ
ن ِاهلل ا
ِ ِ
ة ِ ِ
ُْْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َاعة
ي ص ع م ي ف َ َاَل ط
Artinya :
Dari Abi Abdirrahmaan dari Ali bahwasanya Rasulullah saw.
Bersabda : Tidak ada ketaatan (tidak boleh taat) terhadap
perintah yang memaksiati (mendurhakai) Allah
sesungguhnya keta’atan itu dalam hal yang baik. HR.
Muslim
Kesimpulan
ًِش ْر َعة
Dan kami telah menurunkan Aturan
َوَأ ْن َزلْنَا
اب ِ َ ِإلَي Kepadamu, Al Kitab
ِ Dan jalan yang terang
َ َك الْكت ْ اجا
ً َوم ْن َه
َ بِال
Dengan benar Dan kalaulah Allah
ْح ِّق ُاء اللَّه
َ َولَ ْو َش berkehendak
ص ِّدقًا
Yang membenarkan
ِ لَجعلَ ُكم َُّأمةً و Sungguh Dia menjadikan
َ ُم ًاح َدة َ ْ ََ kalian satu ummat
ِ َْكت
اب ِ ِمن ال Dari kitab
فِي َما َآتَا ُك ْم
Pada apa yang telah datang
kepada kalian
َ
َوُم َه ْي ِمنًا َعلَْي ِه ِ فَاستَبِ ُقوا الْ َخ ْير
Dan menjaganya Maka berlomba-lombalah
ات َ ْ dalam kebaikan
اء ُه ْم ِ Dan janganlah mengikuti hawa Maka dia akan memberitahu
َ َواَل َتتَّب ْع َْأه َو nafsu mereka َف ُينَبُِّئ ُك ْم kalian
1. اب َوُم َه ْي ِمنًا َعلَْيه ِ ْكتَاب بِالْح ِّق مص ِّدقًا لِما بين ي َدي ِه ِمن ال
ِ َْكت َ ْ َ ْ
َ ََ َ ُ َ َ
ِ ك ال
َ َوَأ ْن َزلْنَا ِإلَْيAyat ini
juga membicarakan bahwa Al Qur’an memiliki kedudukan
yang tinggi. Al Quran merupakan pembenar kitab-kitab
sebelumnya, juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut.
Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para
nabi terdahulu, Al Qur’an sepenuhnya memelihara keaslian
ajaran itu dan menyempurnakannnya. Ketahuilah bahwa Al
Qur’an benar-benar datang dari Allah Ta’ala
2. ْح ِّق ِ فَاح ُكم بينهم بِما َأ ْنز َل اللَّه واَل َتتَّبِع َْأهواءهم ع َّما جAllah
َ اء َك م َن ال َ َ َ ْ َُ َ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ْ
mengutus para nabi dan menurunkan syariat yang benar
dan lurus kepadanya, ikutilah. Akan tetapi, Sebagian dari
ajaran-ajaran Nabi disembunyikan atau diselewengkan
untuk memperturutkan nafsu. Sebagai ganti ajaran para
Nabi, manusia membuat ajaran sendiri yang bersifat
khurofat dan tahayul
3. لِ ُك ٍّل َج َعلْنَا ِمْن ُك ْم ِش ْر َعةً َوِمْن َه ًاجا َولَْو َش َاء اللَّهُ لَ َج َعلَ ُك ْم َُّأمةً َو ِاح َد ًةSetiap kaum
diberikan aturan atau syariat yang berbeda-beda sesuai
dengan waktu dan keadaan hidupnya. Meskipun
berbeda-beda, yang terpenting adalah semuanya
beribadah dalam rangka mencari ridlo Allah. Allah
mampu menjadikan manusia ini menjadi satu umat
dengan satu aturan, tetapi Allah tidak melakukannya
karena…
4. َولَ ِك ْن لِيَْبلَُوُك ْم فِي َما َآتَا ُك ْمAkhir ayat ini juga mengatakan,
perbedaan syariat tersebut untuk menguji keta’atan
manusia terhadap wahyu yang diturunkan saat itu.
5. فَ ْاستَبِ ُقوا الْ َخْي َر ِاتPerintah berlomba-lomba dalam kebaikan
ini disampaikan supaya kita mendapatkan banyak
kebaikan dari taat pada aturan Allah dalam Al Qur’an.
Dengan kebaikan yang kita miliki dan ridlo dari Allah..
Dengan ini hidup kita akan Bahagia dan tentram di
dunia dan di akhirat.
6. ِإلَى اللَّ ِه َم ْرِج ُع ُك ْم َج ِم ًيعا َف ُينَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم فِ ِيه تَ ْختَلِ ُفونAmalan yang kita
lakukan akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Dan
Allah akan memberitahuan kepada manusia atas segala
yang telah kita perselisihkan di dunia ini
Mengapa kita diperintahkan berlomba-
lomba dalam kebaikan ?
1. Kebaikan harus segera dikerjakan dan tidak ditunda-tunda.
Kesempatan hidup sangat terbatas, begitu pula
kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita
dapatkan. Kematian bisa dating secara tiba-tiba tanpa
diketahui sebabnya.
2. Untuk berbuat baik, hendaklah saling memotivasi dan
saling tolong menolong. Oleh karena itu kita perlu
berkolaborasi dan bekerja sama. Lingkungan yang baik
dapat membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Begitu
pula sebaliknya.
3. Kesigapan melakukan kebaikan harus didukung
kesungguhan
ETOS KERJA
Sudah menjadi kewajiban manusia untuk berusaha
memenuhi kebutuhan dan kepentingan dalam hidupnya.
Bekerja dalam berbagai bidang, seseorang layak untuk
mendapatkan predikat terpuji. Seperti potensial, aktif,
dinamis, produktif atau professional karena prestasi
kerjanya. Oleh karena itu manusia membutuhkan dorongan
atau motivasi dalam memaksimalkan kinerjanya.
• Dalam Al Qur’an maupun hadits ditemukan bayak
literatur yang memerintahkan seorang muslim untuk
bekerja dalam rangka memenuhi dan melengkapi
kebutuhan duniawinya. Salah satu perintah Allah swt.
Kepada hambaNya untuk bekerja, termaktub dalam QS.
At Taubah ayat 105
َوقُ ِل ا ْع َملُوا فَ َسَي َرى اللَّهُ َع َملَ ُك ْم َوَر ُسولُهُ َوال ُْمْؤ ِمنُو َن َو َس ُت َردُّو َن
)105( اد ِة َف ُينَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم َت ْع َملُو َن َ َ َ َْ ِإلَى َعال
ه َّ
الشو بِ ي غْل ا ِ
م ِ
Lafadz Terjemah Lafadz Terjemah
Dan katakanlah Dan kalian akan
َوقُل َو َس ُت َردُّو َن dikembalikan
ا ْع َملُوا
Bekerjalah kalian
ب ِ ِإلَى َعالِ ِم الْغَْي Kepada yang
Maha mengetahui
ghaib
اد ِة
Maka Allah akan Dan yang nyata
ُسَي َرى اللَّه
َ َف melihat َّ َو
َ الش َه
Pekerjaan kalian Lalu Dia
َع َملَ ُك ْم َف ُينَبُِّئ ُكم memberitahu
kalian