Anda di halaman 1dari 22

Taat Aturan, Kompetisi

dalam Kebaikan dan


Etos Kerja
Kelas XI
Tahun Pelajaran 2022/2023
Ayat-ayat yang berkaitan :

• Q.S. al Maidah/5: 48;


• Q.S. an-Nisa/4: 59; dan
• Q.S. at-Taubah /9: 105
Mengkritisi Sekitar Kita

1. Sejauh mana kamu mengetahui tata tertib di Insan


Cendekia ?
2. Apa relevansi antara aturan yang dibuat dan kondisi di
lapangan ?
3. Bagaimana dampak yang terjadi apabila aturan itu tidak
dilaksanakan ?
4. Bagaimana dampak yang terjadi apabila aturan itu dita’ati ?
5. Upload jawabanmu di GC pada bagian kritisi
Peta Konsep

Perilaku Taat,
Kompetisi dalam
kebaikan dan Etos
Kerja

Kompetensi
Ta’at pada Aturan Etos Kerja
dalam Kebaikan

Taat pada Taat pada


Taat pada Allah
Rasulullah pemimpin
bersifat Mutlak
bersifat Mutlak bersifat terbatas
Pentingnya Taat kepada Aturan
Taat memiliki arti tunduk (kepada Allah, Rasulullah dan
pemimpin) tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan
adalah Tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat
pada aturan adalah sikap tunduk kepada Tindakan atau
perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah, Rasulullah, dan
pemimpin.
Di sekolah, di rumah atau di lingkungan masyarakat
terdapat aturan. Di mana saja kita berada, pasti ada
aturannya. Aturan dibuat agar terjadi ketertiban dan
ketentraman. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita
mentaati aturan yang berlaku.
Aturan yang wajib ditaati adalah aturan yang dibuat oleh
Allah di dalam kitab-Nya (Al Qur’an) dan Rasulullah yang
diajarkan dalam sunnahnya (disebutkan dalam hadits-
hadits). Ketaatan kepada Allah dan rasulNya ini bersifat
mutlak; yaitu harus dilaksanakan secara
keseluruhan/kaffah.
Setelah mentaati keduanya (Allah dan Rasulullah) kita
mentaati pemimpin. Mentaati pemimpin sifatnya terbatas,
yaitu selagi dia seorang muslim dan tidak murtad dan
perintahnya tidak menyelisihi aturan Allah dan rasulNya.
‫ول َوُأولِي اَأْل ْم ِر ِم ْن ُك ْم فَِإ ْن َتنَ َاز ْعتُ ْم‬
َ ‫الر ُس‬ ِ ‫َأطيعوا اللَّه و‬
َّ ‫َأطيعُوا‬ َ َ ُ
ِ ‫يا َُّأيها الَّ ِذين آمنوا‬
َُ َ َ َ
‫ك َخ ْي ٌر‬ ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ
‫ر‬ ِ
‫خ‬ ‫آْل‬ ‫ا‬ ‫م‬ِ‫ول ِإ ْن ُكنتم ت ِمنون بِاللَّ ِه والْيو‬ ِ ‫س‬‫الر‬ ‫و‬ ِ َّ‫فِي َشي ٍء َفردُّوهُ ِإلَى الل‬
‫ه‬
َ َْ َ َ ُ ‫ُْؤ‬ ْ ُ ْ َّ
ُ َ ُ ْ
59 : ‫) النساء‬59( ‫َأح َس ُن تَْأ ِوياًل‬ ْ ‫َو‬
Lafadz Terjemah Lafadz Terjemah

Wahai Dan Rasul


‫يَا َُّأي َها‬ ‫ول‬ِ ‫الر ُس‬ َّ ‫َو‬
ِ َّ Orang-orang beriman Jika kalian
‫آمنُوا‬
َ ‫ين‬َ ‫ا لذ‬ ‫ِإ ْن ُك ْنتُ ْم‬
Ta’atlah kalian kepada Kalian beriman
ِ
َ‫َأطيعُوا اللَّه‬ Allah ‫تُْؤ ِمنُو َن‬
ِ‫و‬ Dan ta’atlah kalian Kepada Allah
‫ول‬َ ‫الر ُس‬ َّ ‫َأطيعُوا‬ َ kepada Rasul ‫بِاللَّ ِه‬
‫َوالَْي ْوِم اآْل ِخ ِر‬
Dan kepada pemimpin Dan hari Akhir
‫َوُأولِي اَأْل ْم ِر‬
Dari kalangan kalian Itu
‫ِم ْن ُك ْم‬ ‫ك‬ َ ِ‫َذل‬
Maka jika kalian Lebih baik
‫فَِإ ْن َتنَ َاز ْعتُ ْم‬ berselisih ‫َخ ْي ٌر‬
Pada sesuatu Dan sebaik-
‫فِي َش ْي ٍء‬ ‫س ُن‬ َ ‫َأح‬
ْ ‫َو‬ baik
Maka kembalikanlah pengertian
ُ‫َف ُردُّوه‬ dia ‫تَْأ ِوياًل‬
Asbabunnuzul

Menurut Ibnu Abbas adalah berkenaan dengan Abdullah bin


Huzaifah bin Qays as Samhi Ketika Rasulullah saw.
Mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang
yang tidak diikuti Rasulullah saw.)
As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid Ketika keduanya
diangkat oleh Rasulullah sebagai pemimpin dalam sariyah.
QS. An Nisa : 59 ini Allah memerintahkan kita mentaati
Allah, Rasulullah dan Ulil Amri. Sedangkan pengertian ulil
amri ada beberapa pendapat, sebagai berikut :

No. Nama Ulama Pendapat


1 Abu Ja’far Muhammad Arti ulil amri adalah umara, ahlul ilmi wal fiqh
bin Jarir At Thobari (mereka memiliki ilmu dan pengetahuan akan
fiqh). Sebagian ulama yang lain berpendapat
bahwa sahabat-sahabat Rasulullah saw. Lah
yang dimaksud dengan ulil amri
2 Al Mawardi Ada empat pendapat dalam mengartikan
kalimat “ulil amri” yaitu : (1) umara (para
pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin
masalah keduaniaan), (2) ulama dan fuqaha, (3)
sahabat-sahabat Rasulullah (4) dua sahabat
saja, yaitu Abu Bakar dan Umar.
3 Ahmad Mustafa Al Bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah,
Maraghi ulama, pemimpin pasukan, dan seluruh
pemimpin lainnya
Dalam hadits ditegaskan :

ْ ُ َ ِّ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ‫• َع ْن اَب‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ‫َأن رسو َل‬
‫اهلل‬ َّ ‫ي‬ ِ‫الرحم ِن عن عل‬ َّ ِ
‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ي‬ِ
َ
‫ رواه مسلم‬. ‫ف‬ ِ ‫اعةُ فِي الْمعرو‬ َّ
‫ط‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫م‬ َّ
‫ن‬ ِ‫اهلل ا‬
ِ ِ
‫ة‬ ِ ِ
ُْْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ‫اعة‬
‫ي‬ ‫ص‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ف‬ َ َ‫اَل ط‬
Artinya :
Dari Abi Abdirrahmaan dari Ali bahwasanya Rasulullah saw.
Bersabda : Tidak ada ketaatan (tidak boleh taat) terhadap
perintah yang memaksiati (mendurhakai) Allah
sesungguhnya keta’atan itu dalam hal yang baik. HR.
Muslim
Kesimpulan

• Umat Islam wajib mentaati perintah Allah dan rasulNya


• Umat Islam diperintahkan pula mengikuti dan mentaati
pemimpinnya. Apabila pemimpin memerintahkan
kebaikan dan tidak mengajak kemungkaran.
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN

Hidup adalah kompetisi untuk menjadi yang terbaik, dan juga


untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Namun sayang, banyak
orang yang terjebak pada kompetisi yang hanya
memperturutkan hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana
Rabbani. Kompetisi yang hanya memperturutkan hawa nafsu,
contohnya kompetisi mengumpulkan harta kekayaan atau
memperebutkan jabatan dan kedudukan.
Semuanya bak fatamorgana, indah menggoda, tetapi
sesungguhnya tiada. Bahkan, tak jarang dalam kompetisi diiringi
su’udzan, bukan hanya kepada manusia tetapi kepada Allah swt
‫‪QS. AL MAIDAH : 48‬‬

‫ص ِّدقًا لِ َما َب ْي َن يَ َديْ ِه ِم َن‬ ‫م‬


‫َ َ ُ َ‬ ‫ق‬
‫ِّ‬ ‫ْح‬ ‫ل‬‫ا‬‫ِ‬‫ب‬ ‫اب‬ ‫ك ال َِ‬
‫ت‬ ‫ْك‬ ‫َ‬ ‫ي‬‫َ‬‫ل‬‫ِإ‬
‫َوَأْن َزلْنَا ْ‬
‫اح ُك ْم َب ْيَن ُه ْم بِ َما َأْن َز َل اللَّهُ َواَل‬ ‫َ‬‫ف‬ ‫اب ومهي ِمنًا َعلَي ِ‬
‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ال َِ‬
‫ت‬ ‫ْك‬
‫ْ ْ‬ ‫ََُْ‬
‫ْح ِّق لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِم ْن ُك ْم‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬‫َتتَّبِع َْأهواءهم ع َّما جاء َك ِ‬
‫ْ َ َُ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اح َد ًة َولَ ِك ْن‬ ‫ِشرعةً وِم ْنهاجا ولَو َشاء اللَّه لَجعلَ ُكم َُّأمةً و ِ‬
‫ْ َ َ َ ً َ ْ َ ُ ََ ْ َ‬
‫ات ِإلَى اللَّ ِه َم ْرِجعُ ُك ْم‬ ‫لِي ْبلُوُكم ِفي ما َآتَا ُكم فَاستَبِ ُقوا الْ َخ ْير ِ‬
‫َ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ َ ْ َ‬
‫َج ِم ًيعا َف ُينَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم ِف ِيه تَ ْختَِل ُفو َن (‪)48‬‬
Lafadz Terjemah Lafadz Terjemah

ً‫ِش ْر َعة‬
Dan kami telah menurunkan Aturan
‫َوَأ ْن َزلْنَا‬
‫اب‬ ِ َ ‫ِإلَي‬ Kepadamu, Al Kitab
ِ Dan jalan yang terang
َ َ‫ك الْكت‬ ْ ‫اجا‬
ً ‫َوم ْن َه‬
َ ‫بِال‬
Dengan benar Dan kalaulah Allah
‫ْح ِّق‬ ُ‫اء اللَّه‬
َ ‫َولَ ْو َش‬ berkehendak

‫ص ِّدقًا‬
Yang membenarkan
ِ ‫لَجعلَ ُكم َُّأمةً و‬ Sungguh Dia menjadikan
َ ‫ُم‬ ً‫اح َدة‬ َ ْ ََ kalian satu ummat

‫لِ َما َب ْي َن يَ َديْ ِه‬ ‫َولَ ِك ْن لِيَْبلَُوُك ْم‬


Apa yang ada di hadapannya Dan akan tetapi supaya
menguji kalian

ِ َ‫ْكت‬
‫اب‬ ِ ‫ِمن ال‬ Dari kitab
‫فِي َما َآتَا ُك ْم‬
Pada apa yang telah datang
kepada kalian
َ
‫َوُم َه ْي ِمنًا َعلَْي ِه‬ ِ ‫فَاستَبِ ُقوا الْ َخ ْير‬
Dan menjaganya Maka berlomba-lombalah
‫ات‬ َ ْ dalam kebaikan

‫ِإلَى اللَّ ِه َم ْرِجعُ ُك ْم‬


Maka berhukumlah di antara Kepada Allah tempat Kembali
‫اح ُك ْم َب ْيَن ُه ْم‬
ْ َ‫ف‬ mereka kalian

ُ‫بِ َما َأْن َز َل اللَّه‬ ‫َج ِم ًيعا‬


Dengan apa yang Allah Semuanya
turunkan

‫اء ُه ْم‬ ِ Dan janganlah mengikuti hawa Maka dia akan memberitahu
َ ‫َواَل َتتَّب ْع َْأه َو‬ nafsu mereka ‫َف ُينَبُِّئ ُك ْم‬ kalian

‫بِ َما ُك ْنتُ ْم‬


Dari apa yang datang Dengan apa yang kalian
‫اء َك‬
َ ‫َع َّما َج‬ kepadamu

ِّ ‫ِمن ال‬ ‫فِ ِيه‬


Dari kebenaran Padanya
‫ْحق‬
QS. Al Maidah : 48 ini menjelaskan tentang :

1. ‫اب َوُم َه ْي ِمنًا َعلَْيه‬ ِ ‫ْكتَاب بِالْح ِّق مص ِّدقًا لِما بين ي َدي ِه ِمن ال‬
ِ َ‫ْكت‬ َ ْ َ ْ
َ ََ َ ُ َ َ
ِ ‫ك ال‬
َ ‫ َوَأ ْن َزلْنَا ِإلَْي‬Ayat ini
juga membicarakan bahwa Al Qur’an memiliki kedudukan
yang tinggi. Al Quran merupakan pembenar kitab-kitab
sebelumnya, juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut.
Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para
nabi terdahulu, Al Qur’an sepenuhnya memelihara keaslian
ajaran itu dan menyempurnakannnya. Ketahuilah bahwa Al
Qur’an benar-benar datang dari Allah Ta’ala
2. ‫ْح ِّق‬ ِ ‫ فَاح ُكم بينهم بِما َأ ْنز َل اللَّه واَل َتتَّبِع َْأهواءهم ع َّما ج‬Allah
َ ‫اء َك م َن ال‬ َ َ َ ْ َُ َ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ْ
mengutus para nabi dan menurunkan syariat yang benar
dan lurus kepadanya, ikutilah. Akan tetapi, Sebagian dari
ajaran-ajaran Nabi disembunyikan atau diselewengkan
untuk memperturutkan nafsu. Sebagai ganti ajaran para
Nabi, manusia membuat ajaran sendiri yang bersifat
khurofat dan tahayul
3. ‫ لِ ُك ٍّل َج َعلْنَا ِمْن ُك ْم ِش ْر َعةً َوِمْن َه ًاجا َولَْو َش َاء اللَّهُ لَ َج َعلَ ُك ْم َُّأمةً َو ِاح َد ًة‬Setiap kaum
diberikan aturan atau syariat yang berbeda-beda sesuai
dengan waktu dan keadaan hidupnya. Meskipun
berbeda-beda, yang terpenting adalah semuanya
beribadah dalam rangka mencari ridlo Allah. Allah
mampu menjadikan manusia ini menjadi satu umat
dengan satu aturan, tetapi Allah tidak melakukannya
karena…
4. ‫ َولَ ِك ْن لِيَْبلَُوُك ْم فِي َما َآتَا ُك ْم‬Akhir ayat ini juga mengatakan,
perbedaan syariat tersebut untuk menguji keta’atan
manusia terhadap wahyu yang diturunkan saat itu.
5. ‫ فَ ْاستَبِ ُقوا الْ َخْي َر ِات‬Perintah berlomba-lomba dalam kebaikan
ini disampaikan supaya kita mendapatkan banyak
kebaikan dari taat pada aturan Allah dalam Al Qur’an.
Dengan kebaikan yang kita miliki dan ridlo dari Allah..
Dengan ini hidup kita akan Bahagia dan tentram di
dunia dan di akhirat.
6. ‫ ِإلَى اللَّ ِه َم ْرِج ُع ُك ْم َج ِم ًيعا َف ُينَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم فِ ِيه تَ ْختَلِ ُفون‬Amalan yang kita
lakukan akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Dan
Allah akan memberitahuan kepada manusia atas segala
yang telah kita perselisihkan di dunia ini
Mengapa kita diperintahkan berlomba-
lomba dalam kebaikan ?
1. Kebaikan harus segera dikerjakan dan tidak ditunda-tunda.
Kesempatan hidup sangat terbatas, begitu pula
kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita
dapatkan. Kematian bisa dating secara tiba-tiba tanpa
diketahui sebabnya.
2. Untuk berbuat baik, hendaklah saling memotivasi dan
saling tolong menolong. Oleh karena itu kita perlu
berkolaborasi dan bekerja sama. Lingkungan yang baik
dapat membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Begitu
pula sebaliknya.
3. Kesigapan melakukan kebaikan harus didukung
kesungguhan
ETOS KERJA
Sudah menjadi kewajiban manusia untuk berusaha
memenuhi kebutuhan dan kepentingan dalam hidupnya.
Bekerja dalam berbagai bidang, seseorang layak untuk
mendapatkan predikat terpuji. Seperti potensial, aktif,
dinamis, produktif atau professional karena prestasi
kerjanya. Oleh karena itu manusia membutuhkan dorongan
atau motivasi dalam memaksimalkan kinerjanya.
• Dalam Al Qur’an maupun hadits ditemukan bayak
literatur yang memerintahkan seorang muslim untuk
bekerja dalam rangka memenuhi dan melengkapi
kebutuhan duniawinya. Salah satu perintah Allah swt.
Kepada hambaNya untuk bekerja, termaktub dalam QS.
At Taubah ayat 105
‫َوقُ ِل ا ْع َملُوا فَ َسَي َرى اللَّهُ َع َملَ ُك ْم َوَر ُسولُهُ َوال ُْمْؤ ِمنُو َن َو َس ُت َردُّو َن‬
)105( ‫اد ِة َف ُينَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم َت ْع َملُو َن‬ َ َ َ َْ ‫ِإلَى َعال‬
‫ه‬ َّ
‫الش‬‫و‬ ‫ب‬ِ ‫ي‬ ‫غ‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫م‬ ِ
Lafadz Terjemah Lafadz Terjemah
Dan katakanlah Dan kalian akan
‫َوقُل‬ ‫َو َس ُت َردُّو َن‬ dikembalikan

‫ا ْع َملُوا‬
Bekerjalah kalian
‫ب‬ ِ ‫ِإلَى َعالِ ِم الْغَْي‬ Kepada yang
Maha mengetahui
ghaib

‫اد ِة‬
Maka Allah akan Dan yang nyata
ُ‫سَي َرى اللَّه‬
َ َ‫ف‬ melihat َّ ‫َو‬
َ ‫الش َه‬
Pekerjaan kalian Lalu Dia
‫َع َملَ ُك ْم‬ ‫َف ُينَبُِّئ ُكم‬ memberitahu
kalian

‫بِ َما ُك ْنتُ ْم‬


Dan rasulNya Dengan apa yang
ُ‫َوَر ُسولُه‬ kalian

‫َوال ُْمْؤ ِمنُو َن‬


Dan orang Kalian perbuat
beriman ‫َت ْع َملُون‬
QS. At Taubah ayat 105 ini menjelaskan
bahwa :

1. Allah memerintahkan manusia untuk semangat dalam


melakukan amal baik sebanyak-banyaknya.
2. Allah akan melihat dan menilai amal-amal tersebut
3. Pada akhirnya, seluruh manusia akan dikembalikan
kepada Allah dengan membawa amal perbuatan
masing-masing.
4. Mereka yang berbuat baik akan diberi pahala,
sedangkan mereka yang berbuat jahat akan diberi
siksaan atas perbuatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai