Seminar PKK Konstipasi RS Haji
Seminar PKK Konstipasi RS Haji
ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN ELIMINASI BAB “ KONSTIPASI ” PADA TN . B DI
RUANGAN ARRODAH 2 KAMAR 4
RSUD . HAJI MAKASSAR
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 01 RSUD. HAJI MAKASSAR
A. NASYWAH OKTA YUSPA PO713201221001 GHINA NUR RAFIDAH
AFRIDA DINI LAILY PO713201221015
PO713201221003 INDAH PURNAMASARI PO713201221016
AINUN ALIMAH RAHMAT PO713201221004 JIHAN WIDIASTRA SAHIK PO713201221017
ALIFYA TASYA PO713201221005 KRISYANI PO713201221018
ANASTASYA DWI SASMITA PO713201221006 MARDIANA PO713201221019
ANDI SRI ANDIKAWATI PO713201221007 MEIFA HALWIYAH NUR
ANGGI ANGGORO KASIH NABILA PO713201221020
ANWAR PO713201221008 MUH HADRYAN PUTRA
ASDAR PO713201221009 BAHARUDDIN PO713201221021
CAHYA PO713201221010 MUSDALIFA MUSLIMIN PO713201221022
EVA SULFI PO713201221012 NADYA LATIFAH PO713201221023
FAHRIA AMALIA PO713201221013 NAURA RAMDHANI
FERINDAH PARURA PO713201221014 APRIADI PO713201221024
EKHLESIA PARANTE PO713201221011
ISI MATERI
01 02 03
DEFINISI ETIOLOGI MANIFESTASI
KLINIS
04 05
PATOFISIOLOGI KASUS ASKEP
01
Definisi
DEFINISI
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang
ditandai dengan sulit buang air besar (BAB) atau
frekuensi BAB yang lebih sedikit daripada
biasanya. Kondisi ini sering kali dipicu oleh pola
makan yang tidak mengonsumsi cukup serat.
Normalnya, frekuensi buang air besar adalah 3 kali
sehari hingga 3 kali seminggu. Pada penderita
konstipasi, tinja menjadi kering dan keras sehingga
sulit dikeluarkan dari anus. Akibatnya, frekuensi
BAB menjadi kurang dari 3 kali dalam seminggu.
ETIOLOGI
Konstipasi atau Sembelit bisa terjadi akibat penyumbatan
usus besar atau rektum (ujung usus besar) atau gangguan
pada saraf di sekitar usus besar dan rektum. Selain itu,
sembelit juga bisa dipengaruhi oleh faktor pertambahan
usia, pola makan rendah serat atau kurang aktif bergerak.
Manifestasi klinis
Gejala konstipasi secara umum adalah sulit buang air besar, dan
frekuensinya kurang dari 3 kali seminggu . Tanda dan gejala sambelit
kronis meliputi :
• Memiliki tinja yang padat atau keras
• Mengenjan untuk buang air besar
• Merasa seolah – olah ada penyumbatan di rectum yang mencegah
buang air besar
Konstipasi dapat dianggap kronis jika kamu mengalami dua atau lebih
gejala tersebut selama tiga bulan terakhir .
Patofisiologi
Patofisiologi konstipasi melibatkan gangguan pada sistem
gastrointestinal dan rectum , ataupun pada gangguan
sistem lainnya . Konstipasi dapat terjadi akibat masalah
pada konsestensi tinja dan masalah perilaku buang air
besar . Konsistensi tinja yang keras dapat menyebabkan
konstipasi , tetapi tinja yang lunak juga bisa menimbulkan
konstipasi apabila terdapat gangguan mobilitas . Perilaku
buang air besar yang mempengaruhi timbulnya konstipasi
mencakup infrekuensi , kesulitan dalam evakuasi atau
pengluarannya .
1. Identitas klien
Format pengkajian pasien
• Nama pasien : Tn . B
• Nomor RM : 30.70.82
2. Data demografis
• Umur : 55 tahun
• Agama : islam
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : pelaut
3. Riwayat kesehatan
• Keluhan utama : Belum pernah BAB
• Riwayat keluhan utama : keluarga klien mengatakan , klien belum pernah BAB sejak
masuk RS, dikarenakan klien belum terbiasa dengan lingkungan
rumah sakit dan kurangnya mbilitas yang dilakukan klien . Klien tampak biasa
saja dengan ekspresi wajah yang datar , keluhan terjadi sejak klien masuk di
rumah sakit .