Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S


DENGAN GANGGUAN PEREDARAN DARAH : ANEMIA,
DI RUANG TULIP RS PKU MUHAMMADIYAH SUKOHARJO
Dosen Pengampu: Anik Enikmawati, M.Kep

Disusun Oleh:

Disusun oleh:
9. Fadhilatul Khoiriyah 02202206085
1. Ade Subagyo 02202206002
10. Lathifah Rizky Nur R
2. Agustyna Prawati 02202206008
02202206235
3. Al Sofya Nur A 02202206010
11. Luthfiah Chusnul K 02202206128
4. Anggun Agus P 02202206018
12. Maritza Gusetya S 02202206132
5. Dessy Marendra R P 02202206050
13. Novia Tri Nurjanah 02202206150
6. Dwi Jayanti 02202206060
14. Pramesti Pangesti U 02202206234
7. Dwi Priyanto 02202206239
15. Rois Wahyu Airlanga 0220220624
8. Endry Sulistyowati 02202206076
16. Rosanti Dian Pratiwi 02202206183
17. Siti Marwanti 02202206190
CONTENTS A Definisi Anemia
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari,
seperti kehilangan komponen darah, elemen tak
adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut
oksigen darah.

B Etiologi Anemia
Anemia disebabkan oleh kurang gizi (malnutrisi),
kurang zat besi dalam diit, malabsorbsi,
perdarahan antepartum.
C
Patofisiologis
dan Pathway

Anemia terjadi akibat satu


atau lebih kombinasi dari
tiga mekanisme dasar,
yaitu kehilangan darah,
penurunan peroduksi
eritrosit, atau peningkatan
destruksi eritrosit.
Manifestasi anemia terjadi
akibat hipoksis jaringan.
D. Jenis-Jenis dan Tanda Gejala Anemia 

1. Anemia Post-Hemoragik Akut


Adalah anemia yang disebabkan oleh
perdarahan masif (banyak) dan
berlangsung cepat.

3. Anemia Megalobasik
2. Defisiensi besi Anemia megaloblastik adalah anemia yang
Penyebab terjadi karena asupan zat besi khas ditandai oleh adanya sel megaloblast
kurang, gangguan absorpsi besi atau dalam susmsum tulang.
kehilangan zat besi lebih dari
penyerapan zat besi. 4. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan karena
penghancur sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya.
E. Komplikasi 

Menurut Kiswari (2014), komplikasi yang


dapat terjadi adalah :

1. Palpitasi, Keletihan, Iritabilitas,


Depresi, sesak nafas, Ingatan buruk
2. Nyeri otot
3. Nafsu makan buruk
4. Gagal jantung
5. Pucat dan ikterik
6. Gagal jantung
7. Pansitopenia (kadar sel darah putih
dan trombosit rendah)
8. Gangguan pengelihatan

F Penatalaksanaan G
Diagnosa dan Intervensi
Keperawatan
1. Dx: defisit nutrisi yang berhubungan
1. Terapi zat besi oral dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
2. Terapi zat besi intramuscular nutrisi
atau intravena Siki : Manajemen Nutrisi
3. Transfusi darah diberikan
apabila gejala anemia disertai 2. Dx :Defisit penetahuan yang
risiko terjadinya gagal jantung berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang anemia
SIKI : Edukasi proses penyakit

3. Dx : Defisit volume cairan yang


berhubungan dengan risiko mengalami
perpindahan cairan
SIKI : Manajemen cairan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S DENGAN
GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH : ANEMIA, DI RUANG TULIP
RS PKU MUHAMMADIYAH SUKOHARJO

• PENGKAJIAN
Tanggal dan waktu dilakukan pengkajian : 1 Februari 2023 pukul : 09.00 WIB
• Identitas Pasien
• Nama : Nn . S
• Umur : 19 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Purworejo
• No Register : 598xxx
• Dx. Medis : Anemia

• Identitas Penanggungjawab
• Nama : Tn.S
• Umur : 48 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Purworejo
• Hubungan : Ayah
RIWAYAT KEPERAWATAN

• Keluhan utama : Pasien mengeluh mudah lelah


• Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien datang ke IGD pada 1 Februari 2023 diantar oleh ayahnya dengan keluhan
mudah lelah, pusing, badan lemas, selama 1 bulan. Dan setelah melakukan aktifitas berat atau
ringan pasien selalu merasakan keluhan tersebut. Pasien mengatakan tidak pernah berobat
kemanapun sebelumnya, karena pasien merasa penyakit tersebut wajar. Setelah di periksa hasil
TTV nya adalah TD : 110/60, Nadi : 88x/menit, S : 36,8, TB : 160 cm, BB : 60 Kg. Pasien juga
mengatakan hanya minum obat yang di beli di warung atau apotik Pasien mengatakan jarang
makan ikan, daging dan tidak suka makan sayur.
• Riwayat kesehatan dahulu :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit anemia
• Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang sama
• Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit :
Tidak ada faktor lingkungan yang mempengaruhi penyakit pasien, lingkungan pasien
bersih.
Pengkajian Pola Fungsional
• Pola presepsi dan manajemen kesehatan
• Pola nutrisi dan metabolisme
• Pola eliminasi
• Pola aktifitas dan latihan
• Pola kognitif – persepsi sensori
• Pola persepsi diri dan konsep diri
• Pola istirahat dan tidur
• Pola psikososial / hubungan dan peran
• Pola fungsi sexual - sexualitas
• Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
• Pola keyakinan dan nilai
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Lemah
• Kesadaran : Compos mentis ( CM ), Glasgow Coma Scale ( GCS ): E (Eye): 4, M (Motorik) : 6, V (Verbal) : 5
TTV : TD: 110/60 mmHg, N : 88x/menit, Suhu : 36,8 0C, RR : 24x/menit,
BB TB : sebelum sakit : 160cm/60Kg, selama sakit : 160cm/60 Kg
Presentasi penurunan BB saat ini terhadap berat badan sebelum sakit : 0%
Presentasi penurunan BB saat ini terhadap berat badan ideal : 0%
• Kulit
Tidak terdapat kemerahan, benjolan, dan gatal, kulit lembab, tidak terdapat perubahan warna pada sekitar kulit,
rambut kering dan kuku pendek
• Kepala
Rambut berwarna hitam, penyebaran merata, tidak terdapat benjolan atau lesi, bentuk kepala mesochepal, wajah
simetris.
• Mata
Mata kanan dan kiri sietris, sclera tidak ikterik dan konjungtiva anemis/pucat, pupil : isokor, tidak memakai kaca
mata, sklera mata bersih, tidak ikterik
• Telinga
Bentuk simetris, lubang telinga : tidak terjadi penumpukan serumen, ketajaman pendengaran normal.
• Hidung
Mukosa hidung lembab, berwarna merah muda, tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan pada sinus,septum nasal
Berada ditengah, tidak terjadi perforasi.
• Mulut dan Tenggorokan
Mulut tampak lembab, warna bibir merah muda , rongga mulut bersih tidak bau, lidah tampak
bersih
• Leher
Posisi leher ditengah, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak terdapat nyeri tekan
Paru/Dada (anterior/posterior )
• Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, gerakan dada kiri dan kanan terdapat retraksi
otot.
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,taktil fremitus teraba
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
• Payudara : Payudara simetris kanan dan kiri
• Jantung
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
• Perkusi : Batas jantung atas berada pada ICS 3, Batas jantung bawah berada pada ICS 5
• Batas kiri : Mid clavikularis sinistra
• Batas kanan : Garis parasternalis dextra
• Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, irama teratur
• Abdoment
• Inspeksi : Kulit abdomen sama dengan kulit sekitarnya, umbilicus tidak menonjol, tidak ada lesi
• Auskultasi : Bising usus 34x/menit
• Perkusi : Terdengar bunyi tympani
• Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
• Genetalia : Tidak mengkaji
• Ekstremitas
• Kekuatan otot :
• 5 5

• 5 5
• Ket: Ekstermitas atas kanan tidak terdapat lesi ataupun oedema dan terpasang infus tapi dapat digerakkan
bebas, ekstermitas atas kiri tidak terdapat lesi ataupun oedema dan dapat digerakkan bebas, ekstermitas
bawah kanan tidak terdapat lesi ataupun oedema dan dapat digerakkan bebas, ekstermitas bawah kanan
tidak terdapat lesi ataupun oedema dan dapat digerakkan bebas.

DATA PENUNJANG
TERAPI OBAT
DATA FOKUS
• Data Subjektif:
Pasien mengatakan mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu
Pasien mengatakan sejak usia kanak – kanak jarang makan ikan, daging, maupun sayur
Pasien mengeluh lelah setelah melakukan aktivitas ringan maupun berat
• Data Objektif:
Konjuntiva anemis
Sklera tidak ikterik
Wajah tampak pucat
TTV :
TD = 110/ 60 mmHg
N = 88 x/ menit
RR = 24 x/ menit
S = 36,8 ℃
HB = 10 g/Dl
MCV = 70 fl
MCH = 20 pg
MCHC = 22 %
ANALISA DATA
DIAGNOSA
1. Keletihan b.d Kondisi Fisiologis d.d Pasien Mengeluh Mudah Lelah Sejak 1 Tahun yang lalu
2. Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan d.d Keluhan Dirasakan Setelah Melakukan Aktivitas Ringan
Maupun Berat
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Thank You

Anda mungkin juga menyukai