Anda di halaman 1dari 10

PARADIGMA BARU

PEMBELAJARAN PKN SD
Ayu Rahmawati (2113053064)
Eni Sintia (2113053163)
Ismul Nurul Khasanah (2113053204)
Novia Dwi Ramadhani (2113053141)
Rida Sandi Perdana (2113053109)
Pengertian Paradigma Baru PKN SD

Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi
dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Misi PKn dengan paradigma barunya adalah mengembangkan pendidikan demokrasi yang secara psiko-
pedagogis dan sosio-andragogis berfungsi mengembangkan tiga karakteristik pokok warga negara yang
demokratis, yakni civic intelligence atau kecerdasan warga negara, civic responsibility atau tanggung
jawab warga negara dan civic participation atau partisipasi warga negara.

Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada murid, yang mana
setiap murid belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.
Paradigma baru PKn merupakan
cara berpikir baru tentang PKn
Paradigma baru PKn merupakan cara berpikir baru tentang PKn, bertujuan untuk
meningkatkan dan memperbaiki kualitas dan cara berfikir dan kualitas rasa serta
kepekaan peserta didik dalam rangka memperbaiki, mengetahui, menghayati, juga
sebuah upaya untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan khususnya nilai- nilai
pancasila (Wahana and Mayasari 2007).
Ruang lingkup dalam Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Ruang lingkup dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah (SD,
SMP,SMA, dan SMK) meliputi:

Pancasila, sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi nasional Indonesia serta
1
etika dalam pergaulan Internasional;

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar
2 yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara;
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan
3 bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional dan
harmonis dalam pergaulan antarbangsa

Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara Republik Indonesia
4
yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia.
Model pembelajaran PKn untuk warga negara yang demokratis Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) memegang peranan yang sangat strategis dalam mempersiapkan dan
membina warga negara dengan kualitas, seperti tersebut di atas.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam
kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilainilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia.
Karakteristik Warga Negara yang
Demokratis

Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan


rakyat. Secara singkat, demokrasi oleh Abraham Lincoln, diartikan “the
government from the people, by the people and for the people” (suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat).
Sepuluh pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia
Berketuhanan Yang Maha Pengembangan otonomi
1 Esa 6 daerah

Menegakkan prinsip

2 Melindungi dan memajukan


hak asasi manusia 7 supremasi hukum (rule of
law)

Terwujudnya kedaulatan
3 manusia 8 Berlaku sistem peradilan
yang bebas

Meningkatkan kecerdasan Terselenggaranya


4 masyarakat 9 kesejahteraan manusia

Melaksanakan pemisahan
5 kekuasaan 10 Terwujudnya keadilan
sosial.
Perbandingan Paradigma Baru Pembelajaran PKN
dengan Paradigma Lama

Dalam paradigma lama, terdapat pandangan PKN yang lebih menekankan pada
manfaat kekuasaan untuk mempertahankan status, dan misi PKN lebih
menitikberatkan pada upaya membangun warga negara yang baik, dalam arti
menyesuaikan diri dan kekuasaan atau pemerintah patuh tanpa terlibat dengan
berpikir kritis.
Sedangkan paradigma baru PPKn adalah mengembangkan pendidikan demokrasi
yang bekerja secara psiko-pedagogis dan sosio-androgis yang memiliki fungsi
sebagai pengembangan tiga ciri utama warga negara yang demokratis, kecerdasan
kewarganegaraan, tanggung jawab sipil, dan partisipasi sipil.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai