Anda di halaman 1dari 40

Pendekatan Holistik

Dalam Keperawatan”
By
H.Aceng ali S.Kep.,Ners.,M.H.Kes
Teori keperawatan pada dasarnya
terdiri atas 4 konsep

1. Konsep manusia : Manusia adalah


boipsikososial dan spirtual yang
utuh,jasmani dan rohani dan unit
mempunyai berbagi macam kebutuhan
sesuai alat–alat ukur.

2. Konsep individu sebagai klain :


individu adalah anggota keluarga yang
unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi,psiologi,sosial dan spiritual.
3. Konsep sehat-sakit : rentag ini merupakan
suatu alat-alat ukur dalam menilai status
kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu
berubah dalam setiap waktu.

4. Konsep lingkungan : faktor eksternal yang


berpengruh terdapat perkembangan
manusia dan mencakup antara lain :
lingkungan sosial,status ekonomi,dan
kesehatan konsep lingkungan dalam
paradigma kesehatan :
Konsep lingkungan
1. Lingkungan fisik yang dimaksud adalah segala bentuk
lingkungan secara fisik yang dapat mempengaruhi perubahan
status kesehatan. Contoh : pembuagan air
limbah,sampah,lingkungan kotor dll.
2. Lingkungan psikologis artinya keadaan yang menjadikan
terganggunya psikologis seseorang seperti lingkungan yang
kurang aman,yang mengakibtkan kecemasan dan ketakutan
akan bahaya yang di timbulkan.
3. Lingkungan sosial budaya yang di timbulkan adalah
masyarakat luas serta budaya yang ada juga dapat
mempengaruhi status kesehatan seseorang serta adanya
kehidupan spiritual juga mempengaruhi perkembangan
seseorang dalam kehidupan beragam serta meningkatkan
keyakinan.
1 Pengertian konsep holistik
keperawatan
 Holistik Nursing Adalah sebuah konsep
dalam integritas pendidikan
keperawatan.Holisme dab kesehtan
menyembuhakan manusia secara utuh Untuk
menjadikan sehat itu menjadi utuh secara
bio,psiko ,spiritual dan cultural.Untuk
menyembuhkan keutuhan aslinya.
(devimerryvendi.worldpress.com)
2. Teori Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa


Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri
dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi.
Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang
berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial
manusia, struktur, masalah-masalah organisasi,
serta perubahan hubungan internal dan lingkungan
disekitarnya.
Sistem tersebut terdiri atas tujuan, proses dan isi.
Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem
Tujuan Sistem

 Suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan


(goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives).
 Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan
objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.
 Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
 Karena suatu system dikatakan berhasil jika
mencapai tujuan dan dikatakan gagal jika
tujuannya tersebut tidak tercapai
Klasifikasi Sistem

a. Kesatuan atau Nonsumatisivitas Suatu sistem yang dicirikan


oleh sifat-sifat kesatuan. Keseluruhan lebih besar dari pada
jumlah bagian-bagiannya, dan merupakan cara yang lazim
untuk mendefinisikan konsep ini (Wright dan Leahey, 18984,
young, 1982).

b. Sistem Sosial
Sistem sosial ialah suatu model organisasi sosial, sistem
sosial merupakan suatu sistem yang hidup, yang memiliki
suatu sistem unit yang berbeda-beda dengan bagian-bagian
komponennya dan dapat dibedakan dari lingkungan oleh
suatu batas yang didefinisikan secara jelas.
Parson dan Bales (1955), mendefinisikan suatu sistem sosial
suatu sistem yang terdiri dari peran-peran sosial yang dilihat
oleh interaksi dan saling ketergantungan satu sama lain.
(Anderson & Carter, 1974).
c. Sistem Terbuka:
Sistem yang dicirikan oleh tingkat interaksi sistem
tersebut dengan lingkungan sekitarnya. Sebuah
sistem terbuka adalah terdapat dalam suatu
lingkungan yang dengannya sistem tersebut
berinteraksi, sistem terbuka tersebut memperoeh
asupan dan terhadap lingkungan sistem tersebut
memberikan keluaran. Interaksi lingkungan sangat
penting bagi keberlangsungan hidup sistem tersebut
( Buckley, 1967). Berdasarkan definisi ini suatu
sistem yang hidup adalah sestem terbuka.
d. Sistem Tertutup:
Secara teoritis, sebuah sistem tertutup berbeda
dengna sistem terbuka, sistem ini tidak berinteraksi
dengan lingkungan. Sebuah inti yang self complete,
untuk kelangsungan hidupnya, sistem ini tidak
tergantung kepada pertukaran lingkungan yang
berlangsung terus-menerus. Karena belum ada
sistem tertutup murni yang mendemonstrasikan
dalam realita, tertutup menyatakan suatu
kurangnya pertukaran energi yang melewati batas-
batas suatu sistem(Parson & Bales, 1955).
Pendekatan Yang Dapat digunakan untuk Menerangkan Dalam Sistem

A. Prosedur
Prosedur yaitu “suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu”. Prosedur adalah “rangkaian
operasi klerikal (tulis menulis), yang
melibatkan beberapa orang di dalam satu
atau lebih departemen yang digunakan untuk
menjamin penanganan yang seragam.
.

B. Komponen/elemen
Komponen yaitu “kumpulan komponen yang
saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”. Suatu
sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem,
dan sub-sub sistem tersebut dapat pula
terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang
lebih kecil.(hannamargareth.worldpress.com)
.Perubahan manusia

Perubahan Menurut pandangan Kurt Lewin


1951,
seseorang yang akan mengadakan suatu
harus memiliki konsep tentang perubahan
yang tercantum dalam tahap proses
perubahan agar proses perubahan tersebut
menjadi terarah dan mencapai tujuan yang
jelas.
Tahap Perubahan
1). Tahap Pencairan (Unfreezing)
Pada tahap awal ini yang dapat
dilakukan bagi seseorang yang mau
mengadakan proses perubahan adalah
harus memiliki motivasi yang kuat untuk
merubah dari keadaan semula dengan
merubah terhadap keseimbangan yang
ada. Di samping itu juga perlu
menyiapkan diri dan siap untuk merubah
atau melakukan perubahan.
2).Tahap Bergerak (Moving)
Adanya suatu pergerakan kearah sesuatu
yang baru atau perkembangan terbaru.
Proses perubahan tahap ini dapat terjadi
apabila seseorang telah memiliki informasi
yang cukup serta sikap dan kemampuan
untuk berubah, Juga memiliki kemampuan
dalam memahami masalah serta mengetahui
langkah-lanhkah dalam menyesuaikan
masalah.
3).Tahap Pembekuan (Refreezing)
Tahap ini merupakan tahap pembekuan
dimana seseorang yang mengadakan
perubahan kelak mencapai tingkat atau
tahapan yang baru dengan keseimbangan
yang baru. Proses pencapaian yang baru
perlu dipertahankan dan selalu terdapat
upaya mendapatkan umpan balik, pembinaan
tersebut dalam upaya mempertahankan
perubahan yang telah
Menurut Rogers E untuk menandakan suatu
perubahan perlu ada beberapa langkah yang
ditempuh sehingga harapan atau tujuan akhir
dari perubahan dapat tercapai. Langkah-
langkah tersebut antara lain :
1). Tahap Awareness
Tahap ini merupakan tahap awal yang
mempunyai arti bahwa dalam mengadakan
perubahan diperlukan adanya kesadaran
untuk berubah apabila tidak ada kesadaran
untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta
suatu perubahan.
2). Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan
perubahan harus timbul perasaan minat
terhadap perubahan yang selalu
memperhatikan terhadap sesuatu yang baru
dari perubahan yang dikenalkan. Timbulnya
minat akan mendorong dan menguatkan
kesadaran untuk berubah.
3). Tahap Evaluasi
Tahap ini terjadi penilaian tarhadap sesuatu
yang baru agar tidak terjadi hambatan yang
akan ditemukan selama mengadakan
perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan
tujuan dan langkah dalam melakukan
perubahan.
4). Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap
sesuatu yang baru atau hasil perubahan
dengan harapan sesuatu yang baru dapat
diketahui hasilnya sesaui dengan kondisi atau
situasi yang ada, dan memudahkan untuk
diterima oleh lingkungan.
5). Tahap Adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari
perubahan yaitu proses penerimaan terhadap
sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba
dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu
yang baru sehingga selalu mempertahankan
hasil perubahan.
Perubahan Dalam Keperawatan
Dalam perkembangannya keperawatan juga
mengalami proses perubahan seiring dengan
kemajuan dan teknologi. Alasan terjadinya
perubahan dalam keperawatan antara lain
1).Keperawatan Sebagai Profesi
2).Keperawatan Sebagai Bentuk Pelayanan
Asuhan Keperawatan
3).Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan
4).Keperawatan Sebagai Komunikasi
Holistic care (caring,holism,humanisme)

1 HOLISTIK CARE
HOLISTIC CARE didasarkan pada konsep
keperawatan holistik yang meyakini bahwa
penyakit yang dialami seseorang bukan saja
merupakan masalah fisik yang hanya dapat
diselesaikan dengan pemberian obat semata.
 Pelayanan keperawatan holistik memberikan
pelayanan kesehatan dengan lebih
memperhatikan keutuhan aspek kehidupan
sebagai manusia yang meliputi kehidupan
jasmani, mental, sosial dan spiritual yang
saling mempengaruhi. Klinik ini tidak saja
menawarkan pelayanan keperawatan dengan
memanfaatkan teknologi perawatan moderen
maupun beragam terapi alternatif ataupun
komplementer, tetapi juga pelayanan
konseling dan promosikesehatanuntuk semua
tahapan usia.
2.HOLISME
 Konsep holisme mengemukakan bahwa organisme
merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-
bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan
merupakanbagian yang terpisah, tetapi merupakan
satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu
pada salah satunya maka akan berpengaruh pada
keseluruhan.
 Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham

Maslow mengemukakan bahwa yang menentukan


keberhargaan seorang manusia adalah kapasitas
atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan
diri.
Teori humanistic percaya bahwa manusia memiliki
potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau
menerima tanggung jawab bagi kehidupan dirikita
sendiri.
Menurut Maslow dalam hirarki,manusia kebutuhan-
kebutuhan dasar sudah terpenuhidengan baik.
Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah
kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman,
kebutuhan dicintai dan mencintai, dan kebutuhan
akan harga diri. Rogers berpendapat bahwa manusia
dipandang dengan unconditional positiveregards.
 Pandangan ini selalu memandang bahwa
manusia dapat berfungsi secara
utuh,sehingga pada akhirnya dapat menerima
diri kemudian dapat merealisasikan diri nya
dengan baik.
5 HUMANISME

 Humanistik mengatakan bahwa manusia


adalah suatu ketunggalan yang mengalami,
menghayati dan pada dasarnya aktif, punya
tujuan serta punya harga diri. Karena
itu,walaupun dalam penelitian boleh saja
dilakukan analisis rinci mengenai bagian-
bagian dari jiwa manusia, namun dalam
penyimpulannya, manusia harus dikembalikan
dalam kesatuan yang utuh. Pandangan seperti
ini adalah pandangan yang holistik.
Transcultural nursing
 Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah
keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan,
sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger,
2002).
 Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring

adalah esensi dari keperawatan, membedakan,


mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan
Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku
Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan
pertumbuhan,
masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human
caring secara
umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan
bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan
fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi
diantara kultur satu
tempat dengan tempat lainnya
Konsep dalam Transcultural Nursing.
1. Budaya
norma atau aturan tindakan dari anggota
kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi
petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.

2. Nilai budaya
3. Perbedaan budaya
2. Nilai budaya
Keinginan individu atau tindakan yang lebih
diinginkan atau sesuatu tindakan yang
dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan
melandasi tindakan dan keputusan.

3. Perbedaan budaya
3. Perbedaan budaya
Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang
optimal daei pemberian asuhan keperawatan,
mengacu pada kemungkinan
variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan
untuk memberikan asuhan
budaya yang menghargai nilai budaya individu,
kepercayaan dan tindakan
termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari
individu yang datang dan
individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985)
.
Pebedaan suatu budaya adalah sebagai berikut:

A. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh


individu yang menganggap
bahwa budayanya adalah yang terbaik.
B. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu
atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang
lazim.
C. C. Ras adalah perbedaan macAM-macam manusia
didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia
D. Etnografi (ilmu yang mempelajari budaya)
Pendekatan metodologi pada penelitian
etnografi memungkinkan perawat untuk
mengembangkan kesadaran yang tinggi
pada perbedaan budaya setiap
individu,menjelaskan dasar observasi untuk
mempelajari lingkungan dan orang-orang,
dan saling memberikan timbal balik diantara
keduanya
E. Care adalah fenomena yang berhubungan
dengan bimbingan, bantuan, dukungan
perilaku pada individu, keluarga, kelompok
dengan adanya kejadian untuk memenuhi
kebutuhan baik aktual maupun potensial
untuk meningkatkan kondisi dan kualitas
kehidupan manusia
F. Caring adalah tindakan langsung yang
diarahkan untuk membimbing, mendukung
dan mengarahkan individu, keluarga atau
kelompok pada keadaan yang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan
kondisi kehidupan manusia.
G. Cultural Care berkenaan dengan
kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang
digunakan untuk mebimbing, mendukung
atau memberi kesempatan individu, keluarga
atau kelompok untuk mempertahankan
kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan
hidup, hidup dalam keterbatasan dan
mencapai kematian dengan damai.
H. Culturtal imposition berkenaan dengan
kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai
diatas budaya orang lain karena percaya
bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih
tinggi dari pada kelompok lain.

Anda mungkin juga menyukai