Bagi terpidana yang dipidana dengan penjara seumur hidup tidak dilakukan
pentahapan tersebut.
Pidana Kurungan
Pidana kurungan juga merupakan bentuk pidana perampasan
kemerdekaan, akan tetapi dalam berbagai hal ditentukan lebih ringan dari
pada pidana penjara.
Ada beberapa ketentuan mengenai pidana kurungan:
1. Terpidana kurungan mempunyai hak pistole, yaitu mereka mempunyai
hak atau kesempatan untuk mengurusi makanan dan alat tidur sendiri
atas biaya sendiri (pasal 23 KUHP)
2. Para terpidana mengerjakan pekerjaan-pekerjaan wajib yang lebih
ringan dari terpidana penjara (pasal 19).
3. Maksimum ancaman pidana kurungan adalah satu tahun. Maksimum
ini boleh sampai 1 tahun 4 bulan dalam hal terjadi pemberatan pidana.
(konkursus, delneming atau pelanggaran pasal 52 dan 52a KUHP).
(pasal 18 KUHP)
4. Apabila terpidana penjara dan terpidana kurungan menjalani pidana
dalam satu tempat pemasyarakatan, maka terpidana kurungan harus
terpisah tempatnya. (pasal 28 KUHP).
5. Pidana kurungan dilaksanakan dalam daerah terpidana sendiri. (pasal
21 KUHP).
6. Lazimnya pidana kurungan dijatuhkan untuk tindak pidana karena
kelalaian, yang diancamkan hukuman bersifat alternatif yaitu, pidana
penjara dengan pidana kurungan atau pidana kurungan dengan pidana
denda. Serta tindak pidana berupa pelanggaran buku ke III KUHP.
7. Lamanya pidana yang dijatuhkan harus menyebutkan beberapa hari,
minggu, bulan atau tahun. Penyebutan pecahan dari waktu tersebut
tidak dibolehkan. (pasal 27 KUHP).
Pidana Kurungan Pengganti
Pidana kurungan pengganti adalah pengganti dari pada denda yang
tidak dibayar oleh terpidana.
Dapat juga dijatuhkan pidana kurungan pengganti, apabila terpidana
tidak membayar harga taksiran (yang ditentukan) dari barang
rampasan yang tidak diserahkan oleh terpidana.
Dalam hal ini sebelum pemidanaan barang tersebut belum disita, atau
dengan kata lain masih dlam penguasaan tersangka.
Bahkan juga dapat dijatuhkan apabila biaya pengumuman putusan
hakim yang dibebankan kepada terpidana tidak dibayar oleh
terpidana.
Pidana kurungan pengganti merupakan alat pemaksa agar terpidana
memenuhi kewajibannya.
Pidana Denda
Pidana denda merupakan pidana yang ditujukan terhadap harta
benda/ kekayaan si terpidana.
Pidana denda merupakan kewajiban seseorang untuk
“mengembalikan keseimbangan hukum” atau “menebus dosanya”
dengan pembayaran sejumlah uang.
Minimum pidana denda adalah Rp.0,25. (dua puluh lima sen).
Maksimum pidana denda tidak disebutkan secara umum, melainkan
ditentukan dalam pasal-pasal pidana yang bersangkutan dalam buku
II dan III KUHP.
Diluar KUHP dalam berbagai ketentuan peraturan perundangan-
undangan ditentukan dengan secara jelas, maksimum pidana denda
dan minimun pidana denda yang dijatuhkan bagi pelanggarnya.
Jika terpidana tidak mampu membayar pidana denda yang dijatuhkan
kepadanya, maka dapat diganti dengan pidana kurungan, sebagai pidana
kurungan pengganti.
Maksimum pidana kurungan pengganti adalah 6 (enam) bulan, dan boleh
menjadi 8 (delapan) bulan, dalam hal terjadi pemberatan hukuman (perbarengan,
pengulangan dan penerapan pasal 52 dan 52a KUHP).
Orang yang dijatuhi pidana denda boleh segera menjalani kurungan
penggantinya dengan tidak usah menunggu sampai waktu harus membayar
denda itu.
Setiap waktu si terpidana berhak dilepaskan dari kurungan pengganti, jika
denda telah dibayarnya.
Pembayaran sebagian dari denda baik sebelum maupun sesudah mulai menjalani
kurungan pengganti, membebaskan terpidana dari sebagian kurungan bagian
denda yang telah dibayar.