Anda di halaman 1dari 8

Pendidikan Agama Islam

By Kelompok 4
Penyerahan Buku Catatan
Amal

Mizan
Sub Materi

Telaga Al Kautsar
Catatan amal adalah catatan atau tulisan tentang apa saja yang
pernah dilakukan hamba selama di dunianya yang dicatat oleh
malaikat pencatat amal.
Manusia dibangkitkan dari kubur ke Padang Mahsyar. Mereka
berdiri di sana selama Allah S.W.T kehendaki, dalam keadaan

Penyerahan
telanjang dan tanpa alas kaki. Salah satu peristiwa besar yang
akan terjadi pada saat upacara hisab ialah penyerahan buku
catatan amal manusia di dunia.

Imam al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah S.A.W bersabda


yang maksudnya: Sesungguhnya Allah S.W.T mencatat
Buku Catatan
amalan baik dan buruk manusia. Maka siapa yang
berkeinginan (hamma) untuk melakukan kebaikan namun
Amal
tidak jadi melakukannya, akan ditulis untuk kebaikan
sempurna.
Dan siapa yang berkeinginan untuk melakukannya lalu ia
benar-benar melakukannya, maka ditulis untuknya 10
kebaikan sehingga tujuh ratus kali, bahkan hingga tidak
terbatas.
Dan siapa yang berkeinginan melakukan keburukan, namun
ia tidak jadi melakukannya, maka ditulis untuknya satu
kebaikan. Namun jika ia benar-benar melakukannya, maka
akan ditulis untuknya satu kejahatan.
Malaikat pencatat amal ini tidak pernah penat atau
bosan mencatat amalan manusia, hingga tiba saat
kematian orang tersebut lalu ditutuplah buku
amalannya. Dan buku itu akan dibuka lagi apabila orang
tersebut dibangkitkan kembali untuk menjalani hisab
(perhitungan).
Diriwayatkan, bahwa buku itu akan turun dari arah
langit, lalu berterbangan mencari para pemiliknya yang
ketika itu sedang berdiri di Padang Mahsyar. Sebagian
ulama membayangkan pemandangan waktu itu bagaikan
hujan salju yang sangat lebat.
Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan, Rasulullah
S.A.W bersabda yang maksudnya, "Seringkali sebuah
kata-kata yang diucapkan seseorang, ia menganggap
ringan saja, namun dapat membuatnya melayang-layang
di neraka selama tujuh tahun lamanya."
Ingat, 1 hari akhirat = 1.000 tahun perhitungan hari di
dunia.
Manusia akan berada di Padang Mahsyar selama 50.000
tahun akhirat.
Mizan
Mizan (‫ن‬2‫ )ميزا‬secara bahasa adalah alat untuk menimbang ringan atau
beratnya sesuatu1. Adapun secara istilah syari’at adalah timbangan yang
Allah Subhanahu wa Ta’ala letakkan pada hari kiamat untuk menimbang
amalan-amalan para hamba-Nya. Mizan juga disebut sebagai timbangan
yang hakiki, memiliki dua neraca.

Yang ditimbang pada Mizan:


semuanya (amalan, pelakunya ataupun lembaran) akan ditimbang. Atau
bahwa timbangan tersebut hakikatnya adalah untuk lembaran yang mana
lembaran-lembaran tersebut menjadi berat atau ringan sesuai dengan
amalan yang tercatat di dalamnya. Dengan demikian timbangan itu intinya
berlaku pada amalan. Adapun penimbangan pelaku yang dimaksud adalah
derajat dan kehormatannya.

Pelaksanaan Mizan:
Setelah selesai pelaksanaan hisab maka selanjutnya adalah mizan yaitu
penimbangan, karena tujuan penimbangan tersebut ialah membalas
kebaikan atau keburukan seorang hamba, oleh sebab itu dilaksanakan
setelah proses hisab, karena penghisaban bertujuan untuk perhitungan
sedangkan penimbangan untuk menampakan perhitungan tersebut agar
pembalasan setelah itu sesuai perhitungan timbangan.
Telaga Al
Kautsar

Al-Kautsar adalah sebuah sungai (telaga) yang


diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah
SWT di dalam surga. Terdapat kebaikan yang
banyak, umat Nabi Muhammad SAW kelak akan
mendatanginya di hari kiamat; jumlah wadah-wadah
(bejana-bejana)nya sama dengan bilangan bintang-
bintang.
Allah berikan kepada Nabi SAW pada hari Kiamat berupa sungai yang disebut
dengan Al Kautsar, dan telaga yang panjangnya selama sebulan, lebarnya
selama sebulan, airnya lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu,
bejananya seperti bintang-bintang di langit karena banyak dan bersinarnya.
Barang siapa yang meminumnya, maka dia tidak akan haus setelahnya selama-
lamanya.

Tiga golongan yang akan terusir dari telaga Al-Kautsar:


1.Orang yang murtad (Murtadin)
yaitu mereka orang yang keluar dari agama Islam
2.Orang yang akidahnya tersesat
orang yang paling buruk terusirnya dari telaga Nabi adalah orang-orang yang
menyelisihi jamaah kaum muslimin, semacam orang-orang Khawarij dengan
berbagai macam sektenya, orang-orang Syi’ah yang sangat jelas kesesatannya
dan orang-orang Muktazilah dengan berbagai macam kelompoknya. Mereka
semua adalah orang-orang yang mengganti (mengubah) agamanya.
3.Pelaku bidah
Setiap orang yang membuat-buat perkara baru dalam agama yang tidak Allah
ridhai dan tidak diizinkan oleh Allah Ta’ala, maka mereka termasuk orang-
orang yang diusir dari telaga dan dijauhkan dari telaga.
Thank you!
Apakah Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai