Anda di halaman 1dari 17

1

1
Harga Diri Rendah (HDR)
OLEH:
SARYOMO, M.KEP., M.SI.
2
Referensi:

1. Budi Ana Keliat. 1999. Gangguan Konsep Diri pada Klien Gangguan fisik di Rumah
Sakit Umum. Jakarta: FIK UI
2. WF Maramis. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.
3. Stuart & Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
4. Towsend MC. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatrik: Pedoman
untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC.

1
3
A. Definisi

1. Gangguan (G3) HDR adlh evaluasi diri dan perasaan ttg diri a/ kemampuan diri yg negatif yg dpt scr
langsung a/ tdk langsung diekspresikan (Townsend, 1998).
2. Schult & Videbeck (1998), G3 HDR adlh penilaian negatif seseorang thd diri dan kemampuan, yg
diekspresikan scr langsung maupun tdk langsung
3. G3 HDR digambarkan sbg perasaan yg negatif thd diri sendiri, t’masuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal m’capai keinginan (Keliat, 1999).
4. Jd dpt disimpulkan bhw HDR adlh perasaan negatif thd diri sendiri yg dpt diekspresikan scr langsung a/ tdk
langsung.

1
4
B. Teori Ttg HDR

1. Peplau dan Sulivan


P’alaman interpersonal seseorang, masa lalu pd tahap p’kembangan bayi s.d. dewasa lanjut, spt “good me, bad me, not
me”, anak sering dip’masalahkan, ditekan ”kamu salah” kamu tdk b’guna” akan menimbulkan perasaan aman yg tdk
t’penuhi shg klien mrs ditolak o/ lingkungan dan apabila koping mekanisme yg digunakan tdk efektif akan
menyebabkan harga diri rendah.
2. Kaplan
Lingkungan sosial akan m’pengaruhi individu dan p’alaman seseorang dan adanya penebalan sosial spt: perasaan klien
dikucilkan, ditolak o/ lingkungan sosial, klien tdk dihargai dlm b’interaksi sosial akan menyebabkan stress. Hal ini
menimbulkan penyimpangan perilaku berupa HDR.

1
5
C. Penyebab/G3 HDR dpt tjd scr:

1. B’duka disfungsional
B’duka disfungsional mrpkan pemanjangan a/ tdk sukses dlm m’gunakan respon intelektual dan emosional o/ individu dlm mllui proses
modifikasi konsep diri b’dasarkan persepsi kehilangan.
atau
2. Situasional, y/u tjd trauma yg tiba2, misalnya: hrs operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, PHK, perasaan malu krn
sesuatu tjd (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba2).
Pd klien yg dirawat dpt tjd HDR, krn:
a. Privacy yg kurang diperhatikan. Misalnya: pemeriksaan fisik yg sembarangan, pemasangan alat yg tdk sopan (pencukuran pubis,
pemasangan kateter, pemeriksaan perineal).
b. Harapan akan struktur, bentuk, dan fungsi tubuh yg tdk t’capai krn dirawat/sakit/ penyakit.
c. P’lakuan petugas kesehatan yg tdk m’hargai, misalnya: b’bagai pemeriksaan dilakukan tanpa p’jelasan, b’bagai tindakan tanpa p’setujuan.
3. Kronik y/u perasaan negatif thd diri tlh b’langsung lama, y/u sblm sakit/dirawat. Klien m’punyai cara b’pikir yg negatif thd
kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif thd dirinya.

1
6

D. Akibat HDR adlh:

1. Isolasi sosial: menarik diri


Menarik diri mrpkan p’cobaan u/ m’hindari interaksi dg orang lain, m’hindari hub. dg orang lain (Rawlins,1993).
Atau
2. Klien akan m’isolasi diri dr lingkungan dan m’hindar dr orang lain, a/ keramaian, yg pd akhirnya klien
akan menarik diri.
3. HDR yg b’langsung lama (b’kepanjangan) tanpa adanya intervensi yg terapeutik dpt menyebabkan tjdnya
depersonalisasi.
Depersonalisasi adlh perasaan yg tdk realistik dan asing thd diri sendiri yg b’hubungan dg kecemasan s/ tdk dpt
m’bedakan dirinya dg orang lain.
4. Pd masa dewasa yg tdk harmonis
Kekacauan identitas adlh kegagalan individu m’integrasikan aspek2 identitas masa kanak2 ke dlm kematangan aspek
psikososial kepribadian.
1
7
E. Faktor Predisposisi dan Presipitasi HDR:

1. Faktor predisposisi:
a. Penolakan orangtua
b. Harapan orangtua yg tdk realistik
c. Kegagalan yg b’ulang2
d. Kurang m’punyai tanggungjawab personal
e. Ketergantungan pd orang lain
f. Ideal diri yg tdk realistik.
g. Gagal u/ m’cintai orang lain
2. Faktor precipitasi/pencetus:
a. Trauma, spt: p’aniayaan sexual dan psikologis a/ menyaksikan kejadian yg m’ancam kehidupan
b. Kehilangan bagian tubuh
c. P’ubahan aturan
d. P’ubahan bentuk penampilan
e. Adanya kegagalan yg m’akibatkan produktivitas menurun.
1
8
F. Tanda dan gejala:

1. Perasaan malu thd diri sendiri akibat penyakit dan tindakan thd penyakit (rambut botak krn terapi)
2. Rasa b’salah thd diri sendiri (m’kritik/menyalahkan diri sendiri)
3. G3 hubungan sosial (menarik diri)
4. Percaya diri kurang (sukar m’ambil keputusan)
5. M’cederai diri (akibat dr HDR disertai harapan yg suram, mungkin klien akan m’akhiri kehidupannya
(Keliat, 1999).

1
9
Lanjutan ...

Stuart dan Sunden (1998),:


1. M’kritik diri sendiri dan orang lain
2. Penurunan produktifitas
3. Destruktif yg diarahkan pd orang lain
4. Perasan tdk mampu
5. Rasa b’salah
6. Mudah t’singgung a/ marah yg b’lebihan
7. Perasaan tdk mampu

1
10

8. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri


9. Ketegangan peran yg dirasakan
10. Pandangan hidup yg pesimis dan b’tentangan
11. Penolakan thd kemampuan personal
12. Destruktif thd diri sendiri
13. Pengurungan diri
14. Menarik diri scr sosial dan dr realitas
15. Penyalahgunaan zat

1
11
G. Pohon Masalah

efek ← p’ubahan penampilan peran



Core problem ← Gangguan harga diri: Harga diri rendah → isolasi sosial: menarik diri
↑ ↑ ↑
Causa ← G3 citra tubuh Ideal diri tdk realistik Koping tdk efektif ↓
G3. sensori persepsi: Halusinasi


Resiko perilaku kekerasan

Resiko m’cederai diri dan orang lain
1
12
H. Masalah Keperawatan

1. G3. harga diri: HDR


2. P’ubahan penampilan peran
3. G3. citra tubuh
4. Ideal diri tdk realistis
5. Koping tdk efektif
6. Isolasi sosial: menarik diri
7. G3 sensori persepsi: Halusinasi
8. Resiko perilaku kekerasan
9. Resiko m’cederai diri dan orang lain

1
13
I. Data yg Perlu Dikaji:

1. Wawancara:
a. Kaji ttg harapan orangtua thd klien
b. Kaji ttg keinginan/cita2 harapan hidup klien
c. Kaji riwayat p’aniayaan sexual/psikologis & hal2 yg m’ancam kehidupan
d. Gali riwayat kegagalan
e. Kaji kemungkinan klien m’dengar suara2, melihat benda, dll (halusinasi)
f. Kaji ungkapan rasa keputusasaan
g. Kaji ungkapan kata2 pesimis dan kritik thd diri

1
14
Lanjutan ...

2. Pemeriksaan fisik dan observasi


a. Tdk ada kontak mata, sll menundukan kepala
b. B’diam diri di kamar, menyendiri
c. Menolak diajak b’bincang2
d. Posisi tidur janin
e. Respon thd stimulus melambat
f. Pasif, apatis

1
15

g. Lebih banyak tidur, menyendiri


h. Pakaian kotor, tdk rapi
i. Kurang perawatan diri
j. Menolak u/ makan
k. Rambut kusut, kotor, dan b’bau tdk sedap
l. Mudah t’singgung, jengkel
m. P’ubahan dlm pola tanggungjawab

1
16
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. P’ubahan penampilan peran s. d. HDR


2. Gangguan harga diri: HDR s. d. gangguan citra tubuh
3. Kerusakan hubungan sosial: menarik diri s. d. HDR
4. Gangguan sensori persepsi: Halusinasi s. d. menarik diri
5. Resiko perilaku kekerasan s. d. Halusinasi
6. Resiko m’cederai diri dan orang lain s. d. perilaku kekerasan

1
17

Terima kasih ...

Anda mungkin juga menyukai