Anda di halaman 1dari 56

MAHASISWA PENTING

(MAHASISWA PEDULI STUNTING)

Dr. Risma Mulia, S.Psi., M.Si


Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi
Nama : Dr. Risma Mulia, S.Psi., M.Si
TTL : Jambi, 17 Agustus 1979
Pangkat/Gol : Pembina/ IV.a
Jabatan : Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana
Ahli Madya
Uni Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi
Biodata Pendidikan : S1 Fakultas Psikologi UGM
S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI
S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
DESKRIPSI PROGRAM MAHASISWA PENTING
Program inovasi kemahasiswaan untuk mendukung percepatan penurunan stunting melalui mekanisme
pendampingan kepada keluarga berisiko stunting (KRS).

Target Perpres 72 Tahun 2021


“Pendampingan kepada kabupaten/kota melalui Tri Dharma PT Tahun 2023 sebesar 75%”

Kampus Merdeka Pengabdian KKN Tematik


Masyarakat
Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Lainnya Kegiatan KKN Tematik Di
Merdeka Perguruan Tinggi
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/
PENDEKATAN MULTI-SEKTOR DAN MULTI-PIHAK

Goverment Swasta Perguruan Tinggi MaSyarakat Media

G overnment S wasta PT MS a yarakat M edia

Keterpaduan Partisipasi Aktif Swasta Partisipasi Aktif Partisipasi Partisipasi Media


Kementerian/ dalam percepatan Perguruan Tinggi dan Masyarakat Sipil dalam percepatan
Lembaga, penurunan stunting baik akademisi dalam (LSM, NGO, penurunan stunting
Pemerintah Daerah langsung maupun tidak percepatan penurunan Perseorangan, dan melalui KIE
dan Pemerintah langsung kepada stunting melalui Mitra Pembangunan) Pencegahan dan
Desa . kelompok sasaran. Tridarma Perguruan dalam percepatan Penanganan
Tinggi penurunan stunting. Stunting.

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
POTENSI PERGURUAN TINGGI

Jumlah Perguruan Tinggi 4.537 dan mahasiswa 9.620.953 tersebar di seluruh Indonesia
Sumber: PDDikti, 2023

Sumber daya di Perguruan Tinggi merupakan potensi yang besar


untuk berkontribusi dalam pembangunan kependudukan,
melalui kegiatan kajian, pengabdian di masyarakat dll

Jumlah mahasiswa yang sangat banyak berpeluang


untuk dapat menjangkau remote area dlm rangka
pemberdayaan masyarakat

Keterlibatan dalam program pembangunan


kependudukan, sebagai salah satu wahana
penerapan keilmuan civitas akademika PT
BENTUK KEGIATAN MBKM

Program Kewirausahaan

Asisten Mengajar Satuan


Riset Pendidikan

Membangun Desa/KKN T
MBKM Proyek Kemanusiaan

Proyek Independen Praktik Kerja/Magang


MEKANISME OPERASIONAL

Tujuan
membantu melakukan pendampingan kepada keluarga
berisiko stunting (KRS), TPK, perangkat desa dan
masyarakat sebagai promotor pencegah dan deteksi dini
stunting
Sasaran
Remaja/catin/capus, Ibu hamil/pasca melahirkan, Ibu
membantu pendampingan
menyusui, balita usia 0-59 bulan

Lokus Sasaran
Seluruh kab/kota atau kab/kota prioritas sesuai
kebijakan TPPS (Kampung Keluarga Berkualitas)
MEKANISME OPERASIONAL

Mekanisme Kegiatan Pendampingan


a) Bentuk Kegiatan KKN Tematik Stunting, MBKM, dan program pengabdian masyarakat lainnya
b) Tema
Penyebab Langsung Intermediate Penyebab Tidak Langsung
1. Nutrisi, 1. Praktek Pengasuhan Yang Tidak Baik/ Pola Asuh, 1. Pendidikan,
2. Pola Asuh Pemberian ASI, 2. Pemberian Makanan Bayi Dan Anak, 2. Sosial Ekonomi
3. Penyakit 3. Pola Asuh Pemberian MP ASI, 3. Kemiskinan,
4. Jarak Anak, 4. Akses Dan Kualitas
5. Jumlah Anak, Pelayanan Kesehatan,
6. Umur Ibu, 5. Lingkungan Pemukiman
7. Usia Perkawinan (Akses Air Bersih, Air Minum,
8. Rendahnya Kualitas Penyiapan Kehidupan Sarana Sanitasi)
Berkeluarga,
9. Akses Pangan Bergizi,
10. Akses Pelayanan Preventif Dan Kuratif,
11. Rendahnya Pemanfaatan Bahan Sisa Produksi,
12. Rendahnya Pemahaman Pengemasan Menu Siap Saji
Dan Bergizi,
13. Rendahnya Komersialisasi Makanan Siap Saji Dan
Terukur Gizi,
14. Ketersediaan Dan Pola Konsumsi Rumah Tangga
MEKANISME OPERASIONAL
Mekanisme Kegiatan Pendampingan

(BKKBN PUSAT & PROV)

1. Identifikasi PT 1. Pendaftaran 1. Persiapan pelatihan


2. MOU BKKBN Provinsi & PT 2. Administrasi 2. MoT Dosen Pendamping
3. Koordinasi BKKBN Provinsi, OPD KB dan PT 3. Pengelompokan Mahasiswa 3. TOT Mahasiswa
4. Pemetaan Wilayah Kerja 4. Pelaporan data mahasiswa oleh PT kepada 4. Pasca Training : Coaching &
BKKBN Mentoring

1. Identifikasi permasalahan dan kebutuhan 1. Sosialisasi (advokasi, edukasi ) dan pendampingan kepada kelompok sasaran
lapangan 2. Pendampingan dan Fasilitasi kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) :
2. Identifikasi potensi sumber daya memastikan semua sasaran terdata, memperoleh pelayanan, memanfaatkan
3. Kordinasi dengan apparat desa setempat intervensi
4. Rujukan teknis dan rencana aksi 3. Pendampingan dan Fasilitasi Kepada Kader Penggerak DASHAT

1. Penyusunan laporan : memastikan pelaksanaan tercatat dan terlaporkan


2. Penyusunan rujukan
3. Mewarisi ke adik kelas atau Leader penggerak
APA TUGAS MAHASISWA PEDULI STUNTING DI LAPANGAN?
Sosialisasi (Edukasi, Peningkatan Penyadaran, Advokasi) stunting dan
Pendampingan dapur sehat cegah stunting langsung kepada masyarakat

Sosialisasi media edukasi : Kunjungan ke rumah kelompok


sasaran untuk menempelkan poster pencegahan
stunting/smart chart

LURING DARING

Penyuluhan : Edukasi menu sehat kolaborasi dan


di posyandu, dengan mendorong koordinasi
Kelompok kemandirian dalam bersama TPK
BKB/PAUD penyediaan dlm rangka
dan kegiatan makanan bergizi pendampingan
rutin berbasis pangan kelompok
masyarakat local TPK sasaran
AKTIVITAS DI LAPANGAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI MBKM PENTING

Penyuluhan dan peningkatan keterampilan masyarakat


Pendampingan calon pengantin melalui
1 8 terkait menu gizi sehat melalui Dapur Sehat Atasi
aplikasi pendampingan keluarga (elsimil) Stunting (DASHAT)

Penyuluhan kesehatan reproduksi Pendampingan tata kelola produksi


2 9
bagi remaja putri dan pemasaran DASHAT

Penyediaan/penyiapan media promosi luar


3 Konseling pada masa perencanaan 10
ruang terkait pencegahan stunting (poster/smart
kehamilan chart dll)
Pendampingan gizi dan
4 11 Penyuluhan kesehatan lingkungan/sanitasi
Kesehatan
pada masa kehamilan
Fasilitasi peningkatan akses masyarakat
5 Pengukuran antropometri bagi bayi dan 12
terhadap air bersih
balita
Penyuluhan menu sehat bagi ibu hamil, Pemberdayaan kemandirian masyarakat berbasis
6 13
menyusui dan anak balita pangan lokal (pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan dll)
Penyuluhan dan pemantauan tumbuh Pelayanan dan penyuluhan bagi masyarakat keluarga
7 14
kembang bayi, anak balita, dan anak pra berisiko stunting bertempat di Puskesmas/Posyandu
sekolah
PENGERTIAN
KAMPUNG Keluarga Berkualitas

Kampung Keluarga Berkualitas adalah:


satuan wilayah setingkat desa dimana
terdapat integrasi dan konvergensi
penyelenggaraan pemberdayaan dan
penguatan institusi keluarga dalam
seluruh dimensinya guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, keluarga
Target:
dan masyarakat. seluruh desa/kelurahan menjadi Kampung KB

BERENCANA ITU KEREN


Sejarah Singkat Kampung Keluarga Berkualitas
Desa
Kampung Keluarga Berkualitas dicanangkan oleh Presiden RI pada 14
Mandiri Desa
Pesisir
Januari 2016 di Dusun Jenawi, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati
Desa Desa
Wisata
Tangguh Desa Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Awalnya bernama Kampung Keluarga
Siaga Sejahtera
Desa Mandiri Berencana.
Inovasi Desa Pelaksanaan Kampung KB belum maksimal padahal banyak program dan
Peduli
Lindungan kegiatan berbasis desa yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga
Posyandu yang dapat saling bersinergi dengan program Kampung KB. Hal ini
Poskesdes disebabkan belum adanya kebijakan dan prosedur tertulis tentang keterlibatan
lintas sektor dalam program Kampung KB, sehingga pada tahun 2020 keluar
STBM
Desa Surat Edaran Kemendagri No. 843.4/2879/SJ tanggal 15 April 2020 yang
Peduli
TNI Keluarga
Desa
merubah Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga
Keluarga Berkualitas.
PKH Germas Sakinah
Satu Desa

PISPK
Satu Produk
(OVOP)
Melalui Inpres No 3 Tahun 2022 diharapkan pelaksanaan kegiatan Kampung
Keluarga Berkualitas dapat lebih optimal, dan menjadi gerakan bersama
setingkat desa/kelurahan yang dilaksanakan secara terintegrasi dan
Kampung Keluarga Berkualitas konvergen dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi
keluarga dengan seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, keluarga dan masyarakat.
Saat ini, Kampung Keluarga Berkualitas telah terbentuk di 202
BERENCANA ITU KEREN desa/kelurahan atau sekitar 30 persen desa/kelurahan di Provinsi Jambi.
Tujuan, Sasaran, dan Program Kampung Keluarga Berkualitas

Tujuan Sasaran Program


Kampung Keluarga Berkualitas dikembangkan a. Penyediaan data dan dokumen a. Penyediaan data dan perluasan cakupan
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kependudukan; administrasi kependudukan;
sumber daya manusia yang menekankan pada b. Peningkatan perubahan b. Penguatan advokasi dalam Gerakan
penguatan institusi keluarga dan masyarakat perilaku; Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan
melalui intervensi program dan kegiatan dengan c. Peningkatan cakupan, layanan komunikasi perubahan perilaku
pendekatan siklus kehidupan manusia. dan rujukan pada keluarga; masyarakat;
d. Penataan lingkungan hidup c. Peningkatan akses dan pelayanan
Tujuan khusus: keluarga dan masyarakat . kesehatan termasuk Keluarga Berencana
a. Meningkatkan mutu dan produktivitas dan Kesehatan Reproduksi bersumber
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi daya masyarakat ;
pemerintah di bidang peningkatan kualitas d. Pendampingan dan pelayanan pada
SDM sejalan dengan peningkatan kualitas keluarga dengan risiko kejadian stunting;
keluarga; e. Peningkatan cakupan dan akses
b. Mendorong efektivitas sistem dan tata laksana pendidikan;
aksesibilitas pelayanan dasar agar pelayanan f. Peningkatan cakupan layanan jaminan dan
dasar dapat diselenggarakan secara lebih perlindungan sosial pada keluarga dan
berdaya guna dan berhasil guna; dan masyarakat miskin serta rentan;
c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, g. Pemberdayaan ekonomi keluarga;
dan peran masyarakat dalam pembangunan h. Penataan lingkungan keluarga,
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat peningkatan akses air minum serta sanitasi
BERENCANA ITU KEREN dasar.
Kerangka Konsep Peran Kampung KB dalam Pencapaian Keluarga Berkualitas
Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2022

1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan


Kebudayaan
2. Menteri Dalam Negeri
3. Menteri Agama
4. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan
Teknologi
5. Menteri Kesehatan
6. Menteri Sosial
7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
8. Menteri Kelautan dan Perikanan
9. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
10. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
11. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
12. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
13. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
14. Gubernur
BERENCANA ITU KEREN
15. Bupati/Walikota
POKJA KAMPUNG KB ________
KABUPATEN/KOTA ________

BERENCANA ITU KEREN


Atribut Kampung Keluarga Berkualitas

1. Rumah Data Kependudukan


2. BKB
3. BKR
4. BKL
5. PIK R/ Karangtaruna
6. UPPKA
7. Posyandu
8. PAUD
9. DASHAT
10. Kelompok kegiatan masyarakat lainnya

BERENCANA ITU KEREN


Tenaga Penggerak di tingkat Desa/Kelurahan

1. TPK (Tim Pendamping Keluarga)


2. PKB (Penyuluh KB)
3. Pendamping Desa
4. KPM (Kader Pemberdayaan Masyarakat )
5. Penyuluh Pertanian
6. Bidan Desa
7. Pendamping PKH (Program Keluarga Harapan)
8. TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting)
9. Kader (IMP, Pokja Kampung KB, RDK, DASHAT, Posyandu, Poktan, Jumantik, dst)

BERENCANA ITU KEREN


INDIKATOR INPUT
Target Jumlah Kampung Presentase Klasifikasi
Keluarga Berkualitas sesuai Kampung Keluarga
Inpres Berkualitas yang Mandiri
dan Berkelanjutan

Empat Tingkatan Klasifikasi


Kampung Keluarga
Berkualitas:
1. Dasar
2. Berkembang
3. Mandiri
2022 2023 2024 2022 2023 2024 4. Berkelanjutan
38.450 60.944 83.441 30 40 50
persen persen persen

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
Jumlah Desa, Jumlah Kampung KB, dan Roadmap Jumlah Kampung KB
Jumlah Desa/ Kondisi Saat Ini (16 Juni Roadmap Jumlah Kampung KB
Kelurahan 2022)
Provinsi
(Podes 2019) Jumlah Persentase Akhir 2022 Akhir 2023 Akhir 2024
Kampung KB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


ACEH 6,516 595 9.13 2,524 4,503 6,516
SUMATERA UTARA 6,132 835 13.62 2,555 4,328 6,132
SUMATERA BARAT 1,159 390 33.65 635 895 1,159
RIAU 1,875 310 16.53 817 1,342 1,875
JAMBI 1,562 202 12.93 644 1,099 1,562
SUMATERA SELATAN 3,289 497 15.11 1,403 2,338 3,289
BENGKULU 1,514 258 17.04 665 1,086 1,514
LAMPUNG 2,654 501 18.88 1,197 1,920 2,654
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 391 98 25.06 192 291 391
KEPULAUAN RIAU 417 122 29.26 216 316 417
DKI JAKARTA 267 136 50.94 177 221 267
JAWA BARAT 5,957 2,750 46.16 3,752 4,846 5,957
JAWA TENGAH 8,562 2,278 26.61 4,296 6,411 8,562
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 438 188 42.92 267 352 438
JAWA TIMUR 8,496 1,429 16.82 3,718 6,087 8,496
BANTEN 1,552 408 26.29 776 1,161 1,552
BALI
BERENCANA ITU KEREN 716 133 18.58 322 517 716
Realisasi
Kampung KB
di Kab.
Batang Hari
Indikator Keberhasilan Kampung KB

Sumber Data

STATUS IDM
Kemendes
JUM/PERSEN KELUARGA MISKIN
Kemensos
ANGKA STUNTING
Kemenkes
CAPAIAN MKJP
BKKBN
KEPEMILIKAN KK
Kemendagri
iBANGGA
BKKBN

Availability Sustainability Accountability Accuracy


1. TUGAS DAN FUNGSI
TIM PENDAMPING
KELUARGA

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
KEDUDUKAN TPK
dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN KELUARGA
Serangkaian kegiatan pendampingan yang dilakukan terhadap
keluarga yang memiliki:

1. Calon 2. Ibu hamil 3. Ibu pasca 4. Anak usia 0-59


pengantin/calon persalinan bulan.
pasangan usia subur,

Dalam rangka deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya
untuk meminimalisir atau pencegahan faktor risiko stunting

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TIM PENDAMPING KELUARGA
Yang dilakukan TPK:
Melakukan Pelayanan:

1. Identifikasi Faktor risiko stunting


(Surveilans/pengamatan berkelanjutan)
2. KIE / Penyuluhan
3. Fasilitasi pelayanan kesehatan dan rujukan
4. Fasilitasi penerimaan bantuan sosial
5. Pelayanan lainnya untuk melakukan pencegahan
kepada keluarga dengan risiko melahirkan anak-
anak stunting
Bidan Kader PKK Kader KB

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KOMPOSISI & KRITERIA TIM PENDAMPING
KELUARGA
Bidan
1. Minimal memiliki Ijazah pendidikan bidan
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
3. Memiliki kemampuan menggunakan gadget
Kader PKK
1. Memiliki SK atau Surat Tugas sebagai pengurus atau anggota PKK
2. Berdomisili di desa yang bersangkutan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
4. Memiliki kemampuan menggunakan gadget

Kader KB
5. Merupakan PPKBD/Sub PPKBD/Kader Poktan/Tenaga Penggerak Desa/Kader KB di
Desa/Kelurahan
6. Memiliki SK atau Surat Tugas sebagai pengurus atau anggota IMP/kader KB
7. Berdomisili di desa yang bersangkutan
8. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
9. Memiliki kemampuan menggunakan gadget
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
TUGAS TIM PENDAMPING KELUARGA
UMUM
Melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas pendampingan keluarga yang meliputi penyuluhan,
fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans/pengamatan
berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting.

KHUSUS
1. Melakukan skrining 3 (tiga) bulan kepada catin, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor
risiko stunting mengatasi faktor tersebut.
2. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan/pemantauan secara berkala
sampai Persalinan.
3. Bidan menolong persalinan normal, melakukan deteksi dini faktor risiko, mendampingi dan merujuk persalinan
dengan risiko pada fasyankes tingkat rujukan.
4. Melakukan asuhan dan pendampingan pasca salin dengan promosi, KIE KB pasca salin, ibu pasca salin mengunakan
KBPP MKJP dan melakukan deteksi dini kategori resiko dan komplikasi masa nifas, serta memfasilitasi rujukan jika
diperlukan.
5. Melakukan asuhan bayi baru lahir dan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak dibawah 5
tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor resiko stunting, memfasilitasi bayi mendapat ASI
ekslusif selama 6 bulan, dan pemberian MPASI pada bayi diatas usia 6 bulan dengan gizi cukup dan imunisasi
dasar lengkap sesuai jadwal.
6. Memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuanPusat
sosial
Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
PERAN TIM PENDAMPING KELUARGA
Bidan

Pemberi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai koordinator tim pendamping

keluarga dalam upaya percepatan penurunan stunting

Kader PKK

Mediator sekaligus pendamping keluarga dalam upaya percepatan penurunan stunting

Kader KB

Pendamping keluarga dalam upaya percepatan penurunan stunting

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KEWENANGAN BIDAN
BIDAN MELAKUKAN PELAYANAN:
Permenkes No. 28
1. Kesehatan Ibu
tahun 2017 tentang
2. Kesehatan Anak
Izin dan
3. Kesehatan Reproduksi Perempuan dan
Penyelenggaraan
Keluarga Berencana
Praktik Bidan
KEWENANGAN BIDAN DALAM PROGRAM PEMERINTAH, meliputi:

1. Pemberian pelayanan AKDR dan Bawah Kulit


2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit tertentu
3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan
4. Pemberian Imunisasi rutin dan tambahan sesuai program pemerintah
5. Pembinaan peran serta masyarakat dibidang KIA, anak usia sekolah dan
remaja dan penyehatan lingkungan
6. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan
anak sekolah
7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap
IMS termasuk pemberian kondom dan penyakit lainnya
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH
BIDAN (1)
Pendampingan sekaligus pelayanan Kesehatan kepada Calon Pengantin/Calon
Pasangan Usia Subur:

❑ Menjelaskan resume hasil skrining risiko stuntingberdasarkan


Output Aplikasi Pendampingan Keluarga.
❑ Menjelaskan treatment (perawatan/penanganan) untuk
menurunkan faktor risiko stunting sesuai outputAplikasi
Pendampingan Keluarga.
❑ Menjelaskan treatment (perawatan/penanganan) pencegahan
stunting sesuai rekomendasi Aplikasi Pendampingan Keluarga.
❑ Memantau dan memastikan kepatuhan catin dalam
mengkonsumsi suplemen zat besi dan vitamin A sesuai anjuran
❑ KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/Konseling terhadap PUS baru
yang belum layak hamil untuk menunda kehamilan dengan
menggunakan kontrasepsi (Pil atau Kondom)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH
BIDAN (2) Ibu Bersalin
Ibu Hamil ❑ Melakukan deteksi dini faktor resiko,
❑ Skrining awal kondisi kesehatan Melakukan pertolongan persalinan,
dan kehamilan. ❑ Melakukan rujukan jika diperlukan dan melakukan
❑ Pemeriksaan kesehatan kehamilan pendampingan pada kasus rujukan
berkoordinasi dengan dokter
(minimal 6 kali selama kehamilan) Ibu Pasca Salin
❑ Pendampingan Ibu hamil dalam ❑ Kunjungan Nifas dan Kunjungan Neonatal/KN
pencegahan faktor risiko stunting dan KF minimal 3 kali,
melalui surveilans ibu hamil dan
janin minimal 5 kali; ❑ Memastikan ibu pascasalin menggunakan KBPP
❑ KIE dan Komunikasi Antar MKJP,
Pribadi/Konseling tentang ❑ Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi masa
kehamilan sehat. nifas,
❑ Fasilitasi rujukan dan koordinasi
dengan tim pelayanan ANC ❑ Rujukan jika diperlukan dan pendampingan
terpadu pada kasus rujukan,
❑KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/Konseling
serta pelayanan KBPP (utamakan MKJP)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH BIDAN (3)

Bayi baru lahir 0 – 59 bulan:

❑ Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,


Melakukan skrining awal faktor risiko stuntingpada bayi.
❑ Melakukan pendampingan tumbuh kembang bayi baru
lahir minimal 3 kali (saat lahir, usia 6 bulan dan 5 tahun)
untuk verifikasi, validasi dan memfasilitasi rujukan jika
diperlukan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH KADER PKK
(1)
Calon Pengantin / Calon PUS
❑ Menginformasikan dan memastikan calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur
mendaftarkan pernikahan paling sedikit tiga bulan sebelum menikah.
❑ Menginformasikan dan memastikan calon pengantin/calon PUS melakukan registrasi di
Aplikasi Pendampingan Keluarga.
❑ Menghubungkan calon pengantin/calon PUS kepada fasilitas kesehatan dan memastikan
untuk mendapatkan fasilitasi dalam melakukan treatment (perawatan/penanganan)
pencegahan stunting seperti suplemen untuk meningkatkan status gizi dalam
mempersiapkan kehamilan yang sehat.
❑ Menginformasikan dan memastikan calon pengantin mengikuti kelas dan/atau
mendapatkan materi bimbingan perkawinan di institusi agamanya masing-masing.
❑ Melakukan KIE kepada PUS baru yang belum layak hamil menunda kehamilan
dengan menggunakan kontrasepsi (Pil atau Kondom)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH KADER PKK
(2)
IBU PASCA PERSALINAN
❑ KIE tentang pemberian ASI Ekslusif.
❑ KIE tentang 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
❑ Membantu penyaluran program bansos stunting
tepat sasaran. KIE tentang KBPP (utamakan MKJP).

IBU HAMIL
BAYI BARU LAHIR 0-59 BULAN
❑ Memastikan dan memfasilitasi ibu hamil
❑ Melakukan pendampingan pola asuh
melakukan ANC 6 kali dan memiliki buku KIA.
tumbuh kembang anak.
❑ Memastikan kepatuhan ibu hamil terhadap
❑ Memastikan bayi mendapatkan ASI
saran dokter, Bidan dan tenaga kesehatan
Ekslusif selama 6 bulan.
lainya.
❑ Memastikan bayi diatas 6 bulan
❑ Memastikan pemenuhan asupan gizi
mendapatkan MPASI dengan gizi cukup
ibu hamil. KIE tentang gizi dan
(gizi seimbang dan bervariasi).
kesehatan reproduksi
❑ Memastikan bayi mendapatkan imunisasi
❑ Membantu ibu hamil resiko menerima
dasar lengkap sesuai jadwal.
penyaluran program bansos stunting.
❑ membantu penyaluran bansos stunting
❑ Memasang/Menempel Stiker P4K (Perencanaan
kepada bayi baru lahir 0-59 bulan.
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) bahwa
❑ Melakukan koordinasi dengan Kader Posyandu
dirumah tersebut terdapat ibu hamil.
dan Kader BKB (Bina Keluarga Balita).
❑ Koordinasi dengan keluarga ibu hamil untuk
melakukan persiapan dana persalinan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH KADER KB (1)
CALON PENGENTIN / CALON PUS
❑ KIE dan fasilitasi Pelayanan Program Bangga Kencana dan pembinaan keluarga
❑ KIE tentang pencegahan stunting pada fase calon pengantin/calon PUS dan
memastikan mereka mendapatkan informasi pencegahan stunting secara
menyeluruh.
❑ Menginformasikan dan memastikan catin/calon PUS melakukan pemeriksaan
kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
❑ Memfasilitasi dan memastikan calon pengantin/calon PUS memasukkan/meng-
input hasil pemeriksaan kesehatan di Aplikasi Pendamping Keluarga secara
benar.
❑ mengecek dan memastikan calon pengantin/calon PUS mengetahui kondisi risiko
stunting sesuai resume skrining dari outputAplikasi Pendamping Keluarga.
❑ Mengecek dan memastikan calon pengantin/calon PUS mengetahui treatment
(perawatan/penanganan) yang harus dilakukan untuk menurunkan faktor risiko
stunting sesuai rekomendasi Aplikasi Pendamping Keluarga.
❑ Melaporkan pelaksanaan pendampingan catin melalui aplikasi, termasuk status
kesehatan, pelaksanaan rekomendasi, dan KIE calon pengantin secara berkala
(minimal 2 kali atau lebih sesuai kebutuhan).
❑ Melaporkan kondisi keluarga kepada Pemerintah Desa/Kelurahan dan TPPS
Desa/Kelurahan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH KADER KB (2)
IBU BERSALIN
❑ Memastikan ibu bersalin untuk mendapat
pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan sesuai ketentuan SPM
IBU PASCA PERSALINAN
IBU HAMIL
❑ Melakukan pendampingan pola
❑ Memastikan dan memfasilitasi ibu
asuh tumbuh kembang anak.
hamil mendapatkan pemeriksaan
❑ Memastikan bayi mendapatkan ASI
kehamilan dengan skema 2,1,3 dan
Ekslusif selama 6 bulan. Memastikan
mendapat pelayanan dokter 1 kali
bayi diatas 6 bulan mendapatkan
pada TRIMESTER 1 dan 1 kali pada
MPASI dengan gizi cukup (gizi
TRIMESTER 3.
seimbang dan bervariasi).
❑ Memastikan asupan gizi ibu
❑ Memastikan bayi mendapatkan
hamil dan mendapat akses air
imunisasi dasar lengkap sesuai
bersih yang layak.
jadwal.
❑ KIE tentang gizi dan kesehatan
reproduksi. ❑ Membantu penyaluran bansos
stunting kepada bayi baru lahir 0-59
❑ KIE dan komunikasi antar
bulan.
pribadi/konseling tentang KBPP
(utamakan MKJP). ❑ Melakukan koordinasi dengan Kader
Posyandu dan Kader BKB (Bina
❑ Membantu Program Bansos tepat
Keluarga Balita)
sasaran dan tepat guna
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH
KADER KB (3)
BAYI BARU LAHIR 0 - 59 BULAN:
❑ Memastikan bayi mendapatkan ASI Ekslusif selama 6 bulan.
❑ Memastikan bayi diatas 6 bulan mendapatkan MPASI dengan gizi
cukup (gizi seimbang dan bervariasi).
❑ Memastikan bayi mendapatkan imunisasi dasar
lengkap sesuai jadwal. membantu penyaluran
bansos stunting kepada bumil beresiko stunting.
❑ Melakukan pendampingan kepada keluarga balita untuk melakukan
pengasuhan sesuai dengan usia anak.
❑ Memastikan anak mendapatkan stimulasi sesuai usia agar tumbuh
kembangnya optimal. Melakukan koordinasi dengan Kader
Posyandu dan Kader BKB (Bina Keluarga Balita)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


2. CARA MELAKUKAN
PENDAMPING
KELUARGA

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
ALUR PENDAMPINGAN KELUARGA
MASA
1 CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR 3 KEHAMILAN
1. Pendampingan skrining awal
1. Skrining kelayakan menikah 1. Skrining kelayakan calon ibu hamil 2. Pendampingan ketat kehamilan
3 bulan sebelum hari H
2. Pendampingan dan pelayanan kontrasepsi risiko stunting dan patologis
2. Pendampingan ketat bagi 3. Pendampingan kehamilan sehat
untuk menunda kehamilan
catin tidak lolos skrining 4. Pendampingan janin terindikasi
3. Penajaman Promosi, KIE dan Komunikasi
risiko stunting
Antar Pribadi/Konseling 5. Deteksi dini setiap penyulit
BALITA 0-23 BULAN 5 MASA NIFAS 4

1. Skrining awal bayi baru lahir


1. Memastikan KBPP, ASI ekslusif,
2. Pendampingan Tumbuh imunisasi, asupan gizi busui, dan
Kembang bayi lahir sehat tidak ada komplikasi masa intes
3. Pendampingan dan pelayanan 2. Memastikan kunjungan postnatal
bayi 0- care (PNC)
23 dengan risiko stunting

6 BALITA 24-59 BULAN


1. Pengasuhan
2. Pemantuan tumbuh kembang
balita agar optimal
PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN
MASA
1 CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR 3 KEHAMILAN

BALITA 0-23 BULAN 5 MASA NIFAS 4

6 BALITA 24-59 BULAN


SARANA DAN PRASARANA
Menggunakan Sarana dan Prasarana yang telah tersedia
di layanan-layanan masyarakat atau fasilitas Kesehatan
Rujukan dan Bantuan Sosial

Bila saat pendampingan ditemukan ibu hamil yang


dideteksi akan melahirkan dengan sulit, maka TPK
melakukan rujukan/fasilitasi ke puskesmas utk
RUJUKAN memastikan ibu hamil tersebut bisa ditolong persalinan
nya di puskesmas rawat inap atau RSUD daerah.

TPK hanya memastikan keluarga miskin atau yang


memiliki baduta mendapatkan bansos pemerintah,
Fasilitasi bilamana ada di temukan maka TPK harus mencatat dan
Bansos melaporkan ke TPPS desa/kelurahan untuk dimasukan
dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sehingga
3 bulan ke depan bisa dapat bansos
3. PENCATATAN DAN
PELAPORAN YANG
DILAKUKAN OLEH
TIM PENDAMPING
KELUARGA
HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
DASHAT
Dapur Sehat Atasi Stunting
di Kampung Keluarga Berkualitas

BERENCANA ITU KEREN


Kampung Keluarga Berkualitas sebagai
wadah Percepatan Penurunan Stunting
Apa Itu DASHAT?

Kegiatan pemberdayaan masyarakat


dalam upaya pemenuhan gizi seimbang
bagi keluarga berisiko stunting (yang
memiliki catin, bumil, busui, baduta/balita
stunting terutama dari keluarga kurang
mampu), melalui pemanfaatan
sumberdaya lokal (termasuk bahan
pangan lokal) yang dapat dipadukan
dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra
lainnya
Apa TUJUAN DASHAT?

Meningkatkan kualitas gizi masyarakat,


dalam rangka mempercepat upaya
penurunan stunting melalui pendekatan
konvergensi Kampung KB di tingkat
desa/kelurahan.
Sasaran, Lokasi dan Pelaksana

Target Sasaran
Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita
serta Catin yang menjadi bagian dari Keluarga
Beresiko Stunting
Pelaksana Keluarga dan masyarakat pada umumnya di
desa ybs
Pemerintah Desa/Kelurahan melalui
pengembangan kelembagaan lokal
yang sesuai dengan potensi dan Lokasi
kebutuhan penanganan stunting yang
ada di tingkat desa dan sekitarnya  Desa/Kelurahan terutama yang jumlah
kasus stunting masih tinggi
 Setiap desa setidaknya memiliki 1 Dashat di
tingkat RW/Posyandu
Hasil yang Diharapkan Indikator Keberhasilan
Terpenuhinya kebutuhan gizi anak
stunting, bumil/busui dan keluarga
risiko stunting
Tercegahnya kelahiran bayi
dengan berat badan lahir rendah

Diperolehnya keterampilan
penyiapan pangan sehat dan
bergizi berbasis sumber daya lokal

Tidak ada anak dibawah garis


Meningkatnya kesejahteraan merah grafik tumbuh kembang
keluarga, melalui keterlibatan
dalam kelompok usaha
KMS (Kartu Menuju Sehat)
keluarga/masyarakat yang
berkelanjutan
PENDANAAN

Anggaran Dana Desa Modal Sendiri/Gotong Royong


(Contoh: segenggam beras, telur, dst)

APBD/BOKB APBN

CSR BUMDes
MODEL PENGELOLAAN

SOSIAL • Kasus Stunting Sedang KOMERSIAL


• Kesejahteraan Baik
• Akses Sumber Pangan Berkembang • Kasus Stunting Rendah
Kasus Stunting Tinggi
• Kesejahteraan Baik
Kesejahteraan Rendah
SOSIAL dan KOMERSIAL • Akses Sumber Pangan Optimal
Akses Sumber Pangan Rendah
Pencatatan https://monevpenduk.org/admin/login
dan
Pelaporan
TERIMA KASIH

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta

Berencana itu keren

Anda mungkin juga menyukai