Anda di halaman 1dari 6

ISTISHAB

Nama Kelompok:
Ahmad Fery Saputra
Moh. Riansyah Letsoin
Muh. Fajril Kasim
ISTISHAB

Pengertian Istishab
 Al-istishhab berasal dari kata al-shuhbah (bersahabat); artinya secara bahasa
adalah meminta bersahabat, membandingkan sesuatu dan mendekatkannya.

 Ibn Hazm al-Zhahiri menjelaskan bahwa arti al-istishhab secara terminologis


adalah berlakunya hukum asal yang ditetapkan berdasarkan nashsh (al-Qur’an
dan/atau hadits) sampai (terbukti) adanya dalil lain yang menunjukkan
perubahan hukum tersebut.

Istishab adalah menggunakan hukum yang


sudah ada sampai adanya hukum lain yang
mengubahnya, bila hukum yang sudah ada
menyatakan hukum ithbat (penetapan), maka
hukum ithbat itu tetap berlaku sampai adanya
dalil yang merubahnya.
Macam-Macam Istishab

01 02 05
03 04
Al-istishab Hukum Al- Al-istishhab
Istishab Ma Dalla al- Istishab al-Dalil
ibahah Al-ashliyyah Istishab al-Bara`ah berdasarkan ijma` yang
al-Ashliyyah Shar‘ Aw al-‘Aql‘Ala Ma‘a Ihtimalal-
Thubutih Mu‘arid diperselisihkan
Kehujjahan Istishab
Ahli Kalam
Mengemukakan pendapat bahwa istishab bukanlah
Ulama termasuk hujjah atau tidak bisa dijadikan dalil.
Mutakallimin

Al Muta’akhirin

Secara Merupakan hujjah untuk mempertahankan,


Kehujjahan Ulama bukan untuk menetapkan
umum
Istishab Hanafiyah
terbagi

Kehujjahan Istishab
Ketika ditemukannya
ketiadaan dalil syara’ yang Berpendapat istishab dapat dijadikan hujjah secara mutlak
menjelaskan suatu Ulama Maliki, untuk menetapkan hukum yang sudah ada selama tidak
permasalah yang sedang Syafi’i, Hambali, Az
ada dalil yang merubahnya.
dihadapi. zahiri, dan Syiah.
Relevansi Istishab
Hukum Islam dapat menjadi lebih dinamis dan
kontekstual dengan menggunakan salah satu metode
ijtihad yakni Istishab. Problematika yang muncul
antara masa lampau dengan masa sekarang menjadi
tidak relevan dan efektif seiring perkembangan
zaman. Hal ini menimbulkan pengubahan ketentuan
hukum sesuai dengan zamannya. Tentu dengan
mempertimbangkan nilai-nilai syariat didalamnya.
Berbagai perkara yang diperbolehkan atau disebut
‘mubah’ sebelum ada hukum yang pasti dalam
ketetapannya menjadikan istishab yang dipergunakan
dalam UndangUndang perdata dalam menetapkan
hukum yang diberlakukan.
Contoh Pembagian Istishab Sebagai
Sumber Hukum Dalam Ekonomi

Istishab Al-Bara’ah Al- Istishab Al-Ibahah Al- Istishab Istishab Al-


Ashliyyah Ashliyyah, Maqlub Washfi Al-Tsatibi

Contohnya Contohnya Contohnya Contohnya


Di dalam bidang muamalah, misalnya ada seseorang, Sudah dijelaskan dalam firman Allah Pada seseorang yang Ketika ada suatu kejadian
yang pada dasarnya orang tersebut terbebas dari semua SWT, yang berbunyi “Orang yang memiliki sebidang tanah atau yang mana terdapat
jenis tanggungan sampai ada bukti baru, bahwa orang memakan riba, tidak dapat berdiri, harta bergerak (seperti seseorang yang hilang
tersebut memiliki utang. Oleh karena itu, jika seseorang melainkan seperti berdirinya orang yang mobil), maka harta miliknya maka pendapat dari istishab
menagih utang pada orang lain, maka orang yang kemasukan syaitan, lantaran (tekanan) itu tetap saja dianggap ada, Al-Wasf, ialah orang yang
ditagih itu secara hukum berhak menolak untuk penyakit gila keadaan mereka yang selama tidak terbukti ada hilang kecuali terdapat
membayar utang itu sampai si penagih bisa membawa demikian itu adalah disebabkan karena perubahan status pada hak bukti yang menunjukkan
bukti yang benar-benar autentik, bahwa sesungguhnya mereka milik tersebut, misalnya bahwa orang tersebut telah
orang yang ditagih tadi memang benar-benar memiliki seperti jual beli atau akad tiada atau sudah dinyatakan
utang. hibah. meninggal.

Anda mungkin juga menyukai