yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners
WAJIB MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB HUKUM PROFESI APOTEKER
REGULASI APOTEKER
yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners
PERTANGGUNG JAWABAN
APOTEKER DALAM
PERKARA PERDATA
• POSISI KASUS
PENGGUGAT
TERGUGAT
TURUT TERGUGAT
yunusadhiprabowoandpartners
PERKARA HUKUM
SIKAP TEKNIS
yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners
KASUS - KASUS
yunusadhiprabowoandpartners
TANGGUNG JAWAB HUKUM
APOTEKER
PERTANGGUNG JAWABAN ADMINISTRASI
yunusadhiprabowoandpartners
PERTANGGUNG
JAWABAN
PIDANA
UU NO 8 TAHUN 1999 UU PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pasal 62 ayat 1
yunusadhiprabowoandpartners
UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
Pasal 197
"Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama
15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar
lima ratus juta rupiah)
Pasal 106
Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat
izin edar.
PENJUALAN OBAT YANG PERNAH DIBEKUKAN ATAU DITARIK IJIN EDARNYA OLEH
BPOM, FAKTANYA IJIN EDAR TELAH DIBERIKAN KEMBALI
yunusadhiprabowoandpartners
Pasal 198
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk
melakukan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
108 dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
Pasal 108
1. Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Ketentuan mengenai pelaksanaan praktik kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
yunusadhiprabowoandpartners
KUHP
Pasal 360
yunusadhiprabowoandpartners
KUH PIDANA
yunusadhiprabowoandpartners
UU NO 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
Pasal 117
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
Golongan II bahan baku, alami atau sintetis yang dipergunakan dalam produksi obat
yunusadhiprabowoandpartners
TENTANG MELAKUKAN PERBUATAN
ABORTUS ATAU MEMBANTU ABORTUS
yunusadhiprabowoandpartners
KETENTUAN PIDANA DALAM UU N0. 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
Pasal 84
(1) Setiap tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan penerima
pelayanan kesehatan luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun.
(2) Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan kematian,
setiap Tenaga Kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 85
(1) Setiap tenaga kesehatan yang dengan sengaja menjalankan praktik tanpa memiliki STR
dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 86 ayat (1) Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik tanpa memiliki izin
dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
yunusadhiprabowoandpartners
PERMASALAHAN PERDATA
Unsurnya
yunusadhiprabowoandpartners
BERDASARKAN PERJANJIAN/WANPRESTASI
unsur-unsur wanprestasi
• Ada perjanjian oleh para pihak;
• Ada pihak melanggar atau tidak melaksakan isi perjanjian yang sudah
disepakati; Sudah dinyatakan lalai tapi tetap juga tidak mau melaksanakan isi
perjanjian
yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners
1. AGENDA SIDANG GUGATAN PERDATA
1. GUGATAN
2. MEDIASI (30 HARI)
3. EKSEPSI
4. JAWABAN
5. REPLIK
6. DUPLIK
7. PEMERIKSAAN BARANG BUKTI PENGGUGAT
8. PEMERIKSAAN BARANG BUKTI TERGUGAT
9. PEMERIKSAAN SAKSI PENGGUGAT
10.PEMERIKSAAN SAKSI TERGUGAT
11.KESIMPULAN
12.PUTUSAN
2. UPAYA HUKUM TINGKAT BANDING DAN KASASI
3. UPAYA HUKUM LUAR BIASA PENINJAUAN KEMBALI
yunusadhiprabowoandpartners
yunusadhiprabowoandpartners