Anda di halaman 1dari 17

Andari Yurikosari

Pidana dalam
Hukum
Ketenagakerjaan
Kuliah Umum Program Studi Doktor Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Trisakti,
17 Desember 2022
○ Tindak pidana bidang ketenagakerjaan merupakan suatu
perbuatan melawan hukum yang dilakukan baik pengusaha

TERMINOLOGI
maupun tenaga kerja yang melanggar perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, perjanjian kerja bersama, dan Undang-
undang Ketenagakerjaan di mana ancaman sanksi pidananya
diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan.

Andari Yurikosari
Contoso Ltd.
2
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND

JENIS TINDAK
PIDANA
PIDANA KETENAGAKERJAAN
PIDANA DALAM BIDANG
KETENAGAKERJAAN
○ Tindak pidana ketenagakerjaan adalah perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh pekerja atau pengusaha yang
melanggar perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
perjanjian kerja bersama dan Undang-Undang
Ketenagakerjaan yang ancaman sanksi pidananya hanya
diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Tindak Pidana
○ Tindak pidana di bidang ketenagakerjaan adalah perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh pekerja, pengusaha,
atau pihak lain di luar perusahaan yang ancaman sanksi
pidananya berdasarkan KUHP, Undang-Undang
Ketenagakerjaan, dan/atau Undang-Undang lainnya, baik
DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
yang dilakukan sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Contoso Ltd.
4
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
PIDANA KETENAGAKERJAAN DIATUR DALAM BERBAGAI UU

PIDANA DALAM UU PIDANA DALAM UU PIDANA DALAM


PIDANA DALAM UU PIDANA DALAM
13 TAHUN 2003 NO 11 TAHUN 2020 KUH PERDATA
NO 21 TAHUN 2000 KUHPIDANA
PIDANA ADMINISTRATIF PIDANA ADMINISTRATIF PASAL 25 JO PASAL 43 PMH (perbuatan melawan PIDANA UMUM
(administrative straftrecht) hukum)

Contoso Ltd.
5
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
Sanksi dalam UU Ketenagakerjaan
PIDANA DALAM KETENAGAKERJAAN

SANKSI ADM SANKSI PIDANA SANKSI PIDANA


Sanksi administratif yang Sanksi pidana penjara 1-5
diberikan dapat berbentuk Bentuk pidana yang
diberikan bermacam- tahun dan/atau denda
teguran, peringatan Rp100-500 juta diberikan
tertulis, pembatasan macam, yakni denda,
kurungan, dan penjara. kepada pengusaha yang
kegiatan usaha, tidak mengikutsertakan
pembekuan kegiatan Sanksi pidana penjara 2-5
karyawan perusahaannya
usaha, pembatalan tahun dan/atau denda
Rp200-500 juta diberikan
di dalam program pensiun.
persetujuan, pembatalan
pendaftaran, penghentian kepada orang yang
sementara sebagian atau mempekerjakan atau
seluruh alat produksi, melibatkan anak dalam
pekerjaan. Contoso Ltd.
hingga pencabutan ijin. 6
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
Sanksi Pidana Ketenagakerjaan ○ Sanksi pidana penjara satu bulan sampai empat tahun
dan/atau denda Rp10-400 juta dalam hal melanggar
ketentuan pada: Tenaga kerja tidak diberikan
○ Sanksi pidana penjara 1-4 tahun dan/atau denda
perlindungan oleh pelaksana penempatan kerja atau
Rp100-400 juta diberikan kepada pihak yang melanggar
pemberi kerja (Pasal 35 Ayat (2) dan (3)); Tidak
ketentuan pada: mempekerjakan tenaga kerja asing tak
memberikan upah kepada pekerja dalam hal yang diatur
sesuai aturan (Pasal 42 Ayat (1) dan (2));
dalam Pasal 93 Ayat (2); dan Sanksi pidana kurungan satu
mempekerjakan anak (Pasal 68); mempekerjakan anak
sampai dua belas bulan dan/atau denda Rp 10 juta
pada pekerjaan ringan tak sesuai persyaratan (Pasal 69
sampai Rp 100 juta dalam hal melanggar ketentuan pada:
Ayat (2)); tidak memberikan kesempatan ibadah bagi
Lembaga penempatan tenaga kerja swasta tidak memiliki
pekerja (Pasal 80); tidak memberikan istirahat yang
izin (Pasal 37 Ayat (2)); Pemberi kerja tenaga kerja asing
berhak pagi pekerja yang ingin melahirkan (Pasal 82));
tidak menaati ketentuan (Pasal 44 Ayat (1)); Pemberi kerja
membayar upah lebih rendah dari upah minimum
tenaga kerja asing tidak melaksanakan kewajiban sesuai
(Pasal 90 Ayat (1)); Menghalangi hak mogok kerja
aturan (Pasal 45 Ayat (1)); Pengusaha tidak memberikan
pegawai (Pasal 143 Ayat (1)); dan Tidak mempekerjakan
perlindungan kepada tenaga kerja cacat (Pasal 67 Ayat
pekerja kembali setelah terbukti tak bersalah atau
(1)); Pengusaha yang mau mempekerjakan anak tidak
memberikan hak atas pemutusan hubungan kerja (Pasal
memenuhi syarat (Pasal 71 Ayat (2)); Pengusaha
160 Ayat (4) dan (7)).
melanggar ketentuan mempekerjakan perempuan (Pasal
76); Pengusaha tidak membayar upah lembur sesuai
ketentuan (Pasal 78 Ayat (2) dan Pasal 85 Ayat (3));
Pengusaha tidak memberikan waktu istirahat atau cuti
sesuai ketentuan (Pasal 79 Ayat (1) dan (2)); dan
Pengusaha melakukan larangan yang diatur undang-
undang terkait mogok kerja (Pasal 144) Contoso Ltd. 7
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
PERMASALAHAN HUKUM
Beberapa Masalah Hukum terjadi terkait Pidana Ketenagakerjaan

PIDANA
PASAL KARET ADMINISTRATIF
Dalam UU Nomor 21 Tahun
2000 tentang Serikat APABILA SANKSI ADM
Pekerja TELAH DIKENAKAN

BUKAN PIDANA PIDANA SEBAGAI


UMUM EFEK JERA
TUJUAN
TERKAIT PPNS
PEMIDANAANNYA
KETENAGAKERJAAN
BERBEDA DENGAN
PIDANA UMUM

Contoso Ltd.
8
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
TAHAPAN PENEGAKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
Penegakan hukum ketenagakerjaan berlangsung melalui 3 tahapan yaitu preventif edukatif, represif non yustisial, dan
represif yustisial.
Tahap represif yustisial dilakukan melalui proses penyidikan oleh PPNS Ketenagakerjaan dengan cara yang diatur dalam
hukum acara pidana. Berdasarkan teori sistem hukum Lawrence M Friedman, faktor-faktor yang menyebabkan penegakan
hukum pidana ketenagakerjaan menjadi belum efektif, diantaranya: faktor struktur hukum yaitu persepsi yang keliru baik
dari aparat penegak hukum maupun pihak terkait menyebabkan penegakan hukum ketenagakerjaan kurang optimal,
faktor subtansi hukum bahwa dalam Undang-undang Ketenagakerjaan masih belum mengatur semua kejahatan yang
terjadi terhadap pekerja yang merupakan tindak pidana, dan faktor budaya hukum bahwa dari pekerja belum mampu
membedakan antara perselisihan dan pelanggaran pidana ketenagakerjaan dan serikat pekerja kurang cermat
memposisikan kasus antara perselisihan atau pelanggaran sehingga lebih mengedepankan kasus perselisihan daripada
pelanggaran.

Contoso Ltd.
9
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
Beberapa Macam Pelanggaran dalam UU Ketenagakerjaan
○ Diskriminasi dalam memperoleh pekerjaan.
○ Diskriminasi dalam bekerja.
○ Tidak terpenuhinya persyaratan penyelenggaraan pelatihan kerja.
○ Pemagangan di luar wilayah Indonesia yang tidak sesuai aturan.
○ Pemungutan biaya penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai aturan.
○ Perusahaan tidak membentuk lembaga kerja bipartit padahal sudah mempekerjakan lebih dari 50 orang pekerja.
○ Pemberi kerja tenaga kerja asing yang tidak sesuai aturan.
○ Pemberi kerja tidak membayar kompensasi kepada tenaga kerja asing.
○ Pemberi kerja tidak memulangkan tenaga kerja asing setelah masa kerja berakhir.
○ Perusahaan tidak menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan. Pengusaha tidak membagikan naskah perjanjian kerja bersama kepada pekerja atas biaya
perusahaan.

(sumber : Kompas.Com. “Pelanggaran dalam UU Ketenagakerjaan” 20 Maret 2022)

Contoso Ltd.
10
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
PPNS DALAM
HUKUM KETENAGAKERJAAN

SANKSI PIDANA BISA DIAJUKAN OLEH


PPNS KETENAGAKERJAAN

Contoso Ltd.
11
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
PENGATURAN SANKSI PIDANA
PENGATURAN SANKSI PIDANA DALAM UU 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN UU 11 TAHUN 2020
TNTANG CIPTA KERJA

○ a. Pasal 184 dihapuskan karena ketentuan pasal 167


○ Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, juga telah dihapuskan. b. Pasal 185 dimana
sanksi pidana diatur dalam pasal 183-188 menghapuskan ketentuan pasal 42 ayat 1, pasal 90
dan juga dalam pasal 189 menegaskan ayat 1, dan 160 ayat 7 selain itu ditambahkan
bahwasannya pemberi kerja tetap harus ketentuan pasal 88E ayat 2 dan 156 ayat 1. c. Pasal
membayar hak-hak/ganti rugi kepada 186 dimana pasal ini menghapuskan ketentuan pada
tenaga kerjanya walaupun pemberi kerja undang-undang sebelumnya yaitu Pasal 137 dan
tersebut sedang dalam proses pidana. Pasal 138. d. Pasal 187 dimana menghapuskan
Pada UndangUndang Cipta Kerja ketentuan Pasal 37 ayat 2 dan Pasal 44 ayat 1, serta
mengubah/menghapuskan dan juga menambahkan ketentuan Pasal 79 ayat 3. e. Pasal
menambahkan sanksi dalam Undang- 188 hanya menghapuskan ketentuan Pasal 14 ayat 2
Undang sebelumnya seperti: dalam undang- undang sebelumnya

Contoso Ltd.
12
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
TIDAK MEMBAYAR SESUAI UPAH MINIMUM

SIDANG DAN
PENJATUHAN
PERINGATAN PEMANGGILAN SANKSI
DALAM SURAT NOTA DINAS DALAM SIDANG DALAM SIDANG

ALASANNYA APA PARA PIHAK TERUTAMA DAPAT DIPROSES KE


PEMBERI KERJA DIMINTAI TINGKAT SELANJUTNYA
KETERANGAN

Contoso Ltd.
13
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
Peran PPNS dalam Penegakan Hukum Pidana Ketenagakerjaan
PENEGAKAN HUKUM MELL PPNS Pentingnya Ancaman Hukuman
KETENAKER
○ Pengawasan tanpa adanya ancaman hukuman
○ Penegakan hukum ketenagakerjaan melalui
atau tindakan hukum akan melemahkan
sanksi pidana oleh Pengawas Ketenagakerjaan
kredibilitas fungsi pengawasan ketenagakerjaan.
dan/atau sekaligus sebagai PPNS dilakukan
Apabila Pengawasan Ketenagakerjaan hanya
secara Restorative Justice sedangkan
memiliki fungsi sebagai pemberi nasihat, maka
pemberlakuan atau penjatuhan sanksi pidana
Pengawas Ketenagakerjaan akan kehilangan
dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
otoritasnya. Pada saat yang bersamaan,
tentang Ketenagakerjaan diterapkan secara
pengawasan tanpa saran akan menjadi sangat
Ultimum Remedium. Dari ketentuan pidana
legalistik dan akan menemui banyak ketakutan.
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13
Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
tentang Ketenagakerjaan telah diatur mengenai
menunjukkan bahwa sifat pidananya imperatif
perbuatan yang termasuk tindak pidana beserta
atau memiliki daya paksa dan telah memenuhi
sanksi pidana apabila ada yang melanggar, tetapi
asas legalitas, sehingga ketika ada perbuatan
penegakan hukum ketenagakerjaan m
yang diduga memenuhi unsur-unsur Pasal-Pasal
tersebut maka upaya penyidikan mulai
dilakukan, diikuti dengan penuntutan dan
proses peradilan pidana. Namun, sebelumnya
harus tetap mengedepankan tindakan preventif Contoso Ltd.
14
edukatif dan/atau represif non yustisial. Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
Tindakan Yang Dilakukan oleh Kemnaker
TERKAIT PIDANA HUKUM KETENAGAKERJAAN MAUPUN PIDANA DALAM BIDANG KETENAGAKERJAAN

Tindakan Represif Yustitia Tindakan Represif Yustisia Tindakan Represif Yustisia

• represif yustisia
• Kemnaker umumnya lebih dijalankan semata-mata • Masuk ke dalam ranah
mendahulukan upaya untuk menjalankan Pidana Umum pada
preventif edukatif. Akan aturan dan menimbulkan Pengadilan Negeri
tetapi, lanjutnya, apabila efek jera kepada
pengusaha tetap tidak perusahaan yang
melaksanakan ketentuan melanggar Undang-
ketenagakerjaan maka Undang Nomor 13 Tahun
Kemnaker akan 2003 tentang
melakukan tindakan Ketenagakerjaan,
hukum sebagai upaya sehingga perusahaan
terakhir (ultimum tidak kembali melakukan
remedium). pelanggaran
ketenagakerjaan.
Contoso Ltd.
15
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
○ PIDANA KETENAGAKERJAAN DIBERIKAN SEBAGAI
PIDANA ADMINISTRATIF (ADMINISTRATIEVE
STRAFTRECHT)
○ PIDANA KETENAGAKERJAAN BERSIFAT UMUM DAN
KHUSUS
○ PIDANA KETENAGAKERJAAN DITEGAKKAN MELALUI

Summary
PPNS KETENAGAKERJAAN
○ PIDANA KETENAGAKERJAAN DILAKUKAN SECARA
BERTAHAP, TIDAK LANGSUNG DIJATUHKAN SANKSI
○ BEBERAPA PASAL PIDANA KHUSUSNYA PADA UU
PIDANA DALAM HUKUM
SERIKAT PEKERJA BERSIFAT PASAL KARET
KETENAGAKERJAAN

Contoso Ltd.
16
Andari Yurikosari, Dr, SH,MH
Andari Yurikosari

Thank You
Andari Yurikosari, Dr,SH, MH
082111426505

Anda mungkin juga menyukai