Anda di halaman 1dari 9

TANDA DAN GEJALA KALA II

PERSALINAN
Anggota Kelompok

1. Maurita Rahma S. 6. Sri Astuti


7. Tiara Ayu P.K
2. Mutiara Puspitaningrum 8. Yashinta N.
3. Novida Hefi 9. Yuni Novita R.
4. R. Fitrang Mawardani
5. Rinjani S.

LILY
A.Pengertian Kala II Persalinan :
Kala dua adalah saat keluarnya janin. Dimulai saat serviks sudah
berdilatasi penuh dan ibu merasakan dorongan untuk mengejan untuk
mengeluarkan janinnya. Kala ini berakhir saat bayi lahir. (Fraser, 2009 :
430)

Menurut Aderhold dan Robert ada tiga fase pada kala dua persalinan yaitu:
 Fase I, periode tenang: Dari dilatasi lengkap sampai desakan untuk
mengejan atau awitan usaha mengejan yang sering dan berirama
Fase II, mengejan aktif: Dari awitan upaya mengejan yang berirama atau
desakan untuk mendorong sampai bagian presentasi tidak lagi mundur
diantara usaha mengejan ( crowning )
Fase III, perineal: Dari crowning bagian presentasi sanpain pelahiran
semua tubuh bayi. ( Verney, Helen. 2007: 752 )
B. Fisiologi Persalinan Kala II

Gaya yang diperlukan untuk mengeluarkan janin berasal dari aktivitas otot uterus dan
dari otot sekunder abdomen dan diafragma yang memperkuat kontraksi uterus. Pada
tahap ini uterus sangat teretraksi dan mengalami pola kontraksi yang kuat, teratur dan
berulang. Nyeri yang dirasakan pada kala II persalinan sering berkurang karena
pembukaan serviks telah lengkap dan ibu menyadari kemajuan persalinan berlangsung
lebih cepat
Kala II dikenal sebagai kala pengeluaran. Ada beberapa tanda Kala II persalinan:
1. Kontraksi Uterus
Kontraksi tersebut berirama, teratur, involunter, mengikuti pola yang berulang.
Kontraksi bertambah lebih kuat, datang setiap 2-3 menit berlangsung antara 50-100
detik. Kontraksi menyebabkan rongga uterus menjadi lebih kecil, serviks pertama –
tama menipis dan mendatar, dan kemudian terbuka, otot fundus menjadi lebih tebal.
(Yanti, 2010:141)
2. Serviks
Pada kala II, serviks sudah menipis dan dilatasi maksimal, porsio sudah tidak teraba
dengan pembukaan 10. (Sulistyawati, 2010 : 101)
3. Pergeseran organ dasar panggul
Menyebabkan perineum menonjoldan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia
mulai membuka dan tak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva saat ada his.
(Sulistyawati, 2010 : 101)
4. Kontraksi Otot Abdomen
Menambah tekanan pada kantung yang terbuka, mendorong bayi keluar. Serviks
berdilatasi sempurna, tekanan abdomen menyebabkan robeknya membrane amnion.
( Yanti, 2010:142)
5. Vulva dan Anus
Saat kepala berada di dasar panggul perineum menjadi menonjol dan menjadi lebar
dan anus membuka. Labia mulai membuka dan kepala janin tampak di vulva pada
waktu his. Perineum robek jika tidak ada tahanan.( Yanti, 2010:142 )
6. Ekspulsi Janin
Bagian janin yang turun pada kala II lebih cepat rata – rata 1,6 cm/jam untuk primipara dan 5,4
cm/jam untuk multipara. Pada akhir kala II sebagai tanda kepala sudah sampai pada dasar panggul,
perineum menonjol, vuva menganga, dan rectum terbuka. (Yanti. 2010:143).
7. Peningkatan Pengeluaran Lendir dan Darah. ( Yanti. 2010: 143). Bercak atau keluar
cairan merah terang dari vagina. (Chapman, 2006 : 25)
8. Tekanan darah
Tekanan darah dapat meningkat lagi 15-25 mmHg selama kala II persalinan.
(Sulistyawati, 2010 : 102)
9. Metabolisme
Peningkatan metabolisme terus berlanjut hingga kala II persalinan. Bertambahnya
aktivitas otot-otot rangka sehingga meningkatkan metabolisme. (Sulistyawati, 2010 :
102)
10. Denyut nadi
Secara keseluruhan frekuensi nadi meningkat selama kala II disertai takikardi yang nyata
ketika mencapai puncak menjelang kelahiran bayi. (Sulistyawati, 2010 : 102)
11. Suhu
Peningkatan suhu tertinggi terjadi pada saat proses persalinan dan segera setelahnya,
peningkatan suhu normal adalah 0,5-1oC. (Sulistyawati, 2010 : 102)
12. Pernafasan
Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan dianggap normal selama persalinan, hal
tersebut mencerminkan peningkatan metabolisme. Dipengaruhi rasa senang, nyeri, rasa
takut, dan penggunaan teknik pernapasan. (Sulistyawati, 2010 : 103)
13. Perubahan Gastrointestinal
Penurunan motilitas lambung dan absorbsi yang hebat berlanjut sampai pada kala II.
(Sulistyawati, 2010 : 103)
14. Perubahan hematologi
Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2 mg% selama persalinan dan kembali ke kadar
sebelum persalinan pada hari pertama pascapersalinan. (Sulistyawati, 2010 : 103)
15. Garis ungu memanjang dari anus, mencapai bokong. (Chapman, 2006 : 25)
16. Perlambatan DJJ pada puncak kontraksi. (Chapman, 2006 : 25)
Adapun Gejala-gejalanya, antara lain:
1.Ibu merasa ingin buang air besar
2.Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi (dorongan
meneran/doran)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai