Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 7

Nama Anggota: “Etnik Banjar”


-Novilia Solin (3203322019)
-Oktavia Millenia Manurung (3203122037)
-Pande Aman Lubis (3203122031)
Dosen Pengampu:
-Dr. Ratih Baiduri. M.Si
-Noviy Hasanah, S.Sos., M.Hum.
Asal Usul Suku Banjar
Suku bangsa Banjar terbentuk dari suku-suku Bukit, Maanyan, Lawangan
dan Ngaju yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu yang berkembang
sejak zaman Sriwijaya dan kebudayaan Jawa pada zaman Majapahit,
dipersatukan oleh kerajaan yang beragama Buddha, Hindu dan terakhir
Islam, dari Kerajaan Banjar, sehingga menumbuhkan suku bangsa Banjar
yang berbahasa Banjar. Sebutan orang Banjar mulai digunakan sesudah
tahun 1526 sejalan dengan proses islamisasi di wilayah inti Kesultanan
Banjar.
Letak Geografis Suku Banjar
Suku Banjar (Bahasa Banjar: Urang Banjar) adalah suku bangsa yang menempati
wilayah Kalimantan Selatan, serta sebagian Kalimantan Tengah dan
sebagian Kalimantan Timur. Populasi Suku Banjar dengan jumlah besar juga
dapat ditemui di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Utara dan Semenanjung
Malaysia karena migrasi Orang Banjar pada abad ke-19 ke Kepulauan Melayu.
Berdasarkan sensus penduduk 2010 orang Banjar berjumlah 4,1 juta jiwa. Sekitar
2,7 juta orang Banjar tinggal di Kalimantan Selatan dan 1 juta orang Banjar
tinggal di wilayah Kalimantan lainnya serta 500 ribu orang Banjar lainnya tinggal
di luar Kalimantan.
Kepribadian Suku Banjar
Suku Banjar mengembangkan sistem budaya, sistem sosial dan material
budaya yang berkaitan dengan religi, melalui berbagai proses adaptasi,
akulturasi dan assimilasi. Sehingga nampak terjadinya pembauran dalam
aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam
lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan
Islam, terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ke Tuhanan
(Tauhid), meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur budaya
asal, Hindu dan Budha.
Watak Orang Suku Banjar
1. Suka berbicara sebagaimana terlihat dari kebiasaan "mawarung" dan juga tercermin dari tradisi
mamanda, balamut, dan madihin yang lebih berorientasi budaya lisan dibandingkan budaya tertulis.
2. Pandai berbicara dalam pertemuan, namun gampang larut, mudah hilang atau kehilangan jejak dalam
realita.
3. Mampu mengkoordinir orang lain, tetapi susah mengkoordinir sesama orang Banjar.
4. Suka meledek dan bercanda dengan sesama, sebagaimana kebiasaan "bahuhulutan" dan "mahalabiu".
5. Dahulu berarti tarung karena status dan kehormatan yang harus dibela, kini cenderung menghindari
masalah dan tanggung jawab.
6. Secara informal memiliki sifat kekeluargaan yang menonjol dalam kehidupan bermasyarakat.
7. Orang Banjar umumnya adalah orang yang taat dalam menjalankan ibadah agama Islam dan banyak
yang menjadi ulama besar.
Sistem Pengetahuan Suku Banjar
1. Sistem Ilmu Pengetahuan
Ciri khas sistem ilmu pengetahuan Banjar, berkembangnya pendidikan tradisional, utamanya pendidikan
agama Islam yang dikenal sebagai Pengajian. Pelajaran yang diberikan oleh tuan Guru dalam pengajian
adalah tauhid, fiqir dan ilmu tasawuf.
2. Sistem Pengetahuan Tentang Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional yang dikenal masyarakat Banjar merupakan pengetahuan yang diwariskan dari orang
tua dan ahli pengobatan tradisional yang terdapat di daerah mereka.
3. Sistem Pengetahuan Tentang Waktu
Nama bulan, hari dan penyebutan waktu dalam sehari semalam yang digunakan di masyarakat Banjar, adalah
mengadopsi dari bahasa Arab.
4. Sistem Ilmu Pengetahuan Alam
Pengetahuan mengenai musim musim, dan gejala alam. Pengetahuan tentang musim ini digunakan
masyarakat untuk menentukan kapan musim tanam bagi mereka yang bertani, sedangkan bagi yang bermata
pencaharian melaut musim digunakan untuk mengetahui kapan musim yang baik untuk pergi melaut.
Sistem Mata Pencaharian Suku Banjar

Orang Banjar dikenal dengan julukan masyarakat air (`the water people') karena
adanya pasar terapung, tempat perdagangan hasil bumi dan kebutuhan hidup sehari-
hari di sungai-sungai kota Banjarmasin, ibukota Propinsi Kalimantan Selatan.
Sebagian besar mereka hidup bertani dan menangkap ikan. Sekarang banyak
pula yang bergerak dalam bidang perdagangan, transportasi, pertambangan,
pembangunan, pendidikan, perbankan, atau menjadi pegawai negeri. Selain itu,
mereka mempunyai keahlian menganyam dan membuat kerajinan permata yang
diwariskan secara turun temurun.
Sistem Religi Suku Banjar
- Kepercayaan Islam
Ialah kepercayaan yang bersumber dari ajaran Islam. Isi kepercayaan ini tergambar dari rukun Islam.
- Kepercayaan Bubuhan
Kepercayaan yang mungkin ada kaitannya dengan struktur masyarakat Banjar pada zaman dahulu,
yaitu sejak setidak-tidaknya pada masa sultan-sultan dan sebelumnya.
- Kepercayaan Lingkungan
Kepercayaan yang berhubungan dengan tafsiran masyarakat atas alam lingkungan sekitarnya.
Kepercayaan ini diperoleh dari tabib-tabib, sebutan dukun dalam masyarakat Banjar, atau orang-orang
tua tertentu, terutama yang tinggal di lingkungan yang bersangkutan tetapi juga yang bertempat tinggal
di luarnya.
Kesenian Suku Banjar
 Bangunan: Rumah Bubungan Tinggi, Gajah Balikuk, Gajah Meyusu, Balai Kaki, Balai Bini,
Palimbangan, Palimasan dan lain-lain.
 Seni ukir: Tata Sudut (dangkal) dan Tata Utuh (babuku). Diterapkan pada kayu dan Kuningan.
 Teater: Wayang Kulit, Wayang Gung, Mamanda, Kuda Gepang, Damarwulan.
 Lukisan: Lukisan kaca diterapkan pada perabotan berupa tumpal, sawstika, geometris, flora dan
fauna.
 Tarian: Tari Baksa Lilin, Tari Baksa Tameng, Tari Radap Rahayu, Tari Kuda Kepang, Tari
Japin/Jepen, Tari Babujungan.
 Musik: Kuriding, Karung-Karung Panting, Bumbung, Suling Bambu, Musik Tiup, Salung Ulin,
Cutting Kupak.
Sistem Kekerabatan Suku Banjar
Pada masyarakat Banjar, system organisasi dikenal dengan
istilah bubuhan. Bubuhan(Banjar), Bubohan (Melayu Kayung), Bubuan
(Tidung) adalah unit kesatuan famili atau kekerabatan biasanya sampai
derajat sepupu dua atau tiga kali, bersama para suami atau kadang-kadang
dengan para istri mereka. Anggota bubuhan tinggal di rumah masing-
masing, (dahulu) dalam suatu lingkungan yang nyata batas-batasnya. Di
antara anggota bubuhan ini terdapat seseorang yang menonjol sehingga
dianggap sebagai pemimpin bubuhan yang disebut tatuha bubuhan.
Sistem Bahasa Suku Banjar
Bahasa banjar adalah bahasa daerah kalimantan selatan yang dipergunakan
oleh suku banjar. Bahasa Banjar merupakan anak cabang bahasa yang
berkembang dari Bahasa Melayu.Asal bahasa ini berada di
provinsi Kalimantan Selatan yang terbagi atas
Banjar Kandangan, Amuntai, Alabiu, Kalua, Alai, dan lain-lain. Beberapa
kata-kata dalam bahasa banjar untuk kata ganti orang berdasarkan
tingkatannya
Sistem Teknologi Suku Banjar
1. Alat-alat produktif, Peralatan untuk bertani dan Peralatan untuk rumah tangga
2. Senjata, Senjata digunakan masyarakat Banjar untuk melindungi dirinya dari musuh dan bisa juga berfungsi
sebagai alat produktif seperti untuk mengangkap ikan,berburu di hutan,jerat perangkap,dll
3. Pakaian dan Perhiasan, Untuk itu dalam pembuatannya diperlukan sistem teknologi yang tepat seperti
pembuatan kain sasirangan yang mengguanakan teknik cetak sehingga dihasilkan kain yang bermotif sama,dalam
pembuatan kain tenun juga dilakukan teknik tenun halus.
4. Rumah, Orang Banjar mengenal sistem pembuatan rumah mereka yaitu dengan mengikat bahan
material,merangkai kayu-kayu,dan menyusunnya menjadi bentuk sebuah rumah yang mereka inginkan.dengan
bahan utama adalah kayu ulin karena banyak terdapat di sekitar mereka.
5. Alat-alat Transportasi, Yang menjadi alat transportasi utama mereka adalah jukung yang menjadi sarana
trasportasi sungai.
Any Question?

“KELOMPOK 7”

Anda mungkin juga menyukai