OLEH:
ALVA GULTOM
EXCEL SINAGA
GRACEYANA SINAGA
JOYMAN SILALAHI
RAINHARD TAMPUBOLON
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebudayaan dan Tradisi
Suku Banjar” ini dengan baik.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Triana Tarigan S.Pd atas
bimbingannya dalam pengerjaan tugas ini. Kami juga berterimakasih kepada seluruh
pihak yang berkontribusi dalam pengetikan makalah ini, baik dengan peran yang kecil
maupun yang besar. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa makalah kami memiliki
kekurangan.
Dengan ini kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
kami dapat menyusun makalah dengan baik dan benar di masa yang akan datang.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia terkenal akan kekayaannya yang beraneka ragam, baik kekayaan
alamnya maupun dari identitas masyarakatnya. Setiap provinsi di Indonesia kaya akan
suku bangsa yang beraneka ragam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam
Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa. Dari semua
suku di Indonesia, suku Banjar menjadi salah satu suku yang jumlah populasinya
terbanyak di pulau asalnya yaitu Kalimantan. Suku Banjar berasal dari wilayah Banjar di
provinsi Kalimantan Selatan dan merupakan salah satu etnis pribumi asli Kalimantan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan suku Banjar?
2. Bagaimana sejarah keberadaan suku Banjar?
3. Bagaimana sistem mata pencaharian masyarakat suku Banjar?
4. Bagaimana sistem kemasyarakatan suku Banjar?
5. Bahasa apa yang digunakan oleh masyarakat suku Banjar?
6. Apa saja kebudayaan yang ada di dalam suku Banjar?
7. Apa saja tradisi yang ada di dalam suku Banjar?
8. Bagaimana sistem pengetahuan masyarakat suku Banjar?
9. Bagaiman sistem kepercayaan masyarakat suku Banjar?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari suku Banjar.
2. Mengetahui sejarah keberadaan suku Banjar.
3. Mengetahui sistem mata pencaharian masyarakat suku Banjar.
4. Mengetahui sistem kemasyarakatan suku Banjar.
5. Mengetahui bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Banjar.
6. Mempelajari kebudayaan yang ada di dalam suku Banjar.
7. Mempelajari tradisi yang ada di suku Banjar.
8. Mengetahui sistem pengetahuan masyarakat suku Banjar.
9. Mempelajari sistem kepercayaan masyarakat suku Banjar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
digambarkan sebagai adinda yang lemah secara fisik namun cerdas secara intelektual.
Sementara Sandayuhan digambarkan sebagai kakak yang kuat secara fisik dan ahli
dalam pertempuran. Orang dari suku Banjar merupakan keturunan Dayak yang telah
memeluk Islam dan mengadopsi adat istiadat Jawa, Melayu, Bugis, dan Cina sejak
zaman kuno.
Dalam skema ini, Ulun sebagai pusat dari penyebut dari sudut pandang
pembaca. Bagi Ulun juga terdapat panggilan untuk saudara dari ayah atau ibu.
Saudara tertua disebut Julak, saudara kedua disebut Gulu, saudara berikutnya disebut
Tuha, saudara tengah dari ayah dan ibu disebut Angah, dan yang lainnya biasa disebut
Pakacil (paman muda/kecil) dan Makacil (bibi muda/kecil), sedangkan termuda
disebut Busu. Untuk memanggil saudara dari kai dan nini sama saja, begitu pula
untuk saudara datu.
Untuk memanggil orang yang seumur boleh dipanggil ikam. Sedangkan untuk
menghormati atau memanggil yang lebih tua digunakan kata pian.
Lamut adalah seni tutur khas masyarakat Banjar yang bermuatan mitos-
mitos. Kesenian lamut merupakan teater tutur tunggal dan hanya diiringi
oleh
6
satu alat musik yang bernama tarbang lamut. Orang yang membawakan
lamut (pelamutan) biasanya hanya menurunkan keahliannya membawakan
lamut kepada keturunannya saja.bermuatan mitos-mitos.
c. Andi-andi
Andi-andi merupakan puisi dan pantun yang dilagukan berkisah tentang
kehidupan para rajadi Kalimantan pada zaman dahulu kala. Kesenian ini
hanya melibatkan para penyanyi wanita tanpa iringan alat music pada
penampilannya.
d. Madihin
Madihin adalah sebuah pergelaran sastra yang isinya merupakan
rangkaian dari syair-syair dan pantun yang dijadikan bahan komunikasi serta
informasi.
e. Basyasyairan
Basyasyairan berisi syair-syair yang akan dibacakan para pengantin
lajang sebelum pernikahan.
2. Seni Musik
a. Gamelan
Perkembangan gamelan Banjar mini yang dibuat dari baja dan besi
yang terdiri daru sarun satu, sarun dua (sarantam),kanung, dan dawu
serta ditambahkan dengan agung kecil dan agung besar, kemudian ada
kangsi, gendang atau babun yang terdiri dari babun besar dan babun
kecil. Bila menggunakan babun besar digunakan untuk pengiring dari
teater wayang kulit dan wayang gung. Bila menggunakan babun kecil
hanya untuk selingan iringan tembang dan tari baksa atau topeng.
b. Tarbang Haderah
Tarbang haderah adalah rebana yang memiliki diameter 30 cm, garis
muka 30 cm, dan ada yang memiliki diameter 25 cm dan garis depannya
30 cm, tinggi rongga badan 7 cm dengan ketebalan 1.5 cm. Biasanya
digunakan untuk mengiringi kasidahan.
c. Tarbang Lamut
Tarbang lamut digunakan oleh pelamutan untuk mengiringi pelamut
bercerita.
d. Tarbang Ampat
7
3. Seni Tari
a. Tari Baksa dan Topeng
Tari Baksa dan Topeng adalah tarian yang diayomi oleh keraton
Banjar, yang merupakan perpaduan dari budaya asl dan budaya
mataram dari zaman sultan Amangkurat II.
b. Tari Rudat
Tari Rudat adalah tarian yang berkembang hampir diseluruh wilayah
dari Kalimantan Selatan yang digunakan sebagai lanjutan dari puji-
pujian terhadap Nabi Muhammad SAW. Awalnya tari rudat berfungsi
sebagai syiar agama Islam dari ulama dan santri kepada masyarakat,
kemudian berkembang menjadi sarana menyambu tamu serta hiburan.
c. Tari Baksa Kembang
Tari Baksa Kembang merupakan tari klasik asal Keraton Banjar dari
Kalimantan Selatan. Tari tradisional ini biasa dipentaskan ketika
8
4. Rumah Adat
Rumah adat suku Banjar memiliki nama Rumah Ba’anjung Gajah
Baliku, atau biasa disebut dengan Rumah Gajah Baliku. Rumah Gajah Baliku
pada zaman Kesultanan Banjar digunakan sebagai tempat tinggal Warit Raja,
yaitu para keturunan garis utama atau bubuhan para gusti. Sehingga rumah ini
hanya dihuni oleh para calon pengganti Sultan jika sesuatu terjadi terhadap
Sultan.
Rumah Gajah Baliku memiliki atap di atas ruang Paluaran (Ruang Tamu)
yang memakai konstruksi kuda-kuda dengan model atap perisai atau yang disebut
Atap Gajah, dengan keadaan lantai ruangan datar sehingga menghasilkan bangun
ruang yang dinamakan Ambin Sayup. Sedangkan pada kedua anjing sama-sama
memakai atap Pisang Sasikat atau atap sengkuap dan bagian belakang berbentuk
anjung jurai.
5. Pakaian Adat
a. Baju Taluk Balanga
Baju Taluk Balanga merupakan busana laki-laki suku Banjar
berbentuk kemeja bertangan panjang. Leher baju bundar tanpa kerah, di
mana bagian leher berbelah sampai ke dada.
b. Jas Tutup
Busana adat ini umumnya dikenakan oleh orang dewasa laki-laki
suku Banjar, untuk menghadiri rangkaian upacara adat. Contohnya,
menyambut tamu-tamu terhormat, menghadiri pesta-pesta besar, dan
berbagai kegiatan upacara lainnya
c. Baju Kurung Basisit
Pakaian adat dari suku Banjar untuk perempuan berupa baju kurung
basisit yang biasanya dikenakan remaja dan dewasa.
d. Salawar Panjang
Busana tradisional yang biasa dipakai sehari-hari oleh remaja dan
orang dewasa kaum lelaki Banjar adalah salawar panjang (celana
panjang) yang menutup kaki sampai ke mata kaki. Sebagai pasangannya
dikenakan baju taluk balanga (kemeja lengan panjang).
5
e. Tapih
9
6. Makanan tradisional
a. Soto Banjar
b. Katupan Kandangan
c. Nasi kuning
d. Lapat
e. Tapai
f. Cincin
g. Apam
h. Lamang
i. Hintalu karuang
j. Kokoleh
Kesimpulan
Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan alam dan juga
kebudayaan yang kaya dan beragam. Indonesia juga menjadi salah satu negara
dengan suku bangsa yang banyak pula. Diantara semua suku bangsa yang ada, di
Kalimantan Selatan terdapat suatu suku dengan populasi terbanyak, yaitu suku
Banjar.
Suku Banjar sendiri dulu merupakan satu kesatuan dengan suku Dayak yang
ada di sekitar wilayah Pegunungan Meratus. Masyarakat Banjar berawal dari
keturunan Dayak yang memeluk agama Islam dan mengadopsi adat istiadat Jawa,
Melayu, Bugis dan Cina sejak zaman kuno. Hal ini pula yang menjadikan
kebanyakan budaya suku Banjar memiliki corak Islam, Melayu, dan Jawa yang
kental.
Kita dapat melihatnya corak Islam, Melayu, dan Jawa di kebudayaan suku
Banjar mulai dari seni lisannya, pakaian adat, seni musik, makanan tradisional, seni
tari, sampai ke tradisi-tradisi yang ada. Bahkan, bahasa Banjar sendiri merupakan
pengembangan dari bahasa Melayu itu sendiri.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.org, “Suku Banjar”, https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Banjar.
Kompas.com, “Suku Banjar, Suku Terbesar di Kalimantan Selatan”,
https://travel.kompas.com/read/2021/08/28/101000727/suku-banjar-suku-terbesar-di-
kalimantan-selatan?page=all.
Detik.com, “Sejarah dan Kebudayaan Khas Suku Banjar dari Kalimantan Selatan”,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5560911/sejarah-dan-kebudayaan-khas-
suku-banjar-dari-kalimantan-selatan.
Nida Adriawati, 2009, “Sistem Religi Banjar”,
https://nidaadriawati04.wordpress.com/2009/04/02/sistem-religi-banjar/
Sariatulfatimah, 2009, https://sariatulfatimah07.wordpress.com/2009/04/13/sistem-
pengetahuan/.
Gramedia Blog, “Tari Baksa Kembang: Tari Klasik dari Keraton Banjar Kalimantan
Selatan”, https://www.gramedia.com/literasi/tari-baksa-kembang/.
Kumparan.com, 2023, “Mengenal Tari Rudat, Tari yang Dipelajari oleh Anak Binaan
LPKA Martapura”, https://kumparan.com/lpka-mtp/mengenal-tari-rudat-tari-yang-
dipelajari-oleh-anak-binaan-lpka-martapura-1zgC6RN7tg4/4.
UNIKA.ac, “Lampiran | 1 Kesenian dari suku Banjar”,
http://repository.unika.ac.id/4864/8/11.11.0079%20VEGA%20SAKANTI
%20lampiran.pdf.
Orami.co, 2022, “6 Ragam Pakaian Adat Banjar dan Atributnya”,
https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-banjar.
Wikipedia.org, “Bahasa Banjar”, https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Banjar.
UNJA.ac, “BAB 5 up”, https://repository.unja.ac.id/32465/5/BAB%205%20up.pdf.
Wikipedia.com, “Gajah Baliku”, https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Baliku.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata SIMDAPOKBUD, 2019, Adat Istiadat,
https://simdapokbud.banjarkab.go.id/adat-istiadat.
Kelurahan Kelayan Barat, “Demograpis dan Sosiologis”,
https://kelayanbarat.banjarmasinkota.go.id/p/demograpis-dan-sosiologis.html.
13