AL QUR’AN
AL QUR’AN DITURUNKAN DENGAN 7
HURUF
• Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
• َأْقَر َأِني ِج ْبِريُل َع َلى َح ْر ٍف َفَر اَج ْع ُتُه َفَلْم َأَزْل َأْسَتِزيُد ُه َو َيِزيُد ِني َح َّتى اْنَتَهى ِإَلى َس ْبَعِة َأْح ُر ٍف
• “Jibril membacakan al-Quran kepadaku dengan satu huruf. Lalu aku
mengulanginya. Akupun terus minta agar ditambah, dan beliau
memberikan tambahan, hingga selesai sampai 7 huruf.” (HR. Bukhari
4991 & Muslim 1939).
Hadis dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu,
Ketika shalat, beliau mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat al-Furqan dengan kalimat yang berbeda dengan apa yang pernah dia dengar dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selesai shalat, Umar melaporkan bacaan Hisyam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
َيا َر ُسوَل ِهّللا ِإّني َسِم ْع ُت َهَذ ا َيْقَر ُأ ُسوَر َة اْلُفْر َقاِن َع َلَى َغْيِر َم ا َأْقَر ْأَتِنيَها
Ya Rasulullah, saya mendengar orang ini membaca surat al-Furqan dengan bacaan yang berbeda dengan apa yang anda ajarkan kepadaku.
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh Hisyam untuk membaca surat al-Furqan. Selesai membaca, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengatakan,
َهَك َذ ا ُأْنِزَلْت
“Sama seperti yang diturunkan.”
Kemudian Umar disuruh membaca. Selesai membaca, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Sama seperti yang diturunkan.” Lalu beliau
bersabda,
َفاْقَر ُأوا َم ا َتَيّس َر ِم ْنُه. ِإّن َهَذ ا اْلُقْر آَن ُأْنِزَل َع َلى َس ْبَعِة َأْح ُر ٍف
“Sesungguhnya al-Quran diturunkan dengan 7 huruf. Karena itu, bacalah dengan cara yang paling mmudah bagi kalian.” (HR. Bukhari 4992 & Muslim
1936).
• Zaman Tabi’in : banyak qari, 50an, bacaannya berbeda-beda
• Ibnu Mujahid : 7 qiroat (As Sab’ah fil Qira’at)
• Ibn Jazari : 10 qiroat (An Nasyr fi Qiroatil ‘Asyr)
STANDAR BACAAN AL QUR’AN YANG DITERIMA
• syadz
Qiro’at Riwayat Thariq/
Jalur
• Qori • Rawi
• “Qira’ah”: adalah perbedaan bacaan yang dinisbahkan kepada salah satu Qari’/imam dari
tujuh atau sepuluh.
• “Riwayat”: adalah perbedaan bacaan yang dinisbahkan kepada yang meriwayatkan dari
Qari’/Imam.
• “Thariq”: adalah perbedaan yang dinisbahkan kepada yang meriwayatkan dari rawi yang
di atas.
• Contoh: kita membaca Qiraah Imam ‘Ashim al-Kufi (Qiraah), riwayat Hafsh (Rawi), dari
thariq (jalur) al-Syathibiyyah
THARIQ
• Jalur Syatibiyyah : ditulis oleh imam Syatibi dalam kitab Hirzil Amani (matan
syatibiyyah), 1 Riwayat 1 jalur
• Jalur Thoyyibah : ditulis oleh imam Jazari (matan thoyyibah), 1 Riwayat 50an jalur
(termasuk Syatibi)
• Ushul : kaidah umum dalam qiroat
• Farsy : perbedaan bacaan yang tidak ada kaidahnya
QIROAT ASHIM
• Hafs dari ‘Ashim dari Abu ‘Abdir Rohman As Sulami dari Ali bin Abi Tholib
• Syu’bah dari ‘Ashim dari Zir bin Hubaisy dari Abdullah bin Mas’ud