Qiro’at
Ditinjau dari bentuk bahasa, Qiro’at dalam bentuk jamak adalah qiro’ah yang bermakna bacaan.
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud qiro’at adalah cara atau metode untuk membaca
lafadz atau kalimat di dalam Al Quran dari beberapa segi (riwayat).
Dilatar belakangi oleh wilayah islam yang semakin meluas dan para sabahat yang mengajar ke
berbagai daerah, Penyebaran Al Qur’an itu mengakibatkan munculnya berbagai macam qiro’at,
bertambahnya perbedaan mengakibatkan sebagaimana riwayat tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
1. Berdararkan kuantitas
Beberapa ulama menuliskan berbagai qiro,at dan ada beberapa yang menjadi masyhur,
maka munculah istilah Qiro’at tujuh, qiro’at sepuluh, dan quro’at empat belas. Diantara
ketiga jenis diatas, yang paling masyhur diantaranya adalah
A.
Qiro’at Sab’ah .
Para ulama menyepakati bahwa tujuh imam telah dijadikan sebagai
sandaran dalam qiro’at. Diantaranya adalah: Ibnu Amir.
B. Qiro’at Asyarah
Gabungan dari qiroat sabah dan tiga qiroat tambahan yang disandarkan
kepada Abu Ja’far, Ya’kub dan Khalaf al-‘Asyir.
C. Qiroat Arba’
Gabungan dari qiroat sabah dan asyrah, kemudian ditambahkan lagi
dengan empat qiroat yang bersandar pada Ibn Muhaisin, Al-Yazidi, Hasan
al-Bashri dam al-A’masy.
2. Berdasarkan kualitas
1. Mutawarir
Yang dimaksud Mutawatir adalah memungkinkan tidak adanya kebohongan
sanad dari awal sampai akhir dikarenakan penaukilan yanh dilakukan oleh
banyak orang
2. Masyhur
Memiliki sanad yang shahih tetapi tingkatannya tidak sampai mutawatir, tetapi
memiliki kesesuaian dengan kaidah bahasa arab atau rasm usmani.
3. Ahad
Tidak sesuai kaidah bahasa arab tetapi masih terjaga ke sahihannya.
4. Syadz
Sanadnya tidak sahih, seperti macaan dalam surat Al Fatihah yaitu malaka yau
middin berbentuk fiil madli atau kata kerja lampau.
5. Mudraj
Penambahan qiraat dengan bentuk penafsiran
6. Maudlu
Suatu bacaan yang tidak memliki keaslian ataupun kaidah.
Seperti yang sudah pnulis utarakan dalam bentuk makalah, kita sebagai umat muslim tentunya harus
mengetahui berbagai ilmu ilmu tentang alquran. menyangkut tentang alquran sendiri, merupakan
sebuah mushaf, atau kalam Allah yang telah disusuh dan dibukukan sebagai mana mestinya, dan
pastinya banyak sekali persoalan persoalan tentang al quran, ada persoalan tentang turunnya
alquran, tentang cara baca alquran, makna alquran, dan lain sebagainya, maka dari itu mempelajari
alquran hukumnya adalah fardhu ain. Comtohnya adalah saat kita sholat, didalam sholat harus ada
bacaan surat al fatihah, jika kita tidak membaca surat alfatihah hukumnya tidak sah sholat kita, maka
dari itu kita harus mempelajari cara baca alquram.