DISAJIKAN OLEH :
CHRYSTINA LAWER
N
TUMPAL PANDIANGA
DEBBY PURNOMO
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (CVP)
Analisis biaya-volume-laba (analisis CVP) adalah alat yang ampuh untuk perencanaan dan pengambilan keputusan bagi manajemen.
Karena analisis CVP menekankan keterkaitan biaya, kuantitas yang dijual, dan harga, analisis ini menyatukan semua informasi keuangan
perusahaan. Analisis CVP dapat menjadi alat yang berharga dalam mengidentifikasi tingkat dan besarnya masalah ekonomi yang dihadapi
perusahaan dan membantu menentukan solusi yang diperlukan.
• Titik awal penyajian analisis CVP adalah menemukan titik impas perusahaan dalam unit yang
terjual. Titik impas adalah titik nol keuntungan. Dua pendekatan yang sering digunakan untuk
menemukan titik impas dalam unit adalah pendekatan pendapatan operasional dan pendekatan
margin kontribusi.
• Keputusan awal perusahaan dalam menerapkan pendekatan unit terjual untuk analisis cvp
adalah:penentuan apa itu unit. Untuk perusahaan manufaktur, jawabannya sudah jelas.
• Keputusan kedua memusatkan pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan variabel.
• Analisis cvp berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komponen laba.
PENDEKATAN PENDAPATAN
OPERASIONAL
Pendekatan pendapatan operasional berfokus pada laporan laba rugi sebagai alat yang berguna dalam
mengatur biaya perusahaan ke dalam kategori tetap dan variabel. Laporan laba rugi dapat dinyatakan
sebagai persamaan naratif:
• Pendapatan operasional = (harga × jumlah unit) – (biaya variabel per unit × jumlah unit) – total biaya
tetap.
Keuntungan penting dari pendekatan pendapatan operasional adalah bahwa semua cvp lebih lanjut
persamaan diturunkan dari laporan laba rugi biaya variabel. Akibatnya, anda dapat memecahkan masalah
CVP apa pun dengan menggunakan pendekatan ini.
Pendekatan Margin Kontribusi
• Jumlah impas unit = Biaya tetap / Margin kontribusi unit
Target Keuntungan
Secara umum, dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat
digunakan untuk menemukan dampak laba dari perubahan pendapatan penjualan. Untuk
mendapatkan total perubahan laba dari perubahan pendapatan, cukup kalikan rasio margin
kontribusi dengan perubahan penjualan.
• Saat menggunakan analisis CVP, digunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada
unit yang terjual. Ukuran unit terjual dapat dikonversi menjadi ukuran pendapatan penjualan hanya dengan
mengalikan harga penjualan unit dengan unit yang terjual.
1. Margin keamanan
Margin of safety adalah unit yang terjual atau diharapkan akan dijual atau pendapatan yang diperoleh atau
diharapkan akan diperoleh di atas volume impas.
2. Leverage operasi
• Dalam pengaturan produk tunggal, titik impas dapat dihitung dalam unit atau dolar penjualan. Dua pendekatan dirinci: pendekatan
pendapatan operasional dan pendekatan margin kontribusi.
• Analisis produk ganda mensyaratkan bahwa asumsi dibuat tentang bauran penjualan yang diharapkan. Dengan adanya bauran penjualan
tertentu, masalah produk ganda dapat diubah menjadi analisis produk tunggal. Namun, harus diingat bahwa jawaban berubah seiring
perubahan bauran penjualan. Jika bauran penjualan berubah di perusahaan multiproduk, titik impas juga akan berubah. Secara umum,
peningkatan penjualan produk margin kontribusi tinggi akan menurunkan titik impas, sedangkan peningkatan penjualan produk margin
kontribusi rendah akan meningkatkan titik impas.
• Ukuran risiko dan ketidakpastian, seperti margin keselamatan dan leverage operasi, dapat digunakan untuk memberi manajer lebih banyak
wawasan tentang jawaban cvp. Analisis sensitivitas memberikan lebih banyak wawasan tentang pengaruh perubahan variabel yang
mendasari hubungan CVP.
• Cvp dapat digunakan dengan penetapan biaya berdasarkan aktivitas, tetapi analisisnya harus dimodifikasi. Akibatnya, di bawah ABC, jenis
analisis sensitivitas digunakan. Biaya tetap dipisahkan dari berbagai biaya yang bervariasi dengan penggerak aktivitas tertentu. Pada tahap
ini, paling mudah untuk mengatur biaya variabel sebagai tingkat unit, tingkat batch, atau tingkat produk
PEMBAHASAN KASUS SKY VIEW MANOR
Latar
Belakang :
“Studi kasus ini terjadi pada tahun 1962 di Pedesaan Vermont. Skyview Manor adalah sebuah perusahaan
yang sudah tua, tetapi dikelola dengan baik dan telah beberapa kali mengalami perubahan kepemilikan.
Perusahaan ini tidak memiliki restoran dan bar. Skyview Manor memasarkan perusahaannya sebagai hotel
tujuan wisata yang memberikan kualitas baik dengan harga yang terjangkau”.
Skyview Manor hanya buka selama musim ski. Perusahaan ini buka pada tanggal 2
Desember dan tutup pada hari terakhir bulan Maret. Pemerintah hanya
memperbolehkan perusahaan ini untuk beroperasi selama 120 hari dalam setahun.
Tuan Kacheck, manajer hotel, mengkhawatirkan tentang bulan-bulan off-season yang setiap bulannya
mengalami kerugian dan menguragi laba tinggi yang telah diperoleh dan dilaporkan perusahaan selama musim
ski. Beliau telah merekomendasikan kepada kepada pemilik hotel, yang telah mengakuisisi hotel pada akhir
tahun 1961, bahwa untuk mengurangi kerugian dari off-season, mereka seharusnya setuju untuk tetap
mengoperasikan hotel untuk sisi sebelah barat selama sepanjang tahun.
Question 1
SECARA RATA-RATA, BERAPA BANYAK KAMAR YANG HARUS DISEWAKAN SETIAP MALAM DALAM
MUSIM SKI SUPAYA HOTEL MENCAPAI BEP?
KEHILANGAN RATA-RATA CM :
$18.40 PER MALAM UNTUK 8 KAMAR YG TIDAK DISEWAKAN= $5,005
MENGHASILKAN TAMBAHAN $5/MALAM UNTUK 72 KAMAR PER WEEKEND NIGHT :
$5X72 KAMAR X 34 MALAM= $ 12,240.00.
LABA TAMBAHAN (SEBELUM PAJAK)= $12,240 - $5,005 = $7,235
NILAI PROFIT BEFORE TAXES YANG TELAH DIREVISI ADALAH $29,625.00
INCREMENTAL PRE-TAX PROFIT $7,235.00 + ORIGINAL PROFIT BEFORE TAXES $22,390.00
BEP BARU UNTUK LOST ROOMS PER MALAM ADALAH SEBAGAI BERIKUT;
X = BREAK EVEN POINT OF LOST ROOMS
X * $18.40 = (80 – X) $5
$18.4X + $5X = $400
$23.4X = $400
X = 17
PENINGKATAN HARGA MERUPAKAN IDE YANG BAIK SELAMA HOTEL DAPAT MENYEWAKAN SETIDAKNYA 63
ROOMS PER WEEKEND NIGHT.
Question 3
BERAPA KENAIKAN CONTRIBUTION MARGIN YANG DIUSULKAN PER KAMAR DISEWA/HARI SELAMA
OFF-SEASON?
A. DO NOTHING.
+ DEPRECIATION 30.0
- MORTGAGE PRINCIPAL (10.0)
Question 7
ASSETS EQUITIES
CASH 55,000 ACCRUALS 1,000
ACCOUNTS RECEIVABLE 0
INVENTORY (SUPPLIES) 1,000
BUILDINGS & EQUIP.
-GROSS 450,000 MORTGAGE
430,000
-DEPRN. (30,000)
420,000
LAND 100,000 EQUITY 145,000*
TOTAL 576,000 576,000
EARNINGS
o LABA SETELAH PAJAK UNTUK TAHUN PERTAMA ADALAH $11,600, SETELAH PENGURANGAN DEPRESIASI SENILAI $30,000.
JIKA KITA MEMBUAT ASUMSI BERALASAN (FOR COMMERCIAL REAL ESTATE) BAHWA BUDGET UNTUK REPAIRS AND
MAINTENANCE ADALAH $17,000 AKAN MENJAGA GEDUNG TETAP BAIK, MAKA, HANYA DEPRECIATION ON EQUIPMENT
YANG AKAN MENJADI BIAYA SESUNGGUHNYA.
o DENGAN ASUMSI $5,000 DARI $30,000, SISA $25,000 HANYALAH SEBUAH “TAX SHELTER,” MENGACU PADA HUKUM
PAJAK U.S. PENDAPATAN SESUNGGUHNYA DARI BISNIS, SEKITAR $37,000 (~$12,000 + ~$25,000) PER TAHUN.
o DENGAN ASUMSI ITU AKAN LEBIH MEMUNGKINKAN UNTUK MENJAGA PROPERTY MORTGAGED SEBESAR 80% DARI
NILAI, SETIAP WAKTU, DAN NILAI ITU TIDAK AKAN TURUN DIBAWAH DARI HARGA BELI YAITU $550,000, PEMILIK HARUS
DAPAT MENCAPAI $37,000 DALAM SETAHUN SEBAGAI DISCRETIONARY INCOME UNTUK 15 TAHUN MENDATANG.
Question 7
RETURN ON INVESTMENT
o HARGA BELI SENILAI $550,000 MEREPRESENTASIKAN 11.5 KALI PADA “UNLEVERED ANNUAL FREE CASH FLOW” DARI
BISNIS DENGAN SEKITAR $48,000 ($37,000 FROM ABOVE PLUS THE AFTER TAX EQUIVALENT OF THE INTEREST EXPENSE,
WHICH IS ABOUT $11,000). INI ADALAH SEBUAH HIGH END DARI “RULE OF THUMB” DENGAN RANGE (8 HINGGA 12
KALI), DENGAN SUGESTI INI ADALAH SEBUAH PROPERTI KOMERSIAL YANG BAGUS.
o PERHITUNGAN PENDAPATAN DISINI MENKONFIRMASI HAL BERIKUT. $37,000 LEVERED RETURN DALAM $165,000
LEVERED INVESTMENT ADALAH SEKITAR 22% SETELAH PAJAK. HAL INI BAGUS, RETURN YANG SOLID PADA SEBUAH
BISNIS KITA AKAN MEMPERTIMBANGKAN UNTUK MELAMPAUI DIATAS RATA-RATA DARI RESIKO. MENGINGAT PADA
1963, TIDAK ADA YANG MENYADARI ATAS BETAPA BESARNYA SEBUAH “BOOM” YANG HADIR ATAS SEBUAH INDUSTRI SKI
UNTUK 20 TAHUN BERIKUTNYA.
o SINGKATNYA , KITA DAPAT MELIHAT BAHWA SKYVIEW MANOR SEBAGAI SEBUAH BISNIS “GOOD RETURN” UNTUK
PEMILIKNYA NAMUN JUGA MEMILIKI RESIKO BISNIS YANG TINGGI. KOMBINASI DARI RESIKO BISNIS YANG TINGGI DAN
OPERATING LEVERAGE YANG TINGGI YANG BERARTI BAHWA HAL INI SANGAT PENTING BAGI PEMILIK UNTUK
MELAKUKAN SEGALA PELUANG UNTUK MENJAGA DAN MENINGKATKAN BISNIS MEREKA.
o ANALISIS INI SEBAGAI SEBUAH GAMBARAN ATAS PRAKTIK YANG TERJADI UNTUK MENGEVALUASI ATAS INVESTASI KOLAM
RENANG DAN PROPOSAL ATAS OPERASI PADA OFF-SEASON.
TERIMA KASIH