1

KEBIJAKAN PENDIDIKAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG

PENDIDIKAN

DUA HAL YANG SALING

BERGANTUNGAN DAN BERKAITAN

2
 KEBIJAKAN PENDIDIKAN

KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIDAK BISA

DILEPASKAN DARI KAJIAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG
PENDIDIKAN KHUSUSNYA DI
INDONESIA

3
 ISSUE

TERJADI KARENA DUA ATAU LEBIH

POSISI PENDIDIKAN YANG BERBEDA
YANG DISEBARLUASKAN DAN
DIPERDEBATKAN SECARA TERBUKA

4
ISSUE DI BIDANG PENDIDIKAN:

1. DUA ATAU LEBIH PERBEDAAN

POSISI PENDIDIKAN

2. TANGGAPAN ATAU PERDEBATAN

PUBLIK

5
KEBIJAKAN PENDIDIKAN

POLICY
POLIS
PLAN
PROGRAMME
POLICY MAKING
DECISION MAKING

6
 ISSUE :
1. (POKOK) PERSOALAN
2. TERBITAN; NOMOR
3. H A S I L
4. ANAK (MENINGGAL TANPA KETURUNAN)

(L) EXIRE : TO GO OUT; EXIT; PROCEEDS

EMERGE:
* FINAL OUTCOME
* PEMECAHAN PERSOALAN (SOLUSI)
* BUTIR PERDEBATAN YG KONTROVERSIAL

7
 POLICY:

REGULATION; GOVERNMENT

PRUDENCE OR WISDOM IN
MANAGEMENT AFFAIRS;
MANAGEMENT OR PROCEDURES
BASED PRIMARILY ON MATERIAL
INTERREST

8
 DEFINE COURSE OR METHOD OF
ACTIONS SELECTED FROM AMONG
ALTERNATIVES AND IN LIGHT OF
GIVEN CONDITIONS TO GUIDE AND
DETERMINE PRESENT AND FUTURE
DECISIONS

9
 POLICY

A HIGH – LEVEL OVERALL PLAN

EMBRACING THE GENERAL GOALS
AND ACCEPTABLE PROCEDURE
ESPECIALLY OF A GOVERNMENTAL
BODY

10
 JENIS KEBIJAKAN

* KEBIJAKAN NEGARA

* KEBIJAKAN PENDIDIKAN

* KEBIJAKAN SEKOLAH

* PENGAMBILAN KEPUTUSAN
11
JENJANG KEBIJAKAN
POLICY

PRODUK POLITIK

UNDANG-UNDANG

PERATURAN PEMERINTAH

12
 SUBSTANSI KEBIJAKAN
PENDIDIKAN
1. KURIKULUM / PENGAJARAN
2. SDM / KETENAGAAN / KEPEGAWAIAN
3. PESERTA DIDIK
4. FINANSIAL (KEUANGAN)
5. SARANA/PRASARANA
6. H U M A S
7. LAYANAN KHUSUS
13
SUMBER-SUMBER KEBIJAKAN
1. PANCASILA & UUD 1945
2. UNDANG-UNDANG
3. GBHN
4. KEPRES
5. PERATURAN PEMERINTAH (PP)
6. KEPMEN
7. KEPDIRJEN (HELTS), DSB.

14
EGON G. GUBA (1984)
KEBIJAKAN:
1. PENEGASAN MAKSUD & TUJUAN
2. AKUMULASI TATA KERJA,
YANG BERISI:
* ATURAN
* PENGAWASAN
* PENGEMBANGAN
* PELAYANAN
YANG MEMPENGARUHI
PEMBAGIAN KEWENANGAN

15
 KEBIJAKAN:
3. PANDUAN PEMILIHAN DAN PENENTUAN
TINDAKAN/KEGIATAN
4. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
5. PERILAKU MENGIKAT
6. NORMA BAGI KONSISTENSI ATURAN
DALAM TINDAKAN
7. HASIL SISTEM PEMBUATAN KEPUTUSAN
8. PENGARUH SISTEM PEMBUAT DAN
PELAKU KEBIJAKAN

16
 KEBIJAKAN
JAMES E. ANDERSON (1978)

… SEBAGAI LANGKAH TINDAKAN

YANG SECARA SENGAJA DILAKUKAN
OLEH SEORANG ATAU SEJUMLAH
AKTOR (PEJABAT, INSTANSI)
BERKENAAN DGN ADANYA MASALAH
ATAU PERSOALAN YG DIHADAPI DLM
SUATU BIDANG KEGIATAN TERTENTU

17
 KEBIJAKAN
CARL FRIEDRICH (198..)

… ADALAH TINDAKAN YG MENGARAH PADA

TUJUAN YG DIUSULKAN OLEH SESEORANG,
KELOMPOK, ATAU PEMERINTAH DLM
LINGKUNGAN TERTENTU, SEHUBUNGAN
DGN ADANYA HAMBATAN-HAMBATAN
TERTENTU, SERAYA MENCARI PELUANG-
PELUANG UTK MENCAPAI TUJUAN ATAU
MEWUJUDKAN SASARAN YG DIINGINKAN

18
 KEBIJAKAN

United Nations, 1975

… MERUPAKAN SUATU DEKLARASI
MENGENAI SUATU DASAR PEDOMAN
BERTINDAK, SUATU ARAH TINDAKAN
TERTENTU, SUATU PROGRAM
MENGENAI AKTIVITAS-AKTIVITAS DARI
SUATU RENCANA

19
 KEBIJAKAN
FIRST (1992)

POLICY CAN BE SIMPLY DEFINED AS A

VISION OF WHERE WE WANT TO GO
AND GUIDELINES FOR GETTING
THERE

VISI, TUJUAN, PEDOMAN DAN CARA

20
 KEBIJAKAN
ROBBINS & COULTER (1999)

KEBIJAKAN:

* Memberikan garis-garis pedoman untuk

menyalurkan pemikiran seorang manajer
ke arah tertentu.

* Kebijakan adalah suatu pedoman yg

menetapkan parameter utk membuat keputusan.

21
 SCHOOL POLICY:
DANIEL L. DUKE & ROBERT LYNN CANADY (1991)

1. Kebijakan adalah pernyataan dari maksud-maksud

atau tujuan-tujuan,

2. Kebijakan adalah kumpulan keputusan yang ditetapkan oleh

“penguasa” berupa aturan, pengawasan, promosi, layanan dan
yang berpengaruh terhadap jangkauan kewenangan pengambil
kebijakan,

3. Kebijakan adalah pedoman untuk kebebasan bertindak,

4. Kebijakan adalah strategi yg disepakati utk memecahkan masalah

dan perbaikannya,

22
5. kebijakan adalah kesetujuan terhadap suatu
perilaku atau pemberian sanksi,

6. Kebijakan adalah norma dalam pelaksanaan yg

bercirikan keajegan dan keteraturan dalam batas
tindakan/perbuatan yg sesungguhnya,

7. Kebijakan adalah hasil/wujud dari sistem pembuatan

kebijakan,

8. Kebijakan adalah hasil (akibat) dari pembuatan

keputusan dan sistem pelaksanaan kebijakan
sebagaimana ditetapkan (dijelaskan) oleh para
pelaksana.

23
 Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah teori-teori

atau teknik-teknik atau pendekatan yang
digunakan dalam suatu proses
(pengambilan keputusan)

24
 Pengambilan Keputusan

GEORGE TERRY:

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH

PEMILIHAN ALTERNATIF PERILAKU
TERTENTU DARI DUA ATAU LEBIH
ALTERNATIF

25
 Pengambilan Keputusan

A.F. STONER:

… PROSES YANG DIGUNAKAN UNTUK

MEMILIH SUATU TINDAKAN SEBAGAI
CARA PEMECAHAN MASALAH

26
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
S.P. SIAGIAN:

… ADALAH SUATU PENDEKATAN

YANG SISTEMATIK TERHADAP
HAKEKAT ALTERNATIF YANG
DIHADAPI DAN MENGAMBIL TINDAKAN
YANG MENURUT PERHITUNGAN
MERUPAKAN TINDAKAN YANG PALING
TEPAT

27
 KEPUTUSAN
MARY FOLLET:

…ADALAH SUATU ATAU SEBAGAI HUKUM SITUASI

APABILA SEMUA FAKTA DARI SITUASI ITU DAPAT

DIPEROLEH DAN SEMUA YANG TERLIBAT, BAIK
PENGAWAS MAUPUN PELAKSANA MAU MENTAATI
HUKUMNYA ATAU KETENTUANNYA, MAKA TIDAK
SAMA DENGAN MENTAATI PERINTAH.

WEWENANG TINGGAL DIJALANKAN, TETAPI HAL

ITU MERUPAKAN WEWENANG DARI HUKUM
SITUASI

28
 Keputusan:
JAMES A.F. STONER

… ADALAH PEMILIHAN DI ANTARA (BERBAGAI)

ALTERNATIF

DEFINISI TSB MENGANDUNG TIGA PENGERTIAN:

A. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan
B. Ada beberapa alternatif yg harus dipilih (terbaik)
C. Ada tujuan yg ingin dicapai, dan keputusan itu makin
mendekatkan pada tujuan tsb.

29
 Keputusan:
RALP C. DAVIS:

… adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi

dengan tegas

SUATU KEPUTUSAN MERUPAKAN JAWABAN YANG PASTI

TERHADAP SUATU PERTANYAAN

KEPUTUSAN HARUS DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN TTG

APA YG DIBICARAKAN DLM HUBUNGANNYA DGN
PERENCANAAN

KEPUTUSAN DAPAT PULA BERUPA TINDAKAN TERHADAP

PELAKSANAAN YG SANGAT MENYIMPANG DARI RENCANA
SEMULA

30
 KEPUTUSAN:
PRAJUDI ATMOSUDIRJO:

… ADALAH SUATU PENGAKHIRAN

DARI PROSES PEMIKIRAN TTG SUATU
MASALAH ATAU PROBLEMA UTK
MENJAWAB PERTANYAAN APA YG
HARUS DIPERBUAT GUNA MENGATASI
MASALAH TSB. DGN MENJATUHKAN
PILIHAN PADA SUATU ALTERNATIF

31
 ANALISIS KEBIJAKAN
WILLIAM N. DUNN (1981)

… IALAH SUATU DISIPLIN ILMU SOSIAL

TERAPAN YG MENGGUNAKAN METODE
INQUIRI DAN ARGUMENTASI BERGANDA
UTK MENGHASILKAN DAN
MENDAYAGUNAKAN INFORMASI KEBIJAKAN
YG SESUAI DLM SUATU PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YG BERSIFAT
POLITIS DLM RANGKA MEMECAHKAN
MASALAH KEBIJAKAN
32
 BEBERAPA ISTILAH KUNCI:

1. ILMU SOSIAL TERAPAN

(Profesionalisasi Ilmu2 Sosial)
2. MENGHASILKAN DAN
MENDAYAGUNAKAN INFORMASI
3. METODE INQUIRI DAN ARGUMENTASI
BERGANDA
4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YG BERSIFAT
POLITIS

33
 ANALISIS KEBIJAKAN
DUNN (2000)

Analisis Kebijakan adalah aktivitas menciptakan

pengetahuan tentang dan dalam proses pembuatan
kebijakan.

QUADE (dalam DUNN, 2000)

Analisis Kebijakan adalah suatu bentuk kajian yang

menghasilkan dan menyajikan informasi sedemikian
rupa, sehingga dpt memberikan landasan bagi para
pembuat kebijakan dlm membuat keputusan.

34
 ANALISIS KEBIJAKAN
DUNN :

ANALISIS KEBIJAKAN adalah suatu

prosedur utk menghasilkan informasi ttg
masalah kemasyarakatan berikut
tindakan pemecahannya (dalam Suryadi &
Tilaar, 1994)

35
 ANALISIS KEBIJAKAN
WOLTER WILLIAMS:

Policy Analysis is a means of synthesizing

information including research results to
produce a format for policy decisions (the
laying out of alternative choices) and of
determining future needs for policy-
relevant information (dalam Patton &
Sawicki, 1986).

36
 ANALISIS KEBIJAKAN
WEIMER & VINING (1989)

Analisis Kebijakan adalah pertimbangan

berkaitan denga keputusan-keputusan publik yg
berorientasi pada klien.

PATTON:

… SUATU RANGKAIAN PROSES DALAM

MENGHASILKAH KEBIJAKAN.
37
 Analisis Kebijakan
Penelaahan Sektor Pendidikan
(PSP,1986)

… Adalah suatu proses yg dapat

menghasilkan informasi teknis sebagai
salah satu masukan bagi perumusan
beberapa alternatif kebijakan yg didukung
oleh informasi teknis

38
 PSP, 1986

Informasi teknis:

Merupakan suatu satuan pernyataan

kebenaran induktif yg didukung oleh
kebenaran secara empiris sebagai hasil
dari rangkaian analisis data

39
 Analisis Kebijakan

PATTON (1986)

… ADALAH SUATU RANGKAIAN

PROSES DALAM MENGHASILKAN
KEBIJAKAN

40
STOKEY & ZEKHAUSER (1981)

ANALISIS KEBIJAKAN SEBAGAI SUATU

PROSES RASIONAL DGN
MENGGUNAKAN METODE DAN TEKNIK
YG RASIONAL PULA

41
DUNCAN MACRAE (1976)
ANALISIS KEBIJAKAN MERUPAKAN
SUATU DISIPLIN ILMU SOSIAL
TERAPAN YG MENGGUNAKAN
ARGUMENTASI RASIONAL DGN
MENGGUNAKAN FAKTA2 UTK
MENJELASKAN, MENILAI, DAN
MEMBUAHKAN IPEMIKIRAN DLM
RANGKA UPAYA MEMECAHKAN
MASALAH PUBLIK
42
 ANALISIS KEBIJAKAN
PATTON & SAWACKI (1985)

… SUATU PROSES YG TERJADI SECARA

BERKELANJUTAN YG DITANDAI OLEH
PROSES INTERAKSI ANTARA PEMBUAT
KEPUTUSAN DGN PARA PEMIKIR ATAU
ANALISIS DLM RANGKA MEMECAHKAN
MASALAH2 KEBIJAKAN YG TERJADI SECARA
BERKELANJUTAN PULA

43
 Analisis Kebijakan:
Suryadi & Tilaar (l994)

ANALISIS KEBIJAKAN: suatu proses yg dpt

menghasilkan informasi teknis sebagai salah satu
masukan bagi perumusan beberapa alternatif kebijakan
yg didukung oleh informasi teknis.

Mac RAE & WIDE (2001)

… digunakan nalar dan bukti utk memilih kebijakan

terbaik di antara sejumlah alternatif, dan menyediakan
sejumlah konsep dan prinsip utk pembuatan pilihan
secara inteligen, etis, dan efektif.

44
J. F. SENDUK (2005)

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN

MERUPAKAN SUATU PROSEDUR YG
RASIONAL UTK MENELAAH SECARA KRITIS
ISU-ISU PENDIDIKAN, SEHINGGA
MENGHASILKAN PEMIKIRAN TERBAIK YG
MERUPAKAN INFORMASI BAGI PARA ANALIS
DLM MERUMUSKAN KEBIJAKAN
PENDIDIKAN.

45
DAN DURNING (dalam WAHAB, 1999)

Empat Tipologi Analisis Kebijakan Partisipatif:

1. Demokrasi Partisipatif (Gambar: 1)

2. Penyediaan Input Analitik (Gambar: 2)
3. Interpretatif (Gambar: 3)
4. Bagi Stakeholders (Gambar: 4)

46
 Tipe Analisis Kebijakan:
Tipe I: Masyarakat berperan sbg subyek dgn cara
berpartisipasi secara aktif dlm pembuatan kebijakan
pendidikan. (Gambar: 1)

Tipe II: Masyarakat dan pihak lain berpeluang

menyampaikan informasi utk dipertimbangkan oleh para
analis (poimpinan) ketika merumuskan atau membuat
keputusan kebijakan pendidikan. (Gambar: 2)

Tipe III: Masyarakat dan berbagai pihak diminta utk

mendukung sepenuhnya konteks pekerjaan analisis
kebijakan pendidikan. (Gambar: 3)

Tipe IV: Masyarakat dan berbagai pihak dilibatkan dlm

kegiatan analisis kebijakan pendidikan. (Gambar: 4)
47
 Gambar 1.
Analisis Kebijakan Partisipatif untuk Demokrasi Partisipatif

Pembuat
Keputusan
Kebijakan

Argumen

Analisis Masyarakat

Nasihat

Keterangan :
Hubungan Langsung
Kemungkinan Arus Informasi

48
 Gambar 2.
Analisis Kebijakan Partisipatif : Penyediaan Input Analitik

Pembuat
Keputusan
Kebijakan

Nasihat

Stakeholders Analisis Masyarakat

Informasi

Keterangan :
Hubungan Langsung
Kemungkinan Arus Informasi

49
 Gambar 3.
Analisis Kebijakan Partisipatif : Interpretatif

Pembuat
Keputusan
Kebijakan

Stakeholders Analisis

Masyarakat

Keterangan :
Hubungan Langsung
Kemungkinan Arus Informasi

50
 Gambar 4.
Analisis Kebijakan Partisipatif : Bagi Stakeholders

Pembuat
Keputusan
Kebijakan

Analisis Stakeholders

Masyarakat

Keterangan :
Hubungan Langsung
Kemungkinan Arus Informasi

51
 Prosedur Analisis Kebijakan
Pendidikan:
SANDELL (dalam First, 1992)

1. Inventing (menemukan)

2. Anticipating (antisipasi)

3. Exploring (menggali)

4. Comparing (membandingkan)

5. Articulating (memaknakan: sejumlah alternatif yg telah

tersedia utk mencapai sasaran2 tertentu).

52
 Tahap-tahap Kebijakan:
Patton & Sawicki (1986)
1. Verify, define and detail the problem,
2. Establish evaluation criteria,
3. Identify alternative policies,
4. Evaluate alternative policies,
5. Display and select among alternative
policies,
6. Monitor policy outcomes. (Gambar: 5)

53
 Gambar 5.
A Basic Policy Analysis Process

1. Verify,
Define and
Detail the
6. Monitor Problem 2. Establish
Policiy
Evaluation
Outcomes
Criteria

5. Display &
3. Identify
Select among
Alternative
Alternative
Policies
Policies

4. Evaluate
Alternative
Policies

54
Tahap-tahap Proses Kebijakan:
Brewer & De Leon (1983):

1. Initiation,
2. Estimation,
3. Selection,
4. Implementation, dan
5. Termination.

55
Quade E.S. (dalam Patton & Sawicki, 1986).

1. Problem formulation,
2. Searching for alternatives,
3. Forecasting the future environment,
4. Modeling the impacts of alternatives, and
5. Evaluating the alternatives.

56
Mac Rae dan Wide (dalam Patton & Sawicki,
1986).

1. Definition of problem,
2. Determining the criteria for making a choice
among alternative policies,
3. Generating a range of alternative policies,
4. Choosing a course of action that will cause
the policy option to be implemented, and
5. Evaluating the policy after it is in effect.

57
 Stokey & Zeckhauzer
(Dalam Patton & Sawicki, 1986)

5 Tahap Proses Kebijakan:

1. Determine the underlaying problem and objectives to

be pursued,
2. Layout possible alternative courses of action,
3. Predict the consequenses of each alternative,
4. Determine the criteria for measuring the achievement
of alternatives, and
5. Indicate the preferred choice of action.

58
 GUPTA D.K. (2001)
Tahap-tahap Siklus Kebijakan:

1. Agenda setting the problem,

2. Policy formulation,
3. Policy adoption,
4. Policy implementation,
5. Policy evaluation,
6. Policy change, and
7. Policy termination. (Lihat Gambar : 6)

59
 Gambar 6.
The Policy Cycle

(1) Agenda
setting

(7) Policy (6) Policy

(2) Policy
termination change
formulation

(5) Policy
(3) Policy
evaluation
adoption

(4) Policy
Implemen-
tation

60
 FIRST (1992)
Siklus Pengembangan Kebijakan:

1. Identify need or trigger routine review,

2. Review existing policies,
3. Gather information and seek advise,
4. Board committee work,
5. Board decision on philosophy and direction,
6. First-draft policy statement,
7. First-reading and public comment,
8. Revisions and redrafting,
9. Second-reading and public comment,
10. Final revision and finalm review by legal councel,
11. Third-reading and adoption,
12. Dissemination and communication.
13. Implementation,
14. Evaluation. (Lihat Gambar 7)

61
 Gambar 7.
A Policy – Development Cycle

14 1
13 2

12 3

11 4

10 5

9 6
8 7

62
 Dunn (2000)
Ada kedekatan antara prosedur analisis kebijakan dgn tipe-
tipe pembuatan kebijakan, sbb.:

1. Perumusan masalah terkait dgn penetapan agenda,

2. Peramalan terkait dgn formulasi kebijakan,
3. Rekomendasi terkait dgn adopsi kebijakan,
4. Pemantauan terkait dgn implementasi kebijakan,
5. Penilaian terkait evaluasi kebijakan.

(Gambar 8)

63
 Gambar 8.
Kedekatan Antara Prosedur Analisis Kebijakan
dengan Tipe-tipe Pembuatan Kebijakan

Perumusan
Penyusunan Agenda
Masalah

Peramalan Formulasi Kebijakan

Rekomendasi Adopsi Kebijakan

Pemantauan Implementasi Kebijakan

Penilaian Evaluasi Kebijakan

64
4 (empat) peran utama pemantauan dlm analisis
kebijakan:

1. Compliance (kepatuhan)
2. Auditing (pemeriksaan)
3. Akuntansi (pertanggungjawaban)
4. Explanasi (kejelasan-bila terjadi
perbedaan)

(Dunn, 2000).

65
Kriteria Evaluasi Kinerja:
1. keefektivan
2. efisiensi
3. kecukupan
4. pemerataan
5. responsivitas
6. ketepatan

Pendekatan Evaluasi Kebijakan:

1. evaluasi semu (metode deskriptif)
2. evaluasi formal (berkaitan dgn tujuan)
3. evaluasi keputusan teoritis (hasil terkait dgn
pelaku kebijakan)

(Dunn, 2000)

66
 Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan:

1. Analisis Kebijakan Prospektif

(pertimbangan masa depan-apa yg hrs
dilakukan)

2. Analisis Kebijakan Retrospektif (penciptaan &

transformasi informasi)
a. Discipline-oriented Analysts
b. Problem-oriented Analysts
c. Application-oriented Analysts

3. Analisis Kebijakan Terintegrasi

67
Bgm seharusnya Dinas Pend. Kab. & Kota
melakukan analisis kebijakan?

Bangun atas kekuatan masa depan (prospektif)

Menekankan pengalaman masa lalu

(retrospektif)

Artinya: memadukan berbagai kelebihan yg

dimiliki, baik metodologi analisis kebijakan
prospektif, maupun retrospektif.

68
Prosedur Analisis Kebijakan yg sebaiknya
dilakukan oleh Dinas Pendidikan:

1. Penentuan masalah
2. Menetapkan alternatif pemecahan
3. Formulasi kebijakan
4. Adopsi kebijakan
5. Implementasi kebijakan
6. Evaluasi Kebijakan

69
Tahap-tahap Perumusan Kebijakan
Pendidikan:

1. Perumusan Masalah Kebijakan,

2. Penyusunan Agenda Kebijakan,
3. Perumusan Usulan Kebijakan,
4. Proses Legitimasi Kebijakan,
5. Pelaksanaan Kebijakan,
6. Penilaian Kebijakan.

(Islami, 2002)

70
Fungsi Utama Proses Penyusunan Kebijakan
Pendidikan:

1. Development of policy,
2. Operationalizing policy,
3. Implementing policy,
4. Interpreting policy,
5. Evaluation of policy,
6. Policy research

(First, 1992)

71
Unsur-unsur yg perlu diperhatikan
dlm pembuatan kebijakan pendidikan:

Analisis Ekonomi,
Analisis Politis,
Analisis Sosiokultural,
Analisis Administratif

72
 Kerangka Konseptual Implementasi Kebijakan:

1. Menentukan tugas dan langkah-langkah strategis,

2. Menentukan secara jelas siapa yg bertanggung jawab,
3. Menetukan satuan kerja dlm organisasi,
4. Menentukan jenis, kuantitas, kualitas sumber daya dan dana,
5. Menentukan hasil kerja yg diharapkan,
6. Menentukan sistem motivasi,
7. Menentukan bentuk dan sifat tindakan disipliner,
8. Menentukan bentuk, sifat, dan intensitas dlm mendisain sistem,
9. Menganalisis interrelasi kunci antar manusia, satuan-satuan
kerja dan berbagai kegiatan organisasi,
10. Menyusun program pendidikan dan latihan,
11. Menentukan sistem umpan balik, dan
12. Menjamin adanya kepemimpinan yg efektif.

(Siagian, 1985)

73
Dunn (2000), melukiskan 4 (empat)
tahapan pengkomunikasian pengetahuan
yg relevan dgn kebijakan:

Analisis kebijakan,
Pengembangan materi,
Komunikasi interaktif, dan
Pemanfaatan pengetahuan.

(Gambar: 9)

74
 Gambar 9.
Proses Komunikasi Kebijakan

PENGETAHUAN
Masalah Kebijakan
Masa Depan Kebijakan
Analisis Aksi Kebijakan Pengembangan
Kebijakan Hasil Kebijakan Materi
Kinerja Kebijakan

PELAKU KEBIJAKAN DOKUMEN

Penyusunan Agenda
Formulasi Kebijakan
Adopsi kebijakan
Implementasi Kebijakan
Penilaian Kebijakan
Memoranda Kebijakan
ANALISIS
Paper Isu Kebijakan
KEBIJAKAN Ringkasan Eksekutif
Appendix Pengumuman
Berita

PRESENTASI
Utilisasi Percakapan Komunikasi
Pengetahuan Konferensi Pertemuan Interaktif
Briefing
Dengar Pendapat

75
Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan Pendidikan:
A. Pemantauan Kebijakan Pendidikan
1. Fungsi Pemantauan
* kepatuhan
* pemeriksaan
* akuntansi
* eksplanasi
2. Pendekatan Pemantauan
* hasil yg relevan
* fokus pada tujuan yg akan dicapai
* berorientasi pada perubahan
* dampak dari variabel lain
* mengukur tindakan dan hasil pendidikan (oby & suby)
3. Teknik Pemantauan
* Survey sosial
* Studi kasus
* Studi dokumentasi
* Kaji-tindak

76
B. Evaluasi Kebijakan Pendidikan
a. Sifat Evaluasi Kebijakan Pendidikan
* berfokus pada nilai
* interdependensi fakta-nilai
* orientasi masa kini dan masa depan
* kualitas ganda nilai
b. Fungsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan
* informasi kinerja
* sumbangan thdp nilai dan tujuan
* sumbangan bagi metode analisis kebijakan
c. Pendekatan Evaluasi Kebijakan Pendidikan
* evaluasi semu
* evaluasi formal
* evaluasi keputusan teoretis
d. Jenis-jenis Evaluasi Kebijakan Pendidikan
* evaluasi proses
* evaluasi dampak
* evaluasi impressionistik
* evaluasi operasional
* evaluasi sistematik

77
Tipologi Pembuatan Kebijakan Pendidikan,
terdiri atas:

Pembuat keputusan kebijakan

Tim analisis
Stakeholders
Masyarakat pemerhati pendidikan

(Gambar: 10 dan 11)

78
 Gambar 10.
Siklus Pembuatan Kebijakan Strategis Partisipatif
Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten dan Kota

Pembuat
Keputusan
Kebijakan

Stakeholders Tim Analisis

Masyarakat /
Pemerhati
Keterangan :
Hubungan Langsung
Kemungkinan Arus Informasi

79
 Gambar 11.
Siklus Pembuatan Kebijakan Operasional Partisipatif
Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten dan Kota

Pembuat
Keputusan
Kebijakan
Operasional

Tim Analisis
Stakeholders Kebijakan
Operasional

Pemerhati
Pendidikan
Keterangan :
Hubungan Langsung
Kemungkinan Arus Informasi
80
 DUNN:
DIMENSI KEBIJAKAN:

1. DIMENSI RASIONAL (analisis yg

menghasilkan informasi teknis)

2. DIMENSI POLITIS (proses penentuan

kebijakan melalui suatu perjuangan politik
dari beberapa kelompok kepentingan yg
berbeda-beda)

81
 Dimensi Kebijakan:
PATTON & SAWACKI (1985)
1. DIMENSI ANALISIS KEBIJAKAN
SEBAGAI SUATU PROSES YG BEBAS
NILAI DGN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TEKNIK DAN PROSEDUR
YG RELATIF BAKU UTK
MENGANALISIS DATA DAN
INFORMASI, SEHINGGA DPT
DIHASILKAN INFORMASI TEKNIS

82
2. DIMENSI POLITIK YG MERUPAKAN
SUATU PROSES PENGEMBANGAN
SUATU KEBIJAKAN YG LEBIH
MENEKANKAN PADA PROSES TAWAR-
MENAWAR ANTARA BEBERAPA
KELOMPOK KEPENTINGAN DLM
RANGKA MENENTUKAN PILIHAN
KEBIJAKAN SESUAI DENGAN
MASUKAN INFORMASI TEKNIS TADI
83
Kerangka Pikir Analisis Kebijakan
Pendidikan

1. DIMENSI METODOLOGIS

FUNGSI INTEGRAL:
- FUNGSI ALLOKASI
- FUNGSI INQUIRI
- FUNGSI KOMUNIKASI (Tabel: 1)

84
 Tabel 1.
Kerangka Berpikir Makro dlm Analisis Kebijakan Bidang Pendidikan

85
 KERANGKA PIKIR …

2. DIMENSI SUBSTANSI:
Kesempatan Masuk Lembaga Pendidikan
Kesempatan Bertahan di Sekolah
Efisiensi Internal (output)
Efisiensi Eksternal (outcome)

(Tabel: 2)
86
 Tabel 2.
Kerangka Berpikir dlm Mengoperasikan Isu-isu Kebijakan Pendidikan

Sumber : Shiefelbein and Farell (1992) 87

 Landasan Teoretik

Gerakan Profesionalisasi Ilmu-Ilmu

Sosial
Profesionalisasi Ilmu Sosial dlm
Pendidikan
Perspektif dlm Analisis Kebijakan
Pendidikan

88
 TEORI FUNGSIONALISME:
Perhatian pada pendayagunaan sumberdaya manusia
intellektual secara efektif

Dampak? Sangat besar terhadap kekuatan suatu negara

Education the expert society

Technological functionalism

(perluasan pendidikan =/= demokratisasi pendidikan)

89
 TEORI HUMAN CAPITAL:
INVESTASI S D M
MENUNJANG PERTUMBUHAN
EKONOMI
PENTINGNYA INVESTASI?
Ketrampilan Manusia
PEND. MEMBERIKAN KONTRIBUSI
LANGSUNG PADA PERTUMBUHAN
PENDAPATAN NEGARA
90
 TEORI HUMAN CAPITAL:
MELALUI?
* peningkatan ketrampilan
* kemampuan produksi
* tenaga kerja

(NILAI EKONOMI DARI PENDIDIKAN)

91
 Human Capital
(pemikiran)

Manusia merupakan bentuk kapital, yang sama

dengan kapital lain:
* Teknologi
* Mesin
* Tanah
* Uang,
Yang menentukan pertumbuhan Produktivitas
suatu Bangsa

92
 TEORI EMPIRISME
PUSAT PERHATIAN ADALAH
KOMBINASI METODOLOGI DAN
SUBSTANSI

PEMERATAAN PENDIDIKAN
MEMERLUKAN PENELITIAN

(METHODOLOGICAL EMPIRICISM)
93
STRATEGI DASAR PEND. NAS.
PEMERATAAN KESEMPATAN
PENDIDIKAN

RELEVANSI PENDIDIKAN

KUALITAS (MUTU) PENDIDIKAN

EFISIENSI PENDIDIKAN

94
PEMERATAAN KESEMPATAN
persamaan kesempatan (equality of
opportunity)

aksesibilitas

keadilan / kewajaran (equity)

95
 Kebijakan lain:
link and match (keterkaitan dan kesepadanan)
sistem ganda
pembelajaran terpadu
pembelajaran kontekstual
kurikulum berbasis kompetensi
pendidikan berbasis luas
ketrampilan hidup
manajemen berbasis sekolah
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
sekolah kecil
sekolah sistem among
guru kunjung, dsb.
96
Prioritas Pembangunan Nasional
Penuntasan Wajar 9 Tahun
Peningkatan Mutu pada Setiap Jenis dan
Jenjang Pendidikan
Pendidikan utk Memacu Penguasaan
IPTEK
Peningkatan Relevansi Melalui Kebijakan
Keterkaitan dan Kesepadanan ( L & M)

97
Analisis Kebijakan dlm Praktek:

Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan Jangka Menengah

Perencanaan Tahunan

98
 Tantangan SISDIKNAS
TANTANGAN KECENDERUNGAN
GLOBAL

TANTANGAN KECENDERUNGAN
NASIONAL

TANTANGAN INTERNAL SISTEM

PENDIDIKAN DI INDONESIA
99
TANTANGAN INTERNAL SISTEM
PENDIDIKAN DI INDONESIA

MASALAH PERLUASAN PENDIDIKAN

KURIKULUM DAN PROGRAM
PENDIDIKAN
GURU DAN TENAGA PENDIDIKAN
a. guru sekolah dasar
b. guru sekolah menengah
c. lembaga pendidikan guru
d. kualitas pengajaran perguruan tinggi
100
ALUR ANALISIS KEBIJAKAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA

101