Anda di halaman 1dari 20

DASAR-

DASAR
PENGELOLAA
N MULTI
BENCANA
Tim dosen
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
MULTI BENCANA
Multi Bencana atau Multi-Hazards
merupakan penggabungan dari bencana-
bencana, baik bencana alam maupun
bencana yang disebabkan aktifitas manusia,
yang memiliki potensi merusak
infrastruktur dan lingkungan dan dapat
menimbulkan kerugian baik dari segi
ekonomi, sosial dan kemasyarakatan

Pratiwi, Rosika. Nugraha, Arief. Hani’ah. 2016. Pemetaan Multi Bencana Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip Volume 5,
Nomor 4, Tahun 2016 (ISSN : 2337-845x)
Bencana Indonesia 2021
Bencana
UU Nomor. 24 tahun 2007 Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis”

Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko Bencana adalah Proses
identifikasi ,analisis dan kuantifikasi
kebolehjadian kerugian (probability of losses)
agar kebolehjadian Kerugian (probability of
losses) agar digunakan untuk mengambil
tindakan pencegahan atau mitigasi dan
pemulihan

Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
JENIS-JENIS BENCANA DI INDONESIA
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa non-alam yang antara lain berupa kegagalan teknologi, kegagalan
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
MANAJEMEN BENCANA
Segala upaya atau kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka upaya
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan
dengan bencana yang dilakukan pada
tahapan sebelum, saat dan setelah
bencana.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. 2017. Modul Manajemen Penanggulangan Bencana; Pelatihan Penanggulangan
Bencana Banjir. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
TAHAPAN MANAJEMEN BENCANA

01 02 03
TAHAP PRA- TAHAP TAHAP PASCA
BENCANA TANGGAP BENCANA
DARURAT
PRA-BENCANA
(Kesiapsiagaan dan
Mitigasi)
Kegiatan yang dilakukan
bertujuan untuk mengurangi
kerugian harta dan korban
manusia yang disebabkan oleh
bahaya dan memastikan bahwa
kerugian yang ada juga minimal
ketika terjadi bencana
Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
KESIAPSIAGAAN
1. Mencakup penyusunan rencana pengembangan sistem peringatan,
pemeliharaan persediaan dan pelatihan personil.
2. Mungkin juga merangkul langkah-langkah pencarian dan penyelamatan
serta rencana evakuasi untuk daerah yang mungkin menghadapi risiko
dari bencana berulang.
3. Langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan sebelum peristiwa bencana
terjadi dan ditujukan untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan
layanan, dan kerusakan saat bencana terjadi.

Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
MITIGASI

1. Mencakup semua langkah yang diambil untuk mengurangi skala


bencana di masa mendatang, baik efek maupun kondisi rentan
terhadap bahaya itu sendiri .
2. Oleh karena itu kegiatan mitigasi lebih difokuskan pada bahaya
itu sendiri atau unsur-unsur terkena ancaman tersebut. Contoh :
pembangunan rumah tahan gempa, pembuatan irigasi air pada
daerah yang kekeringan.

Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
SAAT BENCANA
(TANGGAP
DARURAT)
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana yang bertujuan untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan.
Meliputi kegiatan :
1. Penyelamatan dan evakuasi korban maupun harta benda
2. Pemenuhan kebutuhan dasar
3. Perlindungan
4. Pengurusan pengungsi
5. Penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
PASCA BENCANA
(RECOVERY)

1. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat
sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana
2. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada
wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran
utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

Husein, Achmad dan Onasis Aidil. 2017. Manajemen Bencana. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
JENIS RENCANA DALAM
PENANGGULANGAN
BENCANA
Rencana Penanggulangan Bencana
(Disaster Management Plan)
1. Disusun pada kondisi normal
2. Bersifat pra-kiraan umum
3. Cakupan kegiatan luas/umum meliputi semua
tahapan/bidang kerja penanggulangan bencana.
4. Dipergunakan untuk seluruh jenis ancaman bencana
(multi-hazard) pada tahapan pra, saat tanggap darurat,
dan pasca-bencana.
5. Pelaku yang terlibat semua pihak yang terkait. Waktu
yang tersedia cukup banyak/panjang.
6. Sumberdaya yang diperlukan masih berada pada tahap
“inventarisasi”.
Rencana Mitigasi (Mitigation Plan)
1. Disusun pada kondisi normal.
2. Berisi tentang berbagai ancaman, kerentanan,
sumberdaya yang dimiliki, pengorganisasian dan
peran/fungsi dari masing-masing instansi/pelaku.
3. Dipergunakan untuk beberapa jenis ancaman bencana
(multi-hazard).
4. Berfungsi sebagai panduan atau arahan dalam
penyusunan rencana sektoral.
5. Kegiatannya terfokus pada aspek pencegahan dan
mitigasi.
6. Tidak menangani kesiapsiagaan.
Rencana Kontinjensi (Contingency Plan)
1. Disusun sebelum kedaruratan/kejadian bencana.
2. Sifat rencana terukur.
3. Cakupan kegiatan spesifik, dititik-beratkan pada kegiatan
untuk menghadapi keadaan darurat.
4. Dipergunakan untuk 1 (satu) jenis ancaman (single hazard).
5. Pelaku yang terlibat hanya terbatas sesuai dengan jenis
ancaman bencananya.
6. Untuk keperluan jangka/kurun waktu tertentu.
7. Sumberdaya yang dibutuhkan pada tahapan ini bersifat
“penyiapan”.
Rencana Operasi (Operational Plan)
1. Merupakan tindak lanjut atau penjelmaan dari rencana kontinjensi, setelah
melalui kaji cepat.
2. Sifat rencana sangat spesifik.
3. Cakupan kegiatan sangat spesifik, dititikberatkan pada kegiatan tanggap
darurat. dipergunakan untuk 1 (satu) jenis bencana yang benar-benar telah
terjadi.
4. Pelaku yang terlibat hanya pihak-pihak yang benar-benar menangani
kedaruratan.
5. Untuk keperluan selama darurat (sejak kejadian bencana sampai dengan
pemulihan darurat).
6. Sumberdaya yang diperlukan ada pada tahap ”pengerahan/mobilisasi”
Rencana Pemulihan (Recovery Plan)
1. Disusun pada tahapan pasca-bencana.
2. Sifat rencana spesifik sesuai karakteristik kerusakan.
3. Cakupan kegiatan adalah pemulihan awal (early recovery),
rehabilitasi dan rekonstruksi.
4. Fokus kegiatan bisa lebih beragam (fisik, sosial, ekonomi, dll).
5. Pelaku hanya pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pemulihan awal, rehabilitasi dan rekonstruksi.
6. Untuk keperluan jangka menengah/Panjang tergantung dari besar
dan luasnya dampak bencana.
7. Sumberdaya yang diperlukan ada pada tahapan
aplikasi/pelaksanaan kegiatan pembangunan jangka
menengah/panjang.
THANKS!!

Anda mungkin juga menyukai