Ilmu berkhotbah disebut homelitika. Homelitika Pelajaran yang memadukan antara seni dan metode untuk menyampaikan Firman Tuhan secara baik.
Kata homelitika berasal dari bhs Yunani dari kata
homilia pembicaraan dan percakapan timbal balik atau wacana yang ditetapkan. Dari kata homilia muncul kata “homelitika” berhubungan dengan semua yg berkaitan dng persiapan dan penyampaian khotbah.
Cara kita mempersiapkan khotbah dan
bagaimana menyampaikannya secara efektif. Definisi/pengertian
1) Khotbah proklamasi lisan/secara langsung tentang Firman
Tuhan yang disampaikan oleh pembawa pesan yang diutus/tunjuk. 2) Berkhotbah tugas Ilahi. Merupakan sains (prinsip2) 4 dan seni (tugas) yg mana relevansi dari teks Alkitab dikomunikasikan/disampaikan.
Khotbah perwujudan dr Firman yang berinkarnasi
(Yesus) dari kata2 yg tertulis (Alkitab) dlm bentuk ucapan. Seorg pengkhotbah dipisahkan oleh Tuhan utk pekerjaan khusus pemberitaan Injil.
Ia mengambil kebenaran dari Allah dan kemudian memberikan
kebenaran itu kepada umat Allah.
Ia berurusan dng Allah atas nama jemaat dan berurusan dng
jemaat atas nama Allah. Mempersiapkan khotbah yang bermakna
Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang
pengkhotbah: 1) Berdoa memohon pertolongan Tuhan 2) Memilih salah satu pasal/bagian dalam kitab suci (atau teks yg telah ditentukan GMIT) 3) Membaca bagian tersebut beberapa kali 4) Berdiam diri dan memikirkan bagian tersebut dan membuat gambaran di pikiran kita. Pertanyaan yang diajukan:
1) Apa konteks/latar belakang pasal/bagian
tersebut? (Periksa secara singkat apa yang terjadi dalam bacaan kita; perhatikan juga pasal sebelum dan sesudahnya untuk melihat hubungan bacaan kita dng peristiwa sebelum dan sesudahnya). 2) Bertanya dan menjawab pertanyaan dasar: Siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Perhatikan kata-kata penghubung seperti: tetapi, jika, untuk, karena, oleh karena itu, agar, supaya, dll. 3) Apa kata kuncinya? Meneliti konsep2 kunci utk mendapatkan ide besar dr pasal/bagian yg dibaca. 4) Mempelajari arti dari kata-kata kunci melalui: kamus Alkitab, ensiklopedia Alkitab, buku tafsir, dan tayangan terkait topik yang dikhotbahkan. Dapat diikuti via kanal Youtube LAI setiap Sabtu jam 17.30 sore: https://www.youtube.com/watch?v=A8ffhH3qt-w&t=3s 5) Renungkanlah: a) Allah – Apa yang dapat kita pelajari tentang Allah dalam teks ini? b) Saya/kita – Apa yang dapat kita pelajari tentang diri kita/kemanusiaan secara umum dalam teks ini? c) Lakukan – Apa yang seharusnya kita lakukan sebagai tanggapan/respon? 6) Memikirkan persamaan: apa persamaan di antara kita dengan orang-orang yg ditulis dalam teks yang kita baca; dan apa persamaan yg kita miliki dng orang yg menulis teks tersebut? 7) Apa emosi/mood/perasaan yang terkandung dalam teks dan yg kita rasakan ketika membaca teks tersebut? 8) Apakah ada hal yang tersirat dalam teks namun tidak secara langsung disampaikan? Misalnya ketika Paulus berbicara bahwa jemaat adalah satu tubuh; ada indikasi bhw sedang terjd perpecahan dlm jemaat. 9) Catat kata-kata teologis yang sulit dan carilah dalam kamus/ensiklopedia/buku tafsir baik secara offline maupun online instal alkitab pedia, situs sejarah.sabda.org, alkitab.sabda.org Misalnya: Kamus atau ensiklopedia menyediakan informasi tentang orang, tempat, atau benda Orang (Yunus) Tempat (Niniweh) Kebiasaan (Maria dan Yusuf pergi beribadah ke Yerusalem) Alat (kuk) Frase (Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu) Makanan (roti tidak beragi) Tumbuhan atau bunga (mawar Sharon) Buku tafsir Alkitab:
Sumber yg baik utk menjelaskan arti sebuah
teks dan memberikan infrormasi latar belakang.
Mis: Mengapa Paulus dan Barnabas
mengibaskan debu kaki mereka sebagai tanda peringatan?
Mengapa Ruth berbaring di bawah kaki Boaz
dlm Ruth 3:7? Berkonsultasi pada kamus Alkitab untuk melihat arti kata tertentu: Misalnya: Mikha 6:8 mencintai kebaikan
Kamus: Setelah proses di atas dilakukan maka:
Tulislah apa yang telah dipelajari ini dalam buku catatan
yang telah disiapkan.
Rangkumlah apa yagn telah dipelajari dan hendak
dikhotbahkan hanya dalam satu kalimat. Khotbah tentang kesaksian:
Memilik Lukas 5:27-32 di mana Yesus bergaul dengan pemungut
cukai
Mempelajari menggunakan teknik-teknik yang telah dipelajari.
Meringkas apa yang ingin diajarkan dalam satu kalimat:
Yesus memanggil kita untuk membangun hubungan dengan orang-orang terhilang. Menyusun Khotbah: Empat bagian dalam sebuah khotbah:
1) Pendahuluan: Cerita guna memperkenalkan
topik/tema khotbah 2) Isi: Menjelaskan isi dari teks 3) Kesimpulan: Menekankan pelajaran-pelajaran yg diambil dari Firman yang didalami 4) Ajakan: meminta jemaat untuk mengambil keputusan terkait pelajaran yang ada Pendahuluan:
Menggunakan sebuah ilustrasi untuk memperkenalkan tema
Menggunakan fakta atau statistik yang menarik
Mengajukan pertanyaan
Mengutip pemberitaan terbaru terkait kejadian tertentu
Menggunakan pengalaman hidup
Isi:
Menjelaskan isi dari teks tersebut
Gambarkan dengan perasaan dan emosi
Jelaskan apa yang terjadi dalam bacaan dan mengapa. Buatlah semenarik mungkin Gunakan catatan yang telah dibuat ketika mempersiapkan khotbah ini Kesimpulan:
Bagilah satu atau dua pelajaran yang kita dapat pelajari dari teks tersebut
Jelaskan bagaimana pelajaran-pelajaran tersebut dihubungkan
dengan kehidupan di hari ini Ajakan:
Inti dr sebuah khotbah adalah utk memengaruhi orang utk
mengambil keputusan atau mengambil tindakan.
Meminta jemaat utk mengambil keputusan berdasarkan pelajaran
yang telah mereka pelajari.
Meminta mereka untuk mengambil tindakan.
Contoh membuat khotbah
Kesaksian (Lukas 5:27-32)
Pendahuluan:
Cerita tentang menemukan sesuatu yang hilang
Cerita tentang pertemanan dengan orang-orang yang tidak
seiman Isi: Bacalah Lukas 5:27-32 dan gambarkan kembali cerita tersebut
Gambarkan Yesus yang memanggil Matius
Gambarkan tanggapan Matius Gambarkan pesta yang diadakan Gambarkan seperti apa kondisi para pemungut cukai Gambarkan kecaman para orang Farisi Gambarkan tanggapan Yesus Kesimpulan (Membawa keluar pelajaran):
Kristus memanggil kita untuk mencari dan menyelamatkan yang
terhilang.
Kristus memanggil kita untuk membangun persahabatan
dengan orang-orang yang terhilang. Ajakan:
Meminta jemaat untuk membuat komitmen untuk membangun
persahabatan dengan orang-orang yang terhilang.
Siapa saja yang dapat disebut sebagai “orang-orang terhilang”
dalam konteks kita di masa sekarang ini? Kesimpulan:
Pendahuluan: Cerita tentang menemukan sesuatu yang hilang
Isi: Menggambarkan secara detail teks yang dibaca
Kesimpulan: Allah memanggil kita untuk membangun
persahabatan dengan mereka yang terhilang.
Ajakan: Mengajak jemaat untuk berkomitmen mencari mereka
yang terhilang dan menjalin persahabatan dengan mereka. Contoh buku sumber ilustrasi: Kerja di kelompok kecil:
Bacalah Lukas 5:27-32 dan buatlah sebuah persiapan khotbah