Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan IPS di Indonesia

Pendahuluan
 Jika dilihat dalam sejarahnya, PIPS sejatinya
sudah pernah dimuat dalam kurikulum tahun
1947, kurikulum berpusat 1952, kurikulum
tahun 1964, dan kurikulum 1968.
 Dalam kurikulum SMP tahun 1964 disebut ada
dua kelompok mata pelajaran (Hamid Hasan,
1996: 30).

 1. Kelompok dasar
 2. Kelompok cipta
 Kelompok dasar terdiri dari sejumlah Mapel
yang dianggap paling dominan dalam
mengembangkan kepribadian siswa sesuai
tujuan pendidikan

 Diantarannya ada Sejarah Indonesia, Geografi


Indonesia, Bahasa Indonesia, Civics
 Sementara untuk kelompok cipta terdapat
Mapel Sejarah Dunia dan Geografi Dunia

 Meskipun belum bernama Mapel PIPS, konten


yang disajikan dalam Kurikulum 1964 sudah
ada pembahasan mengenai IPS
 Pada kurun waktu 1945-1964 istilah IPS di
Indonesia belum dikenal. Namun,
pembelajarannya dan karakteristiknya sama
dengan IPS

 Hal itu bisa dilihat dari Mapel yang diajarkan


seperti Sejarah, Geografi, Civic, Koperasi.
Situasi Indonesia dan Perkembangan PIPS
 Pendidikan IPS yang tumbuh di Indonesia
tidak lepas dari situasi kacau, termasuk
peristiwa G30S/PKI (Birsyada, 2014; 233)

 Perkembangan IPS di Indonesia dimaknai


menjadi dua hal.
 1. Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi
 2. PIPS untuk sekolah dasar dan menengah

 IPS untuk sekolah dasar merupakan


penyederhanaan dari ilmu sosial, serta
humaniora yang diramu dengan kegiatan dasar
manusia yang disajikan secara ilmiah dan
pedagogis psikologis
 Sedangkan makna Pendidikan IPS untuk
perguruan tinggi adalah seleksi dari displin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora

 Perbedannya, terletak pada kata


“Penyederhanaan dan seleksi disiplin ilmu”
Kurikulum IPS tahun 1974-1975
 Konsep PIPS untuk pertamakalinya masuk
kedunia persekolahan terjadi pada rentang
1972-1973.

 Terkenal dengan istilah “Kurikulum Proyek


Perintis Sekolah Pembangunan/PPSP”
 Kurikulum SMP tahun 1974, IPS meliputi
disiplin ilmu Geografi, Sejarah, dan Ekonomi
sebagai disiplin ilmu yang utama.

 Sedangkan disiplin ilmu Sosiologi, Politik, dan


Antropologi merupakan tambahan saja.
 Sapriya (2017: 42) mengemukakan bahwa
Kurikulum 1975 menampilkan pendidikan IPS
dalam empat profil;

 1. Pendidikan Moral Pancasila yang


menggantikan pendidikan Kwarganegaraan
sebagai suatu bentuk PIPS khusus yang
mewadahi tradisi Citizenship Transmission
 2. Pendidikan IPS terpadu (Integrated) untuk
sekolah dasar

 3. Pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP


yang menempatkan IPS sebagai konsep
payung yang menaungi mapel Geografi,
Sejarah, Ekonomi koperasi
 4. PIPS terpisah-pisah yang mencakup Mapel
Sejarah, Geografi, dan Ekonomi untuk SMA.
Kurikulum IPS tahun 1984-1990
 Pendidikan IPS kurikulum 1984 merupakan
penyempurnaan sebelumnya.

 Dalam kurikulum 1984 nama IPS hanya


digunakan untuk menyebutkan nama Mapel
jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sama
seperti Kurikulum 1974
 Berbeda dengan IPS pada tataran SMA/MA
yang sudah menggunakan disiplin ilmu itu
sebagai penamaan Mapel yang berdiri sendiri.
 Hamid Hasan (1996: 44) menyatakan bahwa
pendekatan yang digunakan untuk mengajar
IPS di SMP/Mts menggunakan pendekatan
Integratif dan struktural.

 Sementara untuk SMA/MA menggunakan


pendekatan disiplin yang terpisah (separated
disclipinary approach)
 Perkembangan IPS pada tahun 1990-an
mempunyai dua konsep yakni;

 1. IPS diajarkan dalam tradisi “Citizenship


transmission” dalam bentuk Mapel Pendidikan
Pancasila, Kewarganegaraan dan Sejarah
Nasional.
 2. Pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi
“Social science” dalam bentuk pendidikan IPS
terpisah dari SMA/MA , yang terkonfederasi di
SLTP dan yang terintegrasi di SD (Huriah
Rahmah, 2014: 44)
Pembagian Tugas Individu
 Buatlah resume/analisa terkait dengan
persamaan dan perbedaan Kurikulum IPS
tahun 2006 (KTSP) dan Kurikulum tahun
2013.

Anda mungkin juga menyukai