Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN NYERI AKUT POST OPERASI SECTIO

CAESAREA DENGAN PENERAPAN LATIHAN SLOW DEEP


BREATHING
KELOMPOK 2
STASE 1 KDPK (KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN

Yeli Sri Maharani


Doris Firisda Merdiana Evi Darmita
Fera Waty Yosi Sonia Selvia
Vini Andina Fahnur Khairani
PENDAHULUAN
◦ International Association Study of Pain (IASP) mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau
potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter & Perry, 2005
dalam Mohammad, 2012).
◦ Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus
melalui dinding depan perut atau vagina (Mochtar, 1998 dalam Siti, dkk 2013).
◦ Latihan slow deep breathing adalah tindakan yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernafasan
secara lambat dan dalam sehingga menimbulkan efek relaksasi (Tarwoto, 2011)
LATAR BELAKANG
◦ Menurut World Health Organization (2015) selama hampir 30 tahun tingkat persalinan dengan seksio sesaria menjadi
10% sampai 15% dari semua proses persalinan di Negara-negara berkembang. Menurut statistik tentang 3.509 kasus
SC yang disusun oleh Peel dan Chamberlain, indikasi untuk SC adalah disproporsi janin panggul 21%, gawat janin
14%, plasenta previa 11%, pernah seksio sesaria 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklamsi dan hipertensi 7%.
◦ Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) tingkat persalinan seksio sesaria di Indonesia sudah melewati batas
maksimal standar WHO 5- 15%. Tingkat persalinan seksio sesaria di Indonesia 15,3% sampel dari 20.591 ibu yang
melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang di survey dari 33 provinsi. Presentasi SC di rumah sakit
pemerintah sekitar 11%, sementara dirumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. Angka ibu melahirkan seksio sesaria di
Indonesia dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta 27,2 % ,kepulauan Riau 24,7% dan terendah di Sulawesi Tenggara
3,3%.
◦ Berdasarkan data laporan dari bulan September hingga November 2022, jumlah persalinan section caesarea di RS
Bakti Timah Tanjung Balai Karimun berkisar 75 ibu yang melahirkan dengan section caesarea.
RUMUSAN MASALAH
◦ Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, rumusan masalah dalam
laporan kasus ini adalah “bagaimana Asuhan Kebidanan Nyeri Akut pada Ny.S
Post Sectio Caesarea dengan Penerapan Latihan Slow Deep Breathing di RS
Bakti Timah Tanjung Balai Karimun?”
TUJUAN KHUSUS

UMUM ◦ Mampu melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Nyeri Akut


pada Ny.S Post Sectio Caesarea dengan Penerapan Latihan
◦ Penulis dapat memahami konsep dan Slow Deep Breathing di RS Bakti Timah Tanjung Balai
mengaplikasikan secara langsung dalam Karimun
memberikan Asuhan Kebidanan Nyeri ◦ Mampu merumuskan rumusan diagnosa Asuhan Kebidanan
Akut pada Ny.S Post Sectio Caesarea Nyeri Akut pada Ny.S Post Sectio Caesarea dengan Penerapan
dengan Penerapan Latihan Slow Deep Latihan Slow Deep Breathing di RS Bakti Timah Tanjung
Balai Karimun
Breathing di RS Bakti Timah Tanjung
◦ Mampu merumuskan perencanaan Asuhan Kebidanan Nyeri
Balai Karimun Tahun 2022
Akut pada Ny.S Post Sectio Caesarea dengan Penerapan
Latihan Slow Deep Breathing di RS Bakti Timah Tanjung
Balai Karimun
◦ Mampu menerapkan Latihan Slow Deep Breathing pada Ny.S
Post Sectio Caesarea di RS Bakti Timah Tanjung Balai
Karimun
◦ Mampu melakukan evaluasi Asuhan Kebidanan Nyeri Akut
pada Ny.S Post Sectio Caesarea dengan Penerapan Latihan
Slow Deep Breathing di RS Bakti Timah Tanjung Balai
Karimun
MANFAAT STIKES AL INSYIRAH PEKANBARU

◦ Sebagai sumber bahan bacaan atau


RS BAKTI TIMAH TANJUNG BALAI
KARIMUN referensi untuk meningkatkan kualitas
Pendidikan profesi bidan dalam
◦ Laporan kasus ini dapat bermanfaat
memberikan Asuhan Kebidanan Nyeri
sebagai tindakan non Farmakologis
Akut pada Pasien Post Sectio Caesarea
melalui penerapan Slow deep Breathing
dengan Penarapan Latihan Slow Deep
dalam melakukan asuhan kebidanan
Breathing.
mengurangi nyeri pada pasien Post
operasai section Caesera di RS Bakti
Timah Tg.balai Karimun
PENULIS
◦ Menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi penulis dalam memberikan Asuhan
Kebidanan Nyeri Akut pada pasien Post
Sectio Caesarea dengan Penerapan Latihan
Slow Deep Breathing.
TINJAUAN PUSTAKA
NYERI AKUT
◦ International Association Study of Pain (IASP) mendefinisikan nyeri Akut sebagai suatu sensori
subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter &
Perry, 2005 dalam Mohammad, 2012).
◦ Nyeri Akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul terkait
akibat adanya kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau digambakan kondisi terjadinya
kerusakan sedemikian rupa (International Association Study of Pain). Awitan yang tiba-tiba atau lambar
dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi (Nanda, 2017)
TANDA DAN GEJALA NYERI AKUT
Menurut SDKI (2017), yaitu:
◦ nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang
◦ tidak melebihi 6 bulan
◦ ditandai adanya peningkatan tegangan otot.
PENYEBAB NYERI AKUT
Nyeri akut dapat disebabkan oleh beberapa hal (Handayani, 2015)
yaitu
◦ trauma,
◦ mekanik,
◦ thermos,
◦ elektrik,
◦ neoplasma (jinak dan ganas),
◦ peradangan (inflamasi),
◦ gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah trauma psikologis
PATHWAY
PEMERIKSAAN
FISIK PENUNJANG
07 Laboatorium Hematologi
◦ Pemeriksaan tanda-tanda vital Novemb Hemoglobin: 12,24 g/dl 12-15
er 2022 Leukosit: 10,70 ribu/ul 4,50-11,50
◦ Pemeriksaan Head to Toe Eritrosit: 4,60 juta/ul 4-5,40
Hematokrit: 35,9% 35-49
◦ Pengukuran Skala Nyeri MCV: 81,9 fl 80-100
MCH: 29,9 pg 26-32
MCHC: 33,8% 32-36
Hitung jenis
Eosinophil: 2,44% 1-3
Neutrophil: 52,2% 50-70
Limfosit: 10,90% 2-11
SLOW DEEP BREATHING
◦ Latihan slow deep breathing adalah tindakan yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernafasan
secara lambat dan dalam sehingga menimbulkan efek relaksasi (Tarwoto, 2011)
◦ Relaksasi dapat diaplikasikan sebagai terapi non farmakologis untuk mengatasi stress, hipertensi,
ketegangan otot, nyeri dan gangguan pernafasan. Terjadi perpanjangan serabut otot, menurunnya aktivitas
otak dan fungsi tubuh lain pada saat terjadinya relaksasi. Respon relaksasi ditandai dengan penurunan
tekanan darah, menurunnya denyut nadi, jumlah pernafasan serta konsumsi oksigen (Potter & Perry, 2006
dalam Tarwoto, 2011).
◦ Latihan slow deep breathing terdiri dari pernafasan abdomen (diafragma) dan purse lip breathing dapat
digunakan sebagai asuhan keperawatan mandiri dengan mengajarkan melakukan nafas dalam (menahan
inspirasi secara maksimal), nafas lambat dan cara menghembuskan nafas secara perlahan dengan metode
bernafas fase ekshalasi yang panjang (Smeltzer & Bare, 2008).
Langkah-langkah (Prasetyo, 2010):
◦ Atur pasien dengan posisi duduk.
◦ Kedua tangan pasien letakkan di atas perut.
◦ Anjurkan pasien untuk melakukan tarikan nafas secara perlahan dan dalam melalui hidung.
◦ Tarik nafas dalam selama 3 detik dan rasakan abdomen mengembang selama menarik nafas.
◦ Tahan nafas selama 3 detik.
◦ Kerutkan bibir dan keluarkan nafas melalui mulut, hembuskan secara perlahan selama 6 detik. Rasakan
abdomen bergerak ke bawah.
◦ Ulangi langkah pertama sampai kelima selama 15 menit, lakukan slow deep breathing dengan frekuensi
3 kali sehari
Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
Mengajarkan ibu untuk meletakkan kedua Mengajarkan ibu untuk menarik nafas selama 3
tangan di area perut detik
Mengajarkan ibu untuk menurunkan atau Memberikan support dan menganjurkan ibu melakukan slow
menghela nafas deep breathing 3 kali sehari serta mengucapkan salam penutup
ANALISA DAN
PEMBAHASAN
KASUS
DATA OBJEKTIF

PENGKAJIAN
◦ Hari ke-2 post op Caesar
◦ K/U sedang
◦ Kesadaran composmentis
◦ Klien tampak meringis
DATA SUBJEKTIF
◦ Klien tampak gelisah
◦ Klien mengatakan merasa nyeri di area perut ◦ Skala nyeri 6 (sedang)
dekat luka post op sc selama ± 1-2 menit ◦ Luka sc melintang di abdomen
◦ Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk ◦ Lochea: Rubra
◦ Klien mengatakan merasa perut berkontraksi ◦ Kontraksi: teraba bundar dan keras
diiringi dengan terasa nyeri di area perut
◦ Jahitan bawah perut Panjang ±15 cm
◦ Klien mengatakan skala nyeri 6 (sedang) ◦ G1P1A0
◦ Klien mengatakan ini operasi sc pertamanya ◦ TTV:
◦ Klien mengatakan susah tidur dan hanya ◦ TD: 120/70 mmHg
tertidur selama 5 jam ◦ N: 80 x/menit
◦ S: 36,50C
◦ RR: 20 x/menit
DIAGNOSA
◦ Berdasarkan data pengkajian, maka diagnosa kebidanan yang didapatkan pada Ny.S umur 27
tahun dengan P1A0 adalah Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Cedera Fisik: Post
Operasi Sectio Caesarea
INTERVENSI NYERI AKUT BERHUBUNGAN
DENGAN AGEN CEDERA FISIK
Observasi:
◦ Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
◦ Identifikasi skala nyeri
◦ Identifikasi respon nyeri non verbal
◦ Identifikasi vital sign
◦ Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik:
◦ Berikan teknik non-farmakologis (latihan slow deep breathing) untuk mengurangi rasa nyeri
◦ Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
◦ Fasilitasi istirahat dan tidur
◦ Kolaborasi:
◦ Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
SOAP
Hari/ jam SOAP
Tanggal
S:
Sabtu 08.00
 Klien mengatakan merasa nyeri di area perut dekat luka post op sc dan perasaan seperti kontraksi masih terasa hilang timbul
05  Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
November  Klien mengatakan skala nyeri 5 (sedang)
2022 O:
 K/U sedang
 Kesadaran composmentis
 Klien tampak meringis
 Klien tampak gelisah
 Skala nyeri 5 (sedang)
 Luka sc melintang di abdomen
 Jahitan bawah perut Panjang ±15 cm
 TTV:
TD: 125/80 mmHg
N: 85 x/menit
S: 36,5oC
RR: 20 x/menit
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
 Pantau TTV
 Pantau Skala Nyeri
 Pantau adanya tanda-tanda infeksi pada area luka
 Ajarkan teknik latihan slow deep breathing
 Pantau aktivitas dan tidur
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik, jika perlu
SOAP
Hari/ jam SOAP
Tanggal
S:
Minggu 08.00
 Klien mengatakan merasa nyeri di area perut dekat luka post op sc dan perasaan kontraksi sudah mulai berkurang
06  Klien mengatakan nyeri sudah berkurang meskipun terkadang masih terasa seperti ditusuk-tusuk
November  Klien mengatakan skala nyeri 3-4
2022 O:
 K/U sedang
 Kesadaran composmentis
 Klien tampak meringis berkurang
 Skala nyeri 3-4
 Luka sc melintang di abdomen
 Jahitan bawah perut Panjang ±15 cm
 TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 79 x/menit
S: 36,5oC
RR: 20 x/menit
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P:
 Pantau TTV
 Pantau skala nyeri
 Pantau adanya tanda-tanda infeksi pada area luka
 Ajarkan teknik latihan slow deep breathing
 Pantau aktivitas dan tidur
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik, jika perlu
SOAP
Hari/ jam SOAP
Tanggal
S:
Senin 08.00
 Klien mengatakan nyeri sudah berkurang dan perasaan seperti kontraksi sudah tidak terasa lagi.
07  Klien mengatakan skala nyeri 2-3 (ringan)
November O:
2022  K/U sedang
 Kesadaran composmentis
 Klien tampak tidak meringis
 Skala nyeri 2-3 (ringan)
 Luka sc melintang di abdomen
 Jahitan bawah perut Panjang ±15 cm
 TTV:
TD: 120/70 mmHg
N: 80 x/menit
S: 36,5oC
RR: 20 x/menit
A: Nyeri akut teratasi
P:
 Pantau TTV
 Pantau skala nyeri
 Pantau adanya tanda-tanda infeksi pada area luka
 Ajarkan teknik latihan slow deep breathing
 Pantau aktivitas dan tidur
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik, jika perlu
PEMBAHASAN
◦ Tindakan pada masalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dengan manajemen nyeri yang
dilaksanakan sesuai asuhan kebidanan 3x24 jam mulai tanggal 5-7 November 2022 pada Ny.S. menggunakan cara
non-farmakologi adalah dengan teknik pernafasan, teknik slow deep breathing selama 15 menit yang dapat
menurunkan intensitas nyeri dari skala 6 menjadi skala 4-5 lebih kurang dalam waktu 3x24 jam hal ini sesuai
dengan penelitian (Gondo, 2011)
◦ Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Neni Rustini dan Feva Tridiyawati (2022) dengan judul efektifitas
relaksasi slow deep breathing dan relaksasi benson terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post section
caesarea, dimana relaksasi slow deep breathing memiliki efektifitas dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien
post section caesarea.
◦ Manfaat teknik relaksasi adalah dapat meregangkan otot dan mengurangi stress, efektif dalam mengurangi nyeri,
dapat mengurangi ketakutan dan kecemasan (Smith, dkk, 2012). Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
manfaat dari teknik relaksasi diantaranya mengurangi kecemasan dan mengurangi nyeri, sedangkan tanda-tanda
kecemasan diantaranya adalah sukar untuk tidur ataupun sebaliknya (Mustiah dan Agus, 2015).
KESIMPULAN
◦ Berdasarkan hasil pengelolaan Asuhan Kebidanan nyeri akut dengan penerapan slow deep breathing pada Ny.S umur
27 tahun Post Sectio caesarea di RS Bakti Timah Karimun selama 3x24 jam sudah selesai dengan landasan teori yang
berawal dari pengkajian, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
◦ Didapatkan masalah nyeri akut teratasi yang ditandai dengan skala nyeri yang berkurang (2-3), klien tidak tampak
meringis kesakitan, klien tidak mengeluh merasa nyeri, pola tidur teratur, klien merasa nyaman serta tidak adanya
tanda-tanda infeksi yang dapat memperparah rasa nyeri yang dirasakan.
◦ Hal ini sesuai dengan teori Tarwoto (2011), Smeltzer & Bare (2013), jurnal Busch,V. ed al (2012), Martini (2013),
Gondo (2011), Neni Rustini dan Feva Tridiyawati (2022), Smith, dkk (2012), Mustiah dan Agus (2015) mengatakan
dengan melakukan slow deep breathing mampu menurunkan rasa nyeri yang dirasakan pasien dengan nyeri akut.
◦ Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2012) tentang “Pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien pasca operasi abdomen di RS Telogerejo Semarang” bahwa hubungan antara
sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi nafas dalam terhadap tingkatan nyeri pada pasien paska operasi bedah
abdomen mempunyai pengaruh yang kuat.
SARAN
◦ Bagi RS Bakti Timah Tanjung Balai Karimun
Diharapkan pihak RS Bakti Timah Tg.Balai karimun mau melakukan dan menerapkan latihan Slow deep
breathing pada pasien dengan keluhan Nyeri Akut post operasi Sectio Caeserea maupun post operasi lainnya
sehingga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan

◦ Bagi Stikes Al Insyirah Pekanbaru


Diharapkan pengkajian yang penulis lakukan dapat digunakan sebagai referensi bagi dosen dan mahasiswa
kebidanan dalam menjalankan praktek memberikan asuhan kebidanan pada pasien post section caesarea dengan
nyeri akut melalui penerapan latihan slow deep breathing.

◦ Bagi Penulis
Diharapkan dapat menerapkan asuhan kebidanan nyeri akut pada pasien post Sectio caesarea dengan teknik
latihan slow deep breathing sehingga bisa membantu proses penyebuhan lebih cepat

Anda mungkin juga menyukai