I. Data Umum
Initial Klien : Ny. NF (28th) Nama Suami : Tn.S (35th)
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Kp. Rawa Kuda rt 008/rw 004
A. Data Umum Kesehatan
1. TB klien 162cm dengan BB klien 90kg
2. BB sebelum hamil : 75kg
3. Masalah kesehatan khusus : tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes
mellitus
4. Obat-obatan : mengonsumsi obat zat besi & asam folat
5. Alergi (Obat/Makanan/Bahan tertentu) : tidak ada alergi
6. Diet khusus : Klien mengkonsumsi masakan yag rendah lemak dan tidak terlalu
banyak gula. Minum air putih sebanyak 8-12 gelas/hari. Makan dengan porsi
sewajarnya klien selalu mengemil telor rebus.
7. Alat bantu yang digunakan : klien tidak menggunakan gigi tiruan, kacamata, lensa
kontak/alat bantu dengar.
8. Frekuensi BAK : klien BAK pada pagi hari dengan frekuensi 3x, dan pada malam
hari, dengan frekuensi BAK 1-2x. Tidak ada masalah
9. Frekuensi BAB : klien BAB 1x sehari
10. Kebiasaan waktu tidur : Klien tidur 2x sehari pada siang hari dan malam hari. Durasi
pada siang hari 1,5 jam pada pukul 13.30-15.00. Durasi pada malam hari 6 jam
dimulai dari pukul 11.00-05.00
B. Data Umum Obstetri
1) Kehamilan sekarang direncanakan : ya, karena klien dan suami ingin mempunyai anak
perempuan
2) Status Obstetric : G3 P2 A0H 38 Minggu
3) HPHT klien tanggal 14 Januari 2018 dengan taksiran partus tanggal 21 Oktober 2018
4) Jumlah anak dirumah 2 Orang
NO JK Cara Lahir BB Lahir Keadaan Umur
1 L Pervaginam (normal) 4000gr Baik 8 thn
2 L Pervaginam (normal) 4000gr Baik 30 bulan
I. Pengkajian Awal
1) Tanggal 27 September 2018, jam : 07.50
2) TTV
TD 120/70 mmHg
N 80x/menit
S 36,3 oC
RR 19x/menit
3) Pemeriksaan Palpasi Abdomen
Tonut otot perut tegang, TFU 30cm, 1 jari bawah px, puka teraba kepala, lingkar
perut 96cm.
TBJ = TFU x lingkar perut
= 30cm x 96cm
= 2880gram
4) Hasil Periksa Dalam
Vulva/ Vagina t.a.k, pembukaan lengkap (10cm), portio melesap, tidak teraba,
presentasi kepala, ketuban utuh, penurunan kepala H3 keluar lendir + darah.
5) Persiapan Perineum : dibersihkan dari darah dan lendir
6) Dilakukan Klisma : tidak karena ibu sudah BAB
7) Pengeluaran Pervaginam : darah dan lendir
8) Pendarahan Pervaginam : ya, karena kontraksi uterus
9) Kontraksi Uterus : dalam 10 menit ada 4x his lamanya 40-50 detik.
10) DJJ 135x/menit, teratur
11) Status Janin hidup, tunggal, kepala.
II. Kala Persalinan
A. Kala 1
1) Mulai persalinan tanggal 27 September 2018, jam 07.50
2) Tanda & Gejala
Kekuatan HIS makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek
Pengeluaran lendir bercampur darah
Dapat disertai ketuban pecah
Servik mulai membuka
3) TTV
TD = 120/70 mmHg
N = 80x/menit
S = 36,3 oC
RR = 19x/menit
4) Lama kala 1 sekitar 10 menit
5) Keadaan Psikososial
Klien merasakan perasaan tidak enak, cemas, takut dan ragu akan persalinan
yang akan dihadapi.
6) Kebutuhan khusu klien
Klien merasakan nyeri dibagian vulva & punggung.
7) Tindakan
Berikan support emosi & fisik
Libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi
Menganjurkan ibu untuk miring kiri ditempat tidur
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
8) Pengobatan tidak diberikan
9) Observasi kemajuan persalinan
Tanggal/Jam Kontraksi Uterus DJJ
27 September 2018
07.50 Dalam 10’ ada 4x his lamanya 50 detik 135x/menit
08.00 Melahirkan 138x/menit
a. Analisa Data
Data Fokus (S/O) Masalah Etiologi
DS : Nyeri Melahirkan Dilatasi Serviks
1. Klien mengatakan nyeri pada
punggung
2. Klien mengatakan sangat nyeri
pada saat ada kontraksi pada
rahimnya (HIS)
DO :
1. Klien tampak meringis
kesakitan jika terjadi kontraksi
rahim (HIS) dengan skala
nyeri (7-9) nyeri berat
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri melahirkan b.d Dilatasi Serviks
c. Intervensi Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri
keperawatan, diharapkan 1) Kaji tingkat nyeri 1) Memudahkan
nyeri berkurang, dengan 2) Observasi TTV & DJJ. menyusun intervesi
kriteria hasil : 3) Atur posisi yang dalam mengatasinya.
Dapat mengontrol nyaman 2) Sebagau indikator
nyerinya 4) Ajarkan teknik keadaan umum klien.
Tidak sering mengeluh relaksasi napas dalam. 3) Agar merasa nyaman.
nyeri 5) Pantau Dilatasi Serviks 4) Untuk mengalihkan
perhatian klien sehinggs
mengurangi nyeri.
5) Untuk mengetahui apa
yang menyebabkan
nyeri
Respon : meringis
B. Kala 2
1) Kala 2 dimulai pada tanggal 27 September 2018, jam 08.00
2) TTV
TD = 130/90 mmHg
N = 90x/ menit
S = 36,5oC
RR = 20x/ menit
3) Lama Kala 2 sekitar 20 menit
4) Tanda dan Gejala Kala 2 :
Ibu merasakan ada dorongan untuk meneran
Terlihat ada tekanan pada anus
Terlihat perineum menonjol
Vulva, vagina terlihat membuka
Peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah
Kepala telah turun ke dasar panggul
5) Jelaskan Upaya Meneran
Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama
kontraksi
Jangan menganjurkan untuk menahan napas selama meneran
Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan segera beristirahat diantara
kontraksi
Anjurkan ibu untuk menarik lutut ke arah dada, dan menempelkan dagu ke
dada.
Anjurkan ibu untuk melihat kearah perut dan merapatkan gigi
Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.
6) Keadaan Psikososial
Ibu merasakan nyeri pada perut dan vagina, dan ibu tampak lega melahirkan
bayinya.
7) Kebutuhan Khusus klien
Klien merasakan nyeri yang hebat saat proses meneran dan ketika sedang
istirahat.
8) Tindakan
Anjurkan ibu untuk menarik nafas panjang
Anjurkan ibu untuk meneran dengan baik
Anjurkan ibu/ keluarga untuk minum bila his berkurang.
a. Analisa Data
Data Fokus (S/O) Masalah Etiologi
DS : Nyeri Melahirkan Dilatasi Serviks
1. Klien mengeluhkan nyeri saat
meneran
DO :
1. Klien tampak meringis
kesakitan jika terjadi kontraksi
rahim (HIS) dengan skala
nyeri (7-9) nyeri berat
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri melahirkan b.d Dilatasi serviks
c. Intervensi Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri
keperawatan, diharapkan 1) Kaji tingkat nyeri 1) Dapat ditentukan
nyeri berkurang, dengan 2) Observasi TTV & DJJ. intervensi selanjutnya
kriteria hasil : 3) Ajarkan klien 2) Mengetahui kemajuan
Dapat mengontrol melakukan teknik persalinan dan vital
nyerinya relaksasi napas dalam sign
Tidak sering mengeluh 4) Ajarkan klien cera 3) Mengurangi tingkat
nyeri meneran yang baik dan nyeri
efektif 4) Mempercepat kelahiran
bayi
N = 85x/menit A:
C. Catatan Kelahiran
1) Bayi lahir jam 08.20
2) Nilai APGAR SCORE menit ke-1, ke-3, dan ke-5
Menit ke-1 : A1P1G2A2R2 (8)
Menit ke-3 : A2P2G2A2R2 (10)
Menit ke-5 : A2P2G2A2R2 (10)
3) Perineum utuh
4) Bonding ibu dan bayi
Setelah bayi lahir, bayi ditempatkan diatas perut ibu untuk dilakukan IMD
5) TTV
TD = 80/45 mmHg
N = 130x/menit
S = 36,5oC
RR = 35x/menit
6) Pengobatan
Pemberian Vit K profilaksis (Inj)
Pemberian Gentamicyn 0,3% pada mata (oles)
D. Kala 3
1) Tanda dan Gejala
Tali pusat memanjang
Semburan darah mendadak dan singkat
Perubahan bentuk dan tinggi fundus
2) Plasenta lahir jam 08.50
3) Cara lahir plasenta
Diregangkan, ditarik, diputar dengan melakukan massage diatas fundus ke arah
dorsal kranial.
4) Karakteristik plasenta
Ukuran 15 cm x 20 cm x 3 cm
Berat 400 gr
Panjang tali pusat 50 cm
Jumlah pembuluh darah : 2 arteri dan 1 vena
Tidak ada kelainan.
5) Perdarahan 120 cc, karakteristik utuh, lengkap, kotiledon, chorion, omnion, dan
bagian fetal tali pusat lateralis.
6) Keadaan psikososial
Ibu merasa nyaman dan tidak cemas lagi
7) Kebutuhan khusus
Ibu minta minum
8) Tindakan
Ibu diajarkan untuk massage uterus dan bayi roming in dengan ibu, dan ibu diberi
minum teh manis hangat.
9) Pengobatan
Pemberian oxytosin 1 amp
a. Analisa Data
Data Fokus (S/O) Masalah Etiologi
DS : Risiko Intake tidak
1. Suami klien mengatakan klien ketidakseimbangan adekuat
terlihat lemas dan minum cairan
sedikit
DO :
1. Terlihat klien sangat lemas
2. Terlihat perdarahan cukup
banyak
b. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d intake tidak adekuat
c. Intervensi Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri
keperawatan, diharapkan 1) Kaji TTV setelah 1) Untuk mengetahui
cairan seimbang, dengan pemberian oxytosin sejauh mana kondisi
kriteria hasil : 2) Lakukan palpasi uterus klien
Klien tidak terlihat 3) Kaji tanda dan gejala 2) Agar memberikan rasa
lemas syok nyaman
Klien menghabiskan 4) Massage uterus dengan 3) Agar tidak terjadi
minumannya perlahan setelah sesuatu bagi klien dan
Darah yang keluar ± pengeluaran plasenta mudah untuk
100 cc mengobservasi
4) Mengurangi rasa nyeri
klien
syok
Respon :
Klien tidak mengalami syok
4) Melakukan massage uterus
Respon :
Klien merasa nyaman
E. Kala 4
1) Mulai jam 09.10
2) TTV
TD = 130/80 mmHg
N = 87x/menit
S = 36,4oC
RR = 20x/menit
3) Kontraksi uterus
Lemah sekali
4) Perdarahan
± 100 ml, karakteristik : darah segar
5) Tindakan
Ibu diajarkan massage uterus
6) Pengobatan
Pemberian oxytosin lagi 1 amp setelah 15 menit karena kontraksi lemah.
a. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d intake tidak adekuat
b. Intervensi Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri
keperawatan, diharapkan 1) Kaji TTV setiap jam 1) Untuk mengetahui
cairan seimbang, dengan selama 6 jam pertama sejauh mana kondisi
kriteria hasil : 2) Lakukan palpasi uterus klien
Klien tidak terlihat 3) Kaji tanda dan gejala 2) Agar memberikan rasa
lemas syok nyaman
Klien menghabiskan 4) Massage uterus dengan 3) Agar tidak terjadi
minumannya perlahan perburukan
Darah yang keluar < 50 5) Anjurkan ibu untuk 4) Memberikan rasa
cc banyak minum nyaman
5) Untuk memenuhi
kebutuhan cairan
S = 36,3oC
RR = 20x/menit
Jam 3
TD = 110/70 mmHg
N = 90x/menit
S = 36,3oC
RR = 18x/menit
Jam 4
TD = 110/80 mmHg
N = 85x/menit
S = 36,2oC
RR = 20x/menit
Jam 5
TD = 120/70 mmHg
N = 95x/menit
S = 36,4oC
RR = 21x/menit
Jam 6
TD = 130/90 mmHg
N = 95x/menit
S = 36,4oC
RR = 19x/menit
2) Melakukan palpasi uterus
Respon :
Uterus terasa keras
3) Mengkaji tanda dan gejala
syok
Respon :
Klien tidak mengalami syok
4) Melakukan massage uterus
Respon :
Klien merasa nyaman
5) Menganjurkan ibu untuk
banyak minum
Respon :
Klien banyak minum teh
manis hangat
F. Bayi
1) Bayi lahir pada tanggal 27 September 2018, jam 08.20
2) Jenis kelamin perempuan
3) Nilai APGAR SCORE 10 (A2P2G2A2R2)
4) BB 3000 gr dengan panjang badan 51 cm, lingkar kepala bayi 32 cm
5) Kaput
Cephal hematoma : tidak ada
Cephal succedenium : tidak ada
6) Suhu 36,5oC
7) Anus berlubang
8) Perawatan tali pusat
Tali pusat dijepit memakai umbilical cord clamp. Membersihkan tali pusat dengan
kasa steril dan betadine.
9) Perawatan mata
Pemberian gentamicyn 0,3 % atau eritromicin setiap 5 jam sekali
SYAIR OBSTETRI
Tanggal/ Jam Keterangan
27-09-2018/ Subjektif :
07.50 Klien datang ke VK puskesmas kedung waringin dengan keluhan
mules – mules disertai pengeluaran lendir + darah dan belum
keluar air
Klien mengeluh mules – mules sejak jam 04.00 wib
Objektif :
Keadaan umum ibu baik
Status obstetric G3P2A0H38 minggu, TFU 30 cm, puka teraba
kepala, presentasi kepala sudah masuk PAP, DJJ 135x/menit, kuat,
teratur, TBJ 2880 gr.
His 2 – 3 x/ 10’/ 50”/ kuat/ relaksasi baik
PD : pembukaan lengkap, fortio melesap tidak teraba, ketuban
utuh, kepala H III, ubun – ubun kecil kanan depan, tidak ada
hambatan jalan lahir, blood slym positif
A:
Ibu partus Kala II
Janin hidup, presentasi kepala dibawah, tunggal
P:
Pecahkan ketuban
Pimpin meneran
08.00 Ketuban pecah spontan, warna putih keruh dengan jumlah sekitar 1 L.
08.00 Pimpin meneran
Ibu dipimpin meneran oleh bidan sesuai dengan datangnya His
Kepala turun menurut jalan lahir, sehingga tampak di vulva
Tampak perineum meregang, dan tipis
Kepala mengadakan depleksi maksimal
Berturut-turut lahir : ubun – ubun besar, dahi, mulut, dagu, dan
seluruh kepala. Kepala mengadakan paksi luar
Dengan pegangan bi-parietal dan tarikan kebawah lahir punggung
depan dan keatas lahir punggung belakang kemudian melahirkan
trokhanter depan, disusul belakang, bokong dan seluruh kaki
08.20 Lahir bayi perempuan
Berat badan 3000 gr, dengan panjang badan 51 cm dan lingkar
kepala 32 cm.
08.50 Lahir plasenta
Spontan, lengkap
Berat ± 400 gr, ukuran 15 cm x 20 cm x 3 cm
Panjang tali pusat 50 cm
Tidak ada robekan perineum