Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS

Faringitis Akut
Pembimbing : dr.Taufik Raffendi , Sp.A

SMF ANAK RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018

1
2 Identitas Pasien

– Nama : An. M
– Umur : 3 tahun 9 bulan
– JK : Laki-laki
– BB : 14 kg
– Alamat : JL. Mastrip GG Modin RT/RW O32/010 Sukorame
Mojoroto Kediri
3

– Nama Ayah / Umur : Tn. S / 42 tahun


– Pendidikan : SLTA
– Pekerjaan : Karyawan Swasta
– Nama Ibu / Umur : Ny. S / 32 Tahun
– Pendidikan : SLTP
– Pekerjaan : Karyawan Swasta
– Masuk RS : 19 Juli 2018 Jam 04.30
– Tgl Periksa : 19 Juli 2018 Jam 09.30
4 Anamnesis
Keluhan Utama

– Badan panas
5 Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
– Ibu pasien mengatakan jika anaknya panas, panas sejak 1 hari
SMRS saat bangun tidur pagi. Panas naik turun (+) , menggigil saat
panas (+)
– nyeri tenggorokan(+), batuk pilek (+)
– Saat demam tidak disertai berdebar (-), nyeri perut bawah (-),
Nyeri kepala (-), Mual (-), Muntah (-), suara serak (-) Mimisan (-)
gusi berdarah (-) nyeri saat kencing (-) kencing keluar batu (-) mata
kuning (-) sakit gigi (-)
– BAB rutin 1x/hari pagi (+), BAK putih kekuningan, 4x/hari.
– Nafsu makan dan minum seperti biasa.
6 Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu


– Asma (-)
– Kejang (-)
– MRS (-)
– Riwayat alergi makanan/obat (-)
7 Anamnesis

Riwayat Penyakit Keluarga

– Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini atau


mengalami keluhan seperti ini
– Tb (-), demam (-), batuk pilek (-)
8 Anamnesis

Riwayat Penyakit Sosial

– Keluarga pasien tinggal di lingkungan rumah bersih, MCK didalam


rumah, sekitar keluarga tidak ada sakit seperti ini
– Makan selalu makanan yang ibu masak sendiri
– Sering minta jajanan yang dijual diwarung , chiki (+), coklat (+),
permen yang ada pegangannya (+).
– gosok gigi 2x/ hari setiap mandi pagi dan sore.
9 Anamnesis

Riwayat Pengobatan

(-)
10 Anamnesis

Riwayat Antenatal :

– Saat hamil ANC rutin di bidan setiap bulan ,


riwayat tekanan darah tinggi saat hamil (-),
riwayat sakit saat hamil (-), konsumsi obat-obatan
selama hamil (-)
11 Anamnesis

Riwayat Persalinan
• Pasien merupakan anak pertama, aterm / spontan /
ditolong bidan / BBL 3100 gr / langsung menangis /
asfiksia (-) / cyanosis (-) / ikterik (-) / kelainan
kongenital (-)
12 Anamnesis

Riwayat Imunisasi
Imunisasi Frekuensi Usia
BCG 1 1 bulan
Polio 5 0, 2, 4, 6 bulan, 2 tahun
Hepatitis B 3 0,1,6 bulan
DTP 4 2, 4, 6 , 24 bulan
Campak 1 9 bulan
13 Anamnesis

Riwayat Tumbuh Kembang

• Angkat kepala : 4 bulan


• Telungkup : 6 bulan
• Duduk sendiri : 8 bulan
• Merangkak : 8 bulan
• Jalan : 16 bulan
• Bicara kata : 19 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
14 PEMERIKSAAN AWAL DI IGD (19 Juli 2018,
Jam 04.30)

– Pemeriksaan Umum
– Keadaan umum : cukup
– Kesadaran : kompos mentis, GCS 456
– Tanda vital
– Tekanan Darah :-
– Nadi : 120x/ menit, regular
– RR : 22 x/ menit
– Suhu : 39° C
– BB : 14 Kg
15 Pemeriksaan Awal di IGD
(19 Juli 2018, Jam 04.30)

Kepala/Leher
– anemis (-), ikterik (-), cyanosis (-), dypsneu (-) , struma (-)

Thorax
– Simetris
– Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
– Pulmo : ronchi (-), wheezing (-) , vesikuler / vesikuler
16 Pemeriksaan Awal di IGD
(19 Juli 2018, Jam 04.30)
Abdomen
– Abdomen : soefl, flat
– Hepar/Lien : tidak teraba
– Bising usus : (+) Normal

Ekstremitas
– Akral hangat kering merah, CRT < 2 detik
17 Riwayat Terapi di IGD

– IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam


– Injeksi Santagesik 3x150 mg
– Injeksi Ranitidin 2x 1/3 amp
– Injeksi Ceftazidime 3x250mg
– PO Sanmol syr 3x 1½ cth
18 Pemeriksaan Penunjang di IGD

– Darah Lengkap
19 PEMERIKSAAN SAAT PASIEN di R. Melati (19
Juli 2018 Jam 09.30)

Pemeriksaan Umum
– Keadaan umum : cukup
– Kesadaran : kompos mentis, GCS 456
– Tanda vital :
– Tekanan Darah: 100/70
– Nadi : 90 x/menit, regular
– RR : 20 x/ menit
– Suhu : 37,6°C
– BB / TB : 14 kg/- cm
20 PEMERIKSAAN SAAT PASIEN di R. Melati (19
Juli 2018 Jam 09.30)

– Kulit dan wajah : wajah pucat (-)


– Mata : konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
– Hidung : pernafasan cuping hidung (-)
– Lidah dan bibir : bibir kering (-),lidah kotor (-) tepi hiperemis (-)
tremor (-) ,faring hiperemis (+),
tonsil T1-T1
– Leher : tidak ada pembesaran KGB
21 PEMERIKSAAN SAAT PASIEN di R. Melati (19
Juli 2018 Jam 09.30)

Thorax
Paru :
– Inspeksi : pengembangan dada simetris kanan
dan kiri,retraksi intracostal (-)
– Palpasi : fremitus taktil (+)
– Perkusi: sonor (+/+)
– Auskultasi : ronchi (-/-), wheezing (-/-), suara vesikuler
(+/+)
22 PEMERIKSAAN SAAT PASIEN di R. Melati (19
Juli 2018 Jam 09.30)

Jantung :
– Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
– Palpasi : ictus kordis tidak teraba, tidak kuat angkat
– Perkusi: Batas jantung dalam batas normal
– Auskultasi: S1S2 tunggal, regular, Gallop (-),
Murmur (-)
23 PEMERIKSAAN SAAT PASIEN di R. Melati (19
Juli 2018 Jam 09.30)

Abdomen :
– Inspeksi : distensi abdomen (-)
– Palpasi : soefl, nyeri tekan (-) epigastrium, undulasi (-)
– Perkusi : redup, shifting dullness (-), turgor kulit normal
– Auskultasi : Bising usus (+), Normal
24 PEMERIKSAAN SAAT PASIEN di R. Melati (19
Juli 2018 Jam 09.30)

Ekstremitas
– Akral hangat, kering merah, Capillary Refill Time < 2 detik,
Ptekie (-), oedem (-)
Centor Skor untuk Faringitis

25

– Hasil centor = 3
26
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap ((19-7-18))
27
– RBC : 3,99x106 /ul
– Hb : 10,8 g/dl
– Hematokrit : 32,5%
– Trombosit : 250.000 /ul
– Leukosit : 16.400 /ul
– Neutrofil : 77.9%
– Limfosit : 12.6%
– Monosit : 6.9%
– Eosinofi : 1.8%
– Basofil : 0,8%
– LED : 53 /jam
28 Diagnosis

ASSESMENT :
– Faringitis akut e.c susp Bacterial infection
Diagnosis banding
– Faringitis akut e.c Viral infection
29 Diagnosis

Planning
– DL
– Igm Anti salmonella
30 Planning Terapi
– Bed rest
– IVFD RD5 1500 cc/24 jam
– Injeksi Santagesik 3x150 mg
– Injeksi Ranitidin 1x25mg
– Injeksi Antrain 3x150 mg
– Injeksi Lameson 3x30 mg
– Injeksi Meixam 4x250 mg
– PO Sanmol Syr 3x 1½cth
– PO mefinal/trilac/hepatosan/ acran 3x1
– Diet Nasi tim, tinggi kalori tinggi protein tanpa santan dan tidak diberi makanan
mengandung rasa asam.
31 Planning Edukasi

– Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang


bergizi
– Menghindari makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan
– Selalu menjaga hygiene mulut dan tangan
32

Follow up
33
34
35
19-07-2018 20-07-2018 21-07-2018

Demam + - -

Nyeri + + -
tenggorokan

Mual - - -
muntah

Batuk - - -
pilek
36

PEMBAHASAN
Penegakan Diagnosis

– Anamnesis
– Demam 2 hari, naik turun
– Nyeri tenggorokan
– Tidak ada keluhan batuk pilek
– Nafsu makan seperti biasa
– Pemeriksaan Fisik
– Didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, keadaan umum
yang cukup, tanpa gangguan kesadaran
– Faring hiperemi (+)
– Tidak ada pembesaran KGB
– Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap  trombosit normal, leukosit meningkat,
neutrophil meningkat, limfosit turun, monosit normal, eusinofil
normal, basophil normal dan LED meningkat
• Igm Anti sal negatif
Kesimpulan

• Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang, diagnosis pada pasien ini adalah Faringitis akut
• Pada pasien memenuhi kriteria Faringitis akut, yaitu demam
disertai nyeri tenggorokan dengan faring hiperemi.
• Dan pada centor skor didapatkan nilai 3 yang berarti memerlukan
pemeriksaan pemeriksaan lanjutan dan pemberian antibiotik
Faringitis
Akut

41
42 Definisi

– Faringitis akut adalah radang akut pada mukosa faring dan jaringan
limfoid pada dinding faring
43 Etiologi

Virus merupakan etiologi terbanyak faringitis akut, terutama pada


anak berusia < 3 tahun (prasekolah).

Virus penyebab penyakit respiratori seperti Adenovirus, Rhinovirus,


dan virus parainfluenza dapat menjadi penyebab faringitis.

Streptococcus ß hemolitikus grup A adalah bakteri penyebab


terbanyak faringitis akut. Bakteri tersebut mencakup 15 – 30 % dari
penyebab faringitis akut pada anak.
Penegakan Diagnosis
44
Faringitis streptokokus grup A : Faringitis karena virus :
– Nyeri tenggorok, disfagia, eksudat – rhinorea, suara serak, batuk,
tonsil/faring, demam (diatas 38°C ), konjungtivitis. Pada beberapa kasus
pembesaran kelenjar leher anterior, disertai diare, ulkus di palatum mole
tidak ada batuk. dan dinding faring serta eksudat di
palatum dan tonsil yang sulit
dibedakan dengasn eksudat karena
faringitis streptokokus.
45

Pemeriksaan Penunjang
– Baku emas: pemeriksaan kultur apusan tenggorok
46 Pengobatan

– Faringitis walaupun tidak diobati, sebagian besar episode


faringitis streptocoockus akan sembuh dengan sendirinya
setelah beberapa hari. Terapi antri mikroba lebih awal akan
mempercepat kesembuhan tetapi hanya 12-24 jam.
47 Golongan penisilin (pilihan utk faringitis streptokokus)
 Penisilin V oral 15-30 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis selama 10
hari atau
 Amoksisilin 50mg/kgBB/hari dibagi 2 selama 6 hari.
Bila alergi penisilin dapat diberikan
 Eritromisin etil suksinat 40 mg/kgBB/hari atau
 Eritromisin estolat 20-40 mg/kgBB/hari dengan pemberian 2,3
atau 4 kali perhari selama 10 hari.
 Makrolid baru misalnya azitromisin dosis tunggal 10
mg/kgBB/hari selama 3 hari
Daftar Pustaka

48 1. KemenKes RI. 2012 Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan akut. Jakarta. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
2. Aamir,Somro. 2011. Pharyngitis and Sore Throat : A Review. In:African Journal of Biotechnology
Vol.10 (33). ppp. 6190-6197. http://www.academicjournals.org/AJB di Akses 21 Juli 2018.
3. Departemen Kesehatan RI. 2004. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2004. Available from:
http://www.depkes.go.id. [Accessed: 20 September 2014].
4. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2014. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung. Bidang
P2PL.
5. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2013. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung. Bidang
P2PL.
6. Rospa H. dan Sri Mulyani ,2011. Tenggorokan Atas (Faring dan Tonsil). Dalam: Asuhan Gangguan
THT. Jakarta : TIM 2011. Edisi pertama.
7. Ikatan Dokter Indonesia. 2008. Respirologi Anak Edisi Pertama. Jakarta : EGC
8. Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
9. Acerra, J.R. 2010. Pharyngitis. Departement of Emergency Medicine. North Shore.
10. Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta: Media Aesculapius
11. Alberta, M. A. (2008). Guideline for The Diagnosis and Management of Acute Pharyngitis.
12. Marcdante, dkk., 2013. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial Edisi Keenam. Elsevier - Local.
Jakarta
13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Pelayanan Primer. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
14. Kazzi, A., Antoine., Wills, J. 2006. Pharyngitis. Available From: http://www.emedicine.co/med.

Anda mungkin juga menyukai