Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 7

1. PUTRY RATNASARI (2022042070)


2. RADHEA RAVINA PUTRI (2022042071)
3. RENDY ROSADI (2022042072)
4. RENI ADELIA (2022042073)
5. RESI ERI DESMIA (2022042074)
6. YOVA DEFITRI (20220420100)
SUPPOSITORIA
DEFINISI

Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan


bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra.
Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh (FI
IV).
Penggunaan suppositoria bertujuan :
•Untuk tujuan lokal seperti pada pengobatan wasir atau hemoroid dan
penyakit infeksi lainnya.
•Suppositoria untuk tujuan sistemik karena dapat diserap oleh
membran mukosa dalam rektum.
•Untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepat.
•Untuk menghindari perusakan obat oleh enzim di dalam saluran
gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hati
MACAM-MACAM SUPPOSITORIA

Macam-macam Suppositoria berdasarkan tempat penggunaannya :


1. Rektal Suppositoria sering disebut Suppositoria saja, bentuk peluru
digunakan lewat rektal atau anus, beratnya menurut FI.ed.IV kurang
lebih 2 g.
2. Vaginal Suppositoria (Ovula), bentuk bola lonjong seperti kerucut,
digunakan lewat vagina, berat umumnya 5 g.
3. Urethral Suppositoria (bacilla, bougies) digunakan lewat urethra,
bentuk batang panjang antara 7 cm - 14 cm.
4. Suppositoria untuk hidung dan untuk telinga berbentuk sama
dengan suppositoria uretra hanya ukuran panjangnya lebih kecil,
biasanya 32 mm. Namun, suppositoria untuk obat hidung dan
telinga jarang digunakan.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SUPPOSITORIA

Keuntungan penggunaan obat Suppositoria, yaitu:


1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzym pencernaan dan asam
lambung.
3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat
berefek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral.
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar
Kelemahan suppositoria yaitu:
1. Tidak nyaman digunakan
2. Absorbsi obat sering kali tak teratur atau sulit diramalkan
BAHAN DASAR SUPPOSITORIA

Bahan dasar Suppositoria yang ideal harus mempunyai sifat sebagai


berikut :
1. Padat pada suhu kamar, sehingga dapat dibentuk dengan tangan atau
dicetak, tapi akan melunak pada suhu rektal dan dapat bercampur
dengan cairan tubuh.
2. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi
3. Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat
4. Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan perubahan warna, bau
dan pemisahan obat.
5. Kadar air cukup
6. Untuk basis lemak, bilangan asam, bilangan iodium dan bilangan
penyabunan harus jelas.
METODE PEMBUATAN SUPOSITORIA

1. Dengan tangan hanya dapat diterapkan untuk supositoria dengan bahan dasar
oleum cacao skala kecil, dan jika zat aktif tidak tahan pemanasan.
2. Dengan mencetak hasil leburan menggunakan basis gliserin-gelatin cetakan
harus dibasahi dulu dengan parafin cair. Menggunakan basis oleum cacao
dan PEG cetakan tidak perlu dibasahi karena akan mengerut pada proses
pendinginan dan mudah dilepas dari cetakan.
3. Dengan kompresi Proses penuangan, pendinginan, dan pelepasan supositoria
dilakukan dengan mesin.
CARA MENGGUNAKA SUPPOSITORIA

1. Cuci tangan anda dengan air mengalir yang bersih disertai sabun.
Saran : gunakan air bersuhu normal (25 – 27 C) agar tangan anda
tidak menjadi hangat saat membuka obat. Peningkatan suhu dapat
melelehkan sediaan suppositoria.
2. Sebelum suppositoria dibuka dari pembungkus, pastikan
suppositoria tersebut dalam keadaan keras untuk memudahkannya
masuk ke dalam dubur, vagina, atau uretra.
3. Buka dengan hati-hati pembungkus suppositoria agar tidak merusak
atau mematahkan suppositoria.
CARA MENGGUNAKA SUPPOSITORIA

1. Cuci tangan anda dengan air mengalir yang bersih disertai sabun. Saran
gunakan air bersuhu normal (25 – 27 C) agar tangan anda tidak menjadi hangat
saat membuka obat. Peningkatan suhu dapat melelehkan sediaan suppositoria.
2. Sebelum suppositoria dibuka dari pembungkus, pastikan suppositoria tersebut
dalam keadaan keras untuk memudahkannya masuk ke dalam dubur, vagina,
atau uretra.
3. Buka dengan hati-hati pembungkus suppositoria agar tidak merusak atau
mematahkan suppositoria.
4. Tidak mematahkan suppositoria karena 1 suppositoria adalah 1 dosis
obat, jika dipatahkan maka akan menjadi ½ dosis.
5. Jika diresepkan untuk digunakan ½ dosis maka sebelum suppositoria
dibuka, obat tersebut dibagi dua dengan cara digunting menggunakan
gunting/pisau yang sebelumnya dibersihkan.
6. Olesi bagian ujung suppositoria menggunakan lubrikan berbasis air
(bisa dibeli di apotek) atau basahi dengan sedikit air matang.
7. Posisikan tubuh mmiring ke kiri dan kaki kanan di bagian atas.
8. Gunakan tangan kiri untuk membuka mulut dubur lalu tahan.
9. Masukan suppositoria kedalam dubur dengan posisi bagian ujung
suppositoria terlebih dahulu. Masukan dengan jari telunjuk/jari
tengah tangan kanan sedalam 1 cm (anak-anak) –5 cm (dewasa)
atau seukuran telunjuk orang dewasa.
10. Diamkan selama beberapa menit (5-10 menit) pada posisi tetap
tiduran, agar obat dapat meleleh dan diserap sempurna oleh
pembuluh darah dan mencegah suppositoria keluar dari dubur.
11. Setelah selesai cuci tangan anda.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai