Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 3

DIARE
AKUT
KELOMPOK 3
ANGGOTA
KELOMPOK
• Rollendio Arnesto 23710003
• Abraham Jireh 13710013
• Tri Santi 15710385
• Azarya Angelina Ibrahim 16710026
• Bambang Subekti
15710291
OVERV
IEW
• Teori • Pemeriksaan Penunjang

• Anamnesa • Planning/
Tatalaksana
• Pemeriksaan
Fisik
TEORI DEFINISI

Buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam

dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang

dari 1 minggu.

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Anak (2010). Hal 96-104
PREVALEN
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan

yang menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia

SI
SELURUH INDONESIA
DUNIA
2 milyar kasus diare dan 1,9 juta anak Angka prevalensi untuk balita sebesar 12,3%,
balita meninggal karena diare di seluruh sementara pada bayi, prevalensi diare sebesar
dunia setiap tahun 10,6% (Riskesdas, 2018).
Dari semua kematian tersebut, 78% terjadi Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia
di negara berkembang, terutama di wilayah 2020, Diare menjadi penyumbang kematian pada
Afrika dan Asia Tenggara kelompok anak usia 29 hari - 11 bulan. Pada
kelompok anak balita (12 – 59 balita), kematian
akibat diare sebesar 4,55%

Sumber: RENCANA AKSI PROGRAM PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN PENYAKIT TAHUN 2020-2024. Kemenkes RI.
CARA FAKTOR RESIKO YANG
PENULARAN
fecal-oral
DAPAT MENINGKATKAN
•PENULARAN
Tidak memberikan ASI secara penuh
• Tidak memadainya penyediaan air bersih
• Pencemaran air oleh tinja
• Kurangnya sarana kebersihan (MCK)
• Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
• Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak
higienis
• Gizi buruk
• Imunodefisiensi
• Berkurangnya keasaman lambung
• Menurunnya motilitas usus
PENYEBAB
DIARE
AKUT

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Anak (2010). Hal 96-104
Menurut Menurut
KLASIFIKAS Etiologi Mekanisme
I
Infeksi Bakteri Gangguan Absorpsi

Infeksi Virus Gangguan sekresi

Infeksi Parasit
PATOGEN
PENYEBAB
DIARE

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Anak (2010). Hal 96-104
PATOFISIOL
OGI

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Anak (2010). Hal 96-104
ANAM
NESIS
Keluhan yang mungkin disampaikan pasien:

• BAB cair lebih • Perut kembung


dari 3x dalam 24
jam • Rewel/gelisah

• Demam • Nafsu makan


menurun
• Mual muntah • Nyeri perut
ANAM
NESIS
Anamnesis lanjutan oleh dokter:
• Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, volume, warna dan
konsistensi tinja, bau, lendir atau darah dalam tinja
• Volume dan frekuensi muntah, rasa haus, rewel, kesadaran menurun,
buang air kecil, sesak, kejang
• Jenis dan jumlah makanan dan minuman yang diminum sebelum dan
selama diare, mengkonsumsi makanan yang tidak biasa
• Penyakit lain yang menyertai
• Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum
• Tindakan yang telah dilakukan
• Obat-obatan yang telah diberikan
• Riwayat imunisasi
PEMERIKSA
AN FISIK
• Keadaan umum, kesadaran, dan 4. Berat badan dan status gizi (antropometri)
tanda vital 5. Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan
• Tanda utama : keadaan umum elektrolit seperti napas cepat dan dalam (asidosis

gelisah/cengeng atau metabolik), kembung (hipokalemia), kejang (hipo

lemah/letargi/koma, rasa haus, atau hipernatremia)

turgor kulit abdomen menurun 6. Penilaian derajat dehidrasi


• Tanda tambahan : ubun-ubun besar,

kelopak mata, air mata, mukosa


bibir, mulut dan lidah
MELIHAT
TURGOR
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Pemeriksaan darah
3. Pemeriksaan tinja
Darah lengkap.
• Makroskopis dan mikroskopis.
pH, cadangan alkali dan elektrolit (natrium,
• Biakan kuman untuk mencari kuman penyebab.
kalium, kalsium dan fosfor dalam serum) untuk
• Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika.
menentukan gangguan keseimbangan asam – basa. • pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas
2. Pemeriksaan urin : urin lengkap, kultur dan test lakmus, bila diduga terdapat intoleransi
kepekaan terhadap antibiotika, Kadar ureum untuk glukosa.
mengetahui adanya gangguan faal ginjal
PLANNI
NG
TERAPI
Klasifikasi Tanda atau gejala Pengobatan

PLANNI
NG
Terdapat dua atau lebih dari tanda
dibawah ini:
• Letargis/tidak sadar Beri cairan untuk diare dengan dehidrasi

TERAPI Dehidrasi berat • Mata cekung


• Tidak bisa minum atau malas minum
• Cubitan kulit perut kembali sangat
berat ( Rencana terapi C )

lambat (>2 detik)

DERAJA • Beri cairan dan makanan untuk

T
Terdapat dua atau lebih tanda dibawah in : dehidrasi ringan ( Rencana terapi B )
Dehidrasi ringan- • Rewel, gelisah
• ·Mata cekung
• Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk
penanganan di rumah dan kapan

DEHIDR sedang • ·Minum dengan lahap, haus


• ·Cubitan kulit kembali lambat
kembali segera
• Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari
jika tidak membaik

ASI • Beri cairan dan makanan untuk menangani


Tidak terdapat cukup tanda untuk diare di rumah ( Rencana terapi A )
Tanpa dehidrasi diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau
berat
• Nasihati kapan kembalik segera
• Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika
tidak membaik
RENCA
NA
TERAPI
A
RENCA
NA
TERAPI
B
RENCA
NA
TERAPI
C
Penyebab Antibiotika pilihan Alternative

PLANNI Kolera
Tetracycline
12,5 mg/kgBB
Erythromycin
12,5 mg/kgBB

NG 4x sehari selama 3 hari 4 x sehari selama 3 hari

TERAPI Ciprofloxacin
Pivmecillinam
20 mg/kgBB
4x sehari selama 5 hari
Shigella dysentery 15 mg/kgBB
Ceftriaxone

ANTIBI
2x sehari selama 3 hari
50-100 mg/kgBB
1x sehari IM selama 2-5 hari

OTIK Metronidazole

SELEKTI Amoebiasis
10 mg/kgBB
3 x sehari selama 5 hari (10 hari pada

F
kasus berat)

Metronidazole
Giardiasis 5 mg/kgBB
3 x sehari selama 5 hari
KOMPLI
KASI
PENCEGA
HAN

Memperbaiki daya pemberian probiotik


Mencegah dalam waktu yang
penyebaran kuman tahan tubuh pejamu panjang terutama untuk
patogen penyebab (host) bayi yang tidak minum
diare ASI
KELOMPOK
3

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai