Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN DALAM

PERSPEKTIF
ALQURAN DAN HADIS
mata kuliah : Metodologi Alquran dan Hadis

M . B E N I S A S O N G K O
2 2 . 0 4 0 6 . 0 0 0 3

FA H M I H A K I M
2 2 . 0 4 0 6 . 0 0 1 5

J U D I A N T O N O
2 2 . 0 4 0 6 . 0 0 0 8

TEAM
1 Dosen : Dr. Nurodin Usman, Lc, MA
PENDAHULUAN

Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada,


manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan
manusia, mengapa demikian, karena pada dasarnya manusia
dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari
prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak
langsung, baik disadarai ataupun tidak disadari.
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan
secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus
diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-
asalan. Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan
Rumah Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti
mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan
pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah
manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan
bisa selesai secara efisien dan efektif.
Pada dasarnya ajaran islam yang tertuang dalam Alquran dan Hadis
mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur merupakan
contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan.
Puasa, haji dan amaliyah lainnya merupakan pelaksanaan manajemen.

Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya bukan hal
yang baru dalam perspektif islam. Manajemen itu telah ada paling tidak
ketika Allah menciptakan alam semesta beserta isinya. Unsur-unsur
manajemen dalam pembuatan alam serta makhluk-makhluknya lainnya tidak
terlepas dengan manajemen langit. Ketika Nabi Adam sebagai khalifah
memimpin alam raya ini telah melaksanakan unsur-unsur manajemen
tersebut.
Meski mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam, sebagian manusia
masih berbuat suatu kezaliman (kedurjanaan) dan belum mengindahkan nilai-
nilai manajemen yang terinspirasi dari Alquran. Manusia pada umumnya butuh
sistem manajemen yang memadai pada setiap aktifitasnya. Oleh karenanya,
manajemen penting untuk diarahkan guna membentengi diri pada arus degradasi
moral seperti saat ini, manajemen seyogyanya selaras dengan ajaran Alquran.

Pendidikan Islam saat ini masih terbentur dengan berbagai macam permasalahan
dan berbagai macam problem. Oleh karenanya, segala bentuk usaha dan upaya
untuk memperbaiki diri harus terus dilakukan dengan cara meningkatkan
kwalitas SDM, penguatan institusi mutlak dan peningkatan kompetensi. Semua
ini harus ada dan mustahil tanpa menggunakan manajemen yang profesional.
KAJIAN TEORI

Alquran dan Hadis sebagai pedoman umat Islam dengan berbagai ajaran dan petunjuknya.
Supaya manusia dapat menjadi khalifah yang baik di muka bumi ini. Untuk memperoleh
petunjuk tersebut diperlukan adanya pengkajian terhadap Alquran dan hadist itu sendiri,
sehingga kaum muslimin benar-benar bisa mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari
pada isi kandungan Alquran tersebut yang di dalamnya kompleks membahas
permasalahan-permasalahan yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang belum
terjadi. Semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia, maupun keberadaan alam
ini sudah termaktub dalam Alquran dan hadis (Yuni & Azizah, 2022) . Termasuk dalam
hal manajemen pendidikan.
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan dalam hidupnya untuk
beriteraksi dan bekerja sama. Mereka mempunyai rencana dalam pencapaian tujuan
melalui berbagai program dan metode, termasuk di dalamnya adalah mencari dan
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh setiap individu. Untuk mencapai tujuan
yang direncanakan, sebuah organisasi harus digerakkan dengan suatu kegiatan dinamis
dan disebut dengan nama manajemen (Hidayat, 2020).
Manajemen esensinya adalah instrumen yang didasari oleh ilmu dan seni mengatur sumber
daya secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam hal itu maka
seseorang harus memahami pengertian manajemen agar instrumen dalam seni mengatur
sumber daya yang efektif dan efesien. Pengertian manajemen sebagaimana yang diketahui
memiliki makna yang sangat luas. Berdasarkan hal tersebut pada kenyataannya tidak ada
defenisi yang digunakan secara tetap oleh semua orang. Setiap tokoh memiliki pendapat
sesuai dengan latar belakang keilmuan dan budaya yang dimiliki (Mesiono & Mursal Aziz,
2020 : 7)
Manajemen pendidikan yang berlandaskan Alquran dan As-Sunnah menghasilkan nilai
lebih. Proses perencanaan yang lebih futuristik. Tidak hanya rencana jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang yang semuanya dalam tahapan kehidupan manusia,
bahkan ada rencana yang kekal yaitu untuk melatih siswa menjadi penghuni surga.
Kehidupan akhirat itu abadi dan tidak dibatasi oleh waktu, maka di dunia yang hanya
berumur kurang lebih 70 tahun ini butuh usaha yang lebih serius dari sekedar menyadari
nilai kehidupan (Febi Febriana, 2022).
KAJIAN AYAT / HADIS

Quran Surat At-Taubah Ayat 122

‫َو َم ا َك اَن ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ِلَينِفُرو۟ا َك ٓاَّفًةۚ َفَلْو اَل َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفْر َقٍة ِّم ْنُهْم َطٓاِئَفٌة‬
‫َن‬ ‫ُرو‬ ‫َذ‬ ‫ْح‬ ‫ُه‬ ‫َّل‬ ‫َل‬ ‫ْي‬‫َل‬ ‫۟ا‬ ‫ُع‬ ‫ا‬
‫ْو َم ْم ِإ َرَج ٓو ِإ ِهْم َع ْم َي‬ ‫َذ‬ ‫ُه‬ ‫َق‬ ‫۟ا‬‫ُرو‬ ‫ُين‬
‫ِن َو ِل ِذ‬‫ي‬ ‫ِّد‬‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬ ‫۟ا‬
‫ِّلَيَتَفَّقُهو ِف‬
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
Hadis Riwayat Ad-Dailami

‫ اْلَع اِلُم َيْنَتِفُع‬: ‫ َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َع ِلٍّي َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ِبِع ْلِمِه َخ ْيٌر ِم ْن َاْلِف َع اِبٍد (َر َو اُه الَّد ْيَلِم‬
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu
tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah. (H.R Ad-Dailami).

Unsur-unsur hadits
a) Sanad

‫ َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َع ِلٍّي َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
b) Matan

‫اْلَع اِلُم َيْنَتِفُع ِبِع ْلِمِه َخ ْيٌر ِم ْن َاْلِف َع اِبٍد‬


c) Rawi

( ‫) َر َو اُه الَّد ْيَلِم‬


ANALISIS

Pada Quran Surat At Taubah Ayat 122 menunjukkan pentingnya menuntut ilmu. Harus
selalu golongan yang tetap menuntut ilmu sebagai bagian dari tafaqquh fiddin, bahkan
saat kondisi peperangan. Di setiap kaum atau wilayah perkampungan, wajib ada yang
menuntut ilmu agar perkampungan itu tidak dilanda kebodohan. Adapun ilmu yang harus
diprioritaskan untuk dipelajari dan diajarkan adalah ilmu agama. Sesuai dengan isyarat
QS. at-Taubah ayat 122, bahwa dalam proses belajar mengajar terdapat komponen utama
yaitu pendidik dan peserta didik.
Pada Hadis Riwayat Ad-Dailami di dalamnya menceritakan bahwa orang yang
mempunyai ilmu dan kemudian memanfaatkan ilmunya orang tersebut lebih baik dari
seribu orang yang ahli ibadah. Sedangkan berdasarkan kualitas haditsnya, hadits tersebut
termasuk hadis shahih, karena memenuhi syarat-syarat yang terdapat di dalam hadis, yaitu
: sanadnya bersambung, periwayat hafalannya sempurna, periwayat kualitasnya
terpercaya, tidak ada syadz, tidak ada illat, dan isi hadis benar adanya.
KESIMPULAN

Dunia pendidikan tidak bisa lepas dari unsur religi, karena sebenarnya bahwa semua
manajemen pendidikan dimulai dari contoh para nabi terdahulu. Manajemen pendidikan
dalam perspektif Alquran dan Hadis sangat perlu diterapkan, karena paling sempurnanya
manajemen pendidikan segalanya sudah ada dalam Aquran dan Al-Hadis. Sebaik baik
perkataan adalah Alquran dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk dari Rasul
Muhammad SAW. Dan apa yang diperintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh
Rasulullah wajib dilakukan oleh manusia dimuka bumi demi tercapainya kebaikan dalam
hidup bermanajemen.
‫ُش ْك ًر ا‬

Anda mungkin juga menyukai