Anda di halaman 1dari 11

1

KARAKTER IDEAL DAI DALAM PERSPEKTIF


Q.S THA-HA: 42-44

Proposal Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir
Semester VII

Oleh:
Sofiatun Sa’diah (7A/At)
NIM: 18011081

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI ILMU USHULUDDIN
DARUL HIKMAH BEKASI
2021 M/ 1443 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia,
sudah diatur dan diajarkan didalam ajaran Islam yang bersumber
pada al-Quran, hadis maupun ijtihad para ulama. Setiap muslim
dan muslimah hendaknya selalu memperhatikan serta
mengamalkan ajaran Islam. Diantara ajaran Islam yang paling
populer ialah kewajiban dakwah bagi setiap pemeluknya, hal ini
sebagaimana tercantum dalam firman Allah ‫ ﷻ‬:

‫ْم ِة َوالْ َم ْوعِظَِة ا ْْلَ َسنَ ِة َو َج ِاد ْْلُْم ِِبلَِّ ِْت ِه َي‬‫ك‬ِ‫ك ِِب ْْل‬
َ ِ‫اُ ْدعُ اِ ىٰل َسبِْي ِل رب‬
َ َ
1
...‫اَ ْح َس ُن‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka
dengan cara yang baik...”
Ayat ini menerangkan tentang perintah Allah ‫ﷻ‬ kepada

Rasul-Nya ‫ﷺ‬ untuk menyeru umatnya dengan penuh hikmah,


adapun jika diantara umatnya tersebut meminta dialog atau
bertukar pikiran hendaknya menyikapinya dengan sikap yang lebih
baik, berlemah lembut serta bertutur kata yang baik.2
Indonesia merupakan penduduk dengan mayoritas muslim
terbesar di dunia, jumlah penduduk muslimnya lebih dari 200 juta
jiwa.3 Indonesia juga memiliki para dai yang banyak, oleh karena
itu para dai tersebut hendaknya memiliki karakter kreatif dalam
berdakwah di masa kini. Menurut Andi Faisal Bakti, guru besar

1
Q.S [16] An-Nahl: 125
2
’Abdullah bin Muhammad, Lubâbut Tafsîr Min Ibni Kaṡîr atau Tafsîr Ibnu
Kaṡîr terj. M. ’ Abdul Ghoffar jilid 5 (Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’I,
2003), hlm 121
3
Mutiara Dwi Sari d.k.k, Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia,
Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 3 No. 2, 2013, Hlm. 120.

1
2

komunikasi Islam serta wakil rektor bidang kerjasama dan


kelembagaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan bahwa
pada masa kini teknologi telah mempengaruhi generasi muda
menggunakan media sosial untuk komunikasi, namun sedikit
sekali diantara mereka memanfaatkan media sosial tersebut
sebagai sarana dakwah. Beliau juga mengatakan bahwa dai bisa
disebut juga sebagai influencer, yang bertugas mengajak orang
untuk berbuat kebaikan sesuai perintah Allah ‫ﷻ‬, serta memiliki
karakter kreatif dan menarik yang bertujuan mengajak orang tetapi
bukan dengan memaksa, melainkan hanya sekedar menyampaikan
kebaikan bukan untuk membuat orang berubah seketika pada
keyakinannya, akan tetapi memberikan pengetahuan tentang
indahnya Islam.4
Dalam dunia dakwah seorang dai memiliki peran penting
dalam menyampaikan ajaran Islam, hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah ‫ﷺ‬:

‫ بَلِغُوا َع ِّن َولَ ْو‬:‫ال‬


َ َ‫اَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َّ ‫صلَّى‬ َّ ِ‫َن الن‬
َ ‫َِّب‬ َّ ‫َع ْن َعْب ِد‬
َّ ‫ أ‬,‫اَّللِ بْ ِن َع ْم ٍرو‬
5
...‫آيَة‬
dari 'Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,
"Sampaikan dariku sekalipun satu ayat...”
Seorang dai dituntut agar dapat mengamalkan ilmu yang
sudah dipelajarinya sebelum menyampaikan kepada objek
dakwahnya terkait ilmu tersebut. Salah satu tanda keberhasilan
dari seorang dai ialah tatkala objek dakwahnya dapat memahami

4
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. “Media Dakwah Kreatif untuk
Menenangkan Perhatian Masyarakat”, Sumber: https://www.umy.ac.id/media-
dakwah-kreatif-untuk-menangkan-perhatian-masyarakat, diakses 15 Oktober
2020.
5
Abū ‘Abdillāh Muhammad bnu Ismāīl bin Ibrāhīm bin Al mughīrah bin
Bardizbah al-Bukhārī al-Ja‘fî, Sahīhu al-Bukhārī, Mesir: al-Sultâniyah, 1311 H,
Kitab No. 60, Ahâdîṡ al-Anbiyâ, Bab Mâ Żukira ‘an Banî Isrâîl, No.3461, juz 4
hlm. 170.
3

maksud dari penyampaiannya serta berkeinginan untuk


mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.6
Objek dakwah yang dihadapi oleh seorang dai memiliki
banyak keragaman diantaranya dalam hal kepribadian mereka
beserta statusnya. Seorang dai hendaknya dapat mengkondisikan
dirinya ketika berdakwah terhadap berbagai macam karakter dan
perbedaan dari para objek dakwahnya. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬ ketika hendak mendakwahi para
raja-raja.
Rasulullah ‫ﷺ‬ berbeda metode dalam menyampaikan
dakwahnya kepada para raja tersebut dengan masyarakat pada
umumnya. Dalam dakwahnya terhadap para raja, Rasulullah ‫ﷺ‬
mengirim surat kepada kaisar Romawi dan memintanya untuk
masuk Islam juga mengesakan Allah dengan kata-kata yang
hormat serta santun.7
Seorang dai yang ingin sukses dalam dakwahnya
hendaknya memiliki karakteristik yang baik dan tidak putus asa
dalam menyampaikan kebenaran. Adapun hasil dari sebuah
perjuangannya tersebut maka itu bukanlah tugas dari seorang dai,
melainkan kuasa Allah ‫ﷻ‬ untuk memberikan hidayah kepada
makhluk-Nya yang di kehendaki. Berdasarkan urgensi tersebut,
maka peneliti ingin melakukan kajian tentang bagaimana karakter
ideal yang harus dimiliki seorang dai dalam perspektif al-Quran
surat Tha-Ha ayat 42-44.

B. Batasan dan Rumusan Masalah


Penelitian ini disusun dan dibuat dengan menggunakan
batasan serta beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

6
Agus Salim, Peran dan Fungsi Dai dalam Perspektif Psikologi Dakwah,
Jurnal Al-Hikmah, Vol. IX No. 14, 2017, Hlm. 92.
7
Dalinur, Metode Dakwah Rasulullah SAW kepada Golongan Non Muslim di
Madinah, Wardah, Vol. 18 No. 1, 2017, Hlm. 92.
4

1. Batasan Masalah
Dalam rangka menghasilkan penelitian yang baik dan
terarah, fokus penelitian ini dibatasi dengan pembahasan karakter
ideal dai dalam perspektif Q.S Tha-Ha: 42-44.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan,
peneliti memberikan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana karakter ideal yang harus dimiliki seorang dai dalam


perspektif Q.S Tha-Ha: 42-44?
b. Apa sebab dari karakter ideal seorang dai dalam perspektif Q.S
Tha-Ha: 42-44?
c. Bagaimana metode seorang dai dalam berdakwah perspektif Q.S
Tha-Ha: 42-44?
d. Apa tujuan dari dakwah seorang dai dalam perspektif Q.S Tha-
Ha: 42-44?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Peneliti berharap dengan adanya kajian penelitian ini dapat
mencapai tujuan serta memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui karakter ideal seorang dai dalam perspektif
Q.S Tha-Ha:42-44.
b. Untuk mengetahui sebab dari karakter ideal seorang dai dalam
perspektif Q.S Tha-Ha: 42-44.
c. Untuk mempelajari metode yang harus dilakukan seorang dai
dalam berdakwah perspektif Q.S Tha-ha: 42-44.
c. Untuk mengetahui tujuan dari dakwah seorang dai dalam Q.S
Tha-Ha: 42-44.
5

2. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap dengan adanya kajian penelitian ini dapat
meningkatkan efektifitas seorang dai dalam berdakwah sesuai
dengan tuntunan agama Islam yang benar, baik itu ditunjukan
untuk diri peneliti sendiri maupun diri bagi setiap muslim dalam
melaksanakan tugasnya.
Peneliti juga berharap dengan tersampaikannya kajian
penelitian ini dapat menjadikan salah satu perantara agar ilmu yang
sudah peneliti dapatkan selama ini, khususnya di STIU Darul
Hikmah menjadi ilmu yang bermanfaat baik di dunia maupun di
akhirat.

D. Penelitian Sebelumnya
Peneliti telah melakukan telaah terhadap kajian ilmiah
terdahulu, hal ini dilakukan agar peneliti dapat menghasilkan karya
ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan keorisinalitasannya
serta terhindar dari praktik plagiarisme.
Berikut adalah penelitian ilmiah terdahulu yang telah
peneliti telaah:

1. Penelitian dengan Topik yang Sama


Peneliti melakukan telaah terhadap penelitian sebelumnya
pada skripsi yang berjudul: Idealitas Karakter Dai Modern
Perspektif Al-Quran penelitian ini diteliti oleh As’ad
Nurshodiqin.8
As’ad Nurshodiqin dalam skripsinya membahas tentang
idealitas karakter dai modern perspektif Al-Quran dengan
menggunakan metode tematik yang cakupannya lebih luas
dikarenakan mengambil beberapa ayat yang tercantum dalam Al-
Quran secara umum. Adapun skripsi yang peneliti akan bahas
memfokuskan khusus yang terdapat dalam Q.S Tha-Ha ayat 42-
44.

8
As’ad Nurshodiqin, “Idealitas Karakter Dai Modern Perspektif Al-Quran”,
Skripsi S1 Jurusan Ilmu Al-Quran dan Hadits, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2019, hlm. 11.
6

Skripsi As’ad Nurshodiqin membahas tentang idealitas


karakter dai dilihat dari berbagai macam ayat yang sudah di
sebutkan di Al-Quran dengan bersumber pada kitab Tafsir Al
Misbah karangan Quraish Shihab dan Tafsir Al-Jami Lil Ahkam
Al-Quran karangan Imam Al-Qurtubi, sedangkan peneliti akan
membahas secara detail karakter ideal yang harus seorang dai
lakukan menurut perspektif Q.S Tha-Ha:42-44 dengan bersumber
pada 5 tafsir yang berbeda dengan skripsi As’ad Nurshodiqin.
Adanya perbedaan pembahasan dalil dan referensi yang
telah disebutkan diatas, maka dengan demikian skripsi ini dapat
dipertanggung jawabkan keorisinalitasannya.

2. Penelitian dengan Ayat yang Sama


Penelitian ini terdapat pada penelitian sebelumnya pada
jurnal yang berjudul: Analisis Tindak Tutur Ilokusi pada
Percakapan Nabi Musa As dalam surat Tha-ha. Penelitian ini
ditulis oleh Endah Kusumawati dan Nahdliyyatul Azimah.9
Penelitian sebelumnya membahas tentang tindak tutur
percakapan musa yang terdapat pada surat Tha-Ha secara
keseluruhan, sedangkan peneliti khusus membahas kandungan
tafsir pada Q.S Tha-Ha ayat 42-44.
Penelitian sebelumnya juga membahas tentang kisah nabi
Musa dan hal-hal yang dilakukannya yang tercantum pada surat
Tha-Ha secara keseluruhan, sedangkan peneliti ingin membahas
karakter ideal dai dalam perpekstif Q.S Tha-Ha ayat 42-44.
Uraian di atas menjelaskan bahwasanya tujuan dari
penelitian tersebut berbeda, sehingga tidak ada unsur plagiarisme
dalam skripsi peneliti.

3. Penelitian Lapangan dengan Ayat yang Sama


Penelitian ini terdapat pada jurnal yang berjudul: Kajian
Fenomena Masyarakat Kritis Melalui Metode Dakwah Qoulan

9
Endah Kusumawati dan Nahdliyyatul Azimah, Analisis Tindak Tutur Ilokusi
pada Percakapan Nabi Musa As dalam surat Tha-ha, Ṣaut al-‘Arabiyyah, vol.8,
No. 2, 2020, hlm. 113.
7

Layyinan Nabi Musa A.S. Jurnal tersebut ditulis oleh Azzam


Marsus.10
Penelitian sebelumnya ini membahas tentang fenomena
yang terjadi di masyarakat kritis ini haruslah sesuai dengan
fenomena dakwah nabi Musa terhadap Firaun dengan qoulan
layyinan, peneliti memberikan perhatian yang khusus bagaimana
karakter ideal dai yang harus dilakukan dalam surat Tha-Ha ayat
42-44.
Jurnal dari penelitian sebelumnya dapat peneliti jadikan
referensi tambahan dalam skripsi peneliti, khususnya melihat
efektifitas dai dalam berdakwah dan hasil dari penerapan karakter
dai tersebut.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan


Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode dan
teknis penulisan sebagai berikut:

1. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode penelitian yakni metode
kualitatif, dengan cara melakukan telaah dari berbagai literatur
seperti buku dan jurnal untuk mendapatkan informasi.
Referensi yang dimiliki peneliti terdapat dari beberapa
sumber diantaranya, kitab Tafsir Ath-Thabari11, Tafsir Al-
Qurthubi12, Tafsir Ibnu Katsir13, Tafsir fi Zhilalil-Qur’an14, Tafsir
Al-Munir15 dan beberapa kitab hadits juga jurnal pilihan.

10
Azzam Marsus, Kajian Fenomena Masyarakat Kritis Melalui Metode
Dakwah Qoulan Layyinan Nabi Musa A.S, Jurnal Komunika, Vol. 4 No.2,
2020, hlm. 82.
11
Abū Ja’far Muhammad bin Jarīr bin Yazīd bin Kaṡīr bin Ghalīb, Tafsir At-
Thabari, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), Jilid 17.
12
Imam Abū ’Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abī bakar bin Farh al
Quthubi, Tafsir Al-Qurthubi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Jilid 11.
13
’Abdul Ghoffar dan Abū Ihsan al-Aṡari, Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Pustaka
Imam Asy-Syafi’i, 2008), Jilid 6.
14
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003),
Jilid 7.
15
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, (Jakarta: Gema Insani, 2016), Jilid 8.
8

2. Teknik Penulisan
Peneliti menggunakan teknis penulisan dengan merujuk
pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang diterbitkan pada tahun 2017. Peneliti juga akan
merujuk penulisan menurut KBBI dan PUEBI yang benar.

F. Sistematika Penulisan
Peneliti membuat sistematika penulisan yang disusun
secara sistematis dalam lima bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Batasan dan Rumusan Masalah


1. Batasan Masalah
2. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian

D. Penelitian Sebelumnya
1. Penelitian dengan Topik yang sama
2. Penelitian dengan Ayat yang sama
3. Penelitian Lapangan dengan Ayat yang sama

E. Metode Penelitian dan Teknis Penulisan


1. Metode Penelitian
2. Teknis Penulisan

F. Sistematika Penulisan
9

BAB II PENGERTIAN KARAKTER, IDEAL DAN DAI

A. Pengertian Karakter
B. Pengertian Ideal
C. Pengertian Dai

BAB III TAFSIR Q.S THA-HA : 42-44

A. Pengantar Surah Tha-ha


1. Penamaan
2. Karakteristik
3. Kandungan
4. Keutamaan

B. Tafsir Q.S Tha-Ha : 42-44


1. Penulisan Ayat dan Terjemahannya
2. Munasabah Ayat
3. Pendapat Para Mufasir
4. Kandungan Hikmah dalam Q.S Tha-ha : 42-44

BAB IV KARAKTER IDEAL DAI

A. Bagaimana Karakter Ideal yang harus dimiliki Seorang


Dai dalam Perspektif Q.S Tha-Ha: 42-44

1. Tidak lalai dalam mengingat Allah melaksanakan perintah-


Nya dan menjauhi larangan-Nya
2. Melaksanakan amar makruf nahi mungkar
3. Optimis
4. Tidak lemah dan putus asa

B. Apa Sebab dari Karakter Ideal Seorang Dai dalam


Perspektif Q.S Tha-Ha: 42-44

1. Memberikan kekuatan dan keteguhan


10

2. Mendapatkan kepercayaan dari objek dakwah


3. Objek dakwah mudah menerima kebenaran

C. Bagaimana Metode Seorang Dai dalam Berdakwah


Perspektif Q.S Tha-Ha: 42-44

1. Menerapkan sikap takwa


2. Melakukan aktivitas dakwah dalam kehidupan
3. Berdakwah dengan lemah lembut

D. Apa Tujuan dari Dakwah Seorang Dai dalam Perspektif


Q.S Tha-Ha: 42-44

1. Objek dakwah kembali kepada Allah


2. Menyentuh jiwa
3. Hilangnya kesyirikan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai