Anda di halaman 1dari 59

PEMBELAJARAN PERKALIAN DI

KELAS 1-3
Penanaman Konsep Perkalian

Penanaman konsep perkalian bilangan cacah perlu


dilakukan dengan memberikan pengalaman dengan benda-
benda kongkret yang sebanyak-banyaknya kepada siswa.
aktivitas-aktivitas yang menggunakan benda-benda
kongkret sebagai sarana belajar hendaknya mencirikan
segala aktivitas pembelajaran untuk menanamkan suatu
konsep kepada siswa.
Beberapa aktivitas untukmenanamkan konsep perkalian
dapat diberikan. Contohnya sebagai berikut:
Aktivitas 1
1. Berikan sejumlah kancing baju kepada siswa
2. Tugaskan kepada para siswa untuk membuat himpunan
yang terdiri atas 2 kancing baju
3. Tugaskan kepada siswa untuk membuat tiga himpunan
lagi yang masing-masing terdiri atas dua kancing baju.
4. Bimbinglah siswa untuk mengatur himpunan-himpunan
kancing baju tersebut seperti gambar
5. Tanyakan kepada siswa berapa kalikah himpunan yang
terdiri dari dua kancing baju tersebut digambarkan?
6. Bimbnglah siswa untuk mengumpullkan semua kancing
baju tersebut ke dalam satu himpunan saja
7. Bimbinglah siswa untuk menentukan banyaknya
kancing baju dalam himpunan gabungan tersebut
8. Berikan penekanan pada siswa bahwa empat kali
himpunan yang terdiri dari dua kancing baju adalah
sama dengan himpunan yang terdiri dari 8 kancing
baju. 4 x 2 = 2 + 2 + 2 + 2 = 8
3x3=...

+ + =

3 + 3 + 3 =
Aktivitas 2
1. Berikan kepada siswa himpunan dua belas boneka
sehingga cukup untuk diberi pakaian yang berbentuk
dari tiga macam celana dan empat macam baju
2. Siapkan secukupnya himpunan celana dan himpunan
bajunya sehingga semua boneka dapat diberi pakaian
yang berbeda-beda tanpa harus membuka pakaian yang
sudah dikenakan kepada suatu boneka
3. Bimbinglah siswa untuk memakaikan baju dan celana
sehingga pakaian boneka yang satu berbeda dengan
boneka yang lain
4. Tanyakan ada berapa macam celana yang
dikenakanoleh para boneka tersebut dan tanyakan pula
berapa macam baju yang dikenakan
5. Selanjutnya tanyakan ada berapa macam pakaian yang
bisa dibentuk dari tiga macam celana dan empat baju
tersebut. Perlu ditanyakan pula alasan mengapa pakaian
satu dibedakan dengan lainnya)
6. Bimbinglah siswa untuk melakukan hal yang serupa
dengan banyaknya macam celana atau macam bajunya
dikurangi atau ditambah. Lakukan sehingga siswa
menjadi lebih mantap pemahamannya akan kosep
perkalian bilangan cacah dengan cara ini.
Penguasaan Fakta Dasar`Perkalian

Sebagaimana cara menguasai fakta dasar penjumlahan bilangan


cacah, penguasaan fakta dasar ini bisa dilakukan dengan cara
sering mengulang-ulang ingatan siswa terhadap fakta dasar
tersebut.
Cara yang dilakukan bisa berupa latihan soal-soal maupun
permainan.
Permainan dengan domino atau kartu bridge yang sudah
dimodifikasi dapat dilakukan untuk menguasai fakta dasar ini.
Bahkan permainan yang memberikan suasana yang lebih
menyenangkan.
Suasana permainan, tutorial dari teman sebaya pada waktu
bermain dan sebagainya.
Guru perlu membuat atau menyediakan fasilitas permainan
matematika agar suasana menjadi lebih memungkinkan bagi
siswa untuk belajar matematik
Algoritma Perkalian
Pengajaran algoritma perkalian hendaknya juga diawali
dengan pemberian pengalaman melakukan perkalian
dengan benda-benda nyata, terutama untuk bilangan yang
kecil.
Aktivitas berikut dapat digunakan untuk mengenalkan
algoritma perkalian builangan cacah.
Aktivitas 1
Misalkan kita ingin mengajarkan bagaimanma cara
menentukan hasil kali 3 x 4 = . . .
Panggil siswa ke depan kelas sebanyak 3 orang
Guru membagikan pensil kepada masing-masing siswa
sebanyak 4 batang 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12

Kemudian semua pensil yang dipegang oleh siswa


dikumpulkan mulai dari siswa pertama diberikan ke
siswa kedua, kemudian diberikan ke siswa ketiga,
kemudian kepada siswa keempat. Setelah terkumpul
semua baru dihitung jumlah semua pensil ternyata
berjumlah 12
4x3=3+3+3+3
Bimbing siswa menulis perkalian 3 x 4 dalam bentuk
penjumlahan berulang seperti berikut: 3 x 4 = 4 + 4 + 4
= 12
Aktivitas 2
Guru menyiapkan pipet minuman atau lidi
Kepada masing-masing siswa diberikan pipet
secukupnya
Bimbing anak untuk meletakkan pipet secara mendatar
tiga batang seperti berikut ini dan secara tegak empat
batang pipet
Bimbing siswa untuk menghitung jumlah titik
potong dari pipet tersebut, dan setelah dihitung
ternyata berjumlah 12 titik.
Aktivitas 2
Misalkan guru mengajarkan bagaimana cara menentukan
hasil 4 x 6
Bimbing siswa meletakkan buah secara bersusun sebanyak
empat baris masing-masing baris terdiri dari 6 buah,
sehingga menjadi seperti berikut
Tanyakan kepada siswa ada berapa semua jumlah buah
labu tersebut/
Bimbing siswa untuk memberi alasan bagaimana mereka
dapat menemukan jawabannya.
Aktivitas 3
Setelah siswa dibimbing menggunakan benda-benda
konkrit untuk memahami konsep algoritma perkalian,
berikutnya guru membimbing siswa dengan gambar petak-
petak seperti contoh berikut ini
Misalkan guru hendak mengajarkan 2 x 3
Bimbing siswa menggambar petak-petak di buku tulis
dengan teknik baris dan kolom, yaitu baris 2 kolom dan
kolom sebanyak 3 kolom sehingga diperoleh gambra sebagai
berikut:

Bimbing siswa untuk menghitung banyak petak, ternyata ada


6 petak. Sehingga hasil akhir dari 2 x 3 adalah 6 atau 2 x 3 = 6
Dengan cara yang sama 3 x 2, bimbing siswa menggambar
petak dengan 3 baris dan 2 kolom, sehingga diperoleh
gambar berikut
Bimbing siswa untuk menghitung jumlah kotak,
ternyata kotak ada 6, sehingga hasil akhir 3 x 2 adalah 6
atau 3 x 2 = 6
Aktivitas 4
Untuk mengetahui ketarampilan anak dalam perkalian,
guru mengadakan tanya jawab dengan alat peraga
sebagai berikut:
Anak-anak ada berapa helai daun yang ada di tangan ibu
guru:
Bagaimana cara menghitungnya dengan perkalian?
Anak-anak ada berapa helai daun yang ada di
tangan ibu guru:
Bagaimana cara menghitungnya dengan
perkalian?
Anak-anak ada berapa banyak botol yang ada dalam
keranjang?
Bagaimana cara menghitungnya dengan perkalian?
Aktivitas 1
Melakukan pembelajaran perkalian denhan visual
multiplication with line
Misalkan guru mengajarkan cara menentukan hasil kali 2 2
1 x 13 =....
Bimbing siswa untuk memilah pipet warna merah sebagai
puluhan dan satuan untuk bilangan 21 dan pipet warna biru
untuk puluhan dan satuan untuk bilangan 13
Bimbing siswa untuk meletakkan 2 pipet merah sebagai
puluhan secara miring ke kanan kemudian dengan jarak
tertentu letakkan 1 pipet merah satuan untuk bilangan 1
Kemudian letakkan 1 pipet biru sebagai puluhan secara
miring ke kiri dan dengan jarak tertentu letakkan 3 pipet
biru sebagai satuan.
+
Bimbing siswa untuk menghitung titik-titik potong
mulai dari kanan sebagai satuan kemudian berturut-turut
sebagai puluhan dan ratusan. Titik-titik potong yang
lurus dijumlahkan. Sehingga diperoleh hasilnya
peragaan seperti berikut:

+
2 3

6 + 1= 7
e. Bimbing siswa untuk menuliskan hasil
perkalian 21 x 13 adalah 273.
f. perlu diberikan contoh-contoh lain agar
pemahaman konsep algoritma perkalian
semakin mantap
Setelah siswa memahami konsep dan algoritma perkalian
dngan berbagai cara peragaan dengan benda kongkret,
maka pada siswa perlu mulai diajarkan slgoritma perkalian
pada taraf yang lebih abstrak. Hal ini dapat dilakukan
sebagai berikut:
Misalkan guru mengajarkan 4 x 17. Langkah pertama
adalah menuliskan bilangan pengali dan yang dikali secara
bersusun berdasarkan nilai tempat sebagai berikut:
1 7
4 x
...
Langkah berikutnya adalah mengalikan bilangan satuan
dengan satuan yaitu mengalikan bilangan 4 dengan 7
sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
1 7
4x
28
Karena jatah untuk bilangan satuan harus kurang dari 10,
maka yang ditulis hanya angka 8 sedangkan 20 sisanya
ditulis dengan angka 2 di bawah kolom puluhan seperti
berikut:
1 7
4x
2 8
Langkah selanjutnya ialah mengalikan bilangan 4
satuan dengan 1 puluhan sehingga diperoleh hasil
sebagai berikut:
1 7
4x
2 8
4
Perlu diperhatikan bahwa angka 4 disini bernilai empat
puluh, sebab letaknya di kolom puluhan, sehingga bila
dijumlahkan berdasarkan kolom nilai tempat hasilnya
sebagai berikut:
1 7
4x
2 8
4 +
6 8
Akivitas 5
Misalkan guru mengajarkan perkalian 17 dengan 24,
maka guru dapat membimbing siswa dengan cara
bersusun panjang sebagai berikut:
2 4
1 7 x
28 diperoleh dari 7 x 4
Hasil ini akhirnya ditulis sebagai berikut:
2 4
1 7 x
2 8
Selanjutnya diperoleh
2 4
1 7 x
2 8
1 4 0 diperoleh dari 7 x 20. Selanjutnya diperoleh

2 4
1 7 x
2 8 diperoleh dari 7 x 4
1 4 0 diperoleh dari 7 x 20
4 0 diperoleh dari 10 x 4
Selanjutnya diperoleh
2 4
1 7 x
2 8 diperoleh dari 7 x 4
1 4 0 diperoleh dari 7 x 20
4 0 diperoleh dari 10 x 4
2 0 0 diperoleh dari 10 x 20
Langkah terakhir menjumlahkan hasil perkalian sesuai
dengan kolom nilai tempat
2 4
1 7 x
1 2 8 diperoleh dari 7 x 4
1 4 0 diperoleh dari 7 x 20
4 0 diperoleh dari 10 x 4
2 0 0 + diperoleh dari 10 x 20
4 0 8
Setelah siswa dapat memahami proses panjang dari algoritma
perkalian, maka pengajaran perkalian ini ntidak perlu lagi
mengikuti proses cara panjang. Guru selanjutnya membimbing
siswa melakukan perkalian dengan cara pendek dengan
contoh-contoh yang lain.
Contoh: 35 x 18 = . . .
3 5
1 8 x
1 4 0
2 4 0
5 0
3 0 0 +
6 3 0
PEMBELAJARAN PERKALIAN DI
KELAS 4-6

1. Pengamatan Sifat dan Pola Perkalian


Di samping penguasaan fakta dasar perkalian, pemahaman
akan sifat dan pola perkalian bilangan cacah mempunyai
sumbangan yang sangat berarti dalam pembentukan
keterampilan berhitung.
Pemahaman akan sifat-sifat dan pola yang ada pada
perkalian bilangan cacah perlu diperhatikan dengan
saksama.
Oleh karena itu sebelum mengenalkan sifat-sifat perkalian
para siswa perlu diajarkan perkalian dengan menyusun
benda ke dalam sejumlah baris berdasarkan nilai tempat
dengan menggunakan pipet warna seperti contoh berikut ini:
Aktivitas 1
Guru dapat juga membimbing siswa mengalikan
bilangan cacah dengan menggunakan
kotakmatika seperti contoh berikut:
1. Misalkan guru hendak mengajarkan perkalian
347 x 65 = . . .
2. Bimbing siswa menyiapkan baris dan kolom
di buku tulis. Untuk bilangan 347 siapkan 3
baris kotak dan untuk bilangan 65 siapkan 3
kolom kotak sehingga diperoleh seperti berikut
3 4 7
6
5

3. Berikutnya bimbing siswa untuk menarik garis diagonal


setiap kolom untuk tempat puluhan dan satuan hasil
perkalian, sehingga diperoleh kotakmatika berikut:
3 4 7
6
5
4. Lakukan perkalian antara baris dan kolom yang dimulai
dari pengali angka 6 terhadap bilangan yang dikali 347
kemudian dilanjutkan dengan pengali 5
3 4 7
1 1 21 4 6
2 8 4 2
1 2 3 5
2 5 0 5
5 5 5
Bimbing anak membaca hasil dari kiri ke kanan sehingga
diperoleh hasil akhir perkalian 347 x 65 adalah 22555 atau
347 x 65 = 22.555.
Latihan
Kerjakan dengan teknik perkalian Gelosia
1. 6589 x 847 = . . .
2. 74.658 x 6576 = . . .
3. 8694 x 65.874 = . . .
4. 756.746 x 74.985 = . . .
Setelah siswa memahami konsep dari algoritma
perkalian dengan menggunakan benda-benda
kongkret maupun dengan kotakmatematika, maka
selanjutnya diajarkan algoritma perkalian pada taraf
yang abstrak, hak ini dapat dilakukan sebagai berikut:
Aktivitas 2
1. bimbing siswa untuk menuliskan perrkalian 348 x
567 dengan cara bersusun berdasarkan nilai
tempat sehingga dioperoleh hasil:
5 6 7
3 4 8 x
2. Bimbing siswa untuk memahami mana biangan
pengali dan mana bilangan yang dikali, selanjutnya
membimbing siswa mengalikan bilangan 348 x 567
dengan cara pendek, hasilnya sebagai berikut:
5 6 7
3 4 8 x
4 5 3 6
2 2 6 8
1 7 0 1 +
1 9 7 3 1 6
Aktivitas 3
Guru dapat melakukan perkalian dengan cara lain
yaitu dengan cara
a. Teknik perkalian yang pernah digunakan oleh
orang Rusia pada abad 20 yaitu metode petani
Rusia.
b. Algoritma perkalian yang lain yang dikenal
dengan nama Metode duplikasi
1. Teknik perkalian yang pernah digunakan oleh orang
Rusia pada abad 20 yaitu metode petani Rusia.
Misalkan kita ingin hasil kali 17 x 12. Bilangan 17
dan 12 diletakkan pada ujung atas dua buah kolom.
Pada kolom sebelah kiri dilakukan pembagian
dengan 2, jika terdapat sisa maka sisanya
diabaikan/dibuang sedangkan hasil baginya dicatat.
Teruskan pembagian tersebut hingga hasil akhirnya
1
• Pada kolom sebelah kanan, dilakukan
perkalian dengan 2 dan berhenti pada baris
dimana kolom kiri memuat bilangan 1. Setelah
itu coretlah baris-baris yang kolom kirinya
memuat bilangan genap (dalam hal ini baris 1,
2, dan 3).
• Jumlah bilangan dari bilangan-bilangan yang
tersisa pada kolom kanan merupakan hasil kali
yang dicari
Pada kasus ini, 17 x 12 = 204
17 12
8 17:2 = 8 24 12 x 2 = 24
4 4:2=2 48 24 x 2 = 48
2 2:2=1 96 48 x 2 = 96
1 192 + 96 x2 = 192
204
20 13
10 26
5 52
2 104
1 208
260
29 17
14 34
7 68
3 136
1 272
Latihan:
Gunakan cara Rusia untuk mencari hasil kali dari:
29 x 37 =
17 x 86 =
43 x 123 =
2. Algoritma perkalian yang lain yang dikenal dengan
nama Metode duplikasi
Caranya:
Misalnya kita akan mencari hasil kali 37 x 29.
Bentuklah dua buah kolom, elemen teratas kolom
kiri adalah 1 dan elemen teratas kolom kanan
adalah 29. Setelah itu kedua bilangan dilipatduakan
sampai pada`saat sebelum bilangan di kolom kiri
melebihi 37.
Kemudian pilihlah beberapa bilangan dari kolom
kiri sedemikian hingga jumlah bilangan-bilangan
tersebut 37 (yaitu 1, 4, dan 32).
Jumlah bilangan-bilangan pada kolom kanan
yang bersesuaian dengan bilangan-bilangan
terpilih pada kolom kiri, merupakan hasil kali
dari 37 dan 29.
• 1 29 1 x 29 29
• 2 58 2 x 29 116
• 4 116 4 x 29 928 +
• 8 232 8 x 29 1073
• 16 464 16 x 29
• 32 928 32 x 29
• 64

Jadi 37 x 29 = 1073
16 x 25
1 25
2 50
4 100
8 200
16 400
Jadi 16 x 25 = 400
Berapakah 21 x 12
1 12 12
2 24 48
4 48 192 +
8 96 252
16 192
32 324
17 x 30
1 30 30
2 60 480 +
4 120 510
8 240
16 480
32 960
Aktivitas 4
Setelah siswa menguasai fakta dasar perkalian
dengan peragaan, berikuitnya guru membimbing
siswa untuk menguasai sifat-sifat perkalian. Untuk
mengenalkan sifat perkalian kepada siswa dapat
diajarkan hal-hal berikut:
berikan batang cuisenaire atau alat peraga lain
secukupnya kepada siswa sehingga mereka bisa
menyatakan hasil kali 3 x 4 dan 4 x 3.
Dengan menggunakan baris dan kolom, 3 x 4
dapat dinyatakan sebgai berikut:
c. Bimbinglah siswa untuk menyatakan hasil kali 3 x 4
dengan menggunakan peragaan baris dan kolom
(batang Cuisenaire atau pipet)
d. Dengan cara yang sama bimbing siswa untuk membuat
baris dan kolom pada perkalian 4 x 3 seperti berikut:
e. Bimbing siswa untuk menyatakan hasil perkalian 4 x
3
f. Bimbinglah siswa untuk membandingkan cacah
perahaan baris dan kolom untuk menyatakan hasil
kali 3 x 4 dan 4 x 3
g. Bimbing siswa untuk menyatakan bahwa pada
perkalian berlaku sifat pertukaran
Untuk mengajarkan sifat pengelompokan, guru dapat
melakukan aktivitas sebagai berikut:
Aktivitas 6
Tunjukkan kepada siswa cara menyatakan hasil kali (3 x
4) x 2 dengan menggunakan batang Cuisenaire,
sehingga terbentuk susunan sebagai berikut:
b. Tunjukkan kepada siswa cara menyatajkan hasil kali
3 x (4 x 2) dengan menggunakan batang Cuisenaire
sehingga berbentuk susunan sebagai berikut:
c. Bimbinglah siswa untuk menghitung cacah atau
banyaknya batang cuisenaire yang dioperlukan untuk
menyatakan masing-masing hasil kali susunan batang
cuisenaire tersebut.
d. Bimbing siswa untuk membandingkan cacah batang
cuisenaire yang diperlukan oleh kedua hasil kali
tersebut
e. Bimbing siswa untuk menyatakan hasil kali dari tiga
bikangan cacah a, b dan c baik dalam bentuk (a x b) x
c atau a x (b x c)
f. Bimbing siswa untuk melakukannya berulang-ulang
dengan menggunakan bermacam-macam bilangan
cacah a, b, dan c
g. Bimbing siswa untuk menyimpulkan sifat yang
dimiliki oleh perkalian bilangan cacah yang
demikian.
Satu fakta dasar lain yang juga sangat penting terutama
dalam kaitannya dengan upaya mengajarkan algoritma
perklian dari bilangan-bilangan cacah yang lebih dari 10,
misalnya 17 x 24, adalah sifat penyebaran.
Fakta ini menyatakan bahwa di dalam perkalian bilangan
cacah berlaku a x (b x c) = (a x b) + (a x c). Untuk itu
dapat dilakukan aktivitas berikut:
Aktivitas 7
Misalkan kita ingin menunjukkan bahwa 3 x (4 + 2) = (3 x
4) + (3 x 2)
a. Pertama kita minta untuk menentukan jumlah dari 4 dan
2 dengan menggunakan alat peraga kongkret yang
ditempatkan pada tabel nilai tempat

Anda mungkin juga menyukai