Kedudukan Pancasila 3
Kedudukan Pancasila 3
I. Ideologi
1. Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan
kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi berasal dari bahasa Yunani "idea" yang berati
gagasan atau cita-cita. Sedangkan "logos" yang artinya ilmu. Ideologi dapat diartikan cita-
cita atau pandangan
Ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide dan keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Ideologi menjadi kerangka
penyelenggaraan negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Bisa dikatakan, ideologi adalah
sistem nilai yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi cita- cita dan nilai instrumental yang
berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan cita-cita tersebut.
Ideologi terbuka merupakan pandangan hidup yang tidak bersifat kaku, bersifat
dinamis, serta fleksikbel dalam berkembang dan bertumbuh mengikuti tuntutan
perkembangan zaman.
Ideologi terbuka ada karena sumber dari nila-nilai yang terdapat dalam masyarakat.
Sehingga ideologi tersebut dapat selalu memenuhi cita-cita bangsa yang menggunakannya
sesuai dengan tuntutan zaman.
Ideologi tertutup adalah ajaran, pandangan dunia, atau filsafat yang menentukan tujuan
dan norma politik serta sosial sebagai suatu kebenaran.
Dalam ideologi tertutup, dasar pembentukannya adalah latar belakang, tujuan, nilai, atau
karakteristik negara itu sendiri.
Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi pada tanggal 29
Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh menyampaikan pidatonya
terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di antaranya Mohammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno.
BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rincian
tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan pembuatan Undang- Undang Dasar
(UUD) 1945.
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim
Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta Charter
pada 22 Juni 1945 sebagai berikut:
Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai. Masih timbul perdebatan
antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam. Saat rapat Panitia Perancang UUD
pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan
terutama kewajiban melakukan syariat buat pemeluk-pemeluk nya.
PPKI atau dalam bahasa Jepang yakni Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk pada 7
Agustus 1945, tepat setelah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPKI) resmi dibubarkan.
Berdasarkan penjelasan tentang ideologi dan sejarah Pancasila maka Pancasila menganut
Idelogi Terbuka , Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. nilai - nilai
Pancasila tidak berubah namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu , hal yang dimaksudkan untuk
menegaskan bahwa Pancasila bersifat aktual , dinamis , antisipatif,serta senantiasa mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,ilimu pengetahuan, teknologi serta
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideologi Pancasila harus selalu memperhatikan: a .
Stablitas nasional yang dinamis
b . Larangan untuk memasukkan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilai nilai
ideologi marxisme,leninisme dan komunisme.
c . Mencegah berkembangnya paham liberal.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki beberapa nilai yang perlu teman-teman kenali
yaitu:
1. Nilai dasar
2. Nilai instrumen
3. Nilai praktis.
Berikut akan dijelaskan tentang ketiga nilai yang ada dalam Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
1. Nilai Dasar
Nilai dasar merupakan asas-asas yang diterima oleh masyarakat secara mutlak.
Jadi, nilai ini berdasarkan budaya dan masyarakat Indonesia dan perwujudannya bisa
dilihat dari sila kesatu sampai sila kelima.
2. Nilai Instrumen
Jadi, kedudukan nilai ini memang lebih rendah, tapi perwujudannya jadi nilai konkret
terutama bila disesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang ini.
Perwujudan nilai ini bisa dilihat dari batang tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR,
Peraturan Perundang-Undangan, dan Keputusan Presiden.
3. Nilai Praktis
Lalu yang terakhir adalah nilai praktis yang diterapkan dan diperhatikan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial
dan juga warga negara.
Keunggulan dari Pancasila sebagai Ideologi terbuka bangsa Indonesia bisa dilihat dari
kelima sila yang ada di dalamnya.
4. Sila Pertama
Ideologi terbuka di Indonesia lebih unggul adalah sila pertama dibandingkan dengan paham
Ateisme yang dianut Komunisme.
Sila pertama ini juga akan menjiwai sila yang lain, misalnya perikemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
2. Sila Kedua
Sedangkan sila kedua juga menunjukan keunggulan karena konsep manusia yang seimbang
dan bijaksana.
Sila ketiga dinilai unggul karena adanya konsep persatuan ras dan persatuan bangsa.
Namun, persatuan yang dianut bangsa Indonesia lebih mengedepankan perbedaan dan
keagamaan.
4. Sila Keempat
Kemudian ada sila keempat dengan keunggulan berupa prinsip kerakyatan dengan dasar
mufakat, perwakilan dan permusyawaratan.
5. Sila Kelima
Suatu ideologi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan nyata oleh karena itu Pancasila
sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimensi , adapun tiga dimensi
sebagai berikut :
6. Dimensi Realitas
Sebagai ideologi terbuka, nilai nilai dasar yang terkandung dalam ideologi ini berasal dan
bersumber dari nilai nilai yang telah hidup di masyarakat. Terutama pada saat ideologi
tersebut dibentuk dan dilahirkan, nilai nilai yang terkandung di dalamnya mencakup nilai,
adat, serta norma norma yang telah berkembang di masyarakat.
Atau dalam kata lain, hampir keseluruhan nilai yang berada dalam pancasila berdasarkan
dengan nilai nyata atau real yang benar benar ada di masyarakat. Hal ini tentunya lebih
mempermudah masyarakat untuk memahami dan memaknai maksud dari ideologi tersebut.
Karena pada dasarnya, nilai dan intinya berada sangat dekat dengan kehidupan mereka.
2. Dimensi Idealitas
Sebagai salah satu ideologi terbuka, pancasila selain berasal dan bersumber dari nilai nilai
masyarakatnya. Pancasila juga mengandung beberapa nilai yang memberikan pengharapan
terhadap seluruh masyarakatnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ke depannya.
Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila memberikan harapan kepada seluruh masyarakat,
bahwa dengan adanya pancasila sebagai ideologi negara ini, kehidupan semua masyarakat
bisa terjamin dan lebih terorientasi dengan jelas. Karena secara tidak langsung, berbagai visi
dan misi negara telah tercantum dalam pancasila. Walaupun masih diperlukan beberapa
aturan penjelas.
3.Dimensi Fleksibilitas
Sebagai sebuah ideologi yang terbuka, pancasila tidak akan berhenti mengatur kehidupan
berbangsa dan bernegara hanya dalam satu waktu saja. Melainkan nilai nilai yang terkandung
dalam pancasila akan senantiasa berkembang dan berjalan secara seimbang dengan berbagai
perubahan yang ada akibat globalisasi. Namun, bukan berarti nilai ada yang didalam pancasila
secara idiilnya berubah.
Melainkan yang mengikuti dan disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan yang ada
adalah penetapan konstitusi beserta dengan pengimplementasian nilainya dalam kehidupan
sehari hari. Hal inilah yang disebut dengan ideologi yang fleksibel.
IV.Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat dimaknai bahwa Pancasila selalu mampu mengikuti
perkembangan zaman yang ada secara dinamis dan setiap nilai nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak pernah berubah. Akan tetapi nilai -nilai tersebut dilaksanakan dengan
penyesuaian akan kebutuhan serta tantangan yamg terus berkembang dari waktu ke waktu dan
Pancasila memiliki penyaring yang berfungsi sebagai pemilah antara hal yang layak untuk
diikuti oleh bangsa Indonesia dan memberikan arahan yang bermanfaat dalam menghadapi
perubahan dan transformasi sosial yang terjadi.
V..Saran
Seluruh rakyat Indonesia wajib menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar yang paling
tertinggi pada bangsa ini agar Pancasila tidak direndahkan dan hilang dengan cara
konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari .