SUMBER AGAMA

DAN AJARAN ISLAM:

2.AL-HADITS
1
.
A
L

Q
U 3.RA’YU/AKAL
R PIKIRAN yang
’ dioperasionalkan
A dengan ijtihad.
N
 DEFINISI AL QUR’AN:

 MENURUT ABDUL WAHHAB AL-KHALLAF,

AL QUR’AN:Firman Allah yang diturunkan
kepada hati Rasulullah,Muhammad bin
Abdullah,melalui jibril dengan menggunakan
lafadz bahasa Arab dan maknanya yang
benar,agar ia menjadi hujjah bagi rasul,bahwa ia
benar-benar Rasulullah,menjadi undang-undang
bagi manusia,memberi petunjuk kepada mereka
dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri dan
ibadah kepada Allah dengan membacanya.
 BUKTI KEASLIAN AL QUR’AN:

1. AL QUR’AN MEMILIKI SEJARAH PENULISAN

YANG GEMILANG.
2. AL QUR’AN SELAIN DITULIS JUGA DIHAFAL
OLEH NABI, SAHABAT, DAN UMMAT
ISLAM.
3. AL QUR’AN TIDAK KEHILANGAN BAHASA
ASLINYA.
4. AL QUR’AN DIJAMIN ALLAH.(AL-
hIJR[15]:9 ).
 PRINSIP PENETAPAN HUKUM
DALAM AL QUR’AN:
1.TIDAK MEMBERATKAN
2.TUNTUNANNYA SESUAI DENGAN FITRAH
JASMANI, ROHANI
3. BERANGSUR-ANGSUR. CONTOH DALAM
HAL LARANGAN KHAMR:
3.1.Efek positif & negatif Qs.[2]:219
3.2.Larangan shalat saat mabuk Qs. [4]:43
3.3.Larangan minum khamr. Qs. [5]:90.
 KEDUDUKAN&FUNGSI AL-QUR’AN:

1.SUMBER HUKUM YANG UTAMA

2.PENEGAS AQIDAH
3.PENEGAS IBADAH
4.MEMBERI PELAJARAN MELALUI KISAH-KISAH
MASA LALU.Qs.AL A’RAF:176
5.KABAR GEMBIRA:PAHALA&SIKSA
6.PEDOMAN BAGI YANG YAKIN.Qs.Al-jatsiyah:20
7.SEBAGAI OBAT PENYAKIT RUHANI
8.MENDORONG KEMAJUAN TEKNOLOGI.(Qs.Al-
rahman:33)
 ISI AL-QUR’AN:

1.PETUNJUK MENGENAI AQIDAH

2.PETUNJUK TENTANG SYARI’AH
3.PETUNJUK TENTANG AKHLAK
4.KISAH-KISAH UMMAT DI MASA LAMPAU.Qs.SABA’[34]:15-
17 DIHUKUM DENGAN BANJIR.Qs.sy-SYU’ara:160-175
KAUM NABI LUTH DI HUKUM DENGAN HUJAN BATU.
5.BERITA-BERITA TENTANG ZAMAN YANG AKAN
DATANG.Qs.al.Hajj[22]:5-7
6.MEMUAT BENIH &PRINSIP-PRINSIP ILMU
PENGETAHUAN.
7.HUKUM YANG BERLAKU BAGI ALAM SEMESTA.BERSIFAT
PASTI,TETAP DAN OBJEKTIF.
 METODE TAFSIR AL-QUR’AN:

1.METODE MA’TSUR:METODE YANG

MEMPERGUNAKAN
RIWAYAT(SEJARAH)UNTUK MENJELASKAN
AYAT-AYAT AL-QUR’AN.
2.METODE PENALARAN;DIBAGI 2:
2.1.METODE TAHLILI(ANALISIS)
2.2.METODA MAUDHU’I(TEMATIK)
 AL HADITS:
ARTI & FUNGSINYA:

 SECARA BAHASA HADITS:BERITA/SESUATU

YANG BARU.
 SECARA ISTILAH HADITS:SEGALA
PERKATAAN,PERBUATAN DAN SIKAP DIAM
NABI SEBAGAI TANDA SETUJU.
 3 PERAN AL-QUR’AN
TERHADAP AL HADITS:

1.MENETAPKAN &MEMPERKUAT HUKUM YANG TELAH DI

TENTUKAN DIDALAM AL-
QURAN.CONTOH:SHOLAT,PUASA,ZAKAT,HAJI.
2.MERINCI &MENGINTERPRETASI AYAT-AYAT ALLAH YANG
GLOBAL SERTA MEMBERI PERSYARATAN TERHADAP
AYAT-AYAT YANG MUTLAK/MENGKHUSUSKAN AYAT-
AYAT YANG BERSIFAT UMUM.
3.MENETAPKAN HUKUM YANG TIDAK DIDAPAT DALAM AL-
QUR’AN.
 UNSUR-UNSUR HADITS:

1.RAWI:ORANG YANG
MENYAMPAIKAN/MEMBUKUKAN,DIDENGA
R,DITERIMA.
2.MATAN:MATERI BERITA YANG DIPEROLEH
SANAD TERAKHIR
TERAKHIR:RASUL;SAHABAT;TABI’IN.
3.SANAD:JALAN YANG MENGHUBUNGKAN
ANTARA RAWI MATNUL HADITS KEPADA
NABI MUHAMMAD SAW.
 KITAB-KITAB AL-HADITS:

1.KALANGAN SYI’AH:USULIL-KAFI KARYA

KUALINI
2.KALANGAN SUNNI TERKENAL AL-KUTUB
AS-SITTAH(ENAM KITAB
HADITS):KUMPULAN
BUKHARI;MUSLIM;IBNU MAJAH;ABU
DAUD;AT-TIRMIDZI;AN-NASA’I.
 ISI HADITS:

1.METAFISIKA(HAL-HAL NON FISIK),SAMPAI

TATA TERTIB DI MEJA MAKAN.
2.BERBAGAI PERTANYAAN YANG BERKAITAN
DENGAN METAFISIKA,KOSMOLOGI(CABANG
METAFISIKA YANG MENYELIDIKI TENTANG
ALAM SEMESTA YANG BERATURAN).
3.ESKATOLOGI(KEHIDUPAN AKHIRAT)
4.KEHIDUPAN SPIRITUAL(KEROHANIAN
KEJIWAAN,MENTAL,MORAL).
 IJTIHAD:

 SECARA BAHASA,IJTIHAD:PEKERJAAN
YANG DILAKUKAN LEBIH DARI BIASA,SULIT
DILAKSANAKAN.
 MENURUT al-Amidi,IJTIHAD:PENGERAHAN
SEGALA KEMAMPUAN UNTUK
MENENTUKAN SESUATU YANG ZANNI DARI
HUKUM-HUKUM SYARAK.
 DASAR-DASAR IJTIHAD:

 AL-QUR’AN:Qs.al-Nisa’[4]:105:….Sesungguhnya pada yang

demikian terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.(Qs.al-
Rum[30]:21.)
 AL-Hadits:Hadist Muad bin Jabal ketika diutus oleh Nabi ke
Yaman sebagai Hakim:”Dengan apa kamu memutuskan
perkara Mu’adz?Mu’adz menjawab:”Dengan sesuatu yang
terdapat di dalam kitab Allah.”Nabi bersabda:”kalau kamu tidak
mendapatkannya dari kitab Allah?”:Mu’adz menjawab:”saya
akan memutuskannya dengan sesuatu yang telah di putuskan
oleh Rasul Allah.”Nabi bersabda:”kalau kamu tidak
mendapatkan sesuatu yang di putuskan oleh Rasul
Allah?”:Mu’adz menjawab:”saya akan berijtihad dengan pikiran
saya.”Nabi bersabda:”Segala puji bagi Allah yang telah
memberi taufiq kepada utusan dari Rasul-Nya.”
 RUKUN IJTIHAD:

1.AL-waqi’:adanya kasus yang terjadi/diduga

akan terjadi yang tidak diterangkan oleh nas.
2.Mujtahid:Orang yang melakukan ijtihad yang
mempunyai kemampuan untuk berijtihad
dengan syarat-syarat tertentu.
3.Mujtahid fih:hukum-hukum syari’ah yang
bersifat amali.
4.Dalil syara’untuk menentukan suatu hukum
bagi mujtahid fih.
 SYARAT-SYARAT MUJTAHID:

1.Mengetahui Al-Qur’an&al-Hadits.
2.Mengetahui hukum-hukum yang di tetapkan
dengan Ijma’.
3.Mengetahui&memahami bahasa Arab.
4.Mengetahui ilmu Ushul Fiqih.
5. Mengetahui ilmu nasikh&mansukh,sehingga
ia tidak mengeluarkan hukum berdasarkan
hukum dalil yang sudah dimansukh.
 BENTUK-BENTUK IJTIHAD:

a.IJMA’
b.QIYAS
c.ISTIHSAN
d.MASLAHAH MURSALAH
e.SADDUDZ-DZARI’AH’
Di Indonesia di kenal dengan istilah al-ahkam al-
khamsah:terdapat 5 penilaian mengenai
benda&perbuatan manusia:
1.Ja’iz:kaidah akhlak pribadi.
2.Sunnah&Makruh:ukuran penilaian bagi akhlak masyarakat.
3.Wajib&Haram:norma bagi lingkungan hukum duniawi.