# KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

DI INDONESIA #
=========================================================
(BY : DRS. H. AMIN KURNIA, SKM, MM)

USAHA PEMBANGUNAN MENGHENDAKI “ KEBIJAKSANAAN “ & “ PROGRAM-2

PEMBANGUNAN.

> PERENCANAAN & PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DILAKSAKAN OLEH BA-

NYAK SEKTOR (BADAN PEMERINTAHAN) KEGIATAN-2 ADA YG BERSIFAT
“ ANTAR SEKTOR “
(1)
UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN YG EFEKTIF & EFFISIEN PERLU
ADANYA “ KOORDINASI “ YG MANTAP :
MISALNYA : - PROGRAM PENGENDALIAN LINGKUNGAN
- PROGRAM KESEHATAN - PROGRAM KB
- PROGRAM PRODUKSI PERTANIAN
- PERDAGANGAN
- PERBANKAN DLL SEBAGAINYA.

> DISAMPING KOORDINASI MASALAH “ KOMUNIKASI “ ANTAR SEKTOR JUGA

PENTING DIPERHATIKAN.

> UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KOORDINASI DAN KOMUNIKASI ANTAR

SEKTOR (MEMFASILITASI) DITINGKAT PUSAT ADA MENKO (MENTERI KOOR-
DINASI) : – MENKO EKUIN - MENKO KESRA
- MENKO POLKAM
TUGAS MENKO ADALAH MENUNJANG PROGRAM-2 KOORDINATIF AGAR
TERCAPAI TUJUAN BERSAMA.

> DISAMPING MENKO ADA JUGA LEMBAGA YG BERSIFAT LEBIH FUNGSIONAL

DITINGKAT PUSAT : - BKKBN - BKN
- BKPM
(2)
 1. PERLU DITENTUKAN BADAN/SEKTOR YG BER-
TANGGUNG JWB SCR FUNGSIONAL (LEADING-
SEKTOR)
KOORDINASI 2. PERLU KEJELASAN PROGRAM (PENYUSUNAN
KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN)
ANTAR SEKTOR
3. PERLU DITUANGKAN DLM PROSEDUR YG SERASI
4. PERLU DIKEMBANGKAN HUB. KERJA YG BAIK
5. PERLU KOORDINASI DLM PROSES PENYUSUNAN
ANGGARAN DAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN.
> KOORDINASI PEMBANGUNAN PERLU DILAKSANAKAN MULAI DARI TINGKAT
PUSAT, PROPINSI, KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN DAN DESA.

> PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DITINGKAT PUSAT (PELAKSANAAN DAN KEBI-

JAKSANAAN RENCANA DAN PROGRAM-2 DITINGKAT DAERAH (PROP DAN
KABUPATEN/KOTA), SHG ADA “ SINKRONISASI “

> UNDANG-UNDANG No. 22 THN 1999 (OTONOMI) DIREVISI MENJADU UU No. 32

THN. 2004, DAERAH DIBERIKAN KEWENANGAN UNTUK MENGURUS PEMBA-
NGUNANNYA SENDIRI (RENCANA,PROSES, ANGGARAN,PELAKSANAAN &
PENGAWASANNYA.
(3)
> WALAUPUN SUDAH ADA UU No. 22 THN 1999 (REVISI No. 32 THN 2004) PUSAT
MASIH BERPERAN DAN MEMBANTU UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH
(BAIK MAMPU MAUPUN YG KURANG MAMPU) OLEH SEBAB ITU ADA UU No.
25 THN 1999 (DIREVISI no. 33 THN 2004) TENTANG PERIMBANGAN KEUANG-
AN NEGARA PUSAT DAN DAERAH, MEMPERTAHANKAN NKRI.

> ORGANISASI & ADMINISTRASI PERENCANAAN

- ORGANISASI PERENCANAAN PUSAT SEBAIKNYA TERPISAH DARI BADAN

PEMERINTAHAN, NAMUN MASIH DLM STRUKTUR ORGANISASI EKSEKUTIF
SEPERTI : BAPPENAS (PUSAT), BAPPEDA (DAERAH)

- AGAR MEMPUNYAI STATUS YANG TINGGI AGAR DAPAT MENJALANKAN

“ KOORDINASI FUNGSIONAL PERENCANAAN “ (SEMI INDEPENDEN/
AGAR LEBIH ASPIRATIF DAN BERTANGGUNG JAWAB).

- KARENA PERENCANAAN BERSIFAT “ KONTINUE “, MAKA HARUS ADA HU-

BUNGAN YANG ERAT DGN BADAN-2/LEMBAGA-2/DEPARTEMEN-2 OPE-
RASIONIL PEMERINTAHAN.

(4)
 BAPPENAS HARUS ADA KOORDINASI YG ERAT JUGA DGN BADAN PENYU-
SUNAN ANGGARAN (DEP. KEUANGAN/DITJEN ANGGARA) UNTUK PENYE-
DIAAN ANGGARAN KEGIATAN PROGRAM (IMPLEMENTASI PROGRAM)

- DI BANYAK NEGARA TERMASUK INDONESIA, UNTUK PENYEMPURNAAN ADMI-

NISTRASI NEGARA, UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN DAN PEMBA-
NGUNAN NASIONAL DLM RANGKA MENCAPAI TUJUAN DITUNJUK SEORG
MENTERI UNTUK MENGURUSNYA YAITU :
“MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL /MERANGKAP
KETUA BAPPENAS (DLM KABINET ORDE LAMA & SEKARANG)
- BAPPENAS MERUPAKAN CENTRAL/PUSAT PERENCANAAN NASIONAL, MAKA
SDMNYA HRS KUAT DAN BERKUALITAS DAN SELALU MENDPTKAN SUM-
BANGAN GAGASAN-2/FIKIRAN-2 DARI MASYARAKAT LUAS.
- UNTUK ITU BAPPENAS PERLU BEKERJASAMA DGN BADAN-2 LITBANG & BIRO
PUSAT STATISTIK, PERGURUAN TINGGI UNTUK MENDAPATKAN INFOR-
MASI YG AKURAT TERUTAMA “ DATA EKONOMI “
- DLM BIDANG EKONOMI PEMERINTAH PUSAT PUNYA: “ DEWAN STABILITAS
EKONOMI NASIONAL “ (MERUPAKAN DEWAN KOORDINASI TERTINGGI
DALAM BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN)
(5)