Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS

BAHAN AJAR
Mata Kuliah : DASAR-DASAR MANAJEMEN
Semester :
Pertemuan Ke : 12
Pokok Bahasan : KELOMPOK KERJA
Dosen : YUSRI USMAN, IR., M

1
POKOK
POKOKBAHASAN:
BAHASAN: Dasar-Dasar
KELOMPOK KERJA
Prosedur Pembukuan

1.1. Definisi Kelompok Kerja


AJAR
UNAND-BAHANAJAR

a. Kelompok : Adalah sebagai kumpulan dua orang atau


lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi
GRIBISNIS UNAND-BAHAN

untuk suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama


Stoner, Freeman dan Gilbert, 1995).
b. Kelompok Kerja : Adalah sebagai kelompok yang
disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk
menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan
AGRIBISNIS

pencapaian tujuan organisasi.


Kelompok kerja disusun jika organisasi beranggotakan
orang-orang dalam jumlah sangat besar, ruang lingkup
kegiatan luas, pengelolaan sumber daya yang banyak2
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

1.2. Kelompok Kerja Formal dan Informal


AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

a. Kelompok Kerja Formal


Adalah kelompok kerja yang dibentuk secara resmi oleh manajer dimana kelompok
kerja itu diberikan tugas yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi.
Terdiri dari :
1). Kelompok kerja langsung (command team) : Merupakan kelompok kerja yang
disusun oleh manajer dan beranggotakan beberapa orang bawahan yang
berada di bagian mana manajer tersebut ditugaskan. Terbentuk dengan
sendirinya saat departementalisasi dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah
kegiatan utama organisasi. Lebih banyak kegiatan rutin.
2). Kepanitiaan (committee): Kelompok kerja yang disusun oleh manajer yang
anggotanya bisa dari bagian yang sama atau dari bagian lain organisasi.
Disusun berdasarkan tugas tertentu.
3) Kelompok kerja temporal/khusus (specific team): Kelompok kerja yang disusun
untuk kepentingan khusus yang bersifat sementara. Disusun untuk
mendukung pencapaian tujuan organisasi yang dibentuk dari program kerja
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

b. Kelompok kerja informal.


AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

Adalah kelompok kerja disusun/tersusun dengan sendirinya dari anggota


organisasi yang tidak terkait langsung dengan rencana rutin
organisasi, namun secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja
orang-orang di dalam organisasi. Contohnya kelompok olahraga yang
beranggotakan para pegawai dan bisa juga manajer. Biasanya
terbentuk untuk memelihara budaya organisasi tertentu yang akan
mendukung terpeliharanya kekompakan, persatuan dan kinerja dari
kelompok kerja formal. Ada 4 tujuan mengapa kelompok kerja
informal dibentuk :
1). Untuk memelihara dan memperkuat perilaku positif para anggota.
2). Menciptakan dan memelihara interaksi sesama anggota, sehingga
anggota merasa nyaman, puas dan aman.
3). Membantu anggota untuk bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi
dalam bentuk informal dan fleksibel.
4). Membantu manajer dalam menyelesaikan persoalan yang dalam
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

1.3. Karakteristik Kelompok Kerja.


AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

a. Tahapan dalam pembentukan kelompok kerja (B.W.Tuckman) :


1). Pembentukan (forming). Kelompok kerja dibentuk oleh manajer yang
terdiri dari pemimpin kelompok dan anggota. Masing-masing anggota
ditentukan tugas masing-masing.
2). Penguatan (storming). Anggota yang telah menerima tugasnya mulai
berinteraksi satu sama lain. Disini konflik dapat terjadi karena
perbedaan karakteristik individu, persepsi dan pola komunikasi.
3). Penyesuaian (norming). Barangkali terjadi konflik, maka keseluruhan
anggota secara alamiah atau dipaksa harus menyesuaikan diri.
4). Perwujudan (performing). Setiap anggota akan memperlihatkan hasil
dari setiap pekerjaannya dan akan dievaluasi samapi dimana tingkat
kesesuaiannya dengan tujuan.
5). Penilaian (adjourning). Pada tahapan ini anggota ada yang puas,
kecewa, penasaran, tergantung dari hasil tahapan sebe
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

b. Peran Pemimpin dalam Kelompok Kerja.


AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

Pemimimpin formal, yaitu seseorang yang ditunjuk dan ditugaskan secara formal
oleh organisasi untuk memimpin orang-orang dalam melakukan suatu
pekerjaan.
Pemimpin informal, yaitu seseorang secara alamiah dianggap mampu memainkan
peran sebagai pemimpin ketika kelompok kerja telah bekerja dan saling
berinteraksi.
Pemimpin formal dapat berperan sebagai pemimpin informal sekiranya dia mampu
diterima oleh kelompok kerjanya. Tetapi pemimpin informal belum tentu
merupakan pemimpin formal.
Apabila pemimpin informal bukan pemimpin formal, maka hal ini akan mengancam
keutuhan kelompok kerja, karena anggota tidak dapat bekerja dengan
pemimpin formalnya. Sebaiknya pemimpin formal juga sekaligus pemimpin
informal.
Dalam tahapan pembentukan dan interaksi kelompok kerja, konflik mungkin terjadi
sesama anggota. Oleh karena itu peran kepemimpinan dalam kelompok kerja
sangatlah menentukan kelompok kerja terbentuk dan berinteraksi.
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

c. Norma dalam Kelompok Kerja.


AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

Norma adalah sesuatu yang diterima dan disepakati oleh kelompok sebagai aturan
yang mengontrol perilaku dan tindakan mereka. Norma dapat pula berupa aturan
main yang disepakati oleh para anggota sebagai sesuatu yang mengikat mereka.
Norma ini penting karena keragaman karakteristik individu supaya tidak terjadi
konflik.
Keragaman punya dua potensi, yaitu potensi untuk saling mengisi dan berinteraksi
positif dan potensi konflik yang berinteraksi secara negatif.
Keragaman dapat menjadi potensi positif, jika setiap anggota dapat memahami
bahwa keragaman yang terjadi adalah alamiah, namun karena mereka bertemu
maka keragaman tersebut perlu dipertemukan. Tetapi keragaman dapat pula
berpotensi negatif atau konflik, sekiranya anggota tidak memahami keragaman
tersebut sesuatu alamiah. Masing-masing memperjuangkan apa yang mereka
yakini tanpa mau meyakini apa yang diyakini orang lain. Dari potensi keragam ini
maka norma muncul sebagai titik temu untuk mengarahkan potensi keragaman
menjadi potensi positif untuk saling berinteraksi dan saling melengkapi dalam
sebuah kelompok kerja.
Bentuk norma sangat beragam, tergantung bentuk keragaman dari karakteristik
individu dalam kelompok kerja, keragaman kelompok kerja hingga keragaman
organisasi. Norma yang biasa terdapat dalam kelompok kerja adalah hadir tepat
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

d. Solidaritas dan Integritas dalam Kelompok Kerja


AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

(Cohesiveness)
Solidaritas dan integritas dalam kelompok kerja adalah tingkat kekompakan, rasa
memiliki dan pandangan positif para anggota terhadap kelompok. Solidaritas
dan integritas dalam kelompok kerja akan menentukan sampai sejauh mana
kelompok kerja dapat menjalankan fungsinya dalam pencapaian tujuan.
Terdapat 3 cara agar kelompok kerja dapat mewujudkan tingkat solidaritas
dan integritas yang tinggi :
1). Memperkenalkan kompetisi/persaingan antar kelompok kerja dalam
pengertian positif. Persaingan biasanya akan mendorong untuk saling
memperkuat diri untuk menang.
2). Meningkatkan tingkat interaksi antar anggota dalam kelompok kerja. Mustahil
untuk menyamakan seluruh karakteristik individu, tetapi banyaknya interaksi
dapat mendorong para anggota untuk lebih mengenali sesama mereka
sehingga pemahaman anta anggota akan lebih mudah diwujudkan.
3). Mengangkat isu bersama berupa tujuan atau target-target yang harus dicapai
bersama. Adanya isu atau target bersama akan meminimalkan perhatian
individu terhadap diri mereka masing-masing dan lebih memfokuskan
perhatian pada kelompok mereka.
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

1.4. Mewujudkan Kelompok Kerja Efektif.


a. Panduan agar Kelompok Kerja Berjalan Efektif .
AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

1). Tujuan dari pembentukan kelompok kerja harus jelas, sehingga para anggota dapat
mengenali secara jelas tujuan kelompok kerja yang dibentuk serta memperjelas arah
yang akan dituju oleh kelompok kerja.
2). Peran serta dan pembagian kerja harus jelas. Artinya pekerjaan disusun secara jelas.
Ketidakjelasan pekerjaan akan menimbulkan konflik dalam kelompok kerja dan juga
menelantarkan perkerjaan yang semestinya dikerjakan.
3). Jumlah anggota yang optimal dalam sebuah kelompok kerja perlu ditentukan. Jumlah
perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang akan dijalankan. Terlalu banyak
anggota. Menyebabkan sebagian akan menganggur dan terlalu sedikit menyebabkan
beban anggota melebihi kemampuan.
4). Pemimpin kelompok kerja perlu ditentukan atas dasar kapabilitasnya. Jika
memungkinkan dirinya tidak hanya pemimpin formal, tetapi sekaligus pemimpin
informal.
5) Norma perlu disepakati sebelum pekerjaan dilakukan.
6). Jadwal kerja perlu disusun secara spesifik dan disusun bersama agar anggota memiliki
tanggung jawab.
7). Perlu diadakan momentum-momentum formal dan informal untuik memperkuat
solidaritas dan integritas sesama anggota.
8). Fokuskan setiap kejadian pada kinerja kelompok kerja, bukan pada masing-masing
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

b. Model Kelompok Kerja yang Efektif


AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

Kinerja.

Keahlian Pertanggungjawaban

Komitmen
Pekerjaan kelompok Pertumbuhan Individu
Gambar : Pilar Utama Kelompok Kerja.
1). Pertumbuhan Individu.
Setiap individu punya tujuan masing-masing, selain tujuan
kelompok kerja. Kemampuan pencapaian tujuan individu
sangat menentukan kemampuan individu dalam memberikan
pertanggung jawaban pencapaian kinerja kelompok.
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

Pertumbuhan individu terkait dengan pekerjaan kelompok, yaitu


apakah pertumbuhan individu bisa melahirkan komitmen dalam
AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

kelompok. Adakalanya tujuan individu tidak selaras dengan yang


harus dikerjakan dalam kelompok. Untuk itu pertumbuhan
individu harus melahirkan komitmen di antara individu ketika
mereka bekerja dalam kelompok. Komitmen itu menyangkut
target spesifik yang akan dilakukan kelompok, pendekatan yang
akan dilakukan dan saling memahami dalam melakukan
pekerjaan.
2). Pekerjaan Kelompok.
Adalah sesuatu yang dihasilkan dari komitmen para anggota ketika
bekerja dalam kelompok kerja. Pekerjaan kelompok dapat
dihasilkan jika terdapat komitmen dari setiap individu.
Pekerjaan kelompok terkait dengan kinerja kelompok kerja, jika
didukung oleh keahlian yang memadai. Keahlian yang diperlukan
adalah keahlian memecahkan masalah, keahlian teknikal,
POKOK BAHASAN: KELOMPOK KERJA

Kinerja kelompok diukur dari apakah sebuah pekerjaan telah dapat


diselesaikan atau tidak dengan kualitas tertentu dan sampai sejauh
AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

mana kelompok kerja terpelihara secara sosial, integritas dan


solidaritas. Kinerja dapat dikatakan buruk bila pekerjaan selesai,
namun kelompok kerja pecah atau ada konflik. Ini menunjukan
kelompok kerja tidak serius bekerja sama dan bekerja bersama, tetapi
keterpaksaan.
3). Kinerja Kelompok secara Keseluruhan
Dapat dilihat daeri 2 hal, yaitu a). Bagaimana kelompok kerja
memberikan hasil pekerjaan mereka dan b). Bagaimana peran
individu dalam kelompok kerja dapat dipertanggungjawabkan dalam
mendukung pencapaian kinerja kelompok.
Manajer dapat mengevaluasi sebuah kelompok kerja berjalan efektif atau
tidak melalui pilar utama kelompok kerja dengan mengaitkan setiap
pilar dengan pilar lainnya. Ketika terjadi kesenjangan, maka manajer
dapat mencari penyelesaian dari keterkaitan antara satu pilar dengan
pilar lain. Apakah kesenjangan disebabkan keterkaitan peran individu
dengan kinerja, atau peran individu dengan kelompok dll.

Anda mungkin juga menyukai