Pertemuan 13
Eksipien Mukoadhesif
Pendahuluan.....
• Mukosa merupakan membran pada tubuh yang bersifat
semipermeabel yang mengandung musin
• Adhesi berarti gaya molekuler pada area kontak antar
elemen yang berbeda yang berikatan satu sama lain
• Sistem mukoadhesif adalah sistem pelepasan obat
dimana terjadi ikatan antara polimer alam atau sintetik
dengan substrat biologi yaitu permukaan mukus.
Lokasi Mukosa.....
No Lokasi Tipe Epitelium Suhu Mukus
Mukosa (oC) Konsentrasi pH Ketebalan
(%) (µm)
1 Bukal Stratified squamous 36,5 0,1 - 0,5 7(6,8-7,4) 10-100
non-keratinized
2 Esophageal Stratified squamous 37 0,1 - 0,3 6 (4-7) 95
non-keratinized
3 Lambung Simple columnar 37 3 1,6(1-2,5) to 180
7,2(7,1- 7,3) (50-450)
4 Usus Kecil Simple columnar (with 37 1 6,9(5,9 -7,5) 0-37
villi)
5 Kolon Simple columnar 37 <5 6,6(6-7) 110-130
6 Rektal Simple columnar 37 <5 7,5(6,8-7,9) 150
6 Hidung Pseudostratified 30 2-3 6,6(6,3-6,7) 10-15
ciliatedcolumnar
7 Paru-paru Variablel 32-36 2-4 7,0 5-55
8 Ocular Stratified squamous 34 0,01 7,6(7,5-7,8) 3-5
non-keratinized
9 Vagina Stratified squamous 37 1-2 4,2(3,5-4,5) 20
non-keratinized
Kandungan Mukosa
• air 90-95 %,
• Mucin (5-10%)->
Glikoprotein (3-5%) ,
lemak (0,5-2,0%)
• Elektrolit (garammineral) 1%
Glikoprotein
Protein BM tinggi
yang memiliki unit
oligosakarida (± 8-10
residu monosakarida
dari 5 jenis
monosakarida).
Mekanisme Kerja Mukoadhesif
• Berdasarkan Sumber
1. Polimer Alami (alginat, kitosan dan derivatnya,
guargum, xanthan, pektin, karagenan, gelatin,
asam hyaluronat, glukosamin)
2. Polimer Semisintetis (Derivat Selulosa)
3. Polimer Sintetis (poly(etilen glikol),
poly(etilen oksida) dan derivatnya, asam
poliakrilat, poli metakrilat dan derivatnya,
polivinil pirolidondan polivinil amin
Keuntungan Penggunaan Polimer
1. Memungkinkan untuk mempertahankan waktu
Mukoadhesif
tinggal obat seperti di dalam saluran cerna ->
bioavailabilitas meningkat -> Kepatuhan pasien
meningkat (menurunkan frekuensi pemberian obat)
3. Karagenan Kelaruta
n dalam
air
Kappa Lota Lambda
• Inkompabilitas :Karagenan
membentuk kompleks dengan material
kationik sehingga akan merusak sifat
fisikokimia (kelarutan, perubahan pH).
•Karagenan -> Mekanisme
Karagenan memiliki gugus hidroksilMukoadhesif
yang berperan
penting dalam pembentukan ikatan hidrogen sehingga
mempunyai sifat mukoadesif. Gugus hidrofil ini akan
mengikat air sehingga air akan terjerap pada matriks
(meningkatkan fleksibilitas pada rantai polimer)
dimana rantai polimer yang fleksibel dapat membantu
dalam penetrasi dan pembelitan rantai polimer dengan
lapisan mukosa sehingga meningkatkan sifat adhesi.
• Karagenan dapat digunakan dalam formulasi untuk
sediaan oral, optalmik, dan bukal. Karagenan memiliki
sifat mukoadhesi pada daerah orofaringeal. Selain itu
karagenan juga dapat menempel pada membran vagina
sehingga dapat digunakan dalam sediaan untuk vaginal.
Guar Gum
• Guam gum merupakan polisakarida hidrokolid dengan BM
tinggi yang mengandung galactan dan mannan yang
terhubung melalui ikatan glikosida
• Rumus Molekul : (C6H12O6)n
• Guar gum memiliki gugus
Guar Gum
• Kelarutan : Praktis tidak larut
dalam pelarut organik. Dalam air
hidroksil pada strukturnya
sehingga mampu
dingin dan panas, guar gum menghasilkan iktan hidrogen
terdispersi dan mengembang
antara guar gum dengan
membentuk massa kental.
• Berat Molekul : 220.000 Da
musin sehingga mampu
• pH : 5,0 0 7,0 menghasilkan efek
• Densitas :1,492 g/cm3 mukoadhesif. Selain itu gugus
• Viskositas : 3860 Cp hidroksil ini mampu menarik
• Inkompatibilitas:Kompatibel dan menjerap air dari medium
dengan hidrokoloid dari tumbuhan sehingga menyebabkan rantai
seperti tragacanth. Tidak compatibel belitan antara polimer dengan
dengan aseton, etanol, tannin, asam musin sehingga menyebabkan
dan basa kuat, serta dengan ion borat terjadinya adhesi antara
polimer dengan musin.
Guar Gum
Pada penelitian yang di lakukan (singh, et al, 2010) hasil formula yang
dioptimasi adalah formula 15 dan formula 16 studi stabilitas
mengungkapan bahwa tidak ada perubahan signifkan pada parameter
kekerasan, kerapuhan, kandungan obat dan uji in vitro. Hal ini
menunjukkan bahwa kombinasi hpmc dan xanthan dapat digunakan
sebagai polimer pada sediaan mukoadhesif.
Poly acrylic acid
Sinonim : Acrypol, Acritamer, acrylic
acid polymer, carbomer, carbopol, carbocy
polymethylene, carboxyvinyl polymer,
pemulen,tego carbomer.
Sifat Fisiko-kimia:
Pemerian : serbuk berwarna putih,
memiliki bau yang khas dan higroskopis
pH : 2.5-4.0 dalam 0.2% w/v air,
2.5-3.0 dalam Acrypol1
pKa : 6.0 ±0.5
Titik Leleh : Dekomposisi terjadi selama
30 menit pada suhu 260oC
Bulk Density : 0.2 g/cm3 (serbuk), 0.4g/cm3
Metode pembuatan: karbomer adalah polimer
sintetis dengan berat molekul yang tinggi dan
merupakan hasil cross-link dari asam akrilat.
Pelarut yang di gunakan dalam proses
polimerisasi adalah etil asetat atau campuran
sikloheksana-etil asetat. (Rowe, 2009)
Poly acrylic acid
Mekanisme polimer mukoadhesif: gugus –COOH menyebabkan adhesi dan adanya interaksi
antara gugus karboksil dengan asam sialat pada mucus (Wiley, 2014). Interaksi ini terjadi karena
adanya ikatan hydrogen antara poly acrylic acid dengan kelompok penerima proton di mucin.
Poly acrylic acid memiliki kemampuan menyerap air yang sangat besar (Hosmani, 2006). Pada
pH asam, sifat mengembang poly acrylic acid dipengaruhi oleh gugus karboksilatnya yang tidak
bermuatan yang saat terhidrasi membentuk ikatan hidrogen dengan air yang di serap, sehingga
merelaksasi rantai polimer poly acrylic acid (Majithiya, et al, 2008). Bentuk crosslink dari poly
acrylic acid menyebabkan berkurangnya mobilitas rantai polimer. Fleksibilitas rantai polimer
penting untuk interpenetrasi dan pembelitan polimer dengan rantai musin sehingga ikatan kimia
dapat terbentuk. Mekanisme poly acrylic acid sebagai polimer melalui hidrasi pada lapisan
terluar tablet dan membentuk lapisan gel dan menyebabkan hambatan dalam pelepasan bahan
aktif (Hosmani,2006)
Poly acrylic acid
Tramadol memiliki
t1/2 yang pendek,
direkomendasikan
untuk pemberian
dosis 50-100 mg
setiap enam jam
dengan dosis
maksimal 400
mg/hari.
Husein,2013
Evalusi Sifat Mukoadhesif Eksipien
a
b