Anda di halaman 1dari 12

CUTANEUS

LARVA MIGRAN
I Ketut Gede Toya Sedana
22710239
ANAMESIS
Pasien mengeluh gatal dan panas pada
tempat infeksi, keluhan biasanya dirasakan
sekitar empat hari setelah terpajan.
3

FAKTOR RISIKO
Orang yang berjalan tanpa alas kaki atau sering kontak dengan tanah atau pasir
4

PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG


PATOGNOMIS
• Lesi berupa papul eritema yang menjalar • CBC ( COMPLETE BLOOD COUNT)
dan berkelok-kelok biasanya didapatkan peningkatan
• Predileksi penyakit ini terutama pada eosinophil dan bila parah bisa
daerah telapak kaki, bokong, genital dan mengakibatkan anemia
tangan
5

PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF

MODIFIKASI GAYA HIDUP TERAPI FARMAKOLOGI

• Menggunakan alas kaki dan • Albendazole 1 x 400-800 mg


sarung tangan pada saat 3-5 hari
melakukan aktifitas yang • Thiabendazole 25 mg/kg
kontak lngsng dnegan tanah BB/hari 2 x 1 selama 2-5
hari
6

PRONOSIS DAN KIE


Prognosis : umumnya bonam, penyakit ini merupakan penyakit self-
limited. Karena sebagian besar larva mati dan lesi membaik dalam 2-8
minggu, jarang hingga 2 tahun

KIE : modifikasi gaya hidup yang lebib baik khususnya pada kasus
ini yaitu meminimalisir kontak langsung dengan tanah dengan cara
penggunaan alas kaki dan sarung tangan saat ada aktifitas kontak dengan
tanah
7

3 OBAT PILIHAN DARI KASUS


INI
1. ALBENDAZOLE
2. THIAMBENDAZOLE
3. IVERMECTIN
Presentation title 8

1. ALBENDAZOLE
 Albendazole adalah suatu obat benzimidazol karbamat. setelah
pemberian secara oral, penyerapan obat ini tidak teratur (meningkat
setelah makanan berlemak) dan dimetabolisme first pass cepat di hati
menjadi metabolit aktif albendazole sulfoksida. Dengan waktu paruh
8-12 jam Sebagian besar terikat ke protein dan terdistribusi baik ke
jaringan dan masuk ke empedu, cairan serebrospinal. Metabolit
albendazole dieskresikan melalui urin. Obat ini berkerja terhadap
nematoda dengan menghambat pembentukan mikfotubulus.
 Efek samping dan kontraindikasi yaitu rasa tidak nyaman ringan pada
epigastrium, diare, nyeri kepala, mual, pusing, lesu dan insomnia.
Obat ini tidak diberikan kepada pasien yang hipersensitif atau mereka
yang mengidap sirorsis
9

THIAMBENDAZOLE
 Thiambendazole ini merupakan senyawa benzimidazaole dengan
waktu paruh 1-2 jam obat ini di metabolism secara sempurna dihati
lalu di ekskresikan melalui urin dalam 48 jam. Thiambendazole ini
juga dapat diserap di kulit. Obat ini berkerja sama dengan
benzimidazole lainnya.
 Obat ini jauh lebih toksik daripada benzimidazole lainnya dan lebih
toksik dari pada ivermectin. Efek samping yang dapat timbul migrain,
anoreksia, mual, dan muntah. Gejala iannya namun jarang yaitu
pruritus dan gejala neuropsikiatrik. Obat ini tidak diberikan kepada
Wanita hamil atau jika terdapat penyakit hari dan atau ginjal
10

IVERMECTIN
 Obat ini umumnya digunakan pada strongyloidiasis dan
onkoserkariasis, namun obat ini juga merupakan obat alternatif infeksi
cacing lainnya. Penggunaannya secara oral dan cepat diserap.
Dengan waktu paruhnya sekitar 16 jam dan diekskresikan hamper
semua melalui feses. Obat ini bekerja dengan menyebabkan paralisis
nematoda dan artropoda dengan mengintensifkan penyaluran sinyal
yang di perantarai oleh GABA disaraf perifer
 Efek samping yang ditimbulkan yaitu rasa Lelah, migrain, nyeri
abdomen dan ruam
 Pemakaian bersama ivermektin dengan obat lain yang meningkatkan
aktivitas GABA, mis. barbiturat, benzodiazepin, dan asam valproat,
sebaiknya dihindari. Ivermektin jangan diberikan kepada wanita
hamil.
PENULISAN RESEP
11
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai