Anda di halaman 1dari 16

MENJADI KEPALA

SEKOLAH PROFESIONAL
BAB 1
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Rendahnya kualitas SDM
B. Manajemen Pendidikan
Merupakan proses
pengembangan kegiatan
kerjasama sekelompok orang
untuk mencapai tujuan
pendidikan yang ditetapkan.
Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
yang paling fenomenal sejak berlakunya
otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan
adalah pelaksanaan MBS dan KBK. Tujuannya
hanya satu: membuat pendidikan lebih
bermutu.
Sukses tidaknya MBS-KBK ditentukan oleh
kualitas kinerja kepala sekolah dan guru. Kepala
sekolah yang dibutuhkan untuk mensukseskan
program ini bukan karena aspek seni harus
kreatif atau dia pandai mendidik dan mengajar
saja. Ia juga harus kreatif mencari dana dan
mengelola SDM. Kalau cuma nyuruh orang tua
iuran dan menaikkan SPP, semnua orang juga
bisa.
Mulai sekarang Kepala Sekolah dipilih
berdasarkan kemampuan manajerial dan
profesionalisme dengan melibatkan komite
sekolah. Semua itu dipaparkah secara
komprehensif dalam buku ini. sebagai referensi
bagi kepala sekolah. komisi pendidikan, dewan
pendidikan, pengavvas, dan komite sekolah di
era MBS-KBK untuk kemajuan pendidikan.
BAB 2
IMPLEMENTASI MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH
A. PERLUNYA MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH
• Untuk dapat mengelola pendidikan sesuai
dengan tuntutan reformasi dalam era
globalisasi
B. KONSEP DASAR MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH
• Pengambilan keputusan pendidikan dilakukan
oleh sekolah.
• Otonomi kepala sekolah untuk mengatur
sesuai dengan kebutuhan kondisi sekolah
tersebut
• Semua kebijakan dan program sekolah
ditetapkan oleh komite sekolah dan
manajemen sekolah
C. KARAKTERISTIK MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH
• Pemberian otonomi luas kepada sekolah
• Partisipasi masyarakat dan orang tua
• Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
• Team – work yang kompak dan transparan
- Kekuasaan yang dimiliki sekolah
- Pengetahuan dan ketrampilan
- Sistem informasi yang jelas
- Sistem penghargaan
BAB III
DARI KURIKULUM 1994 KE KBK
LATAR BELAKANG
• Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru
profesionaldan tidak mampu melaksanakan
proses pembeljaaran secara optimal
• Banyak sekolah yang mengoleksi
BAB IV
ANALISIS SWOT KEPALA SEKOLAH
ANALISIS SWOT

1. Faktor dominan( kekuatan dan


peluang 2. Faktor penghambat
• Gerakan peningkatan kualitas • Sistem politik yang kurang stabil
pendidikan oleh pemerintah • Rendahnya sikap mental
• Sosialisasi peningkatan kualitas • Wawasan kepala sekolah yang masih
pendidikan sempit
• Gotong royong dan kekeluargaan • Pengangkatan kepala sekolah yang
belum transparan
• Potensi kepala sekolah
• Kurang sarana dan prasarana
• Organisasi formal dan informal • Lulusan kurang mampu bersaing
• Organisasi profesi • Rendahnya kepercayaan masyarakat
• Harapan terhadap kualitas • Birokrasi
pendidikan • Rendahnya produktivitas kerja
• Input manajemen • Belum tumbuhnya budaya mutu
B. MEMANFAATKAN KEKUATAN DAN
PELUANG SERTA MENGATASI KELEMAHAN
DAN TANTANGAN

1. Pembinaan kemampuan profesional


kepala sekolah
2. Revitalisasi MGMP dan MKKS di sekoalh
3. Peningkatan Disiplin
4. Pembentukan kelompok diskusi profesi
5. Peningkatan layanan perpustakaan dan
koleksi
C. PERAN DAN KINERJA PENGAWAS
SEKOLAH

Profesionalitas kepala
sekolah dalam
menjalankan tugas dan
fungsinya untuk
mendorong visi menjadi
aksi, tidak terlepas dari
peran berbagai pihak
yang terlibat dalam
pembinaan kepala
sekolah, antara lain
pengawas sekolah
D. DAMPAK KEPALA SEKOLAH
PROFESIONAL

1. Efektifitas proses pendidikan


2. Tumbuhnya kepemimpinan sekolah yang kuat
3. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif
4. Budaya Mutu
5. Teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis
6. Kemandirian
7. Partisipasi warga sekolah dan masyarakat
8. Transparansi Manajemen
9. Kemauan untuk berubah
10. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
11. Tanggap terhadap kebutuhan
12. Akuntabilitas
13. Sustainabilitas

Anda mungkin juga menyukai