Anda di halaman 1dari 14

PKGBM

Program Kesehatan dan Gizi


Berbasis Masyarakat
Orientasi Petugas Kesehatan
Tujuan Program:

Mengurangi dan mencegah anak lahir dengan berat


badan kurang (low birth weight), anak pendek (stunting),
kekurangan gizi (malnourishment) pada anak-anak di
lokasi proyek;

Area Program:
9 Kecamatan
12 Puskesmas
144 Desa
Konsep Dasar
Anemia:
adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari normal yang berbeda
menurut kelompok umur, jenis kelamin dan
kondisi fisiologis.
Lanjutan

Prevalensi Anemia, Rikesdas 2013


Kelompok Umur Persen
Balita:
• Laki-laki 29.7
• Perempuan 26.5
Anak 6-12 thn:
• Laki-laki 28.0
• Perempuan 27.4
Perempuan ≥ 15 thn (tidak hamil) 22.7
Laki-laki ≥ 15 thn 16.6
Ibu Hamil 37.1
Laki-laki 18.4
Perempuan 23.9
Rekomendasi WHO Tentang pengelompokan Anemia (g/dL)

Non ANEMIA
Populasi Anemia
Ringan Sedang Berat

Anak 5 – 59 bln 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 <7.0


Anak 5 – 11 tahun 11.5 11.0 – 11.4 8.0 – 10.9 <8.0
Anak 12 – 14 tahun 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8.0
WUS dan tidak hamil 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8.0
Ibu Hamil 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 <7.0
Laki-laki≥15 tahun 13 11.0 – 12.9 8.0 – 10.9 <8.0

Sumber:
Penatalaksanaan Pemberian TTD
1. Sasaran dan Dosis Pemberian
 Sasaran:
‒ Seluruh ibu hamil yang ada di seluruh desa wilayah
PKGBM
 Dosis:
‒ 1 tablet setiap hari selama masa kehamilan
 Penyediaan TTD untuk wilayah PKGBM adalah untuk
Konsumsi 90 tablet.
 Untuk menambahkan sampai dosis 270 tablet dapat
dilakukan secara program atau mandiri.
(Pemberian TTD setiap hari selama kehamilan dapat menurunkan
risiko anemia maternal 70% dan defisiensi besi 57%, WHO 2012).
2. Perencanaan Kebutuhan
a. Perhitungan Sasaran
Target sasaran untuk masing-masing
kabupaten dihitung dengan menggunakan cara
sebagai berikut:
• Data sasaran Puskesmas, yakni data riil
rekapitulasi jumlah ibu hamil dari tingkat
kelurahan/desa.
• Data Kabupaten/kota, Data Penduduk Sasaran
Program Pembangunan Kesehatan tahun 2015-
2019 (Kepmenkes Nomor
HK.02.02/Menkes/117/2015).

Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
b. Perhitungan Kebutuhan
» Jumlah TTD yang dibutuhkan di kabupaten dihitung sesuai
jumlah ibu hamil dan prevalensi anemia ibu hamil.
» Jika data di daerah mengenai prevalensi anemia ibu hamil
tidak tersedia, data nasional (Riskesdas 2013) dpt digunakan.

 Perhitungan untuk Program Pencegahan


• Untuk tk. Puskesmas
• Untuk tk. prov & kab
Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
 Perhitungan untuk Program Pencegahan
Untuk TTD program:
Jumlah TTD = (jumlah ibu hamil x 270 tab) + (10%)*

*10% adalah stok cadangan.

Untuk wilayah PKGBM:


Jumlah TTD = (jumlah ibu hamil x 90 tab) + (10%)*

*10% adalah stok cadangan.


Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
b. Perhitungan Kebutuhan
 Perhitungan untuk Program Pengobatan
• Jika data prevalensi anemia ibu hamil di tingkat
puskesmas tidak tersedia, maka angka prevalensi anemia
di tingkat provinsi dan tingkat nasional (37.1%) dapat
digunakan.
• Ibu hamil dengan anemia menerima 2 tablet/hari untuk
maksimum 30 hari (60 tablet), dilanjutkan dengan dosis
pencegahan.
Jumlah TTD
• Jika = (jumlah ibu hamil x 37% x 2 tablet x 30
pada pemeriksaan Hb selanjutnya tidak berubah,
hari)
maka ibu langsung + (10ke%)*
dirujuk pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi.
Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
b. Perhitungan Kebutuhan
Contoh Perhitungan Jumlah Kebutuhan TTD untuk Ibu Hamil
untuk Periode 12 Bulan
Jumlah Ibu
Jumlah Ibu Hamil Jumlah TTD
Nama Hamil
dengan Anemia [(a) x 1 tab x 90 hari] + [(b) x
Puskesmas Total
(b)=37%* x (a) 2 tab x 30 hari] + [10%]
(a)
(50x90)+(19x2x30)+(10%)=
Puskesmas A 50 (37% x 50) = 19
6.204 tablet
(100x90)+(37x2x30)+(10%)=
Puskesmas B 100 (37% x 100) = 37
12,342 tablet
Total 150 56 18.546
* 37,1% = angka prevalensi nasional untuk anemia ibu hamil (berdasarkan pengukuran
kadar Hb)
Lanjutan
4. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi TTD
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan konsumsi TTD adalah sebagai berikut:
• Terjadinya perubahan warna hitam pada tinja menunjukkan
tanda yang normal karena mengonsumsi TTD (tanda adanya sisa
Fe yang tidak digunakan oleh tubuh).
• Sisa kemasan TTD perlu dibawa saat kunjungan berikutnya dan
ibu hamil dapat melakukan pencatatan TTD yang dikonsumsi
pada Kartu Kepatuhan (Lampiran 9), sehingga petugas
kesehatan dapat melakukan monitor kepatuhan konsumsi TTD.
• Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk
memonitor dan mengingatkan sasaran dalam mengonsumsi TTD.
patuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi TTD (lanjutan)
apa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
msi TTD adalah sebagai berikut:
ngan rumah oleh petugas kesehatan atau kader diperlukan untuk
stikan TTD betul-betul dikonsumsi oleh sasaran.
mengetahui apakah sasaran mengonsumsi TTD, petugas dapat melihat
mbangan kesehatan sasaran melalui tanda klinis.
mengetahui dampak pemberian TTD, petugas perlu melakukan
riksaan Hb secara berkala.
ukan pemantauan bersamaan dengan kegiatan lain (contoh: petugas
atan sedang menghadiri kegiatan di masyarakat dapat menanyakan
msi TTD pada ibu hamil yang ditemui).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai