Anda di halaman 1dari 9

Analisis Resiko Kesehatan

Lingkungan

Dilla Rosita Devi


1913081006
Di dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 876 tahun 2001
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL),
ARKL didefinisikan sebagai suatu pendekatan untuk mencermati potensi
besarnya risiko yang dimulai dengan mendeskripsikan masalah lingkungan
yang telah dikenal dan melibatkan penetapan risiko pada kesehatan manusia
yang berkaitan dengan masalah lingkungan yang bersangkutan.

Analisis adalah pengujian terperinci dari sesuatu yang kompleks


(rumit) dengan maksud untuk memahami sifat dasarnya dan untuk
menentukan komponen/ciri-ciri dan sifat pentingnya, kemudian Risiko
merupakan Kemungkinan atau kebolehjadian dari suatu dampak buruk
pada organisme, sistem, atau sub / populasi timbul akibat (disebabkan) oleh
terpajan suatu agen pada kondisi tertentu.
Prinsip Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan

Paradigma Analisis Resiko


Di dalam prosesnya, analisis risiko dapat diilustrasikan sebagai berikut:

• Penelitian
• Asesmen risiko (risk assessment) atau ARKL
• Pengelolaan risiko
Pada dasarnya, ARKL hanya mengenal empat langkah, yaitu :

1) Identifikasi bahaya,
2) Analisis dosis respon (dalam literatur lainnya disebut juga Karakterisasi
bahaya),
3) Analisis pemajanan, dan
4) Karakterisasi risiko.
Manajemen Resiko

Karakterisasi risiko dapat digunakan untuk menentukan pilihan-


pilihan manajemen risiko dengan cara memanipulasi faktor paparan untuk
menurunkan RQ atau ECR sehingga asupan lebih kecil atau sama dengan
dosis referensi (Basri et al., 2014) (Rahman, 2007). Terdapat dua cara yang
dapat dilakukan yaitu mengurangi waktu kontak atau menurunkan
konsentrasi agen risiko.
Hasil karakterisasi risiko perlu ditindak lanjuti dengan kegiatan sebagai
berikut (Fatonah, 2010):

a. Merumuskan tingkat risiko (kanker dan nonkanker) menurut


intake maksimum dan intake minimum. Intake maksimum disebut
sebagai worst scenario sedangkan intake minimum sebagai best
scenario.
b. Estimasi tingkat risiko pada berbagai konsentrasi, jumlah atau
intensitas agen risiko dan waktu pemajanan.
c. Penetapan nilai-nilai standar berbasis kesehatan. Nilai-nilai ini
perlu ditindaklanjuti melalui proses legislasi atau regulasi menjadi
standar kualitas lingkungan seperti baku mutu atau nilai ambang batas.
Teknik dasar dalam melakukan analisis risiko kesehatan lingkungan:

a. Karakterisasi risiko.
b. Analisis dosis-respon
c. Analisis pajanan
Salah satu contoh analisis risiko adalah analisis risiko pemukiman.
Dalam analisis risiko pemukiman, hal yang umum dianalisa adalah lokasi,
kualitas udara, kebisingan dan getaran, kualitas tanah daerah pemukiman,
prasarana dan sarana, serta penghijauan. Analisis risiko pemukiman dapat
dilakukan berdasarkan persyaratan kesehatan lingkungan pemukiman.
Persyaratan kesehatan lingkungan pemukiman adalah ketentuan teknis
yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni atau masyarakat
yang bermukim dan atau masyarakat sekitar dari bahaya dan ganguan
kesehatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai