Anda di halaman 1dari 30

EKOSISTEM LAHAN

BASAH
C

AAN FEBRIAWAN
JENIS

SUNGAI DANAU

RAWA MANGROVE
SUNGAI
• KARAKTERISIK
Hulu dan Hilir Sungai
• Bagian hulu lebih sempit
• Bagian hilir lebih lebar
• Vegetasi berbeda
• Dipengaruhi oleh ketinggian
KARAKTERISTIK VEGETASI
SUNGAI
• Zona riparian adalah wilayah yang memiliki karakter yang khas, karena merupakan perpaduan
lingkungan perairan dan daratan. Istilah riparian berasal dari bahasa Latin ripa, yang berarti “tepian
sungai”
• Tipe vegetasi sepanjang zona aliran sungai bervariasi. Variasi-variasi dalam zona riparian ini pada
dasarnya ditentukan oleh seberapa besar aliran sungai mempengaruhi kondisi lingkungan di kanan-
kirinya, yang ditentukan oleh topograi wilayah dan sifat-sifat aliran sungai yang bersangkutan.
JENIS VEGETASI
• vegetasi di bagian hulu yang agak curam,
• vegetasi di daerah yang datar,
• vegetasi di wilayah dekat laut, dan
HULU SUNGAI
• Di bagian hulu sungai yang curam, arusnya deras,
• Fluktuasi permukaan air yang tinggi antara saat-
saat hujan dengan tidak hujan, dan
• Curamnya tebing sungai, menjadikan zona riparian
ini tidak begitu nyata dan sempit.
• Semak-semak seperti kecubung gunung
(Brugmansia spp.), sisirihan (Piper aduncum L.)
dan beberapa yang lain, juga pohon-pohon seperti
kepayang (Pangium edule Reinw.), benda
(Artocarpus elasticus Reinw.), dan kedawung
(Parkia roxburghii G. Don.)
Piper aduncum
Kecubung (Brugmansia sp.)

Artocarpus elasticus (pohon benda)


BAGIAN TENGAH
• Di daerah yang lebih datar, aliran sungai mulai
melambat dan melebar,
• Menampung lebih banyak arus dari anak-anak sungai,
dan
• Fluktuasi debit sungai menyusut.
• Zona ini kebanyakan ditumbuhi pepohonan, dengan
tajuk yang bertaut satu sama lain membentuk kanopi
(atap tajuk) di atas sungai.
• Jenis-jenis pohon dari keluarga beringin seperti loa
(Ficus racemosa L., : Moraceae), sengkuang atau
matoa (Pometia pinnata J. R.Forst. & G.Forst. :
Sapindaceae), dan keluarga jambu-jambuan misalnya
jambu mawar (Syzygium jambos (L.) Alston.)
Ficus rasemosa

Pometia pinnata
HILIR
• Semakin dekat ke arah laut, yang ditandai dengan
daerah dataran rendah yang luas, aliran sungai bisa
menjadi amat lebar, mengalir lambat dan hampir tidak
berubah tinggi airnya sepanjang tahun
• Komunitas khas ini biasa dikenal sebagai hutan riparian, dengan jenis vegetasi yang umum
dijumpai adalah: dipterokarpa seperti Dipterocarpus apterus (Foxw. & Slooten), D.
oblongifolius (Blume), jenis-jenis penghasil tengkawang seperti Shorea macrophylla (de Vr.)
Ashton., S. seminis (de Vriese) Sloot., dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm &
Binn.), serta merbau (Intsia palembanica Miq.)
DANAU
• Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin)
yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup
luas, yang dapat terjadi karena mencairnya
gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata
air, dan seluruh bagiannya dikelilingi oleh
daratan. Danau terdapat di daerah tropis,
subtropis, dan kutub.
• Zona litoral, merupakan wilayah tepi pada danau dan daerah ini
merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan
optimal,
• Zona limnetik, merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi
dan masih dapat ditembus sinar matahari,
• Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan merupakan
daerah dasar pada suatu danau.
KARAKTERISTIK VEGETASI
• Emersed (or emergent) plants, adalah kelompok tumbuhan air yang banyak ditemukan di sepanjang garis
tepi danau dan di zona dangkal, akarnya tertancap di dasar tetapi tumbuhnya di atas permukaan air.
• Submersed plants, adalah tumbuhan air yang seluruh bagian tubuhnya terendam di bawah permukaan air.
• Floating-leaved plants, adalah tumbuhan air yang akarnya di dasar danau, namun daunnya sebagian
terendam, dan sebagian lagi mengapung di atas permukaan air.
• Floating plants, adalah tumbuhan yang mengapung bebas di permukaan air, dapat ditemukan dimana
saja, mulai dari garis tepi danau hingga ke bagian danau yang lebih dalam.
RAWA
• Swamp merupakan jenis rawa yang berupa lahan basah yang selalu digenangi oleh air. Ada beberapa
tumbuhan yang hidup di area swamp ini, antara lain adalah lumut, rumput- rumputan, semak- semak dan
juga berbagai jenis pohon.
• Marsh merupakan lahan basah yang digenangi oleh air. Yang membedakan antara swamp dengan marsh
adalah tumbuhan yang hidup (meskipun banyak juga yang sama). Beberapa vegatasi atau tumbuhan yang
hidup di marsh ini antara lain adalah jenis lumut- lumutan, rumput- rumputan, dan juga alang- alang yang
daunnya menyeruak hingga ketinggian tertentu.
• Bog merupakan lahan basah namun permukaannya relatif kering. Sementara permukaannya relatif
kering, namun sifat di dalamnya basah dan juga jenuh air. Genangan air ini pada umumnya dalam,
sementara genangan yang dangkal hanya terlihat di beberapa tempat saja.
KARAKTERISTIK
• tertutup tumbuh-tumbuhan air,
• kadar keasaman airnya tinggi,
• warna airnya coklat sampai kehitam- hitaman,
• airnya tidak dapat diminum,
• di dasar rawa terdapat tanah gambut
JENIS RAWA
• Rawa air asin (salt marsh), merupakan lahan basah pesisir yang mengalami banjir dengan air garam yang
dibawa oleh gelombang. Rawa jenis ini terdapat di seluruh dunia, terutama di daerah tengah untuk
lintang tinggi;
• Rawa air payau, adalah rawa yang airnya campuran antara air tawar dan air asin, banyak terjadi di muara
sungai, karena terjadi pasang surut air tawar dan air asin. Ketika air tawar pasang maka air akan terasa
tawar, tetapi jika air tawar surut, maka akan di isi air asin, tetapi air tawar dan asin juga dapat tercampur.
Sifatnya tidak asam, karena terjadi pergantian air.
• Rawa air tawar, merupakan rawa yang terbentuk karena proses pendangkalan dari danau, waduk, atau
proses lain seperti gempa yang mengakibatkan suatu daerah turun tetapi tidak dalam.
MANGROVE
• Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara teratur tergenang air
laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak terpengaruh oleh iklim.
ADAPTASI
• Adaptasi terhadap kadar kadar oksigen rendah, menyebabkan mangrove memiliki bentuk perakaran yang
khas : (1) bertipe cakar ayam yang mempunyai pneumatofora (misalnya : Avecennia spp., Xylocarpus.,
dan Sonneratia spp.) untuk mengambil oksigen dari udara; dan (2) bertipe penyangga/tongkat yang
mempunyai lentisel (misalnya Rhyzophora spp.)
ADAPTASI
• Adaptasi terhadap tanah yang kurang strabil dan adanya pasang surut, dengan cara mengembangkan
struktur akar yang sangat ekstensif dan membentuk jaringan horisontal yang lebar. Di samping untuk
memperkokoh pohon, akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur hara dan menahan sedimen.
ZONASI MANGROVE
• Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia
spp. Pada zona ini biasa berasosiasi Sonneratia spp. yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya
bahan organik.
• Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhizophora spp. Di zona ini juga
dijumpai Bruguiera spp. dan Xylocarpus spp.
• Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp.
• Zona transisi antara hutan mangrove dengan hutan dataran rendah biasa ditumbuhi oleh Nypa fruticans,
dan beberapa spesies palem lainnya.

Anda mungkin juga menyukai