Anda di halaman 1dari 6

Metode Pengajaran

Dialektika
Pengertian
Menurut Gerlach dan Elly (1980:14) metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang
sistematis untuk menyampaikan informasi.
Berdasarkan pengertian metode pembelajaran yang
dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran merupakan suatu cara
sistematis yang dilakukan oleh seorang guru guna
mewujudkan proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan
Faktor Penetu Metode

Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan


metode dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.
1. Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah gurulah yang
berkewajiban mendidiknya.
Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk mencapai lingkungan belajar
yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

2. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Tujuan dalam pendidikan dan
pengajaran ada berbagai jenis. Ada tujuan instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional, dan tujuan
pendidikan nasional. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari. Guru harus
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.

4. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas
adalahk elengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah.
Syarat Penggunaan Metode
Menurut Ahmadi dalam Asih (2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan
dalam penggunaan metode mengajar adalah sebagai berikut.
1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah
belajar siswa.
2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut melakukan eksplorasi dan inovasi.
5. Metode mengajar harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri
dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat
verbalitas dan menggantikannya dengan pengalaman atau situasi yang
nyata dan bertujuan.
7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
 Berdasarkan uraian di atas maka untuk merangsang siswa agar lebih aktif
dalam proses belajar dibutuhkan metode yang sesuai dengan situasi dan
kondisi siswa.
 Berkaitan dengan metode tersebut, di sini saya mencoba untuk
menerapkan metode dialektika Socrates dalam proses belajar di dalam
kelas.
 Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan,
melainkan dengan cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan
logika dari jawaban, serta dengan menanyakan lebih jauh lagi, sehingga
para siswanya terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide mereka sendiri
dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan
mendetail.
 Metode Socrates disebut juga metode kritis atau metode dialektika karena
metode Socrates menuntut siswa berpikir kritis dan hasil akhirnya juga
bersikap kritis. Metode ini juga menekankan dialog-dialog pemikiran
sebagai usaha mengungkapkan sesuatu objek pembahasan menuju pada
hakikat terdalamnya. Jadi, yang terpenting dari metode ini bukanlah
jawaban yang dihasilkan nanti, melainkan bagaimana proses dalam
mendiskusikan pertanyaan atau topik yang diajukan.
Kesimpulan
Dengan menggunakan metode dialektika Socrates,
siswa diajak untuk lebih aktif dan berpikir kritis.
Siswa juga semakin mampu untuk menganalisis
sebuah pertanyaan dan menemukan jawaban yang
logis.

Anda mungkin juga menyukai