Anda di halaman 1dari 68

KEBIJAKAN PEMENUHAN 17

STANDAR LPSE

RAKORNAS UKPBJ KEMENTERIAN/LEMBAGA


BATAM, 05 MARET 2020

Vialita Octaviani
Penelaah Kebijakan Pengadaaan Barang/Jasa
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
REGULASI KELEMBAGAAN
UKPBJ DAN LPSE
KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH

FIN
An
A NS

AN
M gga IA
em r a L

GA
ad n

BA
ai

kt tuk
LE

al
ru n
KE

St rbe
ur
Be
KELEMBAGAAN
IDEAL 
Center Of Exellence
SD PBJP
M

AN
N S

PB for da jer
RA A
PE RLU

t i a na
JP ma n
Pe

sa SIK a

si
pu S/ ai m
ga

PE

n P
wa

VM bag
iT
et

Se
ap
TINJAUAN REGULASI ATAS KELEMBAGAAN UKPBJ DAN LPSE
1. Pasal 75 ayat (2) Perpres No. 16/2018 Tentang Lanjutan Angka 3 :
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah: UKPBJ c. pengembangan sistem informasi yang
memiliki fungsi antara lain pengelolaan layanan dibutuhkan oleh pemangku kepentingan
pengadaan secara elektronik
d. pelayanan informasi pengadaan barang/jasa
2. Pasal 3 ayat (1) huruf b Peraturan LKPP No. pemerintah kepada masyarakat luas;
14/2018 Tentang Unit Kerja Pengadaan e. pengelolaan informasi kontrak;
Barang/Jasa: UKPBJ memiliki fungsi antara lain
f. mengumpulkan dan mendokumentasikan
pengelolaan layanan pengadaan secara
data barang/jasa hasil pengadaan; dan
elektronik
g. mengelola informasi manajemen barang/jasa
3. Pasal 5 ayat (1) Peraturan LKPP No. 14/2018 hasil pengadaan
Tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa: 4.Pasal 8 ayat (1) huruf c Peraturan LKPP No.
Pelaksanaan fungsi pengelolaan layanan 14/2018 Tentang Unit Kerja Pengadaan
pengadaan secara elektronik meliputi: Barang/Jasa: Perangkat organisasi UKPBJ sebagai
a. pengelolaan seluruh sistem informasi unit kerja struktural terdiri atas, antara lain : unit
pengadaan barang/jasa dan infrastrukturnya; kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi
b. pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik;
pengguna seluruh sistem informasi
pengadaan barang/jasa;
TINJAUAN REGULASI ATAS KELEMBAGAAN UKPBJ DAN LPSE

4. Pasal 9 ayat (1) Peraturan LKPP No. 14/2018 Tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa: Di
setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dibentuk 1 (satu) UKPBJ

4. Pasal 10 ayat (1) (2) Peraturan LKPP No. 14/2018 Tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa:
5. Kementerian/Lembaga yang memiliki unsur pelaksana tugas pokok di daerah dapat membentuk
Unit Pelaksana Teknis Pengadaan Barang/Jasa yang merupakan unit kerja struktural di bawah
UKPBJ.
6. Perguruan Tinggi Negeri dapat membentuk UKPBJ mandiri yang dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasanya berkoordinasi dengan UKPBJ Kementerian terkait.
STANDARISASI SEBAGAI
INSTRUMEN KEMATANGAN UKPBJ
DAN LPSE
MODEL KEMATANGAN UKPBJ: DOMAIN & VARIABEL
TARGET PENCAPAIAN LEVEL 3 (PROAKTIF)
TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL MANAJEMEN PENGADAAN MANAJEMEN PENYEDIA MANAJEMEN KINERJA
DESKRIPSI Pengelolaan proses PBJ terintegrasi di seluruh mata Pengelolaan penyedia dalam proses Sudah ada sistem pengelolaan kinerja
rantai proses pengadaan dengan berkolaborasi dengan registrasi dan kualifikasi serta pemantauan yang mencakup perencanaan dan
pihak terkait ketersediaan penyedia untuk memastikan pengendalian kinerja
keberhasilan proses pemilihan
KEY DRIVER • Proses pengadaan terintegrasi, mulai dari proses perencanaan Tersedianya program pembinaan kepada penyedia Penerapan pengelolaan kinerja secara
pengadaan sampai dengan pelaksanaan kontrak guna memastikan keberhasilan proses pemilihan terstruktur dengan menggunakan IKU UKPBJ
• Memastikan keamanan dan keberlangsungan layanan dan pelaksanaan kontrak yang mendukung efisiensi proses pengadaan
pengadaan secara elektronik
SOP terintegrasi di tahap perencanaan, pemilihan dan Melakukan analisis data penyedia serta Menjadi pembelajaran untuk perbaikan
pelaksanaan kontrak mengupayakan tersedianya penyedia yang pelaksanaan proses pemilihan berikutnya
memenuhi kualifikasi sebelum proses pemilihan
dilaksanakan
BUKTI DUKUNG 1. SOP Pengadaan Terintegrasi, meliputi: 1. SOP Pengelolaan Penyedia 1. SOP Pengelolaan Kinerja UKPBJ
•SOP Perencanaan 2. Program pembinaan berdasarkan hasil analisis 2. Dok. perencanaan kinerja UKPBJ
•SOP Persiapan Pengadaan ketersediaan penyedia yang terdaftar di LPSE 3. Laporan pencapaian indikator kinerja
•SOP Pemilihan UKPBJ tersebut utama UKPBJ
•SOP Pelaksanaan Kontrak 3. Hasil notulensi rapat progress pelaksanaan 4. Dokumen standar 15 LPSE: Pengelolaan
2. Pemenuhan standar LPSE: kontrak untuk mencatat kinerja penyedia Hubungan dengan Pengguna Layanan
•Standar 5: Pengelolaan Layanan Helpdesk
•Standar 9: Pengelolaan Keamanan Perangkat
•Standar 10: Pengelolaan Keamanan Operasional Layanan
•Standar 11: pengelolaan kemananan server dan jaringan
•Standar 17: penilaian internal
3. Berita acara/notulensi rapat dengan pelaku pengadaan dan
atau pelaku usaha
TARGET PENCAPAIAN LEVEL 3 (PROAKTIF)
TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ (Lanjutan)
VARIABEL MANAJEMEN RISIKO PENGORGANISASIAN TUGAS & FUNGSI
DESKRIPSI Sudah diterapkan SOP perencanaan UKPBJ struktural yang bertanggung Mengelola fungsi pengelolaan PBJ, fungsi pengelolaan
dan mitigasi risiko pengadaan serta jawab dalam fungsi pengadaan layanan pengadaan secara elektronik serta fungsi
pelaporan untuk mendukung tercapai barang/jasa pembinaan dan advokasi PBJ untuk memastikan kebutuhan
target kegiatan pengadaan barang/jasa dapat terpenuhi dengan baik

KEY DRIVER • Sudah diterapkannya kode etik untuk para Organisasi UKPBJ untuk pemenuhan • Pendampingan perencanaan pengadaan
pengelola UKPBJ kebutuhan pelanggan • Proses pemilihan
• Siklus manajemen risiko diterapkan untuk • Pelaksanaan kontrak
mendukung proses pemilihan dan • Pembinaan SDM dan kelembagaan UKPBJ
pelaksanaan kontrak • Pembinaan SDM PBJ
• Layanan pengadaan secara elektronik

Pendokumentasian dan pelaporan atas proses Organisasi UKPBJ merupakan unit kerja Sinergi UKPBJ dengan PPK dan PPHP sudah terjalin efektif untuk
yang dilaksanakan dalam pengelolaan risiko struktural untuk fungsi pengelolaan PBJ, mensukseskan paket pengadaan yang ditetapkan dalam SIRUP
fungsi pengelolaan layanan pengadaan
secara elektronik serta fungsi pembinaan
dan advokasi PBJ

BUKTI DUKUNG 1. SOP Manajemen Risiko (mengakomodir 1. Permen/Perka/ Perkada terkait SOTK 1. Dokumen regulasi berisi tusi UKPBJ sesuai dengan amanat
berbagai jenis risiko, seperti risiko hukum, UKPBJ yang meliputi fungsi pengelolaan Perpres 16 Tahun 2018 serta aturan turunannya.
gagal tender, keterlambatan penyelesaian PBJ, pengelolaan LPSE, dan 2. Pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan melalui
kontrak) pembinaan/advokasi PBJ. Stakeholder Analysis PBJ dan Engagement Plan dengan pihak
2. Dokumen standar 4 LPSE: Pengelolaan 2. Dokumen pemenuhan standar LPSE: internal (PPK, PPHP, APIP) serta eskternal (penyedia, APH)
Risiko Layanan •Standar 1: Kebijakan Layanan 3. Laporan koordinasi UKPBJ dengan pihak terkait dalam
3. Dokumen mitigasi risiko pengadaan •Standar 2: Pengorganisasian Layanan pelaksanaan paket
4. Dokumen kode etik pengelola UKPBJ •Standar 13: Pengelolaan Anggaran Layanan
TARGET PENCAPAIAN LEVEL 3 (PROAKTIF)
TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ (Lanjutan)
VARIABEL PERENCANAAN SDM PENGEMBANGAN SDM SISTEM INFORMASI

DESKRIPSI Perencanaan SDM berupa Anjab dan ABK Pengembangan SDM berbasis kompetensi Pengelolaan sistem informasi pengadaan sudah
untuk personil di UKPBJ yang dengan metoda pelatihan dan mentoring sesuai dengan standar layanan dan keamanan
mengakomodir perluasan peran serta serta diselaraskan dengan kinerja personil sistem informasi
pemenuhan Jabfung PPBJ UKPBJ

KEY DRIVER Sudah dilakukan Anjab dan ABK berbasis data Program pelatihan & mentoring Kompetensi Penggunaan sistem yang mengintegrasikan mata rantai
paket pengadaan tahun lalu serta perluasan peran Pengadaan berbasis: proses PBJ di tahap perencanaan, persiapan, pemilihan
UKPBJ untuk seluruh personil UKPBJ •Standar Kompetensi Jabatan PBJP dan pelaksanaan kontrak
•Kompetensi personil UKPBJ
•Kompetensi pengelolaan kelembagaan UKPBJ

Sudah ada penempatan Jabfung PPJB di Pokja Perencanaan dan pemantauan kinerja SDM sudah Penyajian data dan informasi by system sesuai dengan
Pemilihan dan Pejabat Pengadaan dilakukan untuk personel UKPBJ kebutuhan

BUKTI DUKUNG 1. Dokumen Anjab dan ABK untuk personil 1. Dokumen analisis kebutuhan dan perencanaan 1. Laporan penggunaan Sistem Informasi Pengadaan
UKPBJ pengembangan kompetensi personil UKPBJ secara penuh
2. Surat Keputusan pengangkatan/penempatan 2. Laporan Pelatihan dan Mentoring berbasis 2. Dokumen pemenuhan standar LPSE:
personil di UKPBJ kompetensi bagi personel UKPBJ •Standar 3: Pengelolaan Aset Layanan
3. Surat pengangkatan Jabfung PPBJ di UKPBJ 3. Laporan Evaluasi Kinerja Staf UKPBJ & Jabfung •Standar 6: Pengelolaan Perubahan
PPJB •Standar 7: Pengelolaan Kapasitas
4. Standar 8 LPSE: Pengelolaan SDM •Standar 12: Pengelolaan Kelangsungan Layanan
•Standar 14: Pengelolaan Dukungan Layanan
•Standar 16: Pengelolaan Kepatuhan
STANDARISASI LPSE 2014
0 0 0
EC 20
O/ I
I S
SNI Pengelolaan Layanan

Pengelolaan Keamanan
0 0 1
C2 7 Informasi
/ I E
I I SO
SN
Pengelolaan Kapasitas
Perka 9 Tahun 2015 tentang Peningkatan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik
Perka 9 Tahun 2015 tentang Peningkatan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik
LPSE
Progress Capaian

Jumlah LPSE

675 LPSE

LPSE yang terstandardisasi


643 LPSE & 98 (sudah 17 standar)

LPSE K/L/I yang sudah 17 Standar


16 LPSE
LPSE YANG SUDAH 17 STANDAR DAN TAHUN
CAPAIANNYA
1. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (2014)
2. Kementerian Kesehatan (2014)
3. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2014)
4. Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (2014)
5. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (2015)
6. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (2015)
7. Kementerian Komunikasi dan Informatika (2016)
8. Universitas Gajah Mada (2017)
9. Badan Informasi dan Geospasial (2018)
10. Kementerian Keuangan (2018)
11. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2018)
12. Universitas Udayana (2018)
13. Mahkamah Agung (2018)
14. Badan Ekonomi dan Kreatif (2019)
15. Institut Teknologi Bandung (2019)
16. Badan Pengusaha Batam (2019)
PERSYARATAN
PENILAIAN STANDAR
(FAKTUAL 17
STANDAR)
PERSYARATAN MONEV ON-SITE 17
STANDAR
1. Sudah memenuhi 12 standar LPSE;
2. Membuat dokumen pendukung untuk standarisasi :
• Standar 9 Pengelolaan Keamanan Perangkat;
• Standar 10 Pengelolaan Keamanan Operasional Layanan;
• Standar 11 Pengelolaan Keamanan Server dan Jaringan;
• Standar 16 Pengelolaan Kepatuhan;
• Standar 17 Penilaian Internal.;
3. Scan keseluruhan dokumen pendukung standarisasi;
4. Buat Google Drive/ dalam bentuk zip dan buatkan folder perstandarisasi LPSE dan
masukan softcopy dokumen pendukung standarisasi yang sudah di scan tadi ke
folder tersebut;
5. Melakukan pembenahan pada Pelayanan, Peningkatan kapasitas dan kompetensi
SDM, dan peningkatan insfrastruktur;
6. Pengiriman Surat Permohonan Monev Onsite Standarisasi LPSE kepada “Direktur
Pengembangan SPSE”;
7. Berkoordinasi dengan PIC di LKPP;
MONITORING-
EVALUASI PENERAPAN
17 STANDAR LPSE
(SURVEILIANCE)
Standar Standar yang dari LPSE berdiri sudah pasti ada seperti SDMnya,
Dasar Anggarannya, dan Kebijakan layanan.
(Terdiri dari Standar 1,2,8,13)

Standar yang memberikan fungsi untuk mendukung layanan LPSE


Standar terdiri dari aset, resiko,layanan helpdesk,perubahan,dan kapasitas
Menengah (Terdiri dari Standar 3,4,5,6,7,8)

Standar terkait evaluasi layanan LPSE dan menjadi dasar untuk


Standar pengembangan Layanan, terdiri dari pengelolaan pendukung,
Atas pengguna, dan keberlangsungan layanan
(Terdiri dari Standar 12,13,14,15)

Standar penilaian terhadap implementasi standar,kesiapan


Standar
infrastruktur dan perangkat LPSE, serta komitmen seluruh
Full/on-
personil LPSE
site
Terdiri dari Standar 9,10,11,16,17)
STANDAR 1. KEBIJAKAN LAYANAN
STANDAR 2. PENGORGANISASIAN
LAYANAN
STANDAR 3. PENGELOLAAN ASET
LAYANAN
Setiap aset pasti memiliki nilai..
Setiap aset pasti memiliki risiko..
Sebagian risiko membutuhkan pengendalian..
Setiap pengendalian akan terkait dengan aset..
1. Pengelolaan Aset

Aset Informasi

Aset Orang

Aset Fisik

Aset Software

Aset Layanan

Aset Intangible
2. Klasifikasi Keamanan Informasi

Nilai ketersediaan aset

Nilai integritas aset

Nilai kerahasiaan aset
STANDAR 4. PENGELOLAAN RESIKO
LAYANAN
Pengelolaan risiko layanan berbasis aset

1. Penentuan hal-hal yang terkait dengan risiko



Dampak terjadinya risiko

Pengancam terhadap aset yang menimbulkan risiko

Kerentanan yang dimiliki aset

Kemungkinan terjadinya risiko terhadap aset (paparan risiko)
2. Penentuan nilai risiko

Perhitungan risiko

Tindak lanjut pengendalian risiko
3. Pengelolaan daftar risiko beserta status tindak lanjut pengendalian risiko
hingga risiko dapat diterima
STANDAR 5. PENGELOLAAN LAYANAN
HELPDESK
Pencatatan sebagai basis pengelolaan permasalahan, gangguan
dan permintaan layanan

Trouble Ticketing System


1. Tools pencatatan permasalahan, gangguan dan permintaan layanan
2. Mekanisme klasifikasi permasalahan, gangguan dan permintaan layanan
3. Pemantauan status tindak lanjut penyelesaian permasalahan, gangguan
dan permintaan layanan
4. Pelaporan pelayanan permasalahan, gangguan dan permintaan layanan
yang diselesaikan
5. Basis data uraian penyelesaian permasalahan, gangguan dan permintaan
layanan sebagai tools untuk menjaga konsistensi pemberian layanan
gangguan dan permintaan layanan
STANDAR 6. PENGELOLAAN
PERUBAHAN
Perubahan komponen layanan
Perubahan terhadap sistem atau layanan harus terdokumentasi
dan sesuai dengan prosedur

1. Latar belakang perubahan


2. Penentuan tingkat kepentingan perubahan

Perubahan Normal (Normal Change)

Kebutuhan perubahan mendesak (Emergency Change)
3. Dokumentasi perubahan
STANDAR 7. PENGELOLAAN KAPASITAS
LAYANAN
Pengelolaan Kapasitas
Bukan minimum requirement sumber daya untuk penyelenggaraan
pelayanan
1. Kebutuhan kapasitas diperhitungkan berdasarkan utilisasi
(penggunaan) sumber daya yang ada saat ini
2. Kapasitas penyelenggaraan layanan harus dinamis, mengikuti
kebutuhan penyelenggaraan pelayanan
3. Kebutuhan kapasitas dimasa yang akan datang harus dapat
diperhitungkan saat ini termasuk perkiraan perkembangan
layanan yang akan datang
STANDAR 8. PENGELOLAAN SDM
Standar Pengorganisasian Layanan
STANDAR 9. PENGELOLAAN
KEAMANAN PERANGKAT
Informasi penting atau sensitif dikelola dengan alat bantu Teknologi
Informasi

Nilai Perangkat = Nilai Informasi

1. Penempatan dan Perlindungan Perangkat


2. Pengendalian Akses Perangkat
3. Penghapusan dan Penggunaan Kembali Perangkat
4. Penggunaan Media Penyimpanan Portable
KRITERIA DOKUMEN PENDUKUNG

Penempatan dan → Informasi alat kendali keamanan


Perlindungan Perangkat terhadap perangkat fisik
(ex :Fingerprint, pengukur suhu,
kelembaban, grounding sistem)
Akses Fisik Perangkat → SOP akses ruang server, Form
Pencatatan akses ruang server

Penghapusan dan → Mekanisne terhadap perangkat


Penggunaan Kembali yang sudah tidak dipakai
Perangkat

Penggunaan Media
Penyimpanan Portabel
STANDAR 10. PENGELOLAAN
KEAMANAN OPERASIONAL
LAYANAN
Celah keamanan pada teknologi sangat besar
Tapi lebih besar celah keamanan pada pengoperasiannya

1. Prosedur untuk semua proses


penyelenggaran layanan
2. Klasifikasi dan hak akses informasi
3. Pemisahan tugas dan fasilitas
4. Pelaksanaan pekerjaan jarak jauh
STANDAR 11. PENGELOLAAN
KEAMANAN SERVER DAN JARINGAN
STANDAR 12. PENGELOLAAN KELANGSUNGAN LAYANAN
STANDAR 13. PENGELOLAAN ANGGARAN LAYANAN

Tujuan
Memastikan LPSE memiliki anggaran dalam rangka
penyelenggaraan layanan, dan memastikan anggaran
dipergunakan secara efektif dan efisien

Data Dukung dan Kriteria Standar


SOP Pengelolaan Anggaran, RKA/DPA, dan
Laporan Realisasi
STANDAR 14. PENGELOLAAN
PEMASOK LAYANAN
Ketika penyelenggara layanan memiliki perjanjian tingkat
layanan (Service Level Agreement) dengan pengguna..

Sudahkah penyedia komponen pendukung penyelenggaraan


layanan memiliki perjanjian tingkat layanan dengan kita?

1. Bagaimana pemasok didapatkan


2. Pencatatan daftar pemasok beserta PIC yang dapat dihubungi dan
perjanjian tingkat layanannya
3. Pemantauan kinerja pemasok terhadap kontrak atau perjanjian
tingkat layanannya
Kriteria dan Dokumen Pendukung
STANDAR 15. PENGELOLAAN HUBUNGAN DENGAN
PENGGUNA LAYANAN
Pengguna kita adalah rekan “bisnis” kita..
Bagaimana mereka menilai kinerja kita

1.Penyelenggaraan survey kepuasan pengguna terhadap layanan yang


diberikan
2.Menjadikan hasil survey sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan
layanan
3.Membuka peluang pengguna untuk menyampaikan permintaan
peningkatan layanan
Dokumen Pendukung
Standar Pengelolaan Hubungan dengan Pengguna
Layanan

SOP Pengelolaan Hubungan Pengguna


Survey Kepuasan Pengguna
Form Request For Improvement
Lembar Evaluasi Kepuasan Pengguna
Laporan Evaluasi
STANDAR 16. PENGELOLAAN
KEPATUHAN
Penyelenggaraan layanan harus sesuai dengan peraturan
dan persyaratan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan layanan

“Standar boleh tidak dipatuhi sepanjang bertentangan


dengan peraturan negara setempat”
STANDAR 17. PENILAIAN INTERNAL
Lakukan penilaian sendiri dan lakukan perbaikan..

1.Implementasi standar dengan siklus Plan → Do → Check → Act


2.Penilaian sendiri dengan terprogram
3.Penilaian sendiri sebagai masukan untuk tindakan perbaikan implementasi
standar
4.Jika ingin sertifikasi, “Hasil penilaian sendiri sangat membantu tim penilai dari
luar”
Tata Kelola LPSE melalui Standarisasi
“FOCUS”

IT MANAGEMENT
QUALITY MANAGEMENT
PERAN DAN FUNGSI LPSE
FUNGSI LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
(LPSE)1. Pengelolaan seluruh sistem informasi
Pengadaan Barang/Jasa dan
infrastrukturnya

2. Pelaksanaan registrasi dan verifikasi


pengguna seluruh sistem informasi
Pengadaan Barang/Jasa

3. Pengembangan sistem informasi


yang dibutuhkan oleh pemangku
kepentingan.
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
menyelenggarakan fungsi layanan
pengadaan secara elektronik
Sumber: Pasal 73 Perpres 16 Tahun 2018
Kerangka Peraturan LKPP tentang LPSE (1)
1. Pelaksanaan fungsi LPSE: Pengelolaan seluruh sistem informasi dan
infrastrukturnya :

a. Mengelola layanan, kapasitas, dan keamanan informasi SPSE serta sistem


pendukungnya sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh LKPP
b. Melaksanakan dukungan teknis pengadaan barang/jasa pemerintah secara
elektronik
c. melaksanakan peningkatan kapasitas pengguna SPSE dan sistem
pendukungnya
d. melaksanakan publikasi terkait pengadaan barang/jasa pemerintah melalui
media elektronik dan/atau media non elektronik

Sumber : Bab III Draft Per_LKPP tentang LPSE


Kerangka Peraturan LKPP tentang LPSE (2)

e. menyediakan data dan informasi pengadaan barang/jasa kepada yang


mengelola informasi dan dokumentasi di masing-masing instansi
f. pengelolaan informasi kontrak, termasuk informasi kemajuan (progress)
pelaksanaan kontrak dan informasi penilaian kinerja penyedia
g. mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan, termasuk
mengumpulkan, mendokumentasikan dan mengolah data informasi
barang/jasa hasil pengadaan untuk dilaporkan kepada pimpinan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah

Sumber : Bab III Draft Per_LKPP tentang LPSE


Kerangka Peraturan LKPP tentang LPSE (3)
2. Pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh informasi pengadaan
barang/jasa

a. Melaksanakan registrasi dan verifikasi kode akses Pengguna SPSE


termasuk APIP, APH antara lain kejaksaan, kepolisian, KPK, dan/atau KPPU
dalam penggunaan sistem informasi Pengadaan Barang/Jasa
b. Melaksanakan pengelolaan SIKaP berupa:
1) pendaftaran dan verifikasi atas azas nyata terhadap pelaku usaha baik
sendiri-sendiri (sesuai permintaan/kedatangan masing-masing pelaku
usaha) maupun secara massal sesuai jadwal dan persyaratan yang
ditentukan
2) Pengelolaan data dalam SIKaP untuk digunakan dalam pengembangan
sistem informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan

Sumber : Bab III Draft Per_LKPP tentang LPSE


Kerangka Peraturan LKPP tentang LPSE (4)
3) melakukan pembaharuan data dan pelaku usaha/penyedia di dalam
SIKaP
4) Memfasilitasi pengenaan sanksi atas perintah Pimpinan UKPBJ/Kepala
LPSE atau rekomendasi dari PPK kepada pelaku usaha/penyedia yang
menyampaikan keterangan/dokumen palsu dan pelaku usaha/penyedia
yang tidak memenuhi kinerja baik yang tercatat dalam SIKaP

Sumber : Bab III Draft Per_LKPP tentang LPSE


Kerangka Peraturan LKPP tentang LPSE (5)
3. Pengembangan Sistem Informasi yang dibutuhkan oleh pemangku
kepentingan :

a. Melaksanakan fungsi pengembangan sistem informasi


1) penyusunan rencana kerja pengembangan sistem informasi
2) pengembangan, uji coba, dan operasionalisasi serta pemeliharaan sistem
informasi
3) integrasi sistem yang dikembangkan oleh LPSE dengan SPSE dan
sistem pendukungnya
4) pelaksanaan evaluasi sistem informasi
b. Menyelenggarakan tugas mengumpulkan bahan dan analisis kebutuhan
pengembangan sistem informasi dari pemangku kepentingan dan
pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan
pengadaan barang/jasa

Sumber : Bab III Draft Per_LKPP tentang LPSE


Kerangka Peraturan LKPP tentang LPSE (6)
c. Menjamin sistem informasi yang dikembangkan memenuhi ketentuan
netralitas teknologi dan kebebasan memilih dalam penggunaan perangkat
keras
d. Melakukan konsultasi kepada Direktorat yang menangani pengembangan
sistem pengadaan secara elektronik di LKPP

Sumber : Bab III Draft Per_LKPP tentang LPSE


STANDAR KOMPETENSI
PENGELOLA LPSE
PERATURAN MENPAN RB NO.
38/2017
• setiap ASN memiliki Standar Kompetensi Jabatan
• terdiri dari :
• kompetensi manajerial
• kompetensi sosial kultural
• kompetensi teknis
STANDAR KOMPETENSI JABATAN
PENGELOLA LPSE
Kompetensi Manajerial 1. Integritas
2. Kerjasama
3. Komunikasi
4. Orientasi pada hasil
5. Pelayanan Publik
6. Pengembangan diri dan orang lain
7. Mengelola Perubahan
8. Pengambilan Keputusan
Kompetensi Sosial Kultural 1. Perekat Bangsa
Kompetensi Teknis 1. Mengelola Layanan LPSE
2. Mengelola Sistem Keamanan Informasi
3. Mengelola Aplikasi SPSE dan Sistem
Pendukung
1. MENGELOLA LAYANAN LPSE
Kompetensi ini mencakupi kemampuan (sinergitas pengetahuan,
keterampilan dan sikap) untuk melakukan pengelolaan layanan pada
unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi layanan pengadaan
secara elektronik yang meliputi organisasi, kebijakan, standar layanan,
proses administrasi dan dokumentasi kerja, menjalankan prosedur,
pelayanan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) kepada
pengguna, mengkoordinasikan dengan pihak lain, penyelesaian
masalah operasional yang muncul dalam pelaksanaan layanan,
penilaian terhadap penyelenggaraan pengelolaan layanan yang efektif
dan efisien, dan mampu dalam mengevaluasi secara periodik dan
tindak lanjut perbaikan, serta terciptanya Standar Layanan Pengelolaan
LEVEL DESKRIPSI
1 Memahami organisasi, kebijakan, standard, dan prosedur dalam memberikan layanan SPSE
(layanan utama, komponen pendukung layanan, dan helpdesk), dan melakukan proses
administrasi dan dokumentasi terkait layanan tersebut.
2 Mampu menjalankan layanan SPSE (layanan utama, pemeliharaan komponen pendukung
layanan, dan helpdesk) kepada pengguna sesuai dengan kebijakan, standard dan prosedur
serta membuat laporan terkait layanan SPSE.
3 Mampu mengelola, melakukan supervisi, dan mengatasi masalah, dan mengidentifikasi
risiko dalam layanan SPSE (layanan utama, komponen pendukung layanan, dan helpdesk)
4 Mampu melakukan evaluasi secara periodik, dan melakukan tindak lanjut perbaikan,
menyuun rencana kelangsungan layanan, dan menyusun metodologi penilaian risiko
terhadap layanan SPSE (layanan utama, komponen pendukung layanan, dan helpdesk)
5 Mampu menyusun kebijakan dan/atau mengembangkan standard layanan SPSE yang
diterapkan secara nasional
2. MENGELOLA SISTEM KEAMANAN
INFORMASI LPSE
LEVEL DESKRIPSI
1 Memahami kebijakan, standard, dan aspek teknis sistem keamanan informasi fungsi
layanan pengadaan secara elektronik
2 Mampu menerapkan kebijakan, standar dan aspek teknis keamanan informasi layanan
pengadaan secara elektronik
3 Mampu melakukan supervisi (mengelola) dan mengatasi masalah dalam pengelolaan
sistem keamanan informasi, dan melakukan troubleshooting jika terjadi permasalahan
dalam penerapan aspek teknis keamanan informasi layanan pengadaan secara elektronik
4 Mampu melakukan evaluasi dan menyusun tindak lanjut perbaikan penerapan kebijakan
dan prosedur sistem keamanan informasi, teknis keamanan informasi serta memberikan
laporan hasil evaluasi perangkat pengolah informasi layanan pengadaan secara elektronik
5 Menyusun dan/atau mengembangkan kebijakan, standard dan aspek teknis sistem
keamanan informasi layanan pengadaan secara elektronik yang diterapkan secara nasional
3. MENGELOLA APLIKASI LPSE DAN SISTEM
PENDUKUNG
Kemampuan untuk menggunakan Aplikasi Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) dan sistem pendukung, cara verifikasi persyaratan
pengguna SPSE, cara analisis evaluasi, identifikasi risiko serta pengembangan
sistem, mengatasi permasalahan sederhana, serta mengidentifikasi
kebutuhan pengembangan sistem; kemampuan melakukan upgrade,
mengelola dan mengatasi permasalahan yang terkait dengan infrastruktur
aplikasi (sistem, server dan jaringan internet) serta mengembangkan dan uji
coba sistem; kemampuan melakukan analisis, evaluasi dan pemecahan
masalah terhadap penggunaan aplikasi SPSE dan sistem pendukung (baik
yang dikembangkan LKPP maupun yang dikembangkan mandiri) serta
kemampuan dalam melakukan pengembangan kebijakan, menyusun
prosedur dan dokumen teknis dalam penggunaan aplikasi SPSE dan sistem
pendukung serta pengembangan sistem berskala nasional
LEVEL DESKRIPSI
1 Mengoperasikan komputer dan jaringan dan menggunakan semua fitur Aplikasi SPSE
2 Mampu menggunakan, melakukan verifikasi, mengatasi permasalahan sederhana pada
aplikasi SPSE dan sistem pendukung serta mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
sistem
3 Mampu melakukan pengelolaan application infrastucure dan basic errror handling yang
terkait dengan penggunaan aplikasi SPSE
4 Mampu mengembangkan, mengevaluasi dan mengindentifikasikan serta menyusun
rencana mitigasi risiko terhadap penggunaan aplikasi SPSE dan aplikasi pendukungnya
5 Mampu melakukan pengembangan kebijakan, menyusun prosedur dan dokumen
teknis dalam penggunaan aplikasi SPSE dan sistem pendukung serta pengembangan
sistem berskala nasional
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai