Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. J DENGAN DIAGNOSA


MEDIS HIPERTENSI
DI DESA PAKATTO DUSUN
PAKATTO LOMPO

Nama : NUR ALAM, S.Kep.


Nama Pembimbing :
Wan sulastri Emin, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Safruddin, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Akbar Asfar, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
Latar Belakang

Lansia Hipertensi
WHO pada tahun 2018 : 26,4% penduduk
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
dunia mengalami hipertensi
Tahun 2021
Berdasarkan data dari riskesdas
Indonesia : 29,3 juta jiwa
Tahun 2018 :
Prov. Sulsel : 17.450 jiwa Indonesia : 55-64 Tahun yaitu,55,2%
65-74 Tahun yaitu, 63,2%
Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian 75 thn keatas yaitu,69,5%
Penduduk dan Keluarga Berencana Prov. Sulsel : 31,68%
Tahun 2019 Kab. Gowa : 55-64 Tahun yaitu,54,55%
65-74 Tahun yaitu, 63,38%
Kabupaten Gowa : 755.235 jiwa 75 thn keatas yaitu,67,74%
Tujuan
Tujuan Khusus
• Melakukan pengkajian pada lansia dengan
Tujuan Umum hipertensi.
Tujuan yang ingin dicapai •Merumuskan diagnosa keperawatan pada
dalam penulisan laporan ini adalah lansia dengan hipertensi.
•Menyusun rencana asuhan keperawatan pada
mampu memberikan asuhan lansia dengan hipertensi.
keperawatan pada lanjut usia •Melakukan tindakan keperawatan pada lansia
dengan hipertensi secara benar dengan hipertensi.
•Melakukan evaluasi keperawatan pada lansia
dengan hipertensi sesuai dengan rencana
keperawatan.
Konsep Lansia

Proses penuaan merupakan sebuah proses yang panjang dan terus menerus dimulai dari
kelahiran sampai pada kematian. Proses ini berlangsung karena adanya perkembangan di dalam
tubuh dan bertambahnya dewasa seseorang. Terjadinya proses penuaan tersebut dipengaruhi
oleh banyak factor dan sangat kompleks. Karena proses penuaan pasti akan dimiliki setiap
orang, maka perlu diketahui dan di kembangkan mengenai ilmu geronotologi
Konsep Penyakit
Patofisiologi
Patofisiologi
Etiologi
Etiologi Regulas
Regulas tekanan
tekanan darah
darah pada
pada hipertensi
hipertensi dihasilkan
dihasilkan daridari beberapa
beberapa
Definisi
Definisi Secara
Secara umum
umum dikenal
dikenal dua
dua jenis
jenis hipertensi
hipertensi berdasarkan
berdasarkan penyebab.
penyebab. Control
Control tekanan
tekanan darah
darah meliputi
meliputi interaksi
interaksi yang
yang
Hipertensi
Hipertensi atau
atau penyakit
penyakit darah
darah etiologi/
etiologi/ penyebab
penyebab hiertensi,
hiertensi, yaitu
yaitu hipertensi
hipertensi primer
primer dengan
dengan komplek
komplek daridari ginjal,
ginjal, susunan
susunan saraf
saraf pusat
pusat dan
dan system
system saraf
saraf
tinggi
tinggi sebenarnya
sebenarnya adalah
adalah suatu
suatu penyebab
penyebab yangyang tidak
tidak spesifik/
spesifik/ diketahui
diketahui dan
dan hipertensi
hipertensi perifer
perifer dan endotel vaskuler, adrenal dan kelenjar pituitary.
dan endotel vaskuler, adrenal dan kelenjar pituitary.
gangguan
gangguan padapada pembuluh
pembuluh darah
darah sekunder
sekunder dengan
dengan penyebab
penyebab spesifik.
spesifik. Keadaan
Keadaan hipertensi
hipertensi Jumlah
Jumlah nefron
nefron yang
yang sedikit
sedikit memungkinkan
memungkinkan terjadinya
terjadinya
yang
yang mengakibatkan
mengakibatkan suplai
suplai oksigen
oksigen primer
primer banyak
banyak dialami
dialami oleh
oleh pasien
pasien dengan
dengan tekanan
tekanan darah
darah hipertensi
hipertensi seperti
seperti pada
pada berat
berat badan
badan lahir
lahir rendah
rendah atuatu gangguan
gangguan
dan
dan nutrisi yang dibawah oleh
nutrisi yang dibawah oleh darah
darah tinggi.
tinggi. Berbeda
Berbeda dengan
dengan hipertensi
hipertensi sekunder
sekunder yang
yang hanya
hanya anatomi,
anatomi, jantung merupakan organ yang merespon terhadap
jantung merupakan organ yang merespon terhadap
terhambat
terhambat sampai
sampai ke
ke jaringan
jaringan tubuh
tubuh dialami
dialami oleh
oleh sebagian
sebagian kecil
kecil pasien
pasien (<10%).
(<10%). system
system ini.
ini. Sekresi
Sekresi hormone
hormone baikbaik local
local maupun
maupun sistemik
sistemik
yang
yang membutuhkan
membutuhkan membantu
membantu regulasi
regulasi tekanan
tekanan darah.
darah.
Genetik
Genetik pada
pada manusia
manusia juga
juga mempunyai
mempunyai predisposisi
predisposisi untuk
untuk
menjadi
menjadi hipertensi.
hipertensi. Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan systemsystem iniini yang
yang
memodulasi
memodulasi tekanan
tekanan darah.
darah. System
System renin
renin angiotensin-
angiotensin-
aldosteron,
aldosteron, vasopressin,
vasopressin, nitric
nitric oxide
oxide dan
dan peptide
peptide vasoaktif
vasoaktif
Manifestasi
Manifestasi Klinis
Klinis termasuk
termasuk endotelin
endotelin adrenomedullin,
adrenomedullin, dan dan beberapa
beberapa sel sel di
di jantung
jantung
1.
1. Nyeri
Nyeri kepala
kepala terutama
terutama bagian
bagian belakang,
belakang, baik
baik Penatalaksanaan
Penatalaksanaan seperti
seperti endothelial
endothelial dandan sel
sel otot
otot vascular
vascular ini
ini memodulasi
memodulasi respond
respond
berat maupun ringan.
berat maupun ringan. 1.
1. Mempertahankan
Mempertahankan beratberat badan
badan an
an menjaga
menjaga tekanan
tekanan darah
darah sel
sel optimum
optimum pada
pada waktu
waktu aktivitas
aktivitas
2.
2. Vertigo
Vertigo ideal.
ideal. fisik dan mental
fisik dan mental
3.
3. Tinitus
Tinitus (mendengung
(mendengung atau
atau mendesis
mendesis di
di telinga)
telinga) 2.
2. Mengurangi
Mengurangi asupan
asupan natrium
natrium
4.
4. Penglihatan
Penglihatan kabur
kabur (sodium).
(sodium). Pemeriksaan
5.
5. Jantung
Jantung berdebar
berdebar 3. Pemeriksaan Penunjang
Penunjang
3. Batasi
Batasi konsumsi
konsumsi alcohol.
alcohol. HB Komplikasi
6.
6. Pucat
Pucat 4. HB –– BUN
BUN –– Glukosa
Glukosa -- Kalium
Kalium Komplikasi
4. Konsumsi
Konsumsi kalium
kalium dan
dan kalsium
kalsium Serum 1.
1. Payah
Payah Jantung
7.
7. Keringat
Keringat sesuai Serum -- Kalsium
Kalsium Serum
Serum –– Jantung
sesuai dosis.
dosis. Kolesterol 2.
2. Stroke
8.
8. Intoleransi
Intoleransi glukosa
glukosa 5. Kolesterol -- Pemeriksaan
Pemeriksaan Tiroid-
Tiroid- Stroke
5. Menghindari
Menghindari merokok.
merokok. Kadar 3.
3. Kerusakan
Kerusakan Ginjal
6. Kadar aldosteron
aldosteron –– Urinalisa
Urinalisa –– Ginjal
6. Penurunan
Penurunan stress.
stress. VMA 4.
4. Kerusakan
Kerusakan penglihata
7. VMA –– AsamAsam Urat
Urat –– Steroid
Steroid penglihata
7. Aromaterapi
Aromaterapi (relaksasi)
(relaksasi) Urin
Urin -- IVP
IVP -- CT
CT Scan
Scan -- EKG
EKG
Kasus Asuhan Keperawatan
Tn. J lahir di Gowa tanggal 02 Juli 1953 berusia 69 tahun, tinggal di Desa pakatto dusun
pakatto lompo dengan pekerjaan sebagai Petani. Merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara dan sekarang
tinggal bersama dengan istri dan anak.Klien tidak memiliki riwayat alergi makanan ataupun obat-obatan
dan keluarga klien mengatakan, klien pernah dirawat di Rumah Sakit Swasta Makassar akibat kecelakaan
kerja. Keluarga Tn. J mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi, lebih dari 2 tahun terakhir ini.
Klien merasakan nyeri kepala dan leher sering tegang. dengan skala nyeri 5 , nyeri yang dirasakan seperti
tertusuk-tusuk dan nyerinya itu hilang timbul. Klien nampak gelisah dan nampak meringis. Keluarga klien
juga mengatakan klien mengkonsumsi obat amlodipine 5 mg 1x1 dan di minum pada malam hari sebelum
tidur . Tekanan Darah Tn. J pada saat dilakukan pengkajian yaitu 170/100 mmHg. Tn. J mengatakan lupa
tanggal hari ini, usia dan tahun lahirnya pada saat dilakukan pengkajian. Klien dan keluarga mengatakan
belum mengetahui terkait penyakit hipertensi itu sendiri. Tn. J masih bisa melakukan aktivitas secara
mandiri, fungsi kognitif ada masalah maka dari itu saya melakukan pengkajian koognitif Tn. J
menggunakan Short Portebel Mental Satu Quetioner (SPMSQ), fungsi sosial baik dengan disfungsi
keluarga yng baik, dan memiliki psikologis yang baik.
Diagnosa, Kriteria Hasil dan Intervensi
DIAGNOSA LUARAN / KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
Nyeri Kronis berhubungan Tingkat Nyeri berkurang Manajemen Nyeri
dengan kondisi kronis
ditandai dengan nyeri kepala
lebih dari 3 bulan terakhir
Gangguan Memori Tingkat memori meningkat Latihan Memori
berhubungan dengan proses
penuaan ditandai dengan
lupa tanggal dan tahun
lahirnya
Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi Kesehatan
berhubungan dengan kurang meningkat
terpapar informasi ditandai
dengan kurang memahami
tentang penyakitnya
Implementasi
DX 1 DX 2 DX 3
Manajmen Nyeri Latihan Memori Edukasi Kesehatan :
• mengidentifikasi lokasi • mengidentifikasi masalah • mengidentifikasi kesiapan
nyeri, karakteristik nyeri, memori yang dialami dan kemampuan menerima
durasi, frekuensi, kualitas, • mengidentifikasi kesalahan informasi
intensitas terhadap orientasi • menyediakan materi dan
•Mengidentifikasi respon • merencanakan metode media pendidikan
nyeri non verbal mengajar sesuai kemampuan • menjadwalkan pendidikan
•Mengajarkan tehnik klien kesehatan sesuai kespakatan
relaksasi napas dalam • mengkoreks kesalahan •Memberikan kesempatan
•Menjelaskan strategi orientasi untuk berrtanya
meredahkan nyeri • menjelaskan tujuan dan • menjelaskan faktor resiko
prosedur laithan yang dapat mempengruhi
kesehatan
•Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Dx Hari Ke-1
Evaluasi Hari Ke-2 Hari Ke-3

1. S: S: S:
- Klien mengatakan nyeri kepala dan selalu tegang - Klien mengatakan nyeri kepala dan selalu tegang - Klien mengatakan nyeri kepala dan selalu tegang
O: O: O:
-Klien mengatakan nyeri kepala dengan skala 5 -Klien mengatakan nyeri kepala dengan skala 4 -Klien mengatakan nyeri kepala dengan skala 2
-Klien nampak meringis -Klien nampak meringis -Klien nampak tidaka meringis
-Klien nampak gelisah -Klien nampak gelisah -Klien nampak tenang
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi di lanjutkan P : Intervensi di lanjutkan P : Pertahankan Intervensi

2. S: S: S:
- Klien mengatakan masih sering lupa waktu - Klien dapat mengataka dapat menyebutkan har dan tahun, tetai - Klien mengatakan masih sering lua tgl lahir dan usia
O: bulan masih salah O:
- Klien dapat mengenali temat tapi masih berbatas O: -Klien masih salah dalam menyebukan tgl lahir dan usia
-Klien masih salah dalam mengingat waktu -Klien masih salah dalam mengingat waktu (bulan) - klien mengikuti pengkajian kerusakan intelektual dengan
A : Masalah belum teratasi - klien mengikuti pengkajian kerusakan intelektual dengan menggunkan SPMSQ jumla salahnya adalah 6 yang berarti
P : Intervensi di lanjutkan menggunkan SPMSQ jumla salahnya adalah 6 yang berarti kerusakan intelektual sedang
kerusakan intelektual sedang A : Masalah belum teratasi
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan
P : Intervensi di lanjutkan

3. S: S:
- Klien mengatakan tidak memahami terkait - Klien dan keluarga mengatakan sudah memahami terkait apa itu
ipertensi hipertensi
O: O:
-Klien nampak masih bingung -Klien nampak paham terkait hipertensi
-Klien nmak tidak memahami terkait hipertensi A : Masalah sudah teratasi
A : Masalah belum teratasi P : Pertahankan Intervensi
P : Intervensi di lanjutkan
Dokumentasi Kegiatan
Pemberian Asuhan Keperawatan
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai