Anda di halaman 1dari 25

PENYAKIT INFLUENZA PADA MASYARAKAT DI

PUSKESMAS PANGKALAN LESUNG JANUARI-MEI TAHUN


2021
DOSEN PENGAMPU : NURVI SUSANTI, SKM, M.KES

OLEH :
AL muzakkir 21011047
CONTENT

A D
Pengumpulan data Membuat
Estimasi

B Pengolahan Data
E Memberikan
Estimasi

C Peta Kasus

F Saran
A. PENGUMPULAN DATA
Surveilans ini dilakukan di puskesmas pangkalan lesung
pada 14 Juli 2023 dengan mengambil data sekunder . Data
yang diperoleh merupakan data pada bulan Januari hingga
Mei Tahun 2021. Proses pengumpulan data diperlukan
system pencatatan dan pelaporan yang baik dari kunjungan
pasien. Untuk pengumpulan data diperlukan alat bantu yang
disiapkan terlebih dahulu. Alat bantu data dapat berupa
daftar register pasien.
B. PENGOLAHAN DATA
Data yang telah didapatkan adalah data dari Januari-Mei tahun 2023 di Puskesmas Pangkalan Lesung Kec.
Pangkalan Lesung kabupaten pelalawan. Data yang sudah terkumpul dari kegiatan, diolah dan disajikan
dalambentuk peta atau map area. Data penyakit terbanyak yang didapat dalam waktu 5 bulan di Puskesmas
pangkalan lesung adalah:
B. PENGOLAHAN DATA
Dari data diatas, total keseluruhan pasien yang datang ke
puskesmas pangkalan lesung dalam waktu 5 bulan sebanyak
4.241orang dan 11 penyakit. Penyakit yang memiliki jumlah
pasien tertinggi yaitu influenza dengan total 1.359 orang.
Fakta bahwa penyakit Influenza merupakan penyakit
terbanyak yang diderita mendorong untuk dilakukan
peninjauan lebih dahulu terkait apa yang
melatarbelakangi sering terjadinya penyakit di wilayah
tersebut.
C. PETA KASUS
Berikut ini adalah peta kasus penyebaran penyakit
dari kecamatan pangkalan lesung.
C. PETA KASUS

Dari Peta diatas terlihat jelas bahwa penyakit influenza ini sudah menyebar di seluruh kecamatan
pangkalan lesung. Influenza merupakan penyakit yang sangat rentan terhadap anak kecil. Sehingga
dalam kurun waktu januari-mei tahun 2021 menjadi kasus tertingi di pangkalan lesung
D. MEMBUAT ESTIMASI
Pengambilan data sekunder terdapat 1.359 pasien kasus penyakit
influenza dipuskesmas pangkalan lesung. Influenza adalah Infeksi
saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Ini adalah
infeksi pernapasan yang dapat mempengaruhi hidung, tenggorokan, dan
paru-paru. Flu dapat menyebar dengan cepat dari orang ke orang
melalui droplet yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin,
atau bahkan berbicara.
D. MEMBUAT ESTIMASI
Flu dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi mereka yang berisiko tinggi
untuk mengalami komplikasi serius termasuk anak-anak kecil, orang
lanjut usia, wanita hamil, orang dengan sistem kekebalan yang lemah,
dan individu dengan kondisi medis yang mendasari seperti penyakit
jantung, paru-paru, atau diabetes. Ada beberapa peristiwa yang
disebabkan oleh penyakit influenza ini, pada tahun 1918, terjadi wabah
pandemik yang disebabkan virus influenza, yang disebut dengan
“Spanish flu”. Tahun 1957, virus influenza kembali bermutasi yang
dikenal dengan “Asian flu” dan wabah global kembali terjadi pada tahun
1968. Virus influenza terus mengalami perubahan genetik hingga tahun
2019 muncul muatan virus influenza yaitu Corona Virus Disease-2019
yang kemudian dikenal dengan COVID-19.
E. MEMBERIKAN ESTIMASI
Jumlah penderita influenza cukup tingii di Wilayah Kerja Puskesmas
pangkalan lesung, maka dari itu diperlukan adanya upaya
penanggulangan untuk mengurangi tingginya jumlah kasus. Untuk
mewujudkan hal itu, maka dibutuhkan pengetahuan dasar terkait
penyakit ini. Maka perlu kiranya melakukan penjelasan Secara
deskriptif tentang penyakit Influenza. Berikut beberapa penjelesannya:
1. DEFINISI INFLUENZA
Influenza, juga dikenal sebagai flu, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Ini
adalah infeksi pernapasan yang dapat mempengaruhi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu dapat
menyebar dengan cepat dari orang ke orang melalui droplet yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi
batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Flu dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi mereka yang berisiko
tinggi untuk mengalami komplikasi serius termasuk anak-anak kecil, orang lanjut usia, wanita hamil,
orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan individu dengan kondisi medis yang mendasari seperti
penyakit jantung, paru-paru, atau diabetes.

Ada beberapa peristiwa yang disebabkan oleh penyakit influenza ini, pada tahun 1918, terjadi wabah
pandemik yang disebabkan virus influenza, yang disebut dengan “Spanish flu”. Tahun 1957, virus
influenza kembali bermutasi yang dikenal dengan “Asian flu” dan wabah global kembali terjadi pada
tahun 1968. Virus influenza terus mengalami perubahan genetik hingga tahun 2019 muncul muatan virus
influenza yaitu Corona Virus Disease-2019 yang kemudian dikenal dengan COVID-19.
2. FAKTOR PENYEBAB INFLUENZA
Influenza disebabkan oleh virus influenza yang terutama menyebar melalui droplet yang
dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Beberapa faktor penyebab
influenza meliputi:

• ·Virus Influenza: Penyebab utama influenza adalah virus influenza tipe A, B, dan C. Virus-
virus ini menginfeksi saluran pernapasan manusia dan dapat mengalami perubahan genetik
(mutasi) dari waktu ke waktu, yang menyebabkan munculnya jenis dan subjenis baru virus
influenza.
• ·Penyebaran Manusia-ke-Manusia: Influenza menyebar dengan cepat dari orang ke orang
melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui droplet yang dihasilkan
saat batuk, bersin, atau berbicara. Droplet yang mengandung virus influenza dapat
menginfeksi orang yang berada di dekatnya atau dapat menyebar ke permukaan dan benda-
benda di sekitarnya, yang kemudian dapat ditularkan melalui sentuhan.
2. FAKTOR PENYEBAB INFLUENZA
• ·Musim Flu: Influenza cenderung memiliki pola musiman dengan lonjakan kasus di musim
tertentu, terutama di daerah dengan iklim sedang. Ini disebabkan oleh perubahan faktor
lingkungan, seperti suhu dan kelembaban, yang mempengaruhi penyebaran dan kelangsungan
hidup virus influenza.
• ·Kerentanan Individu: Tidak semua orang yang terpapar virus influenza akan mengembangkan
penyakit. Faktor-faktor seperti kekebalan tubuh, status imunisasi, dan riwayat infeksi sebelumnya
dapat mempengaruhi kerentanan individu terhadap infeksi influenza. Beberapa kelompok, seperti
anak-anak kecil, orang lanjut usia, wanita hamil, dan individu dengan sistem kekebalan yang
lemah, mungkin lebih rentan terhadap penyakit yang lebih parah.
• ·Variabilitas Genetik Virus: Virus influenza memiliki kemampuan untuk berubah secara genetik
melalui proses mutasi dan rekombinasi. Ini dapat menghasilkan jenis dan subjenis baru dari virus
influenza yang mungkin memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan yang telah
dikembangkan oleh individu atau populasi.
3. GEJALA INFLUENZA
Gejala terkena penyakit influenza, atau flu, dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Berikut
adalah beberapa gejala umum yang dapat dialami seseorang yang terkena influenza:
• ·Demam tinggi: Demam adalah gejala yang umum terjadi pada influenza. Suhu tubuh dapat
naik secara signifikan dan mencapai atau melebihi 38 derajat Celsius.
• ·Pilek: Anda mungkin mengalami hidung meler, tersumbat, atau bersin-bersin. Pilek pada
influenza seringkali lebih parah dibandingkan dengan pilek biasa.
• ·Batuk: Batuk bisa kering atau dengan dahak. Batuk pada influenza dapat berlangsung lama
dan menjadi mengganggu.
• ·Sakit tenggorokan: Tenggorokan terasa sakit atau teriritasi, dan menelan makanan atau
minuman dapat menjadi tidak nyaman.
• ·Kehilangan nafsu makan: Banyak orang yang terkena influenza mengalami penurunan nafsu
makan.
3. GEJALA INFLUENZA
• ·Kelelahan: Perasaan lelah yang intens dan kelelahan yang berlebihan adalah gejala umum
influenza. Kelelahan bisa berlangsung selama beberapa minggu setelah penyakitnya
sembuh.
• ·Nyeri otot dan sendi: Nyeri otot dan sendi merupakan gejala yang umum terjadi pada
influenza. Rasa nyeri bisa terlokalisasi pada area tertentu atau menyebar ke seluruh tubuh.
• ·Sakit kepala: Sakit kepala yang berdenyut atau nyeri bisa terjadi pada influenza. Kepala
mungkin terasa berat dan nyeri saat bergerak.
• ·Menggigil: Menggigil atau merasa menggigil adalah salah satu gejala awal influenza,
terutama ketika demam sedang naik.
• ·Gejala pencernaan: Beberapa orang dengan influenza mungkin mengalami mual, muntah,
atau diare. Namun, gejala pencernaan ini lebih umum pada anak-anak daripada pada orang
dewasa.
4. DIAGNOSIS INFLUENZA
Diagnosis penyakit influenza umumnya didasarkan pada gejala klinis yang muncul dan sejarah kontak dengan orang yang terinfeksi.
Dokter mungkin dapat mengidentifikasi influenza berdasarkan gambaran gejala yang khas, terutama selama musim flu. Namun, dalam
beberapa kasus, untuk mengonfirmasi diagnosis secara pasti dan membedakannya dari penyakit pernapasan lain, dokter dapat
menggunakan beberapa metode diagnostik berikut:

• ·Tes cepat influenza: Tes cepat menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan untuk mendeteksi keberadaan virus
influenza. Tes ini memberikan hasil dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 30 menit. Namun, hasil tes cepat influenza tidak
selalu 100% akurat dan dapat menghasilkan hasil palsu negatif atau positif palsu.
• ·Tes laboratorium molekuler: Tes molekuler, seperti tes PCR (Polymerase Chain Reaction), dapat digunakan untuk mendeteksi
materi genetik virus influenza dalam sampel lendir. Tes ini lebih akurat daripada tes cepat influenza, tetapi memerlukan waktu
lebih lama untuk mendapatkan hasil, biasanya beberapa jam hingga beberapa hari.
• ·Tes serologis: Tes serologis dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap virus influenza dalam sampel darah.
Namun, tes serologis mungkin tidak digunakan secara rutin untuk diagnosis influenza akut, karena antibodi mungkin memerlukan
waktu beberapa minggu untuk berkembang setelah infeksi.
4. DIAGNOSIS INFLUENZA
Ada tiga jenis utama virus influenza yang dikenal sebagai A, B, dan C. Setiap jenis memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda
pada manusia.

• ·Influenza tipe A: Influenza tipe A adalah jenis yang paling sering dikaitkan dengan wabah flu yang luas dan sering kali menjadi
penyebab pandemi flu. Virus influenza tipe A memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mengalami perubahan genetik yang
signifikan. Ada beberapa subjenis dari virus influenza tipe A berdasarkan dua protein permukaan yang disebut hemaglutinin (H)
dan neuraminidase (N). Contohnya termasuk H1N1 dan H3N2. Virus influenza tipe A dapat menginfeksi manusia serta berbagai
spesies hewan, seperti burung dan babi.
• ·Influenza tipe B: Influenza tipe B juga dapat menyebabkan wabah flu, tetapi tidak seberbahaya seperti influenza tipe A. Virus
influenza tipe B hanya menginfeksi manusia dan umumnya tidak berkontribusi pada pandemi flu. Meskipun tidak sehebat
influenza tipe A, influenza tipe B masih dapat menyebabkan penyakit yang parah dan memiliki kemampuan untuk berubah secara
genetik.
• ·Influenza tipe C: Influenza tipe C menyebabkan infeksi yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis A atau B. Virus influenza
tipe C hanya menginfeksi manusia dan jarang menyebabkan wabah besar atau masalah kesehatan yang serius. Biasanya, gejala
yang dihasilkan oleh influenza tipe C lebih mirip dengan pilek biasa.
4. DIAGNOSIS INFLUENZA
Ketiga jenis influenza ini memiliki kemampuan untuk berubah secara
genetik (mutasi) dari waktu ke waktu, yang dapat menghasilkan jenis
dan subjenis baru dari virus influenza. Oleh karena itu, vaksin influenza
perlu diperbarui secara berkala untuk mencocokkan dengan jenis dan
varian virus yang sedang beredar.
5. PENGOBATAN INFLUENZA
Pengobatan influenza bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan mempercepat
pemulihan. Berikut adalah beberapa pendekatan umum dalam pengobatan influenza:

• ·Istirahat dan hidrasi: Sangat penting untuk memberikan tubuh Anda istirahat yang cukup dan
menjaga kecukupan cairan selama infeksi influenza. Istirahat yang cukup membantu tubuh
melawan infeksi, sementara cairan yang cukup membantu mencegah dehidrasi dan memperbaiki
kondisi tubuh.
• ·Obat pereda gejala: Obat pereda gejala over-the-counter seperti parasetamol (acetaminophen)
atau ibuprofen dapat membantu meredakan demam, nyeri otot, sakit kepala, dan gejala lainnya.
Namun, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang disarankan. Hindari
memberikan aspirin kepada anak-anak atau remaja karena dapat meningkatkan risiko sindrom
Reye, yang jarang tetapi serius.
5. PENGOBATAN INFLUENZA
• ·Obat antivirus: Obat antivirus seperti oseltamivir, zanamivir, atau baloxavir marboxil dapat diresepkan oleh dokter untuk
mengurangi keparahan gejala dan memperpendek durasi infeksi influenza. Obat antivirus ini lebih efektif jika diminum dalam
waktu 48 jam pertama setelah munculnya gejala influenza. Penting untuk mengikuti instruksi dan petunjuk dokter saat
menggunakan obat antivirus.
• ·Pengobatan simtomatik: Mengonsumsi cairan hangat, minuman herbal, sup hangat, dan sirup batuk dapat memberikan bantuan
sementara dalam meredakan gejala seperti sakit tenggorokan, batuk, dan pilek.
• ·Tindakan pencegahan komplikasi: Jika Anda berisiko tinggi mengalami komplikasi influenza, seperti anak-anak kecil, orang
tua, atau individu dengan kondisi medis yang mendasarinya, dokter mungkin meresepkan obat antivirus atau memberikan
tindakan medis tambahan untuk mencegah komplikasi yang serius

Selain pengobatan, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti mencuci tangan secara teratur, menutup mulut
dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku dalam, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan menjaga
kebersihan lingkungan sekitar
6. PENCEGAHAN INFLUENZA
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran influenza:
• ·Vaksinasi: Vaksinasi influenza adalah langkah pencegahan terbaik yang tersedia. Vaksin
influenza dianjurkan untuk semua orang di atas usia enam bulan. Vaksin ini diberikan setiap tahun
karena virus influenza dapat berubah dari waktu ke waktu. Vaksinasi dapat membantu melindungi
diri Anda dan mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain.
• ·Cuci tangan secara teratur: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20
detik, terutama setelah bersin, batuk, atau menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi
virus influenza. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol
yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
• ·Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit: Hindari kontak dekat dengan orang yang
diketahui menderita influenza atau memiliki gejala flu. Jika Anda sakit, batasilah kontak dengan
orang lain untuk mencegah penyebaran virus.
6. PENCEGAHAN INFLUENZA
• ·Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin: Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan bagian dalam siku saat
batuk atau bersin. Ini membantu mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus influenza ke lingkungan sekitar.
• ·Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan
tombol lift, secara teratur menggunakan pembersih rumah tangga yang sesuai. Hal ini membantu mengurangi risiko
penyebaran virus influenza dari permukaan yang terkontaminasi.
• ·Hindari menyentuh wajah: Hindari menyentuh wajah Anda, terutama mulut, hidung, dan mata, karena virus influenza dapat
masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan.
• ·Jaga kesehatan tubuh: Menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, tidur yang
cukup, dan menjalani gaya hidup yang sehat dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi influenza.

Penting untuk dicatat bahwa langkah-langkah pencegahan ini tidak menjamin perlindungan 100%, tetapi dapat membantu
mengurangi risiko penularan influenza. Konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk informasi lebih lanjut tentang
vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan yang sesuai dalam situasi Anda.
F. SARAN KEPADA PUSKESMAS
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili
Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerangyannggas dan
mamalia. Gejala paling umum dari penyakit ini adalah menggigil,
demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk,
kelelahan, dan rasa tidak nyaman secara umum Dari pemaparan dan
pernyataan kasus penyakit di wilayah kerja Puskesmas pangkalan
lesung, penulis memberi saran untuk tenaga kesehatan puskesmas
pangkalan lesung dan elemen masyarakat yang berada di wilayah
kerja Puskesmas untuk melakakukan kegiatan pencegahan penyakit
influenza
F. SARAN KEPADA PUSKESMAS
• Kepada masyarakat disarankan untuk lebih menjaga personal misalnya dengan mencuci tangan
menggunakan antiseptik, kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu di jaga.
• Masyarakat harus melakukan pemeriksaan kepada layanan puskesmas apabila memiliki ciri ciri penyakit
influenza seperti demam dan susah bernafas.
• Dan di sarankan untuk masyarakat Meningkatkan gizi makanan,makanan dengan kalori dan protein yang
tinggi akan menambah daya tahan tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung
vitamin.
• Saran bagi petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan tentang influenza agar masyarakat bisa tahu
cara penanggulangan influenza.
• Meningkatkan upaya promotif dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang influenza sehingga
masyarakat lebih waspada.
• Mengurangi kontak dengan penderita flu/influenza, dengan cara membatasi kontak dengan penderita
influenza. Bagi penderita flu/influenza agar menutup hidung dan mulut pada waktu bersin atau batuk,
sehinga mengurangi penyebaran virus
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai