1
DEFINISI
Onkologi Ginekologi ◊ bag.dari ilmu
penyakit kandungan yg mempelajari tumor
ganas pada alat genitalia wanita
2
Kanker ditandai :
– Neoplasia :
Pertumbuhan abnormal dari sel ganas
dibandingkan dengan sel yang
normal
– Anaplasia :
Hilangnya diferensiasi sel yang sesuai dengan
kriteria histologi yang spesifik
– Perubahan Genetik pd struktur kromosom
3
KANKER SERVIKS
4
Kanker Leher Rahim
Permasalahan: -
Kanker leher rahim ◊ 1/3 dari seluruh
keganasan
500.000 kasus baru dalam setiap tahun
80% kasus baru terjadi di negara-negara
berkembang
Kira-kira 200.000 wanita meninggal setiap
tahun dikarenakan KLR
5
Kanker Leher Rahim
Kanker leher rahim dapat diketahui /
didiagnosis dengan mudah. Deteksi dini
dapat menurunkan kematian
Pada dasarnya kanker leher rahim dapat
dicegah*
8
Gejala Kanker Serviks
Gejala-gejala yang mungkin timbul
Perdarahan per
vaginam
Keputihan (bercampur
darah, berbau)
Nyeri panggul
Sulit buang air kecil
9
Kanker Leher Rahim
Faktor resiko:
Infeksi HPV (Human Papilloma Virus)
– Infeksi dapat terjadi pada usia 20 -30 tahun
– Berkembang menjadi kanker dalam waktu 20 tahun
sesudah infeksi
Merokok
Obat-obat yang menekan kekebalan
tubuh Radikal bebas (+) & Antioksidants
(-) Menikah pada usia remaja
Berganti-ganti pasangan seks
10
Perjalanan penyakit KLR.
Normal Cervix
Displasia Ringan
Cofactors
15 % jadi berat dlm 3-4 thn High-Risk HPV
(Types 16, 18, etc.)
Displasia Berat
11
Penatalaksanaan Kanker
Serviks
Operasi Radiotherapi
Kemoterapi
Rehabilitasi
Perawatan paliatif
12
Komplikasi
Infeksi
Perdarahan
Gagal ginjal
Kematian terbanyak disebabkan oleh
gagal ginjal dan perdarahan
13
Deteksi Kanker Serviks
Screening satu-satunya cara untuk
mendeteksi tanda-tanda awal pra
kanker mudah diterapi sembuh
100%
Rekomendasi screening:
1. Pap’s Smear
2. Inspeksi Visual Asetat
14
Pencegahan Kanker
Serviks
Screening tidak
mencegah kanker serviks
pencegahan sekunder
Vaksinasi pencegahan
primer infeksi HPV
15
KANKER ENDOMETRIUM
KANKER ENDOMETRIUM
Kejadian ◊usia 40 : 2/100.000
Dekade 6,7,8 : 50/100.000
Penyebab :
– Penggunaan estrogen tanpa
progesteron
– Mutasi gen P53
Predisposisi
– Obesitas - Hiperplasia
– Lynch sindrom tipe II
17
ANATOMI
Lesi primer pd 2/3 bag.atas uterus di atas
OUI
Penyebaran : nodus limpatikus,
infudobulopelvikum, Parametrium,
Hipograstika, Iliaka eksterna,
iliaka komunis, Para aorta
18
Klasifikasi Histologi
Karsinoma Endometroid
Adenokarsinoma
Adeno akantoma
Karsinoma adeno skuamosa
Adeno ca musinosum
Adenoa ca papilaris
19
STAGING
20
Belum ada cara yang efektif
Sitologi Serviks
USG Transvaginal
– Bila pada Postmenopause tebal endometrium > 5 mm
Faktor risiko
– PUA pada usia > 40 thn
– Obesitas
– R/ Hiperplasia
– R/ Terapi estrogen
21
Perdarahan Abnormal pd usia
perimenopause
Adanya Faktor risiko
–
Obesitas
–
Hipertensi
–
DM
22
23
PENGOBATAN
Surgical staging :
– Histerektomi ekstra fasial
– Limfadenektomi
– Selektif biopsi KGB Para aorta dan pelvis
– Eksplorasi omentum,hepar, kavum douglas,
Adneksa
– Bilasan Peritoneum pelvis
24
Pengawasan Lanjut
PAP SMEAR rutin
Thoraks Foto
25
KANKER OVARIUM
ANATOMI
–
Satu pasang organ oval,padat(2-4cm),
pelvis
27
EPIDEMIOLOGI
Tjd pada semua usia
– Wanita 20 thn ◊ germ cell tumor
– Wanita 50 thn ◊ tumor epitel
Di AS risiko 1 : 70
Kebanyakan ditemukan pd kelompok usia
60-64 thn
Kematian 47% dari seluruh kematian
akibat kanker
Kebanyakan kasus ditemukan sudah
berada dalam std lanjut 28
Faktor Risiko
Faktor reproduksi dan faktor herediter
Risiko pada wanita tidak punya anak 2x
Pada wanita paritas rendah risiko me↑
Hamil usia muda,menopause dini,oral
kontrasepsi me↓ risiko
Faktor herediter : sindroma breast ovarium
Lynch tipe II : Ca colon
payudara,endometrium,
prostat
29
Klasifikasi
TumorHistologik
epitel :- cyst adeno ca ovarii
serosum
- cyst adeno ca ovarii
Musinosum
- Endometroid ca
- Clear cell
- Brener tumor
- Undifferentiated
30
Sex cord stromal tumor
– Granullosa cell ca
– Theca cell ca
– Sertoli leydig cell ca
Germ Cell
– Disgerminoma
– Non Disgerminoma
Teratoma
Endodermal sinus tumor
Chorio ca
Embryonal ca
Poly embrioma
Mix tumor
31
32
GEJALA KLINIK
Std awal asymptomatik
75 % pd saat didiagnosis std III/IV
Keluhan tidak jelas bisa berupa :
– Nyeri perut samar
– Perasaan tidak nyaman
– Ggn haid
– Dispepsia dan ggn GIT ringan
Std lanjut
– distensia abdomen
– Keluhan respirasi
– Gejala intra abdomen
33
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti ditegakan hanya dg
pemeriksaan histopatologi dari hasil biopsi
pada saat pembedahan
Bila ditemui adanya tumor ovarium
dicurigai ganas dilakukan :
– Riwayat penyakit detail
– Riwayat kanker dalam keluarga
– Pemeriksaan Fisik : PL,VT,RT
34
PENGOBATAN
Laparatomi
– Diagnostik
– Staging
– Terapeutik
Surgical staging
- Konservatif, uterus+ovarium kontralateral
dipertahankan
- Radikal : HTSOB
dilanjutkan dg/tanpa kemoterapi tambahan
35
TERAPI TAMBAHAN
Radiasi
Kemoterapi
Immunoterapi
36
PENGAWASAN LANJUT
PETANDA TUMOR
Radiologi
Second look operation
– Laparatomi
– Laparaskopi
37
PENYAKIT TROFOBLAS
GESTATIONAL
38
PENYAKIT TROFOBLAS GESTATIONAL (PTG)
GESTATIONAL TROPHOBLASTIC DISEASE (GTD)
Meliputi :
– Mola Hidatidosa
Komplit
Parsial
– Mola Hidatidosa Invasif
– Khorio karsinoma
– Plasental site trophoblastic tumour
– Tumor Trofoblas lain
39
MOLA HIDATIDOSA
Komplit :
– Genetik Diploid : 46 xx
– Tidak ada elemen embrio/Fetus
– Akibat fertilisasi ovum kosong oleh dua sperma
Parsial
– Genetik Triploidi : 69 xxx
– Satu set maternal+dua set paternal
– Dijumpai fetus / elemen fetus
40
Gejala
Kehamilan yg ditandai dg muntah
berlebihan, perdarahan, tanda-2 toksemia
Uterus > usia gestasi
Tidak teraba bag.janin
Tidak terdengar DJJ
Kista Lutein
41
42
KOMPLIKASI
Tirotoksikosis
Perdarahan GI
Decomp
cordis
Perdarahan intra kranial
Hemaptoe
43
Diagnosis
Uterus >>> usia
kehamilan
Perdarahan pervaginam
USG ◊
– Gambaran badai salju
– Gambaran janin (-)
– DJJ (-)
USG TM I dengan colour
Doppler
44
PENGOBATAN
Evakuasi ◊
– Kuret hisap
– Histerektomi kalau tidak menginginkan anak
lagi
Pengamatan Lanjut
– Untuk mendeteksi penyakit GTT
45
PENGAMATAN LANJUT
Pemeriksaan pelvis , ß-Hcg
Jadwal pengamatan
– 1 minggu 1x sampai ß-Hcg (-)
– 2 minggu (2x)
– Tiap bulan sampai 6 bulan
– Tiap 2 bulan sampai 6 bulan
Kontrasepsi
– Pil dimulai setelah ß-Hcg (-)
46
TUMOR TROFOBLAS GESTATIONAL (GTN)
47
GEJALA
Pasca Mola dg ß-Hcg meningkat persisten
Perdarahan uterus post evakuasi
Gejala-2 metastase
– Paru-paru : Pneumonia
– Otak : SOL
Pemeriksaan
– Klinis - Thorak foto
– Kadar ß-Hcg - CT scan
–
Biopsi tidak diperkenankan
48
PENGOBATAN
Kemoterapi tunggal MTX 0,4 mg/Kg BB x 5 per
2 minggu
Actinomysin D 12 μg/Kg BB/hari x 5
Kemoterapi kombinasi pada resiko tinggi
49
PEMBEDAHAN
Hanya dilakukan bila perdarahan
pervaginam/ intraperitoneum yg tdk dpt
diatasi dg medikamentosa
Resisten kemoterapi dg lesi terbatas
uterus
Metastase paru yang terisolir
Kraniotomi metastase otak
50
KEHAMILAN PASCA MOLA
12 bulan setelah pemberian kemo yang
terakhir
51
At the service of women
Α
Thank You
52